Kerena di sebrang tempat keluarga Rianti tinggal adalah perusahaan yang di sekitarnya memang di bangun rumah untuk yang sudah berkeluarga, asrama untuk para karyawan yang belum menikah dan juga memang masih banyak hutan.
Saat menuju rumah orang tua dari ayah Rianti, betul yang Abah Darma ucapkan. terlihat seorang nenek berbaju hitam melambaikan tangan di pinggir jalan yang di sekitarnya masih hutan.
Ayah Rianti berpura-pura tidak melihat karena ingat pesan mertuanya. sesampainya di rumah orang tuanya, Ayah Rianti segera mengutarakan maksud dan kedatangan nya.
Tanpa banyak bertanya lagi mereka segera kembali ke kampung dengan menaiki mobil butut milik anaknya, sepanjang perjalanan mereka tidak ada yang berani berbicara, karena tidak ingin ada makhluk yang mendengar pembicaraan mereka. kemudian nanti justru ikut Dengan mereka di jalan.
sampai lah mereka di rumah Abah Darma dan sudah di sambut dengan Cucu perempuan mereka Rianti.
"Nenek, kakek... Yee, semuanya berkumpul". ucap Rianti dan berlari ke pelukan Nenek Barlian, ibu dari ayahnya.Setelah memberi salam mereka pun berkumpul di ruang keluarga.
"Herman, maafkan jika aku mengganggu kalian dengan memanggil kalian ke sini, ada yang harus saya tanya kan pada kalian". Abah Darma langsung saja membuka percakapan nya tanpa ingin di tunda-tunda lagi.
"Tidak apa Darma, semua demi kepentingan Cucu kita, ada apa?". tanya pak Herman besan nya.
Sedang ke 2 nenek Rianti hanya diam mendengar kan dengan seksama. "di keluarga kalian. siapa yang di jaga Nenek kebaya hitam?". tanya Abah Darma tegas.
Di kepercayaan masyarakat Day*k yang memang sangat kental dengan adat istiadat, dari leluhur yang masih di jaga.
Mistis Pun juga masih kental karena di sana memang sangat menghargai para Leluhur baik itu yang masih hidup ataupun yang sudah tiada, mereka juga menghargai keberadaan makhluk-makhluk tak kasat mata.
Karena memang pada dasarnya kita hidup secara berdampingan nyatanya.
"Nenek baju kebaya Hitam, Dari Mana Abang Darma mengetahuinya?". tanya ibu dari ayah Rianti.
"Jadi itu leluhur dari pihak mu, Barlian?". tanya Abah Darma Langsung bisa menebak. Ibuk Barlian hanya mengangguk pelan.
"Tapi biasanya beliau hanya terlihat oleh laki-laki di keluarga kami. Rianti seorang perempuan. harusnya beliau tidak mengikuti nya Bukan?". ucap ibu Barlian lagi.
"Mungkin karena cucu perempuan kita memang sedikit berbeda besan, dari bayi dia memang sudah peka. karena aku hanya memiliki 1 anak perempuan, dan cucu ku juga ke 2 nya perempuan.
jadi Nenek Kuning dari keluarga ku juga menempel padanya jelmaan dari buaya putih. kembaran Nenek buyut ku dulu". Terang Abah Darma pada ke dua besan nya.
"Jadi beliau sudah menandai Rianti sebagai Turunan nya yang akan mengambil semua ilmu kebatinan setelah kamu nanti tiada Darma?". Bapak Herman menimpali.
Sudah tidak asing di sana jika para cucu atau cicit yang akan mewarisi ilmu kebatinan tanpa mereka pinta sekalipun. karena para Leluhur lah yang memilih secara langsung kepada siapa dia akan menempel untuk menurunkan kesakitan nya. entah itu untuk mengobati, menjaga diri, atau pun menyakiti orang lain.
"Aku harap Datuk dari keluarga kita tidak memilih Rianti sebagai keturunan yang akan dia tempeli nak". ucap ibu Barlian kepada ayah Rianti.
"Kenapa begitu buk?". tanya ayah Rianti.
"Ibu tidak ingin Rianti memiliki ilmu untuk menyakiti orang lain, buyut mu dulu adalah dukun yang biasa menyakiti orang lain. walaupun beliau sudah tiada dan harusnya buyut mu ada bersama paman mu yang notabene seorang laki-laki" jawab ibuk Barlian.
"Sepertinya karena Datuk kuning selalu bersama dengan Rianti, membuat Datuk dari kalian juga ingin mengikutinya agar Rianti tidak kenapa-napa". ucap Abah Darma lagi.
Mereka serempak menoleh ke arah Rianti yang sedang bermain dan tertawa di ayunan sendiri jika mereka lihat dengan mata biasa, tapi kakek Darma tahu. Rianti sedang bermain bersama Datuk kuning, Jelmaan buaya putih dari keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Teti Santi
hebat
2023-09-28
1
Teti Santi
bagus
2023-09-28
1