"Mama mu benar memelet Ayah mu Ria?". tanya Lula lagi-lagi percaya ucapan Ria.
"Ya, seperti ini. Wlllleeeee". ucap Ria sambil menjulurkan lidah nya kemudian mereka tertawa bersama.
Philip yang tadi sedih pun ikutan tertawa ketika melihat kelakuan Ria. "Kau sama menggemaskan nya dengan nya Ria". ucap nya kemudian.
"Ria, besok kau kelas pagi atau siang?". tanya Lula.
"Aku dapat kelas malam, hufffttt aku malas sekali Lula, tapi aku harus tetap hadir". ucap Ria kemudian merebahkan dirinya di kasur.
"Aku dapat kelas pagi, malas sekali rasanya aku harus bangun pagi". keluh Lula.
"Sebaik nya kita tidur, sudah malam". ucap Ria dan mereka pun tidur.
"Hiksss.... hiksss... hiksss". suara tangisan wanita di luar terdengar lagi malam ini, membuat Ria sedikit terganggu dengan suara tangis wanita itu.
Ria bangun mengambil headset untuk mendengarkan musik agar tidak mendengar suara tangisan itu lagi.
"Hissss... hiksss... hiksss... aku ingin pulang". ucap makhluk itu, Ria sebenarnya kasihan mendengar tangis pilu wanita itu.
tapi ia belum bisa menunjukkan jika ia bisa melihat kehadiran mereka, ia takut Philip mengetahui semuanya.
"Datuk, jemput saya". ucap Ria sebelum ia menutup matanya.
"Ria bangun". ucap wanita cantik yang memiliki wajah yang sama dengan nya.
"Aku sudah di jemput?!". tanya Ria lagi dan wanita itu pun mengangguk.
"Ada apa, tadi Datuk meminta ku menjemput mu di kamar ini". jelas nya.
"Ayo kita temui Datuk ada yang ingin ku tanyakan". ucap nya turun dari kasur yang berhiaskan kelambu emas dengan hiasan berlian di sekeliling nya.
"Kau baik-baik saja Cucuku, kenapa kau minta di jemput?" tanya Datuk kuning.
"Apakah aku boleh berinteraksi dengan mereka Datuk, di asrama tempat ku tinggal ada seorang wanita yang selalu menangis meminta tolong Baru-baru ini". tanya Ria.
"Wanita itu korban tumbal oleh orang tuanya Cu". ucap Datuk kuning menjelaskan.
"Apa?!!, tega sekali orang tuanya Datuk?". ucap Nora terkejut.
"Jiwa nya terkunci di sekitar situ, dia tidak bisa ke mana-mana dan sangat sulit jika kau ingin menolong nya cu." jelas Datuk pada Ria.
"kenapa harus mengorbankan anak nya sendiri?". fikir Ria tidak habis fikir.
"Manusia kebanyakan lupa diri cu, demi kesenangan di dunia.. mereka mampu mengorbankan siapapun termasuk anaknya sendiri, tumbal yang di pinta adalah anak perawan nya, jadilah sekarang jiwa anak itu menjadi budak oleh makhluk yang mereka pelihara untuk mendatangkan uang". jelas Datuk kuning.
"Bagaimana Datuk bisa tahu?". tanya Ria.
"jika Datuk tahu tentang gadis yang ada di sana mungkin kah datuk juga tahu tentang Philip" fikirnya.
"Datuk tahu saat tadi Datuk datang menjemput mu dan tadi Datuk juga berpapasan dengan pria yang ada di kamar mu". jelas nya lagi.
"Dia tidak menggangu seperti nya". ucap Datuk.
"Jika kau sudah siap berteman dengan makhluk, coba lah berinteraksi dengan nya terlebih dahulu. agar kau bisa terbiasa jika nanti ada makhluk yang ingin berkomunikasi dengan mu, mau tidak mau, suka tidak suka, kita hidup berdampingan". jelas Datuk lagi.
"Dan energi dari Philip juga sangat besar, seperti nya sudah ratusan tahun ia ada di situ, sehingga kau tidak akan kekurangan energi jika ia di dekat mu Ria, tapi ingat.
jangan lupa ibadah mu harus betul-betul di perdalam lagi Ria, agar kau tidak tersesat jika sudah bisa berinteraksi dengan mereka". ucapnya lagi.
"Baiklah Datuk, saya akan coba". ucap Ria.
"Sekarang kembali lah, kau harus istirahat". ucap Datuk..
Ria pun berjalan menuju kamar tempat ia tidur tadi, biasanya ia akan bangun dan kembali ke dalam tubuh nya kembali.
Ke esokan harinya Ria bangun ingin bersiap ibadah subuh, di lihat nya sekitar ruangan. ia tidak menemukan keberadaan Philip.
"Tumben sekali dia tidak ada di sini". ucap Ria sambil membereskan bekas dia ibadah.
"Kau mencari ku". ucap Philip kini sudah berada di samping Ria, membuat Ria sedikit terhenyak karena terkejut.
"Ck,bisa kah kau tidak muncul tiba-tiba, biasanya kau di pojokan sana. sedang apa sekarang kau dekat sekali dengan ku". ucap Ria berbisik karena takut Lula terbangun.
"Selama ini kau melihat ku?". tanya Philip.
"Hemmm". jawab Ria.
"Kau jahat sekali tidak mengatakan nya padaku, aku fikir aku bisa mengendalikan Fikiran mu karena selama ini semua ucapan dan instruksi ku kau bisa mengikuti nya". gerutu Philip.
"Nenek mu galak sekali tadi malam". lanjut nya.
"Aku fikir kau berbohong saat berbicara tuan putri dan kau titisan buaya putih, ternyata benar". ucapnya sambil mengikuti langkah Ria yang menuju kasurnya kembali.
"Aku bukan titisannya, memang nya kau fikir aku siluman. aku manusia biasa,hanya saja aku beruntung di jaga oleh Datuk" jelas Ria kemudian merebahkan tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments