Elna melajukan kendaraan membelah kota besar yang sangat ramai,Dia sudah memasang GPS untuk mencari keberadaan rumah sang bos.Untung saja,rumah itu letaknya tidak terlalu jauh dari hotel.Dan betapa kagetnya Elna begitu tiba di gerbang rumah Arka.
"Apa ini benar alamatnya?Kenapa aku seperti berada di hutan?"Ujar Elna begitu masuk ke dalam pekarangan rumah yang lebih tepat di sebut mansion.bagaimana tidak,sepanjang matanya memandang dia hanya melihat pohon pohon tinggi nan rimbun yang berada di sekeliling mansion tersebut.Butuh waktu untuk menemukan mansion Arka yang tertutup pepohonan.
Ting tong....Elna membunyikan bel.
Tidak lama pintu terbuka secara otomatis,Elna terlihat ragu,namun dengan segenap keberanian diri,akhirnya dia mengikuti nalurinya untuk masuk ke dalam mansion mewah itu.Pemandangan pertama yang menyambutnya adalah ruangan bergaya eropa klasik modern yang sangat luas,perpaduan warna putih coklat yang sungguh sangat menenangkan.
"Wah...apa semua rumah orang kaya seperti ini?"Elna begitu mengagumi interior rumah Arka.
"Kau bahkan akan lebih takjub saat melihat rumah kakekmu di istanbul yang jelas lebih besar dari ini." batin Arka yang tidak sengaja mendengar Elna memuji mansion nya.
"Hhmmmmm...Kau terlambat lima menit."Ujar Arka,kemudian duduk di sofa memandang jam tangan di tangan kanannya.
"Maaf kan saya tuan."Elna menundukkan kepala.Sebenarnya dia tiba tepat waktu,hanya saj dia terlalu mengagumi rumah mewah Arka yang akhirnya membuat dia terlambat.
"Aku memaafkan mu hari ini,tapi tidak lain kali.Cepat siapkan makanan untukku."Lanjut Arka mulai mulai fokus pada ponsel yang sedari tadi dia pegang.
"Masak?"
"Jadi dia memanggilku ke sini untuk menjadi koki nya? " Kesal Elna dalam hati.
"Iya,,itukan keahlianmu,dan mulai hari ini itu akan menjadi tugas barumu,membuatkan sarapan dan makan malam untukku."tatapan Arka yang tajam membuat nyali Elna menciut,ingin membantah tapi sungguh dia sangat takut,apalagi mengingat kejadian saat di ruangan Arka tadi siang,bagaimana dengan polosnya dia membantah oerkataan Arka.
"Baik tuan,,tapi aku boleh tau dapur tuan di mana?"Tanya Elna.
"Ikut aku.."Ajaknya kemudian melangkah di ikuti Elna.
Elna takjub melihat kitchen di mansion Arka yang sangat besar,sampai tidak sadar mulut nya terbuka lebar,dan Arka bisa melihat ekspresi Elna yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.Untuk mengindari sesuatu hal yang tidak di inginkan Arka memulih menunjukkan letak bahan makanan dan peralatan makan di mansion tersebut.
"Kau boleh membuat apa saja,semua bahannya tersedia di sana."Tunjuk Arka pada lemari pendingin besar yang terletak di samping gudang penyimpanan.Setelah memberikan arahan pada Elna dia meninggalkan dapur menuju ruang kerjanya.
"Bagaimana ini? Ozkhan pasti mencari ku."Elna terlihat gelisah setelah di tinggal seorang diri di dapur luas dan besar itu.Selain lembur,dia tidak pernah meninggalkan Ozkhan terlalu lama."Ini pekerjaan juga sih,tapi aku belum membicarakan ini pada Ozkhan."Lanjut Elna,meskipun di liputi rasa gelisah,tanggung jawab nya membuatkan makanan untuk sang bos tetap harus dia lakukan.
Beberapa saat berkutat di dapur,akhirnya pekerjaan Elna selesai.Elna pun mencari keberadaan Arka,mencari seorang pria di rumah yang begitu besar adalah pekerjaan yang jauh lebih menguras tenaga dari pada memasak.Setelah berkeliling,Elna melihat sebuah ruangan yang letaknya paling ujung,ruangan dengan pintu yang sedikit terbuka.Perlahan Elna membuka pintu lebih lebar dari sebelumnya,dan sebuah pemandangan yang merusak moral dia saksikan dengan mata kepalanya sendiri.
Glek....Elna menelan ludahnya kasar menyaksikan roti sobek milik pria bermata hazel itu.Saat masuk tadi,tanpa sengaja Elna melihat Arka yang membuka baju nya karena baru saja selesai berolahraga.Untuk beberapa detik tatapan Elna hanya tertuju pada tubuh kotak kotak yang sangat menggiurkan,hingga Elna harus memutus pandangannya saat mata mereka bertemu.
"Maaf tuan saya tidak melihat apapun,saya hanya mencari tuan karena makan malam sudah siap,,,permisi tuan."Elna melangkah dengan cepat meninggalkan Arka yang menatap kepergian Elna dengan tersenyum smirk.
"Astaga...tadi itu apa?"Elna mempercepat langkahnya menuju dapur,karena saat ini tenggorokannya terasa sangat kering.
Tanpa suara,Arka duduk dan menikmati makanan yang di buat oleh Elna.tidak ada pujian ataupun hinaan hingga gelas dia letakkan di atas meja menandakan kalau dia sudah selesai menyantap makan malamnya.Elna membersihkan peralatan makan tidak lama setelah Arka keluar.Dia harus terburu buru karena malam semakin larut dan Ozkhan pasti sudah menunggunya di rumah.
"Saya permisi pulang dulu tuan."Ujar Elna.Sekarang dia sedang berdiri di hadapan Arka yang tengah menikmati dessert yang Elna buat di ruang tengah.
Arka menatap jam dinding,di sana jarum pendek sudah menunjuk di angka sepuluh."Baiklah,,,besok pagi jam enam kamu sudah harus ada di sini.Dan mulai besok kamu harus tinggal di sini,kemasi barangmu,aku sudah siapkan kamar."
Elna terperanjat,"Menginap? "
"Tapi tuan...."
"Aku paling nggak suka dengan kata penolakan...!!"
Elna hanya bisa pasrah,membantah pun percuma,dengan langkah gontai iya meninggalkan mansion Arka setelah berpamitan dengan bos nya itu.
"Sungguh dia sangat keterlaluan....dia pikir aku babunya apa..."Elna bersungut sungut lalu menutup pintu mobil dengan keras.Sementara memperbaiki perasaan nya yang sedang kalut,tiba tiba ponselnya berbunyi menandakan sebuah notifikasi masuk di aplikasi whatsapp nya.
"Aku mengirimkan sejumlah uang di rekeningmu,kalau kurang bilang aja langsung padaku." Begitulah pesan teks yang dikirimkan Arka pada Elna,secepat kilat Elna membuka mobile bankingnya dan benar saja,,wajah kusut Elna menghilang melihat rekeningnya yang hanya dalam waktu beberapa jam langsung menggendut.
"Di balik ekspresi wajahnya yang sedingin antartika ternyata dia baik juga."Ujar Elna mengulas senyum manisnya.
Satu minggu kemudian.
Alara tergesa gea memasuki toko kue milik Efrina,wajahnya sangat serius.Di tangan kanan nya terdapat sebuah map berwarna coklat yang masih tersegel.BIsa saja Alara membuka isi dari amplop coklat tersebut,namun itu lebih baik jika di buka bersama Efrina.
Tidak susah mencari keberadaan Efrina siang itu,kebetulan pengunjung lagi sepi,mungkin karena ini belum masuk waktu makan siang.
Melihat Alara yang menghampirinya Efrina pun mendekat,"Hasilnya sudah keluar?"tanya nya penasaran.
ALara mengangguk."Aku juga belum melihatnya,sebaiknya kita bicara di tempat yang lebih sepi."
"Baiklah,kita ke sana saja."Tunjuk Efrina pada sebuah pintu yang terletak di ujung toko.
"Aku yang buka atau kamu yang buka?"Alara memberikan Efrina pilihan.
"Kamu saja."
Alara pun perlahan membuka amplop tersebut,tangannya sampai gemetar,tapi tidak bisa di pungkiri,naluri seorang ibu biasanya tidak pernah salah.Alara membaca kertas selembar itu,dia tidak paham apa maksud tulisan dan angka yang tertera di sana namun satu yang menjadi titik fokusnya,tulisan paling bawah dengan tinta berwarna merah.
Seketika air matanya menetes,karena penasaran Efrina merebut kertas dari tangan Alara.Dan ekspresi sama pun Efrina tunjukkan sama seperti Alara.
"Aku sudah bilang kan Ara?"
Alara memeluk Efrina."Apa yang akan kita lakukan sekarang Efri?Arka sudah bertunangan...Ini semua karena kesalahanku,padahal Aslan sudah melarang ku melakukan perjodohan itu."Terlihat penyesalan yang mendalam dari Alara.
"Aku harus membicarakan ini dengan Arka,Efri..."Ujar Alara.
"Jangan sekarang Ara,kita harus menunggu waktu yang tepat,karena saat ini Elna tinggal di mansion Arka.Dan Elna sama sekali tidak tau kalau pria lima tahun lalu itu adalah anakmu.
"Pantas anak itu tidak pernah pulang,ternyata sekarang dia mulai mengganggu ketenangan Elna.Tapi ini tidak bisa di biarkan berlarut berlarut,aku harus sesegera mungkin memutus hubungan dengan keluarga Danishwara."
"Tunggu...siapa tadi kamu bilang?Danishwara?"
...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sri Wulandari
Jangan2 danishwara ayah kandungnya elna🤔
2025-01-08
1
Hilda Yanti
akhirnya. terbukti odzkhan adalah anak kandung arka. 🙂🙂
2024-09-29
1
Sandisalbiah
Elna juga keturunan Danishwara.. tp kenapa Ayah Elna tdk pernah sedikit pun muncul
2024-07-10
1