"Selamat datang Tuan putri, Lama sekali kamu menunggu kedatangan Tuan putri untuk singgah ke istana ini". ucap Mereka yang berpapasan dengan Rianti.
"Istana ini berada di dalam air tapi anehnya tidak ada air yang masuk ke dalam nya". fikir Rianti.
"Putri?, anda sudah ada di sini, mari masuk ke dalam. Para Datuk sudah menunggu". ucap salah satu pengawal kemudian mengajak Rianti.
kemudian mereka mendekati kerumunan anak-anak yang sedang bermain bersama seorang putri tadi, bagaimana Rianti bisa menebak dia seorang putri. terlihat dari pakaian nya yang berbeda, lebih mewah dan juga mahkota di atas kepalanya.
Rianti masih belum bisa melihat wajah putri tersebut, karena tubuhnya yang membelakangi Rianti.
Dan saat Rianti sudah dekat, putri itu berbalik Rianti sempat terkejut, bagaimana bisa putri itu memiliki wajah yang mirip sekali dengan nya.
"Selamat datang, adikku mari masuk bersama ku". ucapnya sambil tersenyum menggandeng tangan Rianti.
Rianti yang bingung hanya mengikuti kemana Langkah kaki putri tersebut, terlihat para tetua sudah berkumpul di ruangan yang besar. juga seorang pemimpin yang sedang duduk di singgasana emas.
Ada juga Datuk kuning yang duduk di sebelah Pemimpin yang juga sudah tua. "Apakah dia suami dari Datuk kuning?" batin Rianti.
"Benar adikku, Beliau kakek buyut kita, beliau lah yang menjaga perairan sungai Mantaya dan sekitarnya, bersama dengan Datuk-datuk yang lain". jelas Putri tadi.
Semua orang di sana menggunakan baju berwarna kuning kunyit. kecuali Putri yang tadi bersama Rianti.
hanya ia yang menggunakan baju berwarna putih. Rianti sangat terpesona melihat semua keindahan ini.
"Selamat datang di kerajaan kita ***, maafkan Datuk, tidak pernah menyapa mu secara langsung di Dunia Darat. Panggil saja aku Datuk Sarani". ucap pemimpin yang sedang duduk di singgasana.
Rianti yang masih berdiri di tengah kerumunan para tetua bersama kakak nya yang selalu tersenyum.
"Kau pasti bingung melihat seseorang yang memiliki wajah seperti mu cucu buyut Ku, dia adalah kembaran mu. saat ibumu hamil, kau memiliki kembaran gaib titisan langsung dari bangsa kami.
yang juga menjagamu dari dalam kandungan.
kalian tumbuh bersama dalam rahim mama mu, Namun saat lahir, ia kami bawa kembali ke alam yang semestinya dia di besarkan". ucap Datuk kuning menjelaskan pada Rianti.
"Karena itu kita saudara 1 rahim, walaupun kita dari alam yang berbeda. mari duduk di singgasana sana adikku, tempat itu adalah tempat duduk kita". terlihat singgasana yang tak kalah megah nya yang sudah tersedia untuk Rianti.
"Siapa nama kakak?". tanya Rianti.
"Nama kakak Rinjani adikku". jawabnya.
tidak beberapa lama terdengar suara Gemuruh air yang kemudian munculah kereta kencana berhias berlian dan batu kristal hitam di seluruh kereta. bersama beberapa pengawal juga terlihat Datuk intan yang duduk di atas kereta kencana itu.
"Selamat datang saudara ku, di kerajaan kami ini". ucap Datuk Sarani pada Datuk Intan dan di samping Datuk intan berdiri dengan kokoh sesosok manusia setengah Buaya hitam, atau juga biasa di sebut buaya Muara.
Yang perlahan berubah menjadi seorang lelaki tua, namun tetap gagah.
"Terimakasih untuk sambutan ini, saudara ku". ucap buaya tersebut berbicara.
"Rianti, aku harap kau tidak takut dengan wujud yang sengaja aku tunjukan padamu tadi, itu adalah perwujudan kami Datuk mu dari golongan buaya Muara panggil aku Datuk Kurnia". jelas nya pada Rianti.
Rianti menggeleng dan menjawab. "Saya tidak takut Datuk Kurnia, Datuk intan sudah menjelaskan siapa beliau dan dari golongan apa". jawab Rianti.
"Baiklah, semua sudah berkumpul, waktu nya kita memberikan anugerah kepada cucu kita, berbeda dengan keturunan kita yang lain. biasanya hanya ada 1 Roh yang akan menjaganya tai cucu kita sangat spesial, ia memiliki dua golongan di dalam darah nya, artinya ia adalah keturunan ku dan keturunan mu saudara Kurnia". ucap Datuk Sarani menjelaskan.
"Mari kita mulai, aku harap kita bisa bersama menjaga keturunan kita dan ilmu yang kita berikan akan berguna di hidupnya kelak". jawab Datuk Kurnia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments