Rey sampai di apartemen Luna, jam menunjukan pukul 20.59.
"Aku tidak terlambat pulang" pikirnya.
Rey menaruh tas dan segera mandi, setelah itu ia menyiapkan bahan makanan. Namun entah mengapa Rey ingin menelpon Luna dahulu untuk memastikan Luna makan malam dirumah.
"Ya ada apa?" Luna menjawab ketus.
"Apakah nona akan makan malam disini?" tanya Rey agak ragu.
"Tidak, aku pergi bersama Yasmin"
Klep...
Telpon ditutup, Rey memandang ponselnya lalu menghela napas.
"Untung saja aku belum mengeksekusi bahan-bahan makanan ini" gumamnya.
Rey meletakan kembali bahan-bahan makanannya, ia pergi ke minimarket yang buka 24 jam didekat apartemen Luna. Ia membeli beberapa kaleng bir dan kacang untuk menemaninya malam ini.
Malam itu Rey menonton televisi sambil merebahkan dirinya disofa. Sudah pukul 12 tengah malam, namun ia belum merasa ngantuk.
Nona Luna pulang jam berapa ya?
Pikir Rey dalam hati, matanya mulai melentuk.
Ceklek...
Pintu apartemen terbuka, Luna masuk ke dalam. Rey membuka matanya kembali dan duduk sambil melihat siapa yang datang.
"Kau belum tidur?" tanya Luna sambil membuka sepatunya dan menaruh dirak.
"Belum nona" jawab Rey sambil tersenyum malu.
"Apa kau berpesta sendirian malam ini?" tanya Luna lagi saat melihat beberapa kaleng bir dimeja.
Rey terbelalak, ia segera membereskan kaleng bir yang kosong dan sisa kacang yang berserakan di meja.
Luna duduk disofa, memperhatikan Rey yang sedang sibuk membersihkan meja. Ia mengambil kacang yang masih ada didalam bungkus lalu memakannya, Luna juga membuka satu kaleng bir dan meminumnya.
"Kau baik-baik saja nona?"
Rey khawatir Luna akan mabuk lagi.
"Ya aku baik-baik saja, apa kau keberatan aku meminum ini?" tanya Luna sambil mengangkat kaleng birnya.
Rey menggeleng, ia mengangkat sampah yang berasal dari atas meja dan membuangnya ditempat sampah yang ada didapur lalu kembali ke sofa, ia duduk dibawah.
"Apa yang kau tonton?" tanya Luna sambil melihat serius ke televisi.
"Aku tak tahu, tapi sepertinya menarik. Itu cerita tentang seorang pria jagoan yang menolong putri seorang kaya yang diculik orang jahat nona" jawab Rey antusias. Luna melirik Rey, Rey tidak sadar Luna meliriknya.
"Owh" jawab Luna singkat, ia beranjak dari duduknya lalu berjalan ke kamarnya.
"Apa kau sudah ingin tidur nona?"
"Tidak, aku ingin mengganti bajuku. Aku akan kembali dan menonton film itu bersama mu. Awas saja jika kau tidur, aku akan menyirammu dengan air panas" ancam Luna lalu masuk ke kamarnya dan menutup pintu.
Rey tersenyum senang, malam ini ia akan lewatkan bersama pujaan hatinya.
"Apa kau sudah mengantuk?" Luna tiba-tiba sudah berada dibelakang Rey dan duduk.
Rey menggeleng, ia membuka satu kaleng bir dan minum bersama Luna.
"Suasana hatimu sedang tidak baik?" Luna bertanya lagi walaupun wajahnya acuh.
"Hatiku senang, apalagi ada nona disini. Aku sangat-sangat senang" ujar Rey sambil tersenyum pada Luna. Luna hanya diam saja, pandangannya tetap menuju televisi.
"Nona, aku sudah memutuskan keinginanku yang kedua"
"Apa itu?" Luna terlihat tidak tertarik.
"Aku ingin nona tidak mabuk-mabukan lagi" ucap Rey takut, ia menutup matanya sambil menunggu jawaban Luna.
Luna menoleh ke arah Rey, Rey sudah menutup matanya.
"Apa kau mau mempergunakan keinginanmu itu untuk mengaturku?!" jawab Luna ketus.
"Tidak nona tentu saja aku tak berani, aku hanya ingin bisa menjaga diriku dan menjaga nona saat kita tinggal bersama seperti saat ini" Rey mengatakannya tanpa ragu walaupun nada bicaranya agak sedikit takut melihat respon Luna.
Luna tediam, wajah sedikit memerah mengingat kejadian kemarin dia mabuk dan tidur di sofa menggunakan pakaian yang terbuka. Bila Rey adalah pria hidung belang pasti Luna sudah di nodai olehnya.
Luna menatap beberapa kaleng bir yang ada didepannya.
"Aku akan menuruti keinginanmu, asal kau bisa menang minum bir ini. Siapa yang mabuk duluan, dia yang kalah. Bila kau kalah aku anggap permintaan mu tetap habis dan aku tak akan mengikuti keinginanmu namun bila aku kalah aku akan mempertimbangkan untuk berhenti minum"
"Kau tetap boleh tetap minum nona, tapi harus bersamaku" Rey menatap lekat mata Luna, Luna mengalihkan pandangannya.
"Kau setuju dengan syarat ku?" tanya Luna.
Rey mengangguk setuju, Luna meminta Jiraiya membelikan beberapa kaleng bir lagi untuk mereka.
Tak lama Jiraiya datang membawa dua kantong kaleng bir, Rey mengambilnya.
"Jagalah nona dengan baik" pesan Jiraiya.
Rey mengangguk paham, Jiraiya pergi meninggalkan apartemen Luna.
"Bir sudah datang" ucap Rey sambil mengangkat kedua kantong plastik itu tinggi-tinggi.
"Cepat taruh disini" Luna menepuk meja pelan.
Rey mengatur kaleng-kaleng bir itu di meja. Mereka menghitung masing-masing bir yang menjadi bagiannya.
"Baiklah, apa kau sudah siap?" Luna memberikan aba-aba, Rey mengangguk pasti.
"Satu... dua... tiga..."
Rey langsung meneguk kaleng bir, kaleng demi kaleng mereka habiskan. Keduanya saling tak mau kalah. Sampai akhirnya keduanya mabuk.
"Apa kau masih sanggup?" tanya Luna menyeringai, ia masih bisa mengangkat wajahnya sambil meminum sisa bir yang ada dikalengnya.
Rey sudah menaruh kepalanya di meja, Luna menggoyangkan tubuh Rey. Rey mengangkat kepalanya.
"Ada apa nona?" Rey menjawab dengan suara yang lemas.
"Kau masih sanggup?" Luna bertanya lagi, Rey mengangkat kaleng birnya dengan tangan kiri.
Rey berusaha mengangkat kepalanya dan meminum lagi birnya, Luna tertawa menyeringai.
"Kau tak akan bisa mengalahkan ku" ucapnya lalu berdiri, Luna sempoyongan dan hampir saja jatuh. Rey menangkap Luna dengan sisa-sisa tenaganya.
"Lepaskan aku bodoh" ucap Luna dengan nada mabuknya, ia berusaha melepaskan diri dari pelukan Rey.
Namun Luna terjatuh lagi, Rey tertawa dan menangkap Luna lagi.
"Kau sudah mabuk nona hahaha" katanya, padahal Rey juga sudah dalam keadaan mabuk.
"Aku tidak mabuk! Aku hanya mengelabuimu" ucap Luna sambil tertawa senang ia masih berada dipelukan Rey.
Luna melihat ke arah kamarnya, ia menunjuk ke kamarnya.
"Aku mau ke kamar, antarkan aku kesana!" ujar Luna sambil berjalan sempoyongan, Rey tetap memegangi Luna karna takut Luna terjatuh.
Luna sudah masuk ke dalam kamarnya, ia menarik tangan Rey untuk ikut masuk ke dalam. Rey yang sudah mabuk hanya mengikuti Luna.
Luna langsung menautkan bibirnya dengan bibir Rey, Rey mengikuti permainan bibir Luna. Mereka terlalu mabuk untuk menyadari apa yang mereka lakukan.
Luna mulai membuka bajunya satu persatu dan membuka kaos yang pakai oleh Rey. Mereka bertautan sampai sudah terbaring ditempat tidur, tiba-tiba...
Ngookkk...
Rey sudah tak sadarkan diri karna ia terlalu mabuk. Luna melihat Rey tak bergerak, memiringkan badan Rey dan membebaskan dirinya dari pelukan Rey lalu masuk kedalam selimut.
"Kenapa dingin sekali" Rey terbangun sebentar, ia masuk kedalam selimut. Mereka tidak saling berhadapan namun keadaan mereka sudah setengah telanjang.
♥️♥️♥️
Hari sudah mulai pagi, Rey merasa kepalanya sangat pusing. Ia terbangun dan merasa ada yang aneh.
"Apa aku sedang bermimpi" Rey membuka matanya, ia melihat Luna ada disebelahnya hanya memakai bra. Ia pun melihat dirinya hanya menggunakan boxer.
Rey sangat terkejut mendapati dirinya ada dikamar Luna dalam keadaan pakaiannya dan pakaian Luna bertebaran dimana-mana.
"Apa yang kulakukan semalam??!!!!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Michelle Avantica
Kalo gw bisa masuk ke dalam nih novel, gw kerjain nih mereka berdua biar heboh sekalian 😂😂😂
2021-01-31
2
☆𝕭υѕαи࿐ཽ༵
rey yang kamu lakuin cuma mabuk doang ga sampe MP 🤣🤣🤣
Thorrr kasihanlah mereka yg lum MP meski cuma dlm ikatan nikah kontrak
bikin luna bucin ma rey thorr,biar cinta rey ga bertepuk sebelah tangan 😁
jia you thorrr
lope...lope...
2020-08-06
9
Marny Alby
aw aw aw
2020-08-06
5