Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna

"Dia mirip sekali Arka kecil Efri,apa kau masih ingat wajahnya ?"Alara memperlihatkan foto Arka pada Efrina.

"Itulah kenapa aku mengatakan kalau dia seperti Arka,teringat dulu saat dia masih seumuran Ozkhan, dia selalu memintaku untuk membuatkannya baklava."Ujar Efrina.

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?"Efrina terlihat putus asa.

"Tenanglah,seperti katamu tadi,kita harus merahasiakan ini,dan cobalah untuk tidak membuat Arka bertemu dengan Ozkhan untuk sementara waktu.Kita tunggu sampai tes DNA keluar.Ya,aku akan mengambil sampel Arka dan Ozkhan.Sebenarnya aku sudah yakin kalau dia adalah cucuku,tapi akan lebih bagus lagi jika kita melakukan nya,,iya kan?"

Efrina mengangguk."Betul sekali katamu."

"Saat hasil keluar aku akan berbicara sendiri dengan Arka.Tapi masalahnya sekarang,Arka baru saja bertunangan."Lanjut Alara memijit kepalanya,dia pusing memikirkan bagaimana menghadapi masalah yang rumit ini.

"Aku pulang dulu,nanti setelah hasilnya keluar aku akan memberitahumu."Alara pamit pulang setelah mendapatkan beberapa helai rambut Ozkhan.

Iris Hotel

Suasana dapur siang ini mulai riuh,mereka sibuk dengan pekerjaannya masing masing,tak terkecuali Rey dan Elna.Dan seperti biasa, menu utama pasti di tangani oleh Rey, dan dessertnya di kerjakan Elna.Saat mereka tengah mempersiapkan hidangan,Denis datang menghampiri kedua chef Iris tersebut.

"Selamat siang chef Rey."Sapa Denis sopan.

"Siang Tuan Denis,ada yang bisa saya bantu?"Rey pun membalas sapaan Denis tak kalah sopan,padahal jika hanya mereka berdua,kesopanan itu hilang entah kemana.

"Maaf mengganggu waktu sibuk anda,saya ke mari atas permintaan Tuan Arka,siang ini Tuan Arka ingin makan sate ayam dengan bumbu rujak.Dan tuan menginginkan makan siang nya kali ini di bawa langsung oleh chef Elna."

"Sa,,saya,,?"Elna menunjuk dirinya sendiri.

"Iya chef,dan tuan Arka tidak menyukai ada asisten chef yang masuk ke ruangannya,jadi alangkah baiknya jika chef Elna sendiri yang membawakannya untu tuan Arka."Ujar Denis,lalu keluar dari dapur setelah mendapat persetujuan Rey.

Setelah Denis keluar,Elna menghampiri Rey,dengan sedikit drama,dia meminta Rey untuk membantunya.

"Chef Rey,tolong aku...."Elna memegang lengan Rey,mencoba meminta pertolongan pada head chef nya.

"Tuan Arka itu juga manusa biasa,dia sama seperti kita,makannya juga nasi,sama seperi kita,dia bukan kanibal yang akan memakanmu hidup hidup kalau kau bertemu dengannya."Rey tersenyum,senyum untuk penghiburan diri,karena dia yakin kalau kakaknya itu pasti punya maksud tertentu hingga meminta langsung pada Denis untuk menyuruh Elna membawakan makanannya,apalagi setelah mendengar Denis mengatakan kalau Elna harus datang sendiri ke ruangan kakaknya.

"Hhhhhhh,,,,Baiklah,saya tau kalau chef tidak akan menolongku."Elna menghela nafasnya kasar,kemudian berlalu dari hadapan Rey dan melanjutkan dessert nya yang masih tersisa banyak untuk di plating.

Setengah jam kemudian,Elna sudah berdiri di depan ruangan Arka.Butuh nyali besar untuk mengetuk pintu lebar itu,lima menit berlalu dia masih mondar mandir,dan kejadian itu bisa di liat langsung oleh Arka dari dalam.Arka duduk menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memandang layar komputer yang terhubung dengan CCTV depan ruangannya.

"Apa yang sedang dia lakukan?jangan jangan dia sengaja membiarkanku kelaparan,,,tapi kenapa aku merasa kalau dia sangat lucu?"Ujar Arka sambil tersenyum.

Tok..tok..tok...akhirnya Elna mengetuk pintu.

Kreeekkkk...perlahan pintu terbuka.

Melihat pintu yang terbuka,Arka menarik senyumnya dan kembali ke mode kulkas lima belas pintu... beku.

"Selamat siang Tuan,ini makan siang anda."Elna berdiri tepat di depan Arka setelah meletakkan sate pesanan Arka di atas meja.

"Makasih."Arka berkata tanpa melihat ke wajah Elna.Dia tetap sibuk menyelesaikan berkas yang masih berserakan di atas meja.Padahal dia ingin sekali menatap wajah cantik wanita yang sudah melalui malam panas dengannya lima tahun lalu.

Cukup lama Elna berdiri setelah Arka mengucap terima kasih.

"Kenapa kamu masih berdiri di situ?"Tanya Arka berpura pura demi menjaga nama baiknya sebagai laki laki yang nyata nya sangat menginginkan chef cantik itu.

"Maaf Tuan,,saya harus menunggu sampai tuan selesai makan,tapi kalau Tuan merasa kurang nyaman,saya akan keluar,danTuan bisa menghubungi dapur jika tuan sudah selesai."Elna menundukkkan kepalanya tanda memberi hormat,kemudian melangkah keluar ruangan,namun baru beberapa langkah deep voice milik Arka bisa membuat Elna seketika berbalik saat Arka memanggilnya.

"Tunggu!!"

"Iya Tuan,ada yang tuan butuhkan?"Tanya Elna kembali melangkah menghampiri Arka.

"kau bilang ingin menemani ku makan bukan?"Arka berdiri dari kursi kebesarannya kemudian melangkah ke tempat di mana Elna meletakkan makanan.

"Saya hanya di tugaskan chef Rey untuk menunggu sampai tuan selesai makan."Dengan penuh keberanian,Elna meluruskan kalimat yang dia rasa sangat janggal untuk dirinya.

"Kamu berani membantahku?"Tatapan tajam Arka membuat nyali Elna menciut.

"Maaf tuan,bukan begitu maksud saya."

"Sudahlah,kau boleh keluar!!"Kesal Arka.

"Maaf Tuan,,"Elna pun keluar dari ruangan Arka dengan menundukkan kepala.

"Kenapa juga aku membantahnya tadi."Ujar Elna memukul kepalanya begitu dia baru saja keluar dari ruangan Arka. dan tidak lama berselang, Denis masuk ke dalam ruangan bosnya itu.

"Sial,,,,"Arka melempar sendok dan tepat mengenai sepatu Denis.Denis mengambil sendok tersebut dan menghampiri Arka yang tampak kesal.

"Perlu saya meminta tuan Rey untuk membawakan makanan yang lain tuan?"Tanya Denis karena melihat piring yang berisi sate dengan bumbu rujak di tambah beberapa potongan lontong tidak tersentuh sama sekali.

"Nggak usah,nafsu makan ku hilang,kau saja yang makan."Arka kemudian berdiri dan duduk kembali di kursi kerjanya.Entah kenapa dirinya sangat kesal.Denis pun mengambil piring sate itu dan membawanya keluar ruangan.

"Denis...."Panggil Arka saat sudah membuka pintu.

"Kirimkan nomor telpon chef wanita itu padaku."Lanjutnya lalu fokus kembali pada laptop di depannya.

"Baik tuan."

Matahari sudah kembali ke peraduannya saat Elna meninggalkan hotel.Baru saja dirinya tiba di parkiran,ponsel dalam tas nya berdering.

Drt..drt...

"Halo,selamat malam."Sapa Elna dari balik telpon.

"Aku sudah mengirimkan alamat rumahku,aku tunggu dalam tiga puluh menit."

Tiiiiiiiiiiiit....tiiiiiiiiiiiiiit....panggilan pun berakhir secara sepihak.Elna masih memegang ponselnya,menatap tak percaya pada layar yang baru saja menampilkan nomor tidak di kenal.

"Itu tadi apa??siapa sih..Berani beraninya dia menyuruhku datang ke rumahnya,kenal aja nggak."

Elna tidak menggubris panggilan yang dia kira telpon nyasar.dia tidak membuka sama sekali pesan chat yang dikirim ke nomornya.Dengan santai Elna terus berjalan ke arah mobilnya yang terparkir cukup jauh dari pintu keluar hotel.

Saat asik berjalan sambil bersenandung ria,tiba tiba seorang pria berjas dengan perawakan tinggi berdiri menghalangi jalannya.

"Maaf saya mengganggu anda lagi nona Elna."

"Tuan Denis,apa yang tuan lakukan di sini?"Ternyata pria berjas itu adalah Denis,Denis memang tidak mengantar Arka pulang hari ini karena masih harus mengerjakan beberapa berkas.

"Tuan Arka menelpon saya kalau nona Elna sama sekali tidak membaca pesan yang beliau kirim ke ponsel nona."Sepertinya Arka tau kalau Elna akan mengabaikannya dan ternyata benar,untung Denis masih berada di sekitar hotel jadi dia bisa menyuruh asisten pribadinya itu.

"Jadi yang menelpon tadi itu tuan Arka?"Elna kembali memperjelas."Pantes nggak sopan banget."Batin nya.

"Iya nona dan Tuan Arka meminta saya mengantar anda ke rumah pribadinya."

"Nggak usah,saya bisa sendiri tuan Denis,lanjutkan saja pekerjaan anda."Ujar Elna.

"Baiklah nona Elna,dan jangan terlalu sungkan,panggil Denis saja."Elna pun mengangguk.

Denis berlalu meninggalkan Elna yang kebingungan."Kenapa dia menyuruhku ke rumahnya?inikan sudah bukan jam kerja.Ahhh sudahlah,ikuti aja maunya,dari pada di phk secara tidak terhormat, sudah cukup aku membuatnya murka tadi siang."

Elna melajukan kendaraan membelah kota besar yang sangat ramai,Dia sudah memasang GPS untuk mencari keberadaan rumah sang bos.Untung saja,rumah itu letaknya tidak terlalu jauh dari hotel.Dan betapa kagetnya Elna begitu tiba di gerbang rumah Arka.

"Apa ini benar alamatnya?Kenapa aku seperti berada di hutan?"

...****************...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Hadeh.. situan kulkas.. mana Elna tau mau anda itu apa kalau anda sendiri terlalu gengsi buat mengatakan pengen makan di temani.. .hais..tabok mau?? 🙄🙄

2024-07-10

1

Siti Aminah

Siti Aminah

lucu jg arkha...màu tp gengsi

2023-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2 Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3 Bab 3 : Hilangnya kesucian
4 Bab 4 : Maafkan aku
5 Bab 5 : Terpuruk
6 Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7 Bab 7 : Chef pastry
8 Bab 8 : Tunangan
9 Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10 Bab 10 : Perkara onion ring
11 Bab 11 : Putra kedua
12 Bab 12 : Cerita masa lalu
13 Bab 13 : Kaukah itu?
14 Bab 14 : Mencari tahu
15 Bab 15 : Efrina teyze
16 Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17 Bab 17 : Mulai curiga
18 Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19 Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20 Bab 20 : Masa lalu kelam
21 Bab 21 : Mengakui
22 Bab 22 : Kedatangan freya
23 Bab 23 : Ozkhan sakit
24 Bab 24 : Pertemuan pertama
25 Bab 25 : Kawan lama
26 Bab 26 : Cemburu?
27 Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28 Bab 28 : Ozkhan tau
29 Bab 29 : Khawatir
30 Bab 30 : Masa kritis terlewati
31 Bab 31 : Ozkhan pulang
32 Bab 32 : Elna akhirnya tau
33 Bab 33 : Janji Arka
34 Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35 Bab 35 : Menuju akad
36 Bab 36 : Sah
37 bab 37 : Dia adalah putrimu
38 Bab 38 : Batalnya pertunangan
39 Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40 Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41 Bab 41 : Ehran Mehr
42 Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43 Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44 Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45 Bab 45 : Permintaan Efrina
46 Bab 46 : Kecelakaan
47 Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48 Bab 48 : Kencan
49 Bab 49 : Kencan part 2
50 Bab 50 : Hamil
51 Bab 51 : Elna kecelakaan
52 Bab 52 : Mertua?
53 Bab 53 : Dalang sebenarnya
54 Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55 Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56 Bab 56 : Aku mencintaimu
57 Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58 Bab 58 : Terima kasih
59 Bab 59 : Kisah lama
60 Bab 60 : Baba Aslan
61 Bab 61 : Masa depan?
62 Bab 62 : Selamat jalan Baba
63 Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64 Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65 Bab 65 : Di ujung tanduk
66 Bab 66 : Dia sudah datang
67 Bab 67 : Proposal aneh
68 Bab 68 : Jatuh cinta?
69 Bab 69 : Menikahi musuh
70 Bab 70 : Apa yang terjadi?
71 Bab 71 : Kau jahat
72 Bab 72 : Iris kembali
73 Bab 73 : Terbongkar
74 Bab 74 : Penasaran
75 Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76 Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77 Bab 77 : Aku pamit
78 Bab 78 : keluar dari mansion
79 Bab 79 : Rey murka
80 Bab 80 : Berkumpul kembali
81 Bab 81 : Aku merindukanmu
82 Bab 81 : Di kurung?
83 Bab 83 : Misi di mulai
84 Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85 Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86 Bab 86 : kutukan
87 Bab 87 : Berdua
88 Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89 Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90 Bab 90 : Terima kasih ayah
91 Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92 bab 92 : Habislah aku
93 Bab 93 : Grindelwald
94 Bab 94 : Kumpul keluarga
95 Bab 95 : Arissa dan Serra
96 Bab 96 : Istanbul,Turki
97 Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98 Bab 98 : Rencana kunjungan
99 Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100 Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101 Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102 Bab 102 : Kencan buta
103 Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104 Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105 Bab 105 : Calon adik ipar
106 Bab 106 : Lamaran
107 Bab 107 : Pernikahan
108 Bab 108 : Malam pertama
109 Bab 109 : Perkara lipstik
110 Bab 110 : Serra hamil?
111 Bab 110 : Anne Zara
112 Bab 112 :Blue Iris
113 Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114 Bab 114 : Kebersamaan (end)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2
Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3
Bab 3 : Hilangnya kesucian
4
Bab 4 : Maafkan aku
5
Bab 5 : Terpuruk
6
Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7
Bab 7 : Chef pastry
8
Bab 8 : Tunangan
9
Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10
Bab 10 : Perkara onion ring
11
Bab 11 : Putra kedua
12
Bab 12 : Cerita masa lalu
13
Bab 13 : Kaukah itu?
14
Bab 14 : Mencari tahu
15
Bab 15 : Efrina teyze
16
Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17
Bab 17 : Mulai curiga
18
Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19
Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20
Bab 20 : Masa lalu kelam
21
Bab 21 : Mengakui
22
Bab 22 : Kedatangan freya
23
Bab 23 : Ozkhan sakit
24
Bab 24 : Pertemuan pertama
25
Bab 25 : Kawan lama
26
Bab 26 : Cemburu?
27
Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28
Bab 28 : Ozkhan tau
29
Bab 29 : Khawatir
30
Bab 30 : Masa kritis terlewati
31
Bab 31 : Ozkhan pulang
32
Bab 32 : Elna akhirnya tau
33
Bab 33 : Janji Arka
34
Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35
Bab 35 : Menuju akad
36
Bab 36 : Sah
37
bab 37 : Dia adalah putrimu
38
Bab 38 : Batalnya pertunangan
39
Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40
Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41
Bab 41 : Ehran Mehr
42
Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43
Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44
Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45
Bab 45 : Permintaan Efrina
46
Bab 46 : Kecelakaan
47
Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48
Bab 48 : Kencan
49
Bab 49 : Kencan part 2
50
Bab 50 : Hamil
51
Bab 51 : Elna kecelakaan
52
Bab 52 : Mertua?
53
Bab 53 : Dalang sebenarnya
54
Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55
Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56
Bab 56 : Aku mencintaimu
57
Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58
Bab 58 : Terima kasih
59
Bab 59 : Kisah lama
60
Bab 60 : Baba Aslan
61
Bab 61 : Masa depan?
62
Bab 62 : Selamat jalan Baba
63
Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64
Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65
Bab 65 : Di ujung tanduk
66
Bab 66 : Dia sudah datang
67
Bab 67 : Proposal aneh
68
Bab 68 : Jatuh cinta?
69
Bab 69 : Menikahi musuh
70
Bab 70 : Apa yang terjadi?
71
Bab 71 : Kau jahat
72
Bab 72 : Iris kembali
73
Bab 73 : Terbongkar
74
Bab 74 : Penasaran
75
Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76
Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77
Bab 77 : Aku pamit
78
Bab 78 : keluar dari mansion
79
Bab 79 : Rey murka
80
Bab 80 : Berkumpul kembali
81
Bab 81 : Aku merindukanmu
82
Bab 81 : Di kurung?
83
Bab 83 : Misi di mulai
84
Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85
Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86
Bab 86 : kutukan
87
Bab 87 : Berdua
88
Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89
Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90
Bab 90 : Terima kasih ayah
91
Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92
bab 92 : Habislah aku
93
Bab 93 : Grindelwald
94
Bab 94 : Kumpul keluarga
95
Bab 95 : Arissa dan Serra
96
Bab 96 : Istanbul,Turki
97
Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98
Bab 98 : Rencana kunjungan
99
Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100
Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101
Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102
Bab 102 : Kencan buta
103
Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104
Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105
Bab 105 : Calon adik ipar
106
Bab 106 : Lamaran
107
Bab 107 : Pernikahan
108
Bab 108 : Malam pertama
109
Bab 109 : Perkara lipstik
110
Bab 110 : Serra hamil?
111
Bab 110 : Anne Zara
112
Bab 112 :Blue Iris
113
Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114
Bab 114 : Kebersamaan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!