Bab 17

Setelah pesta usai Devan mengantar Rubby pulang, meskipun sebenarnya Rubby bisa pulang bersama dengan Edward atau pak Usman.

Namun Edward justru pulang sendiri tanpa sang adik atas permintaan Devan, sedangkan pak Usman mendapat tugas untuk mengantar Audy pulang.

Mengingat Audy tadi berangkat bersama Rubby dengan di antar oleh pak Usman.

Devan ingin punya banyak moment bersama Rubby apalagi dia dan Rubby sekarang sudah semakin dekat.

Dalam perjalanan pulang Rubby tampak terlihat masih canggung dan hanya diam tanpa berani mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya sesekali dia melirik ke arah Devan yang terlihat serius menyetir dan memperhatikan jalan yang memang sudah semakin sepi itu.

Devan sebenarnya memperhatikan gerak – gerik Rubby sedari tadi namun dia urungkan untuk membuka suara terlebih dulu.

Dia hanya menahan senyum melihat tingkah Rubby yang sesekali melirik ke arah nya.

“By..bagaimana dengan skripsi kamu?” Tanya Devan mencairkan suasana canggung di dalam mobil tersebut dengan pandangan masih fokus ke jalan.

“Hah.” Rubby tersentak mendengar ucapan Devan yang tiba – tiba saja menggema di telinga nya. sebelum menjawab Rubby melirik singkat ke arah Devan.

“Emm.. skripsi emm..bentar lagi selesai kak.” Jawab Rubby sambil menunduk.

Devan melirik melihat ekspresi Rubby barusan membuat nya gemas.

“Kalo bentar lagi selesai berarti kita bisa segera menikah dong ya..” ucap Devan kemudian fokus kembali ke jalan.

“Memang harus secepat itu ya kak kita menikah?” Rubby membulatkan mata nya dan mengarahkan badan nya menghadap Devan.

“Memang nya harus kapan lagi By, keburu tua aku By.” Ucap Devan sambil mengembangkan senyum jahil ke arah Rubby.

“Tapi kak pernikahan bukan hal yang sembarangan, kita baru aja jadian bukan? Kenapa mau langsung nikah aja. Lagian By harus ngomong ke papa mama dan kak Ed juga.

Mereka belum tentu setuju juga. Selama ini By..” ucap Rubby panjang lebar memubuat Devan mengerutkan kening nya ternyata cerewet juga gadis kesayangan nya ini.

Membuat nya semakin gemas dan Devan pun tersenyum.

“Selama ini kenapa By?” Tanya Devan yang mungkin sedikit mengerti dengan apa yang akan di ungkap kan Rubby ketika mendengar nama Edward dan oran tua nya di sebut. Namun Devan pura – pura tidak mengerti.

“Emm..selama ini By ga’ boleh berteman atau berhubungan dengan laki – laki manapun. Jadi..belum tentu juga mereka mengijinkan By berhubungan dengan kakak.” Kata Rubby dengan menunduk.

Jawaban Rubby membuat Devan mengembangkan senyum nya lebar.

Itu memang permintaan ku kepada mereka By. Karena kamu adalah milik ku dan hanya aku yang boleh memiliki kamu. Kata Devan dalam hati.

Devan kemudian melajukan mobil nya ke tepi jalan.

Kali ini dia menghadap ke Rubby.

Devan mengambil tangan Rubby yang berada di pangkuan sang pemilik.

Kemudian Devan mengarahkan wajah Rubby untuk melihat ke arah nya.

Devan tersenyum lembut kepada Rubby kasih sayang dan cinta terlihat jelas dari sorot mata nya.

“By..kamu tenang saja, semua keluargamu akan setuju dengan hubungan kita. Mereka tidak akan melarang mu untuk berhubungan dengan ku. Percaya pada ku.hem..” Ucap Devan lembut penuh cinta kemudian dia mengecup punggung tangan Rubby.

Sontak membuat Rubby membulat kan mata nya terkejut, baru kali ini ada laki – laki yang menyentuh tangan nya bahkan mencium nya.

Rubby menjadi sangat malu dan sudah bisa di pastikan wajah nya sekarang menjadi merah semerah tomat.

Hal tersebut tak luput dari penglihatan Devan, Devan tersenyum dan sangat paham apa yang membuat Rubby seperti itu.

“Seharus nya kakak tidak mencium tangan ku. Jika kak Ed tahu kakak bisa di hajar oleh kak Ed.” Celetuk Rubby tiba – tiba setelah Devan melepas genggaman tangan nya ke Rubby.

Lagi – lagi Devan di buat gemas oleh Rubby. Membuat nya tidak sabar untuk memperistri Rubby segera.

“Kau tahu Ed tidak akan berani menghajar ku.” Jawab Devan penuh keyakinan. Dengan pandangan lembut ke arah Rubby dan tangan kiri nya sudah mengusap lembut puncak kepala Rubby.

Hal itu membuat Rubby membulatkan mata nya dan memandang ke wajah Devan yang terlihat sangat tampan itu.

“Tapi kak Ed pernah menghajar kakak kelas By dulu. Ketika kakak kelas By memberi kan By bunga.” Ucap By serius.

Devan menanggapi dengan senyuman dan masih memandang Rubby lembut.

Devan tidak melihat secara langsung Edward menghajar kakak kelas By karena Devan saat itu masih di London.

Dan dia hanya mendapat informasi dari body guard suruhan nya yang memang di tugas kan untuk selalu memberikan informasi tentang Rubby kepada nya.

Setahu Devan kakak kelas Rubby yang di hajar Edward saat itu bukan hanya sekedar memberi Rubby bunga namun laki – laki itu juga mempunyai niat jahat terhadap Rubby yang lebih dulu di ketahui oleh Edward dan laki – laki itu mendapat ancaman dari Edward supaya menajuhi Rubby saat itu juga.

Namun selama ini yang di ketahui Rubby, Edward menghajar kakak kelas nya karena kakak kelas nya memberi nya bunga.

“Sudah aku bilang Ed tidak akan berani menghajar ku. Kalo pun dia igin menghajarku dia tidak akan menang melawan ku.” Kata Devan meyakinkan Rubby.

Rubby hanya mengangguk tanpa menjawab lagi.

Devan segera menyalakan mesin mobil dan melajukan mobil nya kembali untuk mengantar Rubby pulang.

Selama dalam perjalanan Devan menggenggam tangan Rubby erat dengan tangan kiri nya seperti tidak ingin melepaskan.

Sedangkan tangan kanan nya fokus memegang kemudi.

Rubby semakin salah tingkah dengan perlakuan Devan berkali – kali dia melirik wajah devan dan tangan Devan yang menggenggam erat tangan nya.

Dalam hati Rubby terus berdoa semoga kakak dan orang tua nya tidak mempermasalahkan ini dan menjadi marah kepada Devan.

Rubby tidak ingin hubungan Devan dengan kakak nya terputus karena dia. Mengingat kakak nya yang kelewat protektif itu.

Sampailah mobil Devan di depan gerbang tinggi menjulang rumah Rubby, satpam penjaga yang mengetahui kedatangan mobil Devan segera membuka gerbang dan mengijin kan masuk.

Sampai mobil berhenti tangan Devan masih menggenggam tangan Rubby dengan lembut.

“Kak sudah sampai.” Ucap Rubby sambil mengarah ke tangan yang di genggam oleh Devan.

Devan menyadari arah pandang Rubby kemudian dengan pelan dia melepaskan genggaman nya.

“By..aku sangat mencintai mu.” memandang penuh cinta ke arah Rubby.

Rubby menundukkan kepala nya malu.

Devan meraih dagu Rubby untuk melihat ke arah nya. dan sekarang posisi mereka saling berpandangan intens.

Tok tok tok.

Suara kaca mobil Devan di ketuk dari luar.

Hal tersebut membuat Rubby kaget dan sesegera mungkin mengalihkan pandang dari Devan ke arah kaca mobil yang di ketok.

Rubby membelalak kan mata nya karena dia baru sadar bahwa yang mengetuk kaca mobil adalah Edward sang kakak.

Rubby sudah sangat panik melihat kehadiran kakak nya saat ini.

Rubby khawatir kakak nya akan berbuat nekat kepada Devan.

Sedangkan Devan segera menurun kan kaca mobil nya dan menatap ke arah Edward dengan tatapan datar tanpa ekspresi.

“Kak..kakak sejak kapan di sini?” Tanya Rubby gugup membuat Edward menahan senyum nya.

Dia tahu betul saat ini Rubby pasti sangat ketakutan dan khawatir dia akan menghajar kekasihnya dan membuat wajah tampan kekasih nya babak belur.

Rubby tidak tahu saja jika orang yang ada di samping nya itu lebih tangguh dari kakak nya, dan bisa melakukan apa pun sesuai keinginan nya.

Namun rasa trauma Rubby saat Edward menghajar kakak kelas nya dulu masih membekas sekali di ingatan Rubby.

Sehingga ia takut itu akan terulang kembali kepada Devan.

“Sejak tadi By, kakak sengaja tunggu kamu pulang. Mama papa juga masih nunggu kamu. Tuh mereka ada di ruang tamu.” Ucap Edward memandang ke arah Rubby.

Mendengar penuturan kakak nya Rubby segera bergegas untuk turun sebelum hal buruk di pikiran nya benar – benar terjadi.

Sebelum turun dia mengucapkan terimakasih kepada Devan.

“Kak terimaksih udah mengantar By sampai rumah. By masuk dulu ya kak. Kakak hati – hati di jalan.” Kata Rubby kepada Devan.

Rubby tidak basa – basi mengundang devan masuk karena dia ingin Devan segera pergi saja supaya Devan tidak berhadapan dengan orangtua dan kakak nya, karena urusan nya pasti ribet.

Sedang kan Devan hanya tersenyum menanggapi ucapan Rubby.

“Sapa bilang Dev harus pulang sekarang?” Ucap Edward.

Deg

Jantung Rubby seakan mau lepas. Benar kan apa ku bilang? Kak Ed pasti akan berbuat nekat lagi. Duh gimana ini? Kata Rubby dalam hati.

Devan sangat tahu ketegangan Rubby dan dalam hati Devan merutuki Edward yang terus saja mengerjai kekasih nya itu.

Devan menatap tajam ke arah Edward namun di tanggapi senyum lebar oleh Edward.

“Kak ini sudah malam biar kan Kak Dev pulang ya?” kata Rubby mencoba merayu kakak nya dengan senyum kaku.

“Tidak bisa By, kakak dan mama papa mau ngomong serius sama Dev sekarang.” Ucap Edward membuat Rubby semakin khawatir.

“Baiklah aku temui om tante dulu ya By..ayo kita masuk.” Ucap Devan santai dan mengajak Rubby masuk ke rumah.

Kepanikan Rubby semakin bertambah dalam hati nya merapalkan doa supaya tidak terjadi apapun dengan Devan.

Devan masuk dengan menggenggam tangan Rubby, meskipun Rubby sempat menolak dan ingin melepaskan tangan nya dari genggaman devan namun kekuatan nya tidak sebanding dengan Devan yang pada akhir nya dia pasrah dengan apa yang di lakukan Devan terhadap nya.

Edward dan orangtua mereka merasa sangat bahagia melihat interaksi Devan dan Rubby yang semakin dekat.

Sebelum Devan dan Rubby sampai di rumah Edward sudah lebih dulu menceritakan apa yang sudah terjadi di pesta malam ini.

Tuan Admadja mempersilakan Devan duduk dengan sangat sopan dan ramah.

Rubby merasa heran dengan sikap papa nya ke Devan.

Biasa nya keluarga nya akan melarang nya dengan keras untuk dekat dengan laki – laki.

Tapi kali ini ada apa kenapa Devan di sambut dengan baik, apa karena Devan adalah sahabat kakak nya? pikiran Rubby saat ini sangat berkecamuk, antara bingung dan tidak mengerti menjadi satu. Sehingga membuat nya diam terpaku tanpa bisa berkata apapun.

Devan membawa Rubby duduk di samping nya. sedangkan Edward duduk di samping mama nya di sebrang tempat duduk Devan dan Rubby.

Rubby hanya menunduk kan kepala nya sedangkan Devan terlihat sangat rileks dengan duduk bersandar.

“Malam om tante.” Sapa devan dengan senyum mengembang.

“Malam juga Dev.” Sahut Tuan Admaja dan Elsa bersamaan.

“Dev, om sudah tahu semua dari Edward. Kamu sudah semakin dekat sekarang dengan Rubby. Apa rencana kamu selanjut nya?” Tanya Tuan Admadja langsung ke inti.

Pandangan nya menatap Devan dan Rubby bergantian.

Perasaan Rubby menjadi tidak karuan dia tidak berani mengangkat wajah nya. dan hanya menunduk dengan sesekali melirik kearah Devan yang terlihat sangat santai sekali.

“Dev ingin segera menikahi By setelah By lulus nanti om tante.” Jawab Devan dengan enteng nya. jawaban Devan membuat Rubby langsung menengok kearah Devan. batin Rubby berani sekali Devan mengatakan itu di depan keluarga nya.

Menyadari Rubby menatap nya, Devan langsung meraih tangan Rubby dan menggenggam nya kemudian melanjut kan perkataan nya.

“Dev sangat mencintai By om tante, Dev benar – benar serius dengan By.” Jawab Devan mantap.

Rubby masih tidak percaya dengan ucapan Devan yang begitu berani dan santai kepada orangtua nya.

Rubby masih fokus memandang Devan dengan tatapan yang tak dapat di artikan.

Sedangkan kakak dan orangtua nya begitu bahagia mendengar semua ucapan Devan.

“kami tidak akan menghalangi niat mu itu Dev asal kan Rubby pun bersedia.” Kata Tuan Admadja dan sekarang semua pandangan mengarah ke Rubby.

“By apakah kamu mau menikah dengan ku By?” Tanya Devan serius dengan pandangan menatap intens ke Rubby.

Rubby tak langsung menjawab dia melihat satu persatu orang yang ada di situ.

Setelah sekian detik semua orang menunggu jawaban nya.

Pandangan Rubby terpaku kearah Devan dan Devan pun menatap intens mata Rubby yang sudah berkaca – kaca itu.

Sepersekian detik mereka semua menyaksikan Rubby mengangguk kan kepala memberi jawaban yang artinya dia mau menikah dengan Devan.

Semua merasa lega dan bahagia dengan jawaban Rubby terutama Devan.

Devan semakin mengerat kan genggaman tangan nya kepada Rubby.

Kemudia mereka semua saling melempar senyum bahagia.

Elsa sudah tak dapat membendung rasa bahagia nya dia begitu terharu dan akhir nya cairan bening keluar dari mata nya.

Dia langsung menghampiri putri satu – satu nya itu dan memeluk nya erat.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu seingat Elsa baru kemarin dia mengajak Rubby jalan – jalan ke taman hiburan kesukaan nya yang di mana Rubby selalu merengek minta di gendong saat lelah berjalan. Atau saat si manja Rubby yang selalu tidak mau di tinggal sang mama saat dia sakit. Semua hal tentang Rubby tiba – tiba saja melintas dengan sendiri nya.

Dan sekarang ada seorang pria tampan yang meminta Rubby dari nya untuk menjadikan nya istri. Elsa benar – benar terharu putri kecil nya yang super manja itu kini telah dewasa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!