Bab 2 Pelaku Tersembunyi

Ivan terhenyak. "Dia gadis yang waktu itu.."

Andre menoleh ke arah tatapan Ivan. Agatha, gadis itu masih tertunduk dengan tatapan kosong. Di sebelahnya, Kayla masih terus berceloteh mengajaknya bicara.

"Kalau Lo suka samperin. Dari tampangnya kayaknya dia belum pernah pacaran." seloroh Andre

"Dia gadis yang kita tabrak waktu itu." terang Ivan

Andre terbatuk pelan. Dilihatnya sosok Agatha sekali lagi.

"Gue udah selidiki Ndre. Cowok yang boncengan sama dia, meninggal." ujar Ivan

"Cowok dia?" bisik Andre

"Gue belum tahu sih. Gue belum cari info lebih lanjut. Cuma yang pasti Gue khawatir Ndre. Gue takut cewek itu lihat plat nomor mobil Lo!" balas Ivan

"Udah santai Ndre! Kalau emang dia lihat plat nomer Lu. Pasti Lu udah diseret ke kantor polisi. Tabrak lari sampe mati! Nyatanya sampai sekarang aman-aman aja!" sahut Nathan

Andre menyeringai. Entah apa yang dia pikirkan. Dia hanya diam menatap Agatha dan Kayla yang berjalan menjauh.

"Gue mau balik kelas dulu!" pamit Ivan

"Iya sana belajar yang pinter anak mami. Haha." canda Nathan

ANDRE POV

Sejenak aku kepikiran dengan ucapan Ivan barusan. Entah kenapa tatapan sayu gadis itu membuatku penasaran. Apa hubungannya dengan laki-laki yang ku tabrak?

"Woy! Ngelamun aja Lo Ndre!" seloroh Nathan menyadari kediamanku.

"Gue mau cabut dulu!" ujarku mengemasi rokok dan korekku.

"Mau kemana? Masih jam kimia ini!" pekik Nathan

"Mules." ujarku beralasan

"Pantes dari tadi bau. Paling Lo yang kentut kan itu!" tuding Nathan

Aku tak menanggapinya lagi. Aku berjalan meninggalkan warung tongkrongan. Tampak punggung Ivan yang berjalan di hadapanku. Tapi kedua mataku menatap ke arah lain. Dua gadis tadi berjalan ke arah SMK Raya yang ada di seberang sekolahku.

Gadis berambut pendek itu terus menunduk, sama sekali tidak menggubris wanita tinggi di sebelahnya. Tanpa sadar aku justru mengikuti mereka. Dengan bodohnya, gadis berambut pendek itu terus berjalan menerobos lampu hijau yang menyala.

"Awas!" teriakku berlari ke arahnya.

Seperti orang tuli dia terus berjalan mengabaikan hujatan pengendara dan suara klakson yang berbunyi. Aku berlari sekencang mungkin menarik tubuhnya menepi.

"Tha!" pekik wanita satunya dengan kedua mata membelalak.

Tubuhku ambruk di trotoar. Bersama dengan gadis gila di hadapanku yang hanya menindihku dengan tatapan kosong.

"Lo udah gila ya? Hah!" makiku.

Kedua mata bulat itu menatapku dingin. Dia bangun dan membersihkan roknya. Tanpa mengucapkan terima kasih dia menghampiri teman wanitanya. Ku rasa wanita ini benar-benar gila.

"Kamu nggak apa-apa kan Tha? Kamu kok ngelamun sih!" ujar temannya

Wanita itu masih mengunci rapat mulutnya. Dia hanya menggeleng pelan dan menatap ke arahku.

"Jaga teman Lo ini ya! Jalanan ramai!" ujarku pada temannya.

"Makasih ya Kak. Maaf udah buat seragam kakak kotor." ujar wanita itu

Aku menoleh sekilas ke arah seragam putihku. Benar saja punggungku kotor karena terjatuh tadi.

"Sini Kak biar aku bersihkan." ujar wanita tadi sambil menepuk pelan punggungku

"Udah nggak usah!" ujarku menepis tangannya

Aku menatap tajam ke arah gadis berambut pendek yang tidak tahu terima kasih itu. Dia hanya menunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Maaf ya, teman saya lagi banyak pikiran soalnya jadi ngelamun terus." ujar gadis itu seolah tahu yang ku pikirkan

"Ku kira dia memang bisu!" Aku menyeringai sambil berbalik arah.

"Terima kasih."

DEG.. Suara lembut itu entah kenapa membuatku berdebar. Aku menoleh memastikan datangnya suara.

"Terima kasih." ulang wanita berambut pendek itu menganggukkan kepalanya.

"Ayo Tha. Udah telat masuk kelas kita." ajak wanita satunya sambil berlari menyeberangi jalan

Aku terpaku melihat wanita itu sudah berlalu memasuki gerbang sekolahnya.

"Tha?"

****************

"Duh Tha, tadi nyaris aja kamu ketabrak. Untung ada kakak-kakak ganteng yang nyelamatin kamu. Coba kalau nggak, masak iya kamu harus kecelakaan lagi?" cerocos Kayla ketika jam pelajaran terakhir selesai.

Agatha melirik sekilas ke arah Kayla dan lanjut mengemasi buku-bukunya.

"Eh Tha, kamu ada acara nggak habis ini?" tanya Kayla

Agatha menggeleng pelan.

"Ngemall yuk! Pengen belanja camilan, kan bentar lagi ujian kelulusan tuh, jadi perlu restock snack buat teman belajar." ajak Kayla

Agatha terdiam sejenak. Kedua matanya menunduk. Entah apa yang dia pikirkan, sepertinya dia kembali melamun.

"Tha." panggil Kayla

"Aku mau pulang." pamit Agatha dengan dinginnya

Agatha bangkit dari duduknya, berniat meninggalkan Kayla sendirian di kelas itu.

"Tha, aku kangen kamu yang dulu. Yang ceria, humble, berprestasi dan satu lagi. Kamu suka bercanda. Kapan ya Tha, kamu bisa kayak gitu lagi." seloroh Kayla dengan raut sedihnya

Agatha terhenti. Air mata turun begitu saja di kedua pipinya. Pernyataan Kayla menyadarkannya akan satu hal. Dia sudah kehilangan dirinya.

"Maaf." suara Agatha bergetar. Hanya dengan satu kata itu, sukses membuat Kayla memeluknya.

"Kamu harus semangat Tha. Aku yakin kamu bisa bangkit lagi. Kita berusaha bareng ya buat sembuhin sakit hati kamu. Apapun yang kamu rasain, bagi semua itu sama aku. Aku masih sahabatmu kan Tha?" ujar Kayla menatap Agatha yang sesenggukan

Agatha mengangguk dengan senyum simpul. "Selalu."

Dua gadis itu pun tertawa dalam air mata mereka.

"Ayo ku antar pulang Tha. Mamamu belum jemput kan?" tanya Kayla

Agatha menggeleng.

"Ya udah ayo pulang bareng. Sekalian aku ajak mampir ke perpus kota ya, mau ngembalikan buku." ujar Kayla

Agatha hanya mengangguk. Meski belum banyak bicara, Kayla sudah senang dengan respon sahabatnya itu. Setidaknya itu lebih baik daripada harus melihatnya muram tanpa ekspresi.

Motor yang Kayla kendarai berhenti di lampu merah. Tak jauh dari sana ada mobil hitam yang tak asing bagi Agatha. Kaca mobil itu terbuka, tampak seorang pria dengan rokok di mulutnya sedang menyetir. Agatha menajamkan penglihatannya. Seperti tak asing dengan pria itu.

TING.. Kayla melajukan motornya dan mobil hitam itu mendahuluinya. B 46 US, Plat nomor itu. Agatha berusaha mengingat mobil di depannya. DEG.. Keringat dinginnya bercucuran. Mobil itu, adalah mobil yang sama yang telah menabraknya beberapa minggu lalu.

"Key. Mobil itu... Itu.." ucap Agatha terbata

"Kenapa Tha?" heran Kayla sambil terus mengamati mobil hitam yang Agatha tunjuk.

"Ikuti Key!" pinta Agatha

"Ha? Kenapa harus.."

"Ikuti aja Key, cepat!" ujar Agatha

"Oke oke." Kayla mempercepat laju kendaraannya.

Siang itu begitu ramai, ditambah teriknya matahari sedikit mengaburkan pandangan mereka. Meski begitu Kayla berusaha semaksimal mungkin untuk menuruti kemauan Agatha. Mobil itu melesat semakin cepat, seperti sadar telah diikuti.

Tubuh Agatha menegang. Kepalanya berdenyut dengan kencang, disertai tubuhnya yang mulai gemetar.

"Tha, mobil itu masuk ke parkiran mall." ujar Kayla

"Tha.. Agatha!" panggil Kayla

Kayla menoleh ke arah sahabatnya. Agatha mematung dengan keringat membasahi keningnya.

"Kamu kenapa Tha? Kamu sakit?" tanya Kayla mulai panik

Agatha masih terdiam tatapannya kembali kosong dengan getaran tangan yang semakin terlihat.

"Aduh, harusnya aku nggak bawa kamu jalan dulu. Bentar aku telponin mama kamu ya." ujar Kayla mencoba menghubungi Kristin

"Aduh nggak diangkat lagi." gerutu Kayla

Tiba-tiba tubuh Agatha melemah, tangannya terkulai dan limbung ke belakang.

"Agatha.." panggil Kayla mencoba mendudukkan sahabatnya

"Mobil itu.. Dia... Dia.." ucapan Agatha terengah-engah

"Kalian? Ngapain disini?"

Kedua mata Agatha menatap samar ke arah laki-laki yang mengemudikan mobil hitam itu.

"Kamu.. Kamu pelakunya.."

Terpopuler

Comments

Aierriel Fitrisya

Aierriel Fitrisya

Wow, keren!

2023-08-03

1

·Laius Wytte🔮·

·Laius Wytte🔮·

Jalan ceritanya bikin penasaran

2023-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!