Sedikit terkejut karena Abang nya mengetahui kalau Rianti juga di jaga oleh Datuk jelmaan buaya putih dari menantunya.
"Kami tidak masalah jika mata batin Rianti di tutup, lagi pula Datuk kuning tidak masalah jika tidak akan muncul di depan Rianti Bang" ucap Abah Darma.
"Baiklah, semakin cepat semakin baik, nanti malam kita akan buat Ritual mengikuti tradisi kami untuk menutup Mata batin Cucu kita.
apapun yang nantinya terjadi, jangan ada yang ikut campur, kalian Faham?". ucap kakak ibu Barlian, semua pun mengangguk setuju.
Malam hari mulai lah acara di langsungkan. Musik sudah di mulai, banyak tetua-tetua adat di kampung berkumpul di rumah panggung milik Abang ibu Barlian.
Rianti di tempat kan di ayunan kain kuning di tengah-tengah Rumah yang sudah di hiasi janur kuning, suara musik dan juga mantra dari bahasa D*yak di ucapkan ber ulang-ulang hingga tiba-tiba seorang Nenek-nenek berteriak dari dapur ber lari ke arah ayunan yang ada Rianti di dalam nya.
"Hhhhhuaaaaa Datukkkkkk, Ampunnn Datuuukkkk. Ammmpppuuuunnnn". teriak Wanita tersebut sambil bersimpuh di bawah kaki Rianti yang di ayun, di ayunan kain kuning. sepertinya dia kerasukan.
Rianti tiba-tiba duduk di ayunan dan menjuntai kan kakinya. menatap Nenek yang sedang bersimpuh sambil menangis.
"Kauuuu, mengganggu Cucu Buyut ku, kau harus menanggung akibatnya". ucap Rianti.
Musik pun di hentikan, karena semua ingin mendengar apa yang Rianti ucapkan.
"hihihi... Datuk, Cucumu Sangat Cantik, aku menyukai nya, aku ingin menjadikan nya pengantin untuk Cucu ku panglima Tamiang". ucap Nenek yang bersimpuh tadi.
"Jadi kau meminta Tumbal cucu ku pada wanita sebelah Rumahnya Bukan. Tidak ada yang bisa menyakiti Cucu ku, Siluman Rendahan seperti bangsamu. tidak pantas untuk bersanding dengan Cucu ku". Ucap Rianti, sepertinya Datuk leluhur dari ibu Barlian sudah merasuki Rianti.
"Hhhhhuuuuaaaaa, Ampuunnn Datuk, saya tidak tahu Rianti cucu Datuk, maafkan ke khilafan saya. seandainya saya tahu, saya tidak akan menerima syarat dari mereka. untuk menumbalkan Rianti waktu itu Datuk, Huuuaaaaaaaa.. ammmpuunnn, saya minta maaf". ucap Nenek tersebut sekarang berguling-guling di Lantai.
Dengan suara yang juga berubah menjadi suara wanita yang kemarin meninggal di sebelah rumah Rianti kemarin.
Orang-orang hanya diam melihat semua yang terjadi di depan nya. tidak ada yang berani ikut campur, ataupun menolong nenek yang sedang berguling seperti kesakitan.
Kemudian Rianti turun sambil mengusap kepala Nenek yang sedang kerasukan hingga tiba-tiba nenek tersebut bersila di depan Rianti.
"Sudah cukup, kau bisa mengurus Roh wanita ini di dunia kita, yang punya Raga tidak bersalah. dia sakit". ucap Rianti dengan Nada yang tiba-tiba berubah.
Jika tadi nada bicara nya sangat emosi. sekarang nada bicara nya sangat tenang.
Rianti ikut bersila di depan Nenek tersebut kemudian berbicara.
"Biarkan aku menjaga Cucu ku Barkah, Kau carilah turunan mu yang lain, kau memiliki banyak cucu laki-laki yang bisa kau berikan ilmu mu. Rianti seorang perempuan, tidak cocok jika kau memberikan nya ilmu dari keluarga mu". ujar Rianti pada nenek yang di depannya.
"Jadi, Kau juga ingin menjaga nya, lalu kenapa kau diam saja saat Rianti ingin di Tumbal Kan, jika tidak aku menghabisi wanita itu, mungkin Rianti lah yang akhirnya meninggal". Nenek tersebut berbicara melalui raga nenek yang tadi di rasuki oleh Roh yang ingin menjadikan Rianti tumbal.
Sepertinya kali ini Roh ke 2 leluhur memasuki Tubuh Rianti, nenek yang tadi kerasukan orang lain sudah berubah suara menjadi suara nenek tua untuk bernegosiasi. Roh siapa yang akhirnya akan menjaga Tubuh Rianti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments