Bab 5 : Terpuruk

Sebulan berlalu sejak kejadian itu,Elna mulai mencoba kembali beradaptasi dengan lingkungan nya,waktu pendaftaran kuliah sudah tiba,dia tidak ingin berlarut larut dalam kesedihan yang tiada habisnya.

Sesuai niat awalnya,dia mendaftar jurusan tata boga,Elna memang memiliki bakat yang sama dengan Efrina,atau bisa di katakan bakat itu dia dapatkan dari buyukbaba nya( panggilan kakek dalam bahasa Turki).Di umurnya yang baru menginjak delapan tahun,saat anak anak seusia nya masih asik bermain dia sudah bisa membuat dessert khas Turki yang bagi sebagian orang sulit untuk membuatnya.Pişmaniye,makanan penutup khas Turki yang banyak di gemari semua kalangan,banyak yang membandingkan sajian ini dengan permen kapas pada umumnya. Tapi sebenarnya,itu berbeda. Meskipun bentuk pişmaniye seperti permen kapas yang dipadatkan dengan konsistensi tertentu, namun bahan dan cara pembuatannya cukup berbeda.

Bahan dasar paling utama dari pişmaniye ini adalah butter, gula dan tepung yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Keberadaan tepung inilah yang membuat pişmaniye memiliki tekstur yang lebih padat dari permen kapas. Sebagai pemanis, pişmaniye biasanya ditaburi dengan bubuk kacang pistachio atau jenis kacang lainnya.

Jadi wajar bagi dirinya untuk mengambil jurusan yang sesuai dengan keahliannya.

Hari ini adalah tes wawancara setelah seminggu lalu Elna di sibukkan dengan proses pendaftaran kuliah nya.Sejauh ini tidak ada kendala yang dia hadapi,semua berjalan dengan lancar,tapi hari ini berbeda,sebelum dirinya di panggil untuk mengikuti tes,tiba tiba Elna pingsan,mau tidak mau dia harus di larikan ke rumah sakit.

Efrina menyusul setelah di beritahu pihak kampus kalau Elna di bawa ke IGD.Beberapa pemeriksaan di lakukan dokter untuk mengetahui penyebab Elnara jatuh pingsan dan sungguh bagaikan dihantam batu besar,itulah yang dia rasakan Elna saat mengetahui dirinya sedang berbadan dua.Begitupun Efrina,gelas yang dia pegang seketika terjatuh mendengar perkataan dokter barusan.

Cairan bening menganak sungai di pelupuk matanya,dan dalam hitungan detik Efrina menangis sambil memeluk putrinya yang tampak sangat syok.

"Anne....."Panggil Elna di sela isak tangisnya.

"Iya sayang.."

"Sekarang apa yang harus Elna lakukan?maafkan Elna Anne...hiks..hikss..."Elna sesenggukan,tidak tau sudah yang keberapa kalinya dia meminta maaf pada Efrina.

"Ini semua takdir Tuhan sayang,kita harus menerima nya dengan lapang dada."ujar Efrina menenangkan Elna.

Malam hari,suasana di rumah kecil itu terlihat suram,sejak pulang dari rumah sakit,Elna mengurung diri di kamar,Ibunya sangat khawatir,tidak ada sebutir nasi pun yang masuk ke dalam lambungnya sedari siang.

Tok...tok..tok....

"Elna,,buka pintunya sayang,Anne ingin bicara padamu...."Efrina berdiri di depan pintu kamar Elna mencoba segala cara agar Elna mau keluar.

Setelah beberapa saat mencoba akhirnya Elna membuka pintu.

Kreeekkk......

Efrina bisa bernafas lega melihat Elna keluar dari kamar,meskipun dengan wajah bengkak karena menangis hampir seharian.

"Boleh Anne masuk?"

Elna mengangguk.

setelah mendapat persetujuan dari Elna, Efrina masuk dan duduk di atas tempat tidur.

Melihat Elna yang hanya menatap nya dari jarak yang lumayan jauh,Efrina memanggil putrinya untuk mendekat.

"Sini sayang,duduk di samping Anne.."Efrina menepuk kasur agar Elna mau duduk di sebelahnya.

Perlahan Elna mendekat dan duduk di dekat ibunya.

Dengan lembut,Efrina membelai rambut Elna."Ibu mengerti perasaan mu sayang,ibu juga pernah berada di posisimu,di saat sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana kita,itu pasti akan membuat kita sangat sedih,tapi percayakan pada sang Pencipta,Dia sudah mengatur semuanya.Jalan terindah dari kehidupan adalah mensyukuri apa yang telah kita jalani tanpa ada penyesalan diri.Anne dan tentu nya kamu,kita berdua akan merawat dia bersama sama."ujar Efrina lalu mengelus perut Elna yang terlihat masih rata.

Elna tertunduk,sulit sekali baginya untuk menerima kenyataan,di usianya saat ini,terlalu banyak yang dia pikirkan.İngin menggugurkan kandungannya tentu saja itu adalah dosa besar,namun mempertahankan juga dia tidak yakin bisa melakukannya.

Namun,setelah cukup lama terdiam,Elna akhirnya mengungkapkan isi hatinya.

"Kenapa Anne tidak bertanya pada Elna,siapa pria yang sudah membuat Elna seperti ini?"ujarnya pelan.

Efrina tersenyum,"Dari masih dalam kandungan kau terus bersama Anne,jelas Anne tau bagaimana sifatmu sayang,kau tidak akan tinggal diam di saat seperti ini seandainya kau tau siapa yang melakukan nya."

"Kenapa Anne tidak marah padaku?"lanjutnya.

"Untuk apa Anne marah sayang,apa dengan Anne marah semua akan kembali seperti semula,tidak kan?jadi jangan merasa terlalu terbebani dan jangan khawatir ada Anne bersama mu."Efrina memeluk Elna.

"Makasih banyak Anne,,,,,"

Efrina melerai pelukannya,kemudian mengusap pipi mulus Elna yang sedang menitikkan airmata.

"Anne...."Panggil Elna.

"İya sayang.."

"Boleh Elna meminta sesuatu?"tanya nya ragu.

"Katakan,apa yang kau inginkan.."

"Boleh kita pindah dari kota ini?Elna rasa Elna nggak akan sanggup untuk terus berada di tempat ini Anne.."Pinta Elna.

Efrina terdiam,di satu sisi,la creme cake and cookies pasti akan di tutup dan tidak beroperasi lagi di kota ini dan tentu saja itu sangat di sayangkan,namun di sisi lain putri tercintanya pasti akan menderita selagi mereka masih berada di kota ini,itu karena Elna jelas akan selalu teringat dengan masalah yang menimpanya,dan Efrina yakin ke depannya dia tidak akan bisa hidup tenang karena gunjingan tetangga sekitar yang tiap hari akan selalu dia dengar.

"Baiklah....Anne setuju dengan permintaan mu,tapi kamu bisa menunggu untuk beberapa saat kan sayang?Anne harus menjual toko dan menyelesaikan semua administrasi di tempat ini sebelum kita pindah."

"İya Anne,,,Elna akan menunggu."

"kalau begitu sekarang Anne yang akan meminta padamu...."Ujarnya seperti sedang tawar menawar.

"Anne belum makan sama sekali dari tadi siang,mau temani Anne makan?"pintanya.

Elna akhirnya mengangguk,sebenarnya dia tidak ada nafsu makan tapi dia mencoba untuk menemani Efrina, setidak tidaknya menghargai sang ibu yang telah mencurahkan kasih dan sayang kepadanya.

"Uekkk..ueekkkk."

Di belahan bumi lain,,seorang pria yang baru saja bangun dari tidur berlari ke kamar mandi karena rasa mual yang dia rasakan.Wajah pucat tak bersemangat nampak dari raut wajah tampannya.

Denis kaget melihat sang bos yang terlihat tidak sehat hari ini,seumur umur dia mengenal Arka,baru kali ini atasannya itu melewatkan sarapan pagi.

"Tuan tidak sarapan?"Tanya Denis.

"Tidak,aku tidak nafsu makan."Ujarnya lalu berlalu dari hadapan Denis.

"Tuan tidak ke kantor hari ini?"Denis kembali bertanya,pasalnya hari ini Arka ada meeting penting dengan salah satu rekan bisnisnya.

"Meetingnya jam berapa?"Arka kemudian merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga,lemas,itulah yang dia rasakan.

"Jam dua siang tuan,pertemuan akan di adakan di lounge Iris Hotel.

"Hari ini aku kurang sehat,sejak pagi aku tidak berhenti muntah,kau saja yang wakili aku,sampaikan pada tuan Ibrahim permintaan maaf ku karena tidak bisa menemuinya."Lanjut Arka sambil memijit kepalanya yang terasa sakit.

"Tuan tidak ingin ke rumah sakit?"

"Sepertinya hanya masuk angin,ke rumah sakitnya nanti saja."

"Baik tuan,sebaiknya anda ke kamar dan beristirahat."

"Mmmmmmmm."

Arka benar benar tertidur setelah Denis pergi,hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya,tidur di pagi hari.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

selamat ya arka kamu mengalami sindrom cauvade 😂😂

2024-11-22

2

Hilda Yanti

Hilda Yanti

kasihan Elna hamil tanpa. tahu siapa ayahnya ?. perasaan campur aduk sedih , malu, stress n bingung serta trauma. ah jadi sesek nih

2024-09-29

2

Mustarika

Mustarika

arka kena hukum anaknya, jd arka yg mengidam...kapok.. rasakanlah nikmatnya muntah2 sampai 3 bln kedepan..

2024-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2 Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3 Bab 3 : Hilangnya kesucian
4 Bab 4 : Maafkan aku
5 Bab 5 : Terpuruk
6 Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7 Bab 7 : Chef pastry
8 Bab 8 : Tunangan
9 Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10 Bab 10 : Perkara onion ring
11 Bab 11 : Putra kedua
12 Bab 12 : Cerita masa lalu
13 Bab 13 : Kaukah itu?
14 Bab 14 : Mencari tahu
15 Bab 15 : Efrina teyze
16 Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17 Bab 17 : Mulai curiga
18 Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19 Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20 Bab 20 : Masa lalu kelam
21 Bab 21 : Mengakui
22 Bab 22 : Kedatangan freya
23 Bab 23 : Ozkhan sakit
24 Bab 24 : Pertemuan pertama
25 Bab 25 : Kawan lama
26 Bab 26 : Cemburu?
27 Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28 Bab 28 : Ozkhan tau
29 Bab 29 : Khawatir
30 Bab 30 : Masa kritis terlewati
31 Bab 31 : Ozkhan pulang
32 Bab 32 : Elna akhirnya tau
33 Bab 33 : Janji Arka
34 Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35 Bab 35 : Menuju akad
36 Bab 36 : Sah
37 bab 37 : Dia adalah putrimu
38 Bab 38 : Batalnya pertunangan
39 Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40 Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41 Bab 41 : Ehran Mehr
42 Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43 Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44 Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45 Bab 45 : Permintaan Efrina
46 Bab 46 : Kecelakaan
47 Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48 Bab 48 : Kencan
49 Bab 49 : Kencan part 2
50 Bab 50 : Hamil
51 Bab 51 : Elna kecelakaan
52 Bab 52 : Mertua?
53 Bab 53 : Dalang sebenarnya
54 Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55 Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56 Bab 56 : Aku mencintaimu
57 Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58 Bab 58 : Terima kasih
59 Bab 59 : Kisah lama
60 Bab 60 : Baba Aslan
61 Bab 61 : Masa depan?
62 Bab 62 : Selamat jalan Baba
63 Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64 Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65 Bab 65 : Di ujung tanduk
66 Bab 66 : Dia sudah datang
67 Bab 67 : Proposal aneh
68 Bab 68 : Jatuh cinta?
69 Bab 69 : Menikahi musuh
70 Bab 70 : Apa yang terjadi?
71 Bab 71 : Kau jahat
72 Bab 72 : Iris kembali
73 Bab 73 : Terbongkar
74 Bab 74 : Penasaran
75 Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76 Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77 Bab 77 : Aku pamit
78 Bab 78 : keluar dari mansion
79 Bab 79 : Rey murka
80 Bab 80 : Berkumpul kembali
81 Bab 81 : Aku merindukanmu
82 Bab 81 : Di kurung?
83 Bab 83 : Misi di mulai
84 Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85 Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86 Bab 86 : kutukan
87 Bab 87 : Berdua
88 Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89 Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90 Bab 90 : Terima kasih ayah
91 Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92 bab 92 : Habislah aku
93 Bab 93 : Grindelwald
94 Bab 94 : Kumpul keluarga
95 Bab 95 : Arissa dan Serra
96 Bab 96 : Istanbul,Turki
97 Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98 Bab 98 : Rencana kunjungan
99 Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100 Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101 Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102 Bab 102 : Kencan buta
103 Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104 Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105 Bab 105 : Calon adik ipar
106 Bab 106 : Lamaran
107 Bab 107 : Pernikahan
108 Bab 108 : Malam pertama
109 Bab 109 : Perkara lipstik
110 Bab 110 : Serra hamil?
111 Bab 110 : Anne Zara
112 Bab 112 :Blue Iris
113 Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114 Bab 114 : Kebersamaan (end)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2
Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3
Bab 3 : Hilangnya kesucian
4
Bab 4 : Maafkan aku
5
Bab 5 : Terpuruk
6
Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7
Bab 7 : Chef pastry
8
Bab 8 : Tunangan
9
Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10
Bab 10 : Perkara onion ring
11
Bab 11 : Putra kedua
12
Bab 12 : Cerita masa lalu
13
Bab 13 : Kaukah itu?
14
Bab 14 : Mencari tahu
15
Bab 15 : Efrina teyze
16
Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17
Bab 17 : Mulai curiga
18
Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19
Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20
Bab 20 : Masa lalu kelam
21
Bab 21 : Mengakui
22
Bab 22 : Kedatangan freya
23
Bab 23 : Ozkhan sakit
24
Bab 24 : Pertemuan pertama
25
Bab 25 : Kawan lama
26
Bab 26 : Cemburu?
27
Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28
Bab 28 : Ozkhan tau
29
Bab 29 : Khawatir
30
Bab 30 : Masa kritis terlewati
31
Bab 31 : Ozkhan pulang
32
Bab 32 : Elna akhirnya tau
33
Bab 33 : Janji Arka
34
Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35
Bab 35 : Menuju akad
36
Bab 36 : Sah
37
bab 37 : Dia adalah putrimu
38
Bab 38 : Batalnya pertunangan
39
Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40
Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41
Bab 41 : Ehran Mehr
42
Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43
Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44
Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45
Bab 45 : Permintaan Efrina
46
Bab 46 : Kecelakaan
47
Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48
Bab 48 : Kencan
49
Bab 49 : Kencan part 2
50
Bab 50 : Hamil
51
Bab 51 : Elna kecelakaan
52
Bab 52 : Mertua?
53
Bab 53 : Dalang sebenarnya
54
Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55
Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56
Bab 56 : Aku mencintaimu
57
Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58
Bab 58 : Terima kasih
59
Bab 59 : Kisah lama
60
Bab 60 : Baba Aslan
61
Bab 61 : Masa depan?
62
Bab 62 : Selamat jalan Baba
63
Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64
Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65
Bab 65 : Di ujung tanduk
66
Bab 66 : Dia sudah datang
67
Bab 67 : Proposal aneh
68
Bab 68 : Jatuh cinta?
69
Bab 69 : Menikahi musuh
70
Bab 70 : Apa yang terjadi?
71
Bab 71 : Kau jahat
72
Bab 72 : Iris kembali
73
Bab 73 : Terbongkar
74
Bab 74 : Penasaran
75
Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76
Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77
Bab 77 : Aku pamit
78
Bab 78 : keluar dari mansion
79
Bab 79 : Rey murka
80
Bab 80 : Berkumpul kembali
81
Bab 81 : Aku merindukanmu
82
Bab 81 : Di kurung?
83
Bab 83 : Misi di mulai
84
Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85
Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86
Bab 86 : kutukan
87
Bab 87 : Berdua
88
Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89
Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90
Bab 90 : Terima kasih ayah
91
Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92
bab 92 : Habislah aku
93
Bab 93 : Grindelwald
94
Bab 94 : Kumpul keluarga
95
Bab 95 : Arissa dan Serra
96
Bab 96 : Istanbul,Turki
97
Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98
Bab 98 : Rencana kunjungan
99
Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100
Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101
Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102
Bab 102 : Kencan buta
103
Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104
Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105
Bab 105 : Calon adik ipar
106
Bab 106 : Lamaran
107
Bab 107 : Pernikahan
108
Bab 108 : Malam pertama
109
Bab 109 : Perkara lipstik
110
Bab 110 : Serra hamil?
111
Bab 110 : Anne Zara
112
Bab 112 :Blue Iris
113
Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114
Bab 114 : Kebersamaan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!