Datuk Buaya Putih.
"Oeeeeekkk... Oeeeekkk..." suara bayi yang menangis tak berhenti pada malam itu saat hujan lebat.
"Maaak itu kenapa ada orang Rigat Parak ading". (Ma itu kenapa ada orang kotor dekat adek). menggunakan bahasa darah nya seorang perempuan kecil berteriak di dekat adik nya yang tidak berhenti menangis. "di Mana Nak?". tanya ibunya.
"Itu di dekat kasur". Jawabnya Lagi. Mamanya segera bergegas ke dapur mengambil garam di dapur dan melempar ke arah yang di tunjukan oleh anak gadis nya. Wuuurrrrr garam pun bertaburan di lantai.
"Maaaa orang nya bukah jadi asap hirang ke dapur ma". (Ma orang nya lari dan berubah jadi asap hitam lari ke dapur ma). teriak anak perempuan itu lagi.
Mamanya segera menggendong adik nya dan berjalan menuju dapur kemudian bertanya pada anak nya.
(Ganti bahasa Indonesia ya, supaya lebih mudah untuk membacanya).
"Ayo kita lihat lihat nak, di mana orang itu sekarang". ucap mamanya masih menggendong anak nya di tangan kiri, juga menyuruh anak perempuan nya memegang bajunya, karena di tangan kanan nya masih memegang garam dapur.
"Itu ma, di atas". ujar anak perempuan tadi menunjukkan pojokan atas di dapur. Wwuuuuuurrrr lagi garam itu di lempar ke arah di mana anak itu menunjuk.
"Sudah gak ada ma, dia pergi". dan anak bayi yang tadi menangis tiada henti dari magrib pun langsung diam.
"Ayo kita pergi ke pelabuhan untuk menyebrang, kita menginap di rumah nenek saja". ibunya mengambil kapur sirih dan di oleskan sedikit ke belakang telinga ke dua anak nya. kemudian mereka pun keluar rumah malam-malam. sebelum itu mereka menitipkan pesan ke tetangga jika suaminya pulang untuk memberitahu kan jika mereka menginap ke rumah Orang tua istrinya yang ada di sebrang. kebetulan hari itu suaminya bekerja bagian shift malam.
sampai di rumah nenek dan kakeknya nya terkejut melihat cucu dan anaknya sudah ada di depan rumah setelah mendengar ketukan pintu,dan membukanya.
"kenapa malam-malam ke sini Cu". ujar kakeknya sambil menggendong cucu perempuan nya tadi dan menyuruh anak nya yang sedang menggendong bayi masuk ke dalam.
"Rianti melihat orang (di Kalimantan ada cerita Pamali, menyebut hantu kepada makhluk yang tidak terlihat. karena tidak ingin makhluk lain tahu jika ada yang bisa melihat mereka karena takut di ikuti). kakeknya mengangguk faham.
"baik, masuk lah, aku fikir orang itu mengikuti kalian sampai depan barusan, untungnya Datuk selalu menjaga kita". ucap kakeknya. nenek hanya diam dan juga segera menabur garam di sekeliling rumah.
"kakek, kakak yang tadi ikut gak di kasih masuk? kasihan baju nya kotor rambut nya juga gak di sisir, padahal sudah besar". ucap cucu perempuan nya tadi.
"kalau nanti Rianti melihat Kakak yang tadi, pura-pura tidak lihat ya Cu, itu orang gak baik". ucap kakek nya. di lihatnya Cucu bayinya tertidur, bayi ini baru saja ber umur 2 Minggu. saat kakek menelisik ke kaki dan tangan bayi kakeknya faham kenapa makhluk itu mendekati cucunya yang baru lahir.
dia bergegas ke kamar mengambil tali hitam 4 buah dan di ikat seperti gelang ke kaki dan ke tangan Cucu nya yang bayi. "Kenapa ini di lepas waktu di rumah mu. waktu di rumah sini dari habis melahirkan kan sudah ayah pasangkan gelang-gelang ini ke bayi mu, jika kekecilan ganti saja dengan tali hitam baru". ucapnya pada kakek pada anak nya.
"Maaf ayah. kemarin saya lihat sudah sempit karena itu saya lepas. saya tidak tahu kalau itu harus di ganti dan di pasang lagi". Jawab ibu anak itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ita Xiaomi
Di jaman dulu daerah aku jg gini
2024-04-14
0
Ima Diah
cerita ini mengingat kan saya masa kecil dulu,,hidup. di kota tapi tradisi nya seperti di kampung, Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada lagi yang begitu....
2024-02-08
0
Yurnita Yurnita
mampir kk
2023-10-15
1