Bab 16

Acara ulang tahun itu segera di mulai Sofia sebagai pihak utama pemilik acara di panggil untuk ke depan bersama mama dan papa nya, sedangkan David sang kakak mendampingi Sofia dan berdiri di samping adik nya itu.

Sedangkan kecanggungan masih tampak menghiasi suasana di antara Devan dan Rubby, mereka duduk tidak terlalu jauh hanya terhalang oleh Edward yang berada di tengah – tengah di antara Devan dan Rubby.

Edward segera menangkap situasi tersebut, Edward ingin mecari kesempatan untuk bicara empat mata dengan Devan.

Namun ia menunggu waktu yang tepat supaya Rubby tidak mendengar pembicaraan mereka.

“Kak By mau gabung sama sahabat By dulu ya kak?” Ucap Rubby sambil menunjuk ke arah meja sahabat nya Diva dan Milly, mereka duduk di meja lain yang tidak jauh dari tempat duduk Rubby.

Kemudian Rubby dan Audy meninggalkan tempat duduk mereka.

Mata Devan mengikuti kemana Rubby melangkah menuju meja para sahabat nya.

“Udah By Cuma mau gabung dengan sahabat nya, ga’ bakal ilang juga. Gue jamin deh.” Kata Edward sambil mengambil minuman di depan nya dan menyruput nya.

Devan hanya membalas dengan senyuman ringan dan kemudian mengalihkan pandang dari Rubby.

Betapa tidak Edward mengatakan hal tersebut tanpa alasan karena memang sedari tadi diri nya tak mengalihkan pandang dari Rubby sedikit pun.

Devan begitu terpesona dengan Rubby.

Mendengar tidak ada respon dari Devan segera Edward kembali berbicara.

“Dev gue mau ngomong empat mata sama lo.” Edward segera bangkit dari duduk nya dan melangkah menuju balkon ruangan itu.

Devan mengikuti langkah Edward dengan perasaan penasaran.

Sesampai nya di balkon ruangan itu dengan pemandangan taman minimalis dan kolam ikan itu mereka duduk di sofa panjang yang memang sudah tersedia di sana.

“Dev gue mau ngomong sesuatu sama lo.”

“hemm..” sahut Devan kemudian sambil pandangan nya lurus ke depan nya.

“Gue mau bahas soal By. Maaf beberapa waktu yang lalu gue bermaksud ngerjain By dan waktu Itu gue bilang lo udah punya calon istri.” Ucap Edward sambil memandang ke arah Devan.

Seketika Devan menoleh ke arah Edward tanpa berkata apa pun.

Dia hanya berpikir pantas saja Rubby kemarin menampilkan Ekspresi mengejutkan saat diri nya mengatakan cinta nya. ternyata ulah Edward.

Edward masih menatap Devan dan melanjutkan perkataan nya.

“Gue minta maaf Dev, gue Cuma becanda awal nya tapi justru di tanggapi serius oleh By.” Kata Edward penuh penyesalan.

Tanpa Edward sadari Devan sudah mengembangkan senyuman indah di bibir nya.

Tanpa menanggapi ucapan Edward.

“Dev kok lo malah senyum – senyum sih? Gue serius ini.” Lanjut Edward sewot.

“Gimana gue ga’ senyum kalo ternyata gue bahagia.” Ucap Devan masih dengan senyum nya.

“Ga’ ngerti gue.” Jawab Edward bingung.

“Udah ga’ usah bingung kayak gitu, gue ucapin terimaksih. Dari situ gue jadi tahu perasaan By ke gue seperti apa.” Ucap Devan menjelas kan.

“Hah..tau gitu gue ga’ usah repot – repot bicara empat mata sama lo, gara – gara ini juga papa marah sama gue, takut lo marah. Eh, ternyata malah kesenengan sampai senyum ga’ berhenti.” Kata Edward sambil mendengus kesal.

“Sapa bilang gue akan marah, justru gue seneng lo udah bantu gue untuk bisa tahu gimana perasaan By ke gue yang sebenarnya.” Jawab Devan.

Edward menanggapi dengan manggut – manggut dan berpikir bahwa benar juga apa yang di kata kan Devan.

Sebenar nya dari situ juga lah dia tahu bagaimana perasaan Rubby ke Devan.

“Hah,, syukurlah kalo gitu.” Kata Edward bernafas lega.

Sungguh aneh memang kalo orang sudah kemakan cinta buta, seperti ini nih contoh nya.

Yang biasa nya lebih ganas dari raja singa sekarang kalem kayak kucing.

Kata Edward dalam hati kemudian sambil melirik ke arah Devan yang masih dalam mood senyum bahagia nya.

Rubby dan teman – taman nya sedang asyik dengan obrolan mereka sambil menikmati makanan dan minuman yang sudah di sedia kan.

Namun tiba – tiba datang Nicholas menghampiri meja Rubby dan sahabat – sahabat nya.

Hal tersebut belum di ketahui oleh Devan, karena saat ini Devan tengah berada di tempat lain bersama Edward.

Ketiga sahabat Rubby membelalak kan mata nya ketika melihat secara spontan Nicholas merangkul bahu Rubby, dengan segera Rubby ingin melepaskan tapi seperti nya Nicholas terlalu kuat untuk tenaga nya.

Rubby masih mencoba mengelak dan hal itu membuat Audy segera bangkit dari duduk nya menuju ke Nicholas dengan wajah penuh amarah karena sudah mengganggu sahabat nya.

Audy agak ribet dengan high heel dan gaun yang di pakai nya sehingga membuat nya sedikit lambat untuk menolong Rubby.

Namun sebelum Audy sempat memberi pelajaran kepada Nicholas dia sudah menyaksikan Nicholas kesakitan memegang tangan kanan nya.

Sedangkan sahabat – sahabat Rubby membulatkan mata mereka terpana dengan orang yang sudah membebaskan Rubby dari tangan Nicholas.

Sedangkan Rubby masih belum menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang yang menolong nya.

Rubby pikir itu pasti Edward kakak nya karena kakak nya sekarang bersama dengan diri nya dalam satu acara dan selama ini Edward lah yang selalu protektif terhadap nya.

Secara sepintas tadi Rubby melihat tangan kekar yang menolongnya dan itu pasti Edward pikir nya.

Seketika Rubby membalik tubuh nya dan berterimaksih sambil memeluk orang yang menolong nya.

“Kak Ed.” Rubby langsung memeluk nya dan menenggelamkan wajah nya di dada bidang nya.

Dan orang itu pun membalas pelukan Rubby dengan tatapan mata tajam ke arah Nicholas.

Rubby merasakan ada yang aneh dengan orang yang di peluk nya.

Dia mencium aroma parfum yang berbeda dengan bau parfum kakak nya.

Dan benar saja ada suara Edward yang di dengarkan dari arah lain.

“By,,kamu baik – baik saja By?” Tanya Edward dengan nada lembut tangan nya mengelus kepala Rubby yang tenggelam dalam pelukan Devan.

Spontan Rubby melepas kan pelukan nya dia langsung menghadapkan wajah nya ke atas melihat ke wajah orang tersebut, dan begitu terkejut nya dia ketika melihat wajah Devan melihat juga ke arah nya.

Dan sejenak mereka saling berpandangan intens.

“Maaf kak, By pikir kak Ed.” Kata Rubby dengan suara lirih kemudian menunduk kan wajah nya.

Betapa malu nya dia sekarang ini wajah nya menjadi merah semerah tomat.

Bagaimana Rubby bisa seceroboh itu menganggap Devan sebagai Edward.

Tapi bukan salah Rubby juga karena postur Devan tidak jauh beda dengan Edward.

Devan merasa gemas dengan tingkah Rubby yang jadi malu dan wajah nya yang putih mulus itu berubah menjadi merah, Ingin rasa nya Devan memeluk nya lebih lama.

“Hemm,,kamu baik – baik saja?” Tanya Devan serius masih menatap ke wajah Rubby.

Rubby hanya mengangguk kan kepala nya.

Sebenar nya tadi sewaktu berbicara dengan Edward ada perasaan tidak nyaman di hati Devan.

Spontan Devan pamit ke Edward untuk kembali di tempat nya semula dan ketika dia hendak mengarah ke tempat nya duduk Devan melihat Rubby kesulitan melepaskan tangan Nicholas dari pundak nya, Devan yang melihat hal tersebut menjadi sangat marah dan segera Dia melangkah dengan emosi yang membara dan tatapan membunuh di tujukan kepada Nicholas.

Sebelum nya Audy menghampiri Nicholas untuk menolong Rubby, Devan sudah lebih dulu menyambar tangan Nicholas dengan kasar dan memelintir nya kuat hingga Nicholas kesakitan.

Kejadian itu menarik perhatian para sahabat Devan termasuk Edward.

Edward tak kalah emosi nya dengan Devan.

Dia meliahat Nicholas dengan tatapan maut nya.

Namun di sisi lain ada kebahagiaan di hati Edward ketika melihat adik kesayangan nya berpelukan dengan Devan.

“Dasar songong nih bocah, gue aja belum pernah pegang – pegang By. Ehh.. dia nya nyolong start aja. Minta di patahin nih tangan.” Celetuk Andre yang mendapat tatapan menusuk dari Devan.

Seketika nyali Andre serasa menciut setelah dengan lantang memaki Nicholas barusan.

“Udah – udah bawa keluar aja nih anak.” Kata David selaku tuan Rumah.

Devan menggenggam tangan Rubby membawa nya keluar dari ruangan itu dan mengajak nya ke balkon tempat nya bercakap tadi dengan Edward.

Sedangkan Nicholas di urus oleh Edward, selama ini Edward lah yang selalu protektif terhadap Rubby bahkan Rubby tidak di perbolehkan berteman atau jalan dengan laki – laki.

Dan kali ini Edward sedang membuat perhitungan dengan Nicholas meskipun Edward tahu bahwa Nicholas adalah putra dari Tuan Max.

Bagi Edward seorang seperti Nicholas harus di beri pelajaran supaya tidak kurang ajar lagi dengan seorang perempuan terutama kepada adik kesayangan nya.

Kali ini Rubby duduk di samping Devan meninggalkan ketiga sahabat nya.

Rubby masih diam mematung tanpa tahu harus bicara apa.

Di pikiran nya saat ini hanya lah malu dan malu karena salah peluk orang yang di kira nya adalah Edward kakak nya.

Devan masih terus memandang ke arah Rubby yang tertunduk dengan pipi merah merona nya.

Devan tahu Rubby pasti akan menyampaikan sesuatu oleh karena nya Devan hanya diam menunggu Rubby berbicara terlebih dulu dan semabari memandang gemas ke arah Rubby.

“Kak..” Rubby mengangkat wajah nya menghadap ke wajah Devan yang ternyata sudah lebih dulu memandang nya.

Hal tersebut justru membuat Rubby semakin malu dan salah Tingkah.

“Kakak kenapa melihat By seperti itu?” Rubby berusaha menetralkan perasaan nya dan memberanikan diri bertanya kepada Devan, tentu saja dengan wajah yang merona.

“Kenapa By, aku pengen lihat kamu aja. Kamu mau ngomong apa? Ngomong aja, aku dengarkan.” Kata Devan dengan nada lembut.

“Terimakasih kakak sudah nolongin By lagi.” Ucap By masih dengan suara yang di stel lirih.

Kali ini Rubby tidak melihat ke arah Devan. dia hanya menunduk malu.

Devan hanya tersenyum dengan masih tetap menatap ke arah Rubby.

Karena merasa tidak ada respon dari Devan dia melirik singkat ke arah Devan, kemudian menunduk kembali.

“Dan..emmm..dan By juga minta maaf soal yang kemarin waktu di mobil kakak. Kak Ed yang bilang kalo kakak sudah punya calon istri makanya Rubby kesel aja sama kakak.” Ucap Rubby dengan posisi yang sama .

“Kenapa kamu kesel By? Bukan nya kakak memang sudah sepantas nya punya calon istri?” Tanya Devan ingin tahu jawaban Rubby.

“Ya By kesel saja.” Jawab Rubby singkat.

“Dan kalo calon istri kakak adalah kamu, apakah kamu masih kesel By?” Tanya Devan sambil melirik Rubby.

“Tentu saja tidak.” Jawab Rubby spontan kemudian membulatkan mata nya dan menutup mulut nya dengan telapak tangan nya.

Sedangkan Devan tersenyum lebar mendengar jawaban Rubby yang terkesan mantap itu.

“Eh,, emm..maksud By..emm..” Rubby tidak bisa meneruskan perkataan nya.

Dan rasa malu nya kini bertambah berkali – kali lipat dari sebelum nya.

Dia menunduk dan meremas tangan nya sendiri.

Devan tahu bahwa gadis menggemaskan di samping nya ini tengah malu dengan tanda pipi nya yang semakin merona.

Devan tersenyum lebar menyaksikan hal tersebut.

Devan meraih kedua tangan Rubby dan membuat Rubby menghadap ke arah nya.

Devan mengulurkan tangan kanan nya lembut ke dagu Rubby dan mengangkat wajah Rubby yang tertunduk untuk melihat ke arah nya.

Kini mereka saling berpandangan dan manik mata mereka saling bertemu intens.

Rubby merasakan detak jantung nya yang sudah tidak beraturan lagi.

“By,,aku sangat mencintai mu. mau kah kamu menjadi istri ku?” ucap Devan penuh dengan perasaan.

Rubby tidak bisa berkata apa pun.

Rubby masih sangat terkejut dengan ucapan Devan yang saat ini sukses membuat jantung nya seakan ingin melompat keluar dari tubuh nya.

Sulit di percaya oleh Rubby baru kemarin Devan mengatakan mencintai nya dan sekarang Devan mengatakan nya lagi bahkan dengan embel – embel kata istri.

Ini sungguh hal yang paling gila untuk di pikir kan Rubby.

“By..” panggil Devan masih melihat wajah gadis di depan nya dengan senyum.

Rubby mencoba untuk mencerna setiap perkataan Devan dan melihat ke mata Devan dengan lebih tajam.

Dia melihat keseriusan dari pancaran mata Devan.

“Apa kak? istri?” Tanya Rubby masih tidak percaya dengan pernyataan Devan barusan.

Dengan tatapan bingung dan senang yang membuncah di hati nya.

“Iya By.. mau kah kamu menikah dengan ku?” Tanya Devan lagi lebih mantap.

Rubby yang sudah sadar sepenuh nya dari kebingungan nya kemudian mengangguk pelan dengan mata masih menatap wajah Devan.

Mendapat jawaban dari Rubby yang berupa anggukan tadi membuat Devan tersenyum bahagia dan spontan menarik Rubby membawa nya dalam pelukan nya.

Tidak ada penolakan dari Rubby tapi juga tidak ada balasan peluk dari Rubby.

Apa aku sedang bermimpi sekarang? Jika ini mimpi aku tidak ingin bangun.

Oh..tidak ini nyata, aku bahkan bisa merasakan detakan jantungan nya.

Dia sahabat kakak ku yang aku cintai. Kata Rubby dalam hati.

Edward menyaksikan moment itu dari kejauhan dimana sekarang dia dan ketiga teman nya lebih memilih meja lain untuk duduk.

Dalam kesempatan itu Edward gunakan untuk menjelaskan kepada ke tiga sahabat nya mengenai hubungan Devan dengan Rubby yang sebenar nya.

Hal tersebut membuat ke tiga sahabat nya terkejut dan membuat masing – masing menyampaikan argument mereka.

Sedangkan di meja tempat sahabat – sahabat Rubby berkumpul mereka masih membahas perihal pria tampan yang menolong Rubby dari Nicholas tadi.

“Lo tau ga’ sih Dy siapa pria tampan yang menolong By tadi?” Tanya Diva penasaran.

“Setahu gue dia itu teman nya kak Ed.” Jawab Audy.

“Teman kak Ed? Hah ,,memang ya orang tampan selalu berteman dengan orang tampan pula.” Sahut Diva dengan nada centil nya.

“Apa sih lo lebay deh.” Ucap Audy melihat jengah ke arah Diva.

Sedangkan Diva mengerucutkan bibir nya mendengar perkataan Audy.

“Eh.. kalian tadi lihat ga’ sih kalo By kayak deket banget dengan teman nya kak Ed tadi?” kata Milly dengan raut berpikir.

“Ya jelas lah.. kakak tadi sering ke rumah By Juga, jadi ya sedekat itu. Kalo ga’ salah nama nya kak Dev.” Jawab Audy sambil memasukkan makanan ke dalam mulut nya.

Diva dan mlily hanya mengangguk mendengar jawaban Audy.

Karena memang bagi mereka Audy jauh lebih mengenal Rubby ketimbang mereka berdua.

Karena Audy memang sahabat Rubby dari SMA.

Mereka semua menikmati kembali pesta itu setelah ada insiden kecil akibat ulah Nicholas tadi.

Dan bahkan mereka sudah melupakan kejadian yang sempat membuat tegang tadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!