"Aku harus bisa merebut Luna dari pria itu, kalau tidak populeritasku tidak akan meningkat" gumam Samuel dalam hati.
"Apa yang harus aku lakukan agar Luna mau kembali padaku dan meninggalkan si Rey tak berguna itu?"
Tiba-tiba Samuel mengingat keluarga Rey didesa, betapa Rey menyayangi keluarganya itu dan Luna terlihat akrab dengan keluarga Rey. ia tersenyum menyeringai.
"Sepertinya permainanmu akan segera berakhir Luna, dan kau akan mengemis untuk kembali padaku"
♥️♥️♥️
"Apa rencanamu setelah mengantarku ke restauran?" Tanya Rey kepada Bobby saat perjalanan menuju tempat kerjanya, mereka mengendarai motor matic agar para pegawai lainnya tidak curiga.
"Aku mulai bekerja disana hari ini" Bobby menjawab santai. Rey menepuk pundak Bobby memintanya berhenti.
"Coba katakan sekali lagi?" Rey memastikan apa dia dengar tidak salah, Bobby tertawa puas.
"Tuan Jiraiya memasukanku sebagai pelayan tampan disana, dan mulai hari ini aku bekerja bersamamu disana. Namun gajiku tetap sebagai pegawai nona Luna di hotel" ujar Bobby menyombongkan diri.
"Apa? Kau tak perlu bertindak sejauh itu Bobby"
"Bukan aku yang memintanya, bila mengikuti keinginanku maka aku ingin menjadi koki bersamamu agar bisa dekat dengan Erika" Bobby tersenyum usil.
"Aku tak tahu kau bisa masak" Ucap Rey heran.
"Karna aku tak bisa memasak, tuan Jiraiya mengutusku menjadi pelayan. Hahahaha" Bobby tertawa sangat puas lalu kembali menstarter motor dan melaju menuju restauran, Rey hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Bobby yang tidak berubah. Tetap santai dan cuek.
Mereka sampai direstauran, Bobby memarkirkan motornya didekat pintu belakang dapur.
"Selamat pagi...." Bobby membuka pintu dan hendak menyapa orang-orang yang ada didapur.
"Ini masih terlalu pagi, hanya ada aku dan kau" Rey tertawa melihat tingkah Bobby.
"Apakah Erika juga belum datang?" tanya Bobby.
"Ada apa kau menanyakan ku?" Erika tiba-tiba masuk dari pintu dan mengagetkan Bobby juga Rey.
"Aku hanya ingin memberitahukanmu bahwa aku akan berkerja disini mulai sekarang" ucap Bobby sambil tersenyum manis pada Erika, Erika hanya memandang malas pada Bobby.
"Aku sudah tahu" ucap Erika sambil melewati Bobby dan Rey.
"Waah kau sangat perhatian" ujar Bobby sambil mengikuti Erika, Rey menarik kerah belakang Bobby.
"Jangan mengganggunya, kalau kau tidak mau digoreng untuk sarapan" Rey berkata sambil tertawa lalu menaruh tasnya dan memakai apron.
"Aku suka wanita yang jual mahal" Bobby tersenyum senang, Rey hanya geleng-geleng kepala.
"Kau duduklah didepan sana, Pak James akan menjelaskan apa saja pekerjaan mu" ucap Rey sambil menunjuk ke tempat duduk kasir didepan dapur.
"Oke, Erika bila kau merindukanku aku ada didekat kasir" teriaknya. Rey dan Bobby melakukan 'toss' dengan gaya meninju.
"Apa kau sangat akrab dengannya, kacamata?" tanya Erika yang tiba-tiba saja sudah ada dibelakang Rey.
"Ya aku sudah berteman dengannya sejak SMA" jawab Rey sambil berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangannya.
"Apa kau mulai tertarik untuk mengetahui sesuatu yang lebih banyak?" Rey tersenyum usil kepada Erika.
"Aku hanya ingin memastikan bahwa pegawai baru itu tidak membuatku kerepotan seperti mu" ujar Erika lalu meninggalkan Rey dan masuk ke kamar mandi.
Rey tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Erika.
"Kalian berdua sangat cocok, sepertinya ada bagusnya aku jadi mak comblang untuk mereka" pikir Rey sambil tersenyum.
"Apa yang membuatmu tersenyum sendiri seperti itu?" James yang baru datang memandang Rey dengan tatapan aneh.
"Tidak apa-apa pak" Rey menutupi rasa malunya, lalu kedepan memanggil Bobby.
Bobby mengikuti Rey masuk kedalam ruangan James.
"Bukankah kau Rey palsu waktu itu?" tanya James dengan tatapan datar.
"Kau benar pak!" seru Bobby bangga.
"Apa hubungan kalian?" Tanya James membuat Rey gugup, ia takut James curiga Bobby bekerja disana untuk dapat mengawasinya.
"Kami sahabat lama pak" Bobby menjawab dengan penuh semangat.
"Hanya sahabat?" nada bicara James seperti menginterogasi Rey dan Bobby.
Bobby mengangguk pasti, Rey diam saja. James menatap ke arah Rey. Rey dengan ragu mengangguk.
"Baiklah aku percaya pada kalian, karna aku jijik melihat pasangan sejenis bekerja disini" ujar James santai.
Rey dan Bobby ternganga, mereka saling pandang lalu bergidik sambil membuang muka satu sama lain.
"Kau bisa mulai bekerja dengan mencuci piring didapur, Bob" kata James lagi, mata Bobby berbinar.
"Terima kasih pak bos, aku akan melaksanakan tugasku dengan baik" ucapnya sambil hormat dan membalik badannya keluar dengan senang hati.
Rey melihat heran ke arah Bobby, ia mengikuti Bobby keluar dari ruangan James.
"Apa yang membuatmu sangat bahagia?" tanya Rey kepada Bobby.
"Apa lagi? Tentu saja karna pak James menempatkan ku didapur. Aku bisa berlama-lama melihat Erika" ujarnya senang.
Rey terdiam, lagi-lagi ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Bila Bobby lebih lama disini mungkin kepala ku bisa copot karna terlalu banyak menggeleng" pikir Rey.
Erika sedang mencuci sayuran, Bobby berada disebelahnya sambil tersenyum.
"Apa yang kau lakukan disini? Cepat kerja!" seru Erika sambil menatap sinis ke arah Bobby.
"Tentu saja aku disini sambil memandangimu" jawab Bobby, pandangannya tak berpaling dari Erika.
"Kau dibayar untuk bekerja! Jangan menggangguku" Ujar Erika lalu berjalan ke arah tempatnya memasak, Bobby menatap Erika penuh dengan rasa terpesona.
"Aku sukaaa, aku suka wanita yang galak dan menarik sepertinya"
Rey memukul kepala Bobby dengan nampan kayu pelan.
"Mulailah bekerja dan jangan mengganggunya saat jam kerja" Rey menasehati Bobby, Bobby tersenyum.
"Baiklah, mana piring yang harus aku cuci?" Bobby terlihat sangat bersemangat.
Rey menunjukkan tempat Bobby harus mencuci piring dengan matanya. Bobby membalikan badannya, wajahnya berubah kecewa melihat tumpukan piring menggunung.
"Jangan kendorkan semangatmu, Erika akan tersenyum manis kepadamu bila piring-piring ini kau cuci sampai benar-benar bersih" bisik Rey menyemangati Bobby, ia berjalan melewati Bobby untuk mengambil bahan makanan.
"Benarkah?" Bobby kembali terlihat bersemangat. Rey menoleh sebentar sambil mengangguk.
"Yosh!!! Baiklah, piring-piring cantik come to papa" Bobby memulai mencuci piring sambil bernyanyi riang.
Diam-diam Erika memperhatikan Bobby dari tempatnya memasak. Rey yang sedang berada disebelah Erika sadar Erika memperhatikan Bobby.
"Waaah cumi-cumi itu hidup lagi" seru Rey menggoda Erika, Erika panik menoleh ke arah cumi-cumi yang dimasaknya.
Erika memukul lengan Rey pelan, ia kesal dibohongi oleh Rey. Rey tertawa lepas, Erika tersenyum malu. Bobby melihat Erika yang sednag bercanda dengan Rey menjadi agak salah paham. Namun karna Bobby adalah pria yang santai, ia tak mengambil pusing.
♥️♥️♥️
"Nona Luna, saya mendapatkan kabar tuan Samuel sedang keluar kota menuju desa tuan Rey" ujar Jiraiya saat bertemu Luna dihotel.
"Mau apa dia disana?" tanya Luna geram.
"Saya memiliki firasat yang kurang baik mengenai ini nona" ujar Jiraiya membuat Luna menjadi gusar.
"Saya sudah mengirimkan beberapa pengawal yang menyamar untuk berjaga disana" kata Jiraiya lagi.
"Bagus, kita lihat apa rencana busuknya" Luna menyeringai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Michelle Avantica
Eh kenapa gw baru keingetan ya Tuan Jiraiya di sini apakah dia si Petapa genit dari desa Konoha ya 🤣🤣🤣✌️✌️( sori thor canda doang🤗)
2021-01-31
2
G06
kirim tim 7 saja jiraiyah (naruto, sasuke, sakura) 🤣🤣🤣🤣
2020-12-04
5
Ali Ridho
hati hati luna
2020-11-15
2