Kampung Halaman #2

Mami Luna gusar, anaknya tak dapat ditemukan dimana pun.

"Panggil Jiraiya kesini!" perintahnya.

Tak lama Jiraiya masuk ke ruangan Luna, dimana nyonya besarnya sudah berada didalam mencari Luna.

"Dimana Luna?" Mami bertanya dengan nada interogasi.

"Nona muda ada ditempat yang aman nona"

"Tak usah bertele-tele, segera beritahukan padaku dimana putriku!" teriak mami.

"Saya tidak dapat memberitahukan pada anda nyonya, maafkan saya" Jiraiya membungkukkan badannya.

"Kau ini!!! Hhh baiklah, aku akan mencarinya sendiri dan akan menyeretnya pulang. Sepertinya pria miskin itu sudah banyak mempengaruhinya" Mami berkata sambil melirik sinis ke arah Jiraiya, Jiraiya tidak heran nyonya besarnya sudah mengetahui latar belakang Rey yang sebenarnya.

"Aku akan segera membuat Luna menceraikan pria itu dan menikah dengan Sam!" Mami berkata dengan lantang lalu meninggalkan Jiraiya sendiri diruangan Luna. Jiraiya hanya bisa menghela napasnya.

Ia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang untuk mengalihkan pencarian orang suruhan mami.

♥️♥️♥️

Sementara itu dikampung halaman Rey.

Siang itu Luna dan Syafa duduk di beranda depan rumah. Syafa duduk dipangkuan Luna, Luna tidak merasa risih karna Syafa anak yang manis dan lucu. Sedangkan Lody sudah berangkat sekolah bersama ayahnya.

"Apakah nona Princess kekasih Kak Rey?" tanya Syafa polos.

"Mengapa bertanya begitu?" Luna menatap Syafa.

"Kak Rey adalah pangeran Sya sewaktu kecil, dan Kak Rey selaku menjadikan Sya putri dengan mahkota yang cantik" katanya sambil memainkan jari Luna.

"Oowh ya?" Luna ingin lebih mengetahui sisi lain Rey.

"Ya, Kak Rey juga selalu membantu ibu memasak dan membereskan rumah. Tapi dia juga selalu menemani Sya bermain. Apakah Kakak Princess yang membuat Kak Rey tidak pulang lama sekali?" Luna mengernyitkan keningnya, ia tidak paham maksud Syafa.

"Apa Rey sudah lama tidak pulang kesini?" tanya Luna penuh rasa penasaran, Syafa mengangguk lucu.

"Kak Rey pergi dan tidak kembali lagi, lalu pagi ini dia pulang membawa Kak Princess" ucap Syafa polos.

Luna mulai berpikir, banyak hal yang ia tak ketahui tentang Rey. Bahkan ia tak pernah bertanya dimana keluarganya dan tempat tinggalnya saat memutuskan menikah kontrak dengan Rey.

"Apa kau sedih waktu Kak Rey tidak pulang?" Syafa mengangguk lagi.

"Aku menangis setiap hari dan mencarinya di seluruh rumah.Tapi ibu bilang padaku, aku harus menjadi anak yang baik agar Kak Rey segera pulang dan membawakan ku baju princess yang cantik" matanya berbinar saat mengatakannya.

"Syafa, nona Luna. Sudah waktunya makan siang" panggil Bi May.

"Iya bu" Syafa turun dari pangkuan Luna dan berlari kecil menghampiri ibunya.

Luna masih betah duduk di beranda, ia menikmati udara segar di tempat itu.

"Nona, apakah kau tak ingin makan siang?" Rey mengagetkan Luna. Luna menggeleng.

"Disini udaranya segar, walaupun sudah siang masih terasa sejuk" ucap Luna sambil menatap sekelilingnya. Rey duduk disebelah Luna, ia menyenderkan kepalanya dipundak Luna.

"Kau mulai berani ya" Suara Luna seperti mengancam Rey.

"Izinkan aku sebentar saja begini nona, aku ingin merasakan bahwa kau sudah baik-baik saja" Rey menutup matanya, Luna terdiam. Ia membiarkan Rey menyenderkan kepalanya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu" kata Luna.

"Apa itu? Katakan lah nona" Rey masih enggan mengangkat kepalanya.

"Aku sudah menolongku dua kali, tapi aku belum memberikan apa-apa padamu" Rey terkejut dan mengangkat kepalanya, melihat ke arah Luna.

"Sebutkan dua keinginanmu, aku akan memberikan apa saja untukmu" Luna mengatakannya dengan cepat.

"Apa saja?"

Luna menutup dadanya sambil menatap sinis kepada Rey.

"Kau tidak boleh meminta hal yang melanggar norma" ucap Luna lalu memalingkan wajahnya dari Rey. Rey tertawa kecil.

"Aku tidak akan memintanya, kecuali nona yang memintanya duluan" bisik Rey, Luna memukul pundak Rey agak kencang karna malu.

"Awww itu sakit nona" Rey meringis.

"Aku akan memikirkan apa yang aku inginkan, aku tidak ingin dirugikan karna meminta sesuatu yang tidak aku butuhkan" ucap Rey sambil melirik usil ke arah Luna, Luna melihat Rey dengan malas.

"Terserah kau saja dan berharaplah aku tidak berubah pikiran" Luna bangun dari duduknya dan masuk kedalam rumah.

Rey tersenyum sambil memandang ke depan rumah.

"Rumah ini selalu memberikan aku keberuntungan yang menyenangkan. Kira-kira apa yang bisa aku minta kepada nona Luna" Rey mulai melambungkan angannya jauh sambil berpikir.

"Kak Rey sedang apa?" Lody yang baru pulang dari sekolah melihat aneh ke arah Rey.

"Eeeh, tidak hehehe. Kau sudah pulang?" Rey mengalihkan pembicaraan.

"Iya Kak"

Lody langsung masuk kedalam, Rey mengikutinya dari belakang.

"Aku pulang Bu" ujar Lody saat melihat Bibi May.

"Siang sayang, cepat ganti pakaianmu dan makan siang bersama Syafa dan Kak Luna"

"Aku juga mau makan Bi" gerutu Rey.

Bibi May tertawa kecil mendengar kata-kata Rey.

"Ibu ini aku diberikan oleh temanku, kebunnya berbuah banyak" ucap Lody sambil memberikan sebuah kantong plastik berwarna hitam.

"Ibu taruh dimangkok buah ya" Bibi May berjalan ke dapur.

Lody melihat Syafa sangat akrab dengan Luna, ia juga ingin duduk disebelah Luna tetapi ada Rey yang sudah duduk duluan. Lody terlalu malu untuk memintanya pada Rey.

"Ada apa jagoan?" Rey bisa membaca apa keinginan Lody namun ia ingin tahu apakah sepupu kecilnya itu berani meminta kursi yang dudukinya.

"Tidak ada apa-apa Kak" Lody menunduk.

"Apa kau ingin duduk disebelah Kak Luna?" goda Rey, Luna yang mendengar namanya disebut menoleh karna dari tadi ia meladeni ocehan lucu Syafa.

"Ada apa Rey?"

"Lody ingin duduk disebelah mu" ujar Rey sambil meledek Lody, Lody tidak berani melihat Luna ia masih menunduk.

"Kak Luna tidak akan menggigit mu kok" goda Rey, Luna melotot ke arah Rey.

Rey menarik tangan Lody dan membiarkannya duduk disebelah Luna. Lody hanya menatap Syafa yang masih saja mengoceh dan ditanggapi oleh Luna.

"Ini buah dari kebun teman Lody, silahkan dicoba" Bibi Rey membawakan buah-buahan seperti pisang, rambutan dan salak.

"Waaah kangennya" ujar Rey mengambil sebuah rambutan.

"Makan nasi dulu, baru makan buah Rey" tegur Bibi May.

"Kak Rey dimarahi ibu, seperti dulu" ucap Syafa polos, Bibi May dan Rey terdiam. Masih ada sisa penyesalan dihati mereka saat bertengkar dulu yang membuat Rey akhirnya pergi.

Luna melihat situasi yang ada menjadi canggung, ia mengambil buah salak. Salah satu buah yang asing untuknya. Rey melihat Luna hanya memutar-mutar buah itu, sesekali jarinya memegang ujung salak lalu ia memutar kembali buah itu.

"Apa yang kau lakukan nona?" tanya Rey heran.

"Bagaimana cara membuka buah ini?"

Terpopuler

Comments

Santi Simbage

Santi Simbage

🤣🤣🤣🤣kaya Nia ramadani,gak tahu caranya buka buah salak.

2021-11-20

1

Junaedi

Junaedi

terbaik

2021-04-01

0

Liena Armand

Liena Armand

Hahaha kaya nia ramadani

2020-11-14

4

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Dijodohkan
3 Rencana Besar
4 Pernikahan
5 Perilaku Luna
6 Masalah #1
7 Masalah #2
8 Masalah #3
9 Kecurigaan Erika
10 Penculikan Luna
11 Kampung Halaman #1
12 Kampung Halaman #2
13 Pulang
14 Terpesona
15 Memastikan
16 Keburukan Samuel
17 Salah Tingkah
18 Kelakuan Bobby
19 Obsesi Yasmin
20 Permintaan Kedua
21 Merasa Berdosa
22 Penasaran
23 Pura-pura
24 Ketahuan
25 Pertanyaan
26 Ditangkap
27 Menyembunyikan Kebenaran
28 Benih Cinta
29 Dipecat
30 Suatu Penawaran
31 Belanja Bersama
32 Tipu Muslihat #1
33 Tipu Muslihat #2
34 Tipu Muslihat #3
35 Sebuah Keputusan
36 Membalik Keadaan
37 Pencuri Hati
38 Mematuhi Kontrak
39 Kekesalan Luna
40 Menghancurkan Kontrak
41 Panggilan Sayang
42 Mata-mata #1
43 Mata-mata #2
44 Mata-mata #3
45 Ketahuan
46 Siasat Luna
47 Bertemu Mami
48 Terungkap
49 Penyesalan
50 Sebuah Rencana
51 Merebut Kembali
52 Kesekian Kali
53 Gagal Total
54 Kelanjutan Hubungan
55 Tentang Perasaan
56 Janji Rey
57 Membalas Dendam #1
58 Membalas Dendam #2
59 Membalas Dendam #3
60 Jiraiya dan Erika
61 Melamarmu
62 Tekad Rey
63 Kedatangan Mami
64 Tak Berkutik
65 Menduga-duga
66 Kenyataan Pahit
67 Permintaan Mami
68 Mencoba Berdamai
69 Penggemar Baru
70 Adik Samuel
71 Persahabatan
72 Alergi Anne
73 Persiapan Pernikahan
74 Malam Kebahagiaan
75 Kencan Percobaan
76 Takut Ketahuan
77 Menjadi Dewasa
78 Rencana Tertunda
79 Bulan Madu #1
80 Alasan Paman Ken
81 Bulan Madu #2
82 Bulan Madu #3
83 Mantan Kekasih
84 Salah Paham #1
85 Ingin Tahu
86 Salah Paham #2
87 Terciduk
88 Menjaga Yasmin
89 Menikah Denganmu
90 Kebahagiaan Erika
91 Hampir Saja
92 Mengidam
93 Pernikahan Mengharukan
94 Balas Budi #1
95 Ketakutan Samuel
96 Keinginan Luna
97 Balas Budi #2
98 Berhasil
99 Kabar Bahagia
100 Keinginan Terkabul
101 Intip Season 2
102 S2 - Hanya Milikku
103 S2 - Humor Persaingan
104 S2 - Aku Gendut?
105 S2 - Kecemburuan Rey
106 S2 - Ikatan Batin
107 S2 - Ketertarikan Ben
108 S2 - Persaingan Dimulai
109 S2 - Pengorbanan
110 S2 - Mimpi Buruk
111 S2 - Wejangan Yasmin
112 S2 - Secercah Harapan
113 S2 - Tantangan Samuel
114 S2 - Berusaha Menemukan
115 S2 - Bertemu Kembali
116 S2 - Mami Datang
117 S2 - Ingin Berpaling
118 S2 - Ciuman Sedikit
119 S2 - Perasaan Cinta #1
120 S2 - Perasaan Cinta #2
121 S2 - Perasaan Cinta #3
122 S2 - Perasaan Cinta #4
123 S2 - Salah Menduga
124 S2 - Bohong Bersama
125 S2 - Rasa Penasaran
126 S2 - Menemukan Jawaban
127 S2 - Pengakuan Luna
128 S2 - Rencana Siapa
129 S2 - Menyelamatkan Samuel
130 S2 - Lebih Awal
131 S2 - Merasa Bosan
132 S2 - Kencan Pertama #1
133 S2 - Kencan Pertama #2
134 S2 - Menantang
135 S2 - Keraguan
136 S2 - Berdamai
137 S2 - Duel Sebenarnya
138 S2 - Kedatangan Perampok
139 S2 - Mencari Kebenaran
140 S2 - Bertemu Adik
141 S2 - Pesaing #1
142 S2 - Pesaing #2
143 S2 - Pengertian
144 S2 - Damai Sementara
145 S2 - Kabar Mengejutkan
146 S2 - Bintang
147 S2 - Pujian
148 S2 - Akting vs Kejujuran
149 S2 - Kabur
150 S2 - Melarikan Diri
151 S2 - Perkenalan Pertama
152 S2 - Terkejut
153 S2 - Kepulangan Rara
154 S2 - Mendukung
155 S2 - Meminta Izin
156 S2 - Usaha Mami
157 S2 - Perasaan Terpendam
158 S2 - Keputusan Sulit
159 S2 - Kegalauan
160 S2 - Kehilangan
161 S2 - Emosional
162 S2 - Ingin Bersamanya
163 S2 - Kejutan Istimewa
164 S2 - Baby Blues
165 S2 - Kamar Khusus
166 S2 - Malu-malu
167 S2 - Terbangun
168 S2 - Sayang
169 S2 - Hampir Ketahuan
170 S2 - Lagu Cinta
171 S2 - Hal Lain
172 S2 - Terjebak
173 S2 - Hati ke Hati
174 S2 - Menjadi Kekasih
175 S2 - Tak Disangka
176 S2 - Pemersatu
177 S2 - Berdua Saja
178 S2 - Setuju
179 S2 - Lelah
180 S2 - Ketegasan
181 S2 - Solusi Masalah
182 S2 - Pendamping
183 S2 - Overprotektif
184 S2 - Tak Keberatan
185 S2 - Membuka Hati
186 S2 - Kena Batunya
187 S2 - Menjaga Gengsi
188 S2 - Rendah Hati
189 S2 - Waktu
190 S2 - Egois
191 S2 - Pendamping
192 S2 - Cinta Kita
193 S2 - Gelisah
194 S2 - Salah Duga
195 S2 - Dibalik Cerita
196 S2 - Ibu Tiri
197 S2 - Minggu Depan
198 S2 - Gaun Pengantin
199 S2 - Mudah Diterka
200 S2 - Pernikahan Anne
201 S2 - Sebuah Cincin
202 S2 - Malam Pertama #1
203 S2 - Malam Pertama #2
204 S2 - Rey Marah
205 S2 - Kondisi Samuel
206 S2 - Ide Mami
207 S2 - Terkejut
208 S2 - Calon Suami
209 S2 - Romansa Mami
210 S2 - Konsep Pernikahan
211 S2 - Pemikiran Erika
212 S2 - Kemesraan Adik Kakak
213 S2 - Cemburu 1
214 S2 - Cemburu 2
215 S2 - Dipercepat
216 S2 - Pemenang
217 S2-Pernikahan Yang Mengharukan
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Perkenalan
2
Dijodohkan
3
Rencana Besar
4
Pernikahan
5
Perilaku Luna
6
Masalah #1
7
Masalah #2
8
Masalah #3
9
Kecurigaan Erika
10
Penculikan Luna
11
Kampung Halaman #1
12
Kampung Halaman #2
13
Pulang
14
Terpesona
15
Memastikan
16
Keburukan Samuel
17
Salah Tingkah
18
Kelakuan Bobby
19
Obsesi Yasmin
20
Permintaan Kedua
21
Merasa Berdosa
22
Penasaran
23
Pura-pura
24
Ketahuan
25
Pertanyaan
26
Ditangkap
27
Menyembunyikan Kebenaran
28
Benih Cinta
29
Dipecat
30
Suatu Penawaran
31
Belanja Bersama
32
Tipu Muslihat #1
33
Tipu Muslihat #2
34
Tipu Muslihat #3
35
Sebuah Keputusan
36
Membalik Keadaan
37
Pencuri Hati
38
Mematuhi Kontrak
39
Kekesalan Luna
40
Menghancurkan Kontrak
41
Panggilan Sayang
42
Mata-mata #1
43
Mata-mata #2
44
Mata-mata #3
45
Ketahuan
46
Siasat Luna
47
Bertemu Mami
48
Terungkap
49
Penyesalan
50
Sebuah Rencana
51
Merebut Kembali
52
Kesekian Kali
53
Gagal Total
54
Kelanjutan Hubungan
55
Tentang Perasaan
56
Janji Rey
57
Membalas Dendam #1
58
Membalas Dendam #2
59
Membalas Dendam #3
60
Jiraiya dan Erika
61
Melamarmu
62
Tekad Rey
63
Kedatangan Mami
64
Tak Berkutik
65
Menduga-duga
66
Kenyataan Pahit
67
Permintaan Mami
68
Mencoba Berdamai
69
Penggemar Baru
70
Adik Samuel
71
Persahabatan
72
Alergi Anne
73
Persiapan Pernikahan
74
Malam Kebahagiaan
75
Kencan Percobaan
76
Takut Ketahuan
77
Menjadi Dewasa
78
Rencana Tertunda
79
Bulan Madu #1
80
Alasan Paman Ken
81
Bulan Madu #2
82
Bulan Madu #3
83
Mantan Kekasih
84
Salah Paham #1
85
Ingin Tahu
86
Salah Paham #2
87
Terciduk
88
Menjaga Yasmin
89
Menikah Denganmu
90
Kebahagiaan Erika
91
Hampir Saja
92
Mengidam
93
Pernikahan Mengharukan
94
Balas Budi #1
95
Ketakutan Samuel
96
Keinginan Luna
97
Balas Budi #2
98
Berhasil
99
Kabar Bahagia
100
Keinginan Terkabul
101
Intip Season 2
102
S2 - Hanya Milikku
103
S2 - Humor Persaingan
104
S2 - Aku Gendut?
105
S2 - Kecemburuan Rey
106
S2 - Ikatan Batin
107
S2 - Ketertarikan Ben
108
S2 - Persaingan Dimulai
109
S2 - Pengorbanan
110
S2 - Mimpi Buruk
111
S2 - Wejangan Yasmin
112
S2 - Secercah Harapan
113
S2 - Tantangan Samuel
114
S2 - Berusaha Menemukan
115
S2 - Bertemu Kembali
116
S2 - Mami Datang
117
S2 - Ingin Berpaling
118
S2 - Ciuman Sedikit
119
S2 - Perasaan Cinta #1
120
S2 - Perasaan Cinta #2
121
S2 - Perasaan Cinta #3
122
S2 - Perasaan Cinta #4
123
S2 - Salah Menduga
124
S2 - Bohong Bersama
125
S2 - Rasa Penasaran
126
S2 - Menemukan Jawaban
127
S2 - Pengakuan Luna
128
S2 - Rencana Siapa
129
S2 - Menyelamatkan Samuel
130
S2 - Lebih Awal
131
S2 - Merasa Bosan
132
S2 - Kencan Pertama #1
133
S2 - Kencan Pertama #2
134
S2 - Menantang
135
S2 - Keraguan
136
S2 - Berdamai
137
S2 - Duel Sebenarnya
138
S2 - Kedatangan Perampok
139
S2 - Mencari Kebenaran
140
S2 - Bertemu Adik
141
S2 - Pesaing #1
142
S2 - Pesaing #2
143
S2 - Pengertian
144
S2 - Damai Sementara
145
S2 - Kabar Mengejutkan
146
S2 - Bintang
147
S2 - Pujian
148
S2 - Akting vs Kejujuran
149
S2 - Kabur
150
S2 - Melarikan Diri
151
S2 - Perkenalan Pertama
152
S2 - Terkejut
153
S2 - Kepulangan Rara
154
S2 - Mendukung
155
S2 - Meminta Izin
156
S2 - Usaha Mami
157
S2 - Perasaan Terpendam
158
S2 - Keputusan Sulit
159
S2 - Kegalauan
160
S2 - Kehilangan
161
S2 - Emosional
162
S2 - Ingin Bersamanya
163
S2 - Kejutan Istimewa
164
S2 - Baby Blues
165
S2 - Kamar Khusus
166
S2 - Malu-malu
167
S2 - Terbangun
168
S2 - Sayang
169
S2 - Hampir Ketahuan
170
S2 - Lagu Cinta
171
S2 - Hal Lain
172
S2 - Terjebak
173
S2 - Hati ke Hati
174
S2 - Menjadi Kekasih
175
S2 - Tak Disangka
176
S2 - Pemersatu
177
S2 - Berdua Saja
178
S2 - Setuju
179
S2 - Lelah
180
S2 - Ketegasan
181
S2 - Solusi Masalah
182
S2 - Pendamping
183
S2 - Overprotektif
184
S2 - Tak Keberatan
185
S2 - Membuka Hati
186
S2 - Kena Batunya
187
S2 - Menjaga Gengsi
188
S2 - Rendah Hati
189
S2 - Waktu
190
S2 - Egois
191
S2 - Pendamping
192
S2 - Cinta Kita
193
S2 - Gelisah
194
S2 - Salah Duga
195
S2 - Dibalik Cerita
196
S2 - Ibu Tiri
197
S2 - Minggu Depan
198
S2 - Gaun Pengantin
199
S2 - Mudah Diterka
200
S2 - Pernikahan Anne
201
S2 - Sebuah Cincin
202
S2 - Malam Pertama #1
203
S2 - Malam Pertama #2
204
S2 - Rey Marah
205
S2 - Kondisi Samuel
206
S2 - Ide Mami
207
S2 - Terkejut
208
S2 - Calon Suami
209
S2 - Romansa Mami
210
S2 - Konsep Pernikahan
211
S2 - Pemikiran Erika
212
S2 - Kemesraan Adik Kakak
213
S2 - Cemburu 1
214
S2 - Cemburu 2
215
S2 - Dipercepat
216
S2 - Pemenang
217
S2-Pernikahan Yang Mengharukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!