Bab 17 : Mulai curiga

"Alaraaaaa..?"

Alara berdiri saat Efrina berjarak kurang satu meter darinya.Alara menilik dari kepala hingga ujung kaki wanita yang sudah lebih dari sepuluh tahun tidak pernah bertemu dengannya.

"Ku pikir kau sudah melupakanku..!!Ujar Alara dengan posisi kedua tangan bersedekap di dada."Kenapa wajahmu terlihat lebih tua dariku?Apa kau tidak merawat dirimu dengan baik?"Lanjutnya memaki Efrina,namun terlihat cairan bening sudah menganak sungai di pelupuk matanya.

Efrina masih terdiam walaupun tangannya ingin sekali menyentuh tubuh Alara,dia masih menunggu sampai Alara puas melampiaskan kekesalannya.

"Kenapa kau berdiri terus seperti itu?kau tidak merindukanku...?"Ujar Alara.

Efrina sudah tidak bisa menahannya,,seketika dia memeluk Alara,"Aku sangat merindukanmu Ara.."Alara pun membalas pelukan Efrina."Kau pikir aku tidak merindukanmu?Aku mencoba mencari tau keberadaanmu selama ini,tapi Ayahmu,,ayahmu menutup semua akses yang berhubungan denganmu."Efrina melerai pelukannya sambil menghapus air mata yang terus membasahi kedua pipinya.

"Kau tidak pernah menghubungi Amca Ehran(paman Ehran)?"Alara mengajukan pertanyaan pada Efrina,dan di balas Efrina dengan gelengan kepala.

"Aku takut,dia akan memarahiku."Ujar Efrina tertunduk lesu.

"Terakhir bertemu dengannya Amca semakin tua,kau harus bersiap siap kembali ke Turki dan menggantikan posisinya.Aku yakin Amca sangat merindukanmu."

"Hhhhhhh...."Efrina menghela nafasnya yang terasa berat.

"Apa mungkin Baba mau menerimaku kembali setelah membuatnya murka?"

"Darah lebih kental dari pada air Efri.Semarah apapun ayahmu,dia tetap tidak akan tahan bila berpisah jauh dari anak nya,dan aku yakin,selama ini Amca pasti memantau semua pergerakanmu."Lanjut Alara.

Elna keluar dari kamar dan menghampiri Efrina dan Alara yang masih saling melepas rindu.

"Siapa Anne?"Elna menatap wanita cantik yang duduk berhadapan dengan ibunya.

Alara mengalihkan pandangannya pada seorang wanita muda yang memanggil Efrina.Dan seketika senyum mengembang dari wajahnya,"Efri,dia Elna kan?"Efrina mengangguk,Alara kemudian berdiri menghampiri Elna yang masih bingung.

Tanpa basa basi,Alara pun memeluk Elna dengan sayang,"Terakhir aku melihatmu saat kamu baru lahir sayang."Elna membalas pelukan wanita paruh baya itu meskipun beberapa pertanyaan mulai memenuhi kepalanya.

"Dia sepupu Anne sayang."Terjawab sudah salah satu pertanyaan yang sedari tadi ingin dia tanyakan.

"Kamu cantik sekali,,,kalau teyze perkiraan sekarang umurmu sudah dua puluhan kan?apa kamu udah kerja?"

"Iya teyze,,umurku sekarang dua puluh satu tahun dan sekarang bekerja di Iris Hotel,sebagai chef pastry."

"Benarkah?berarti kamu kenal dengan A....."Belum selesai berbicara,Efrina memotong perkataan Alara.

"Buatkan baklava untuk ku dan teyze mu,,dia sangat menyukai nya."

"Aku ingin berbicara serius dengan mu Ara,tapi ku harap untuk sementara waktu kamu harus merahasiakannya."Ujar Efrina sedikit berbisik,begitu Elna meninggalkan mereka berdua.

"Kamu pasti tau keberadaanku dari Arka kan?"Alara mengangguk.

"Elna sama sekali tidak tau kalau bos tempatnya bekerja adalah putra mu,begitupun dengan Rey,bahkan beberapa saat lalu,Rey mengantar Elna pulang,akupun tidak tau kalau ternyata dia adalah anak bungsumu...hhhhhh..."Efrina menghela nafas kemudian melanjutkan lagi. "Musibah besar telah mendatangi keluargaku Ara,dulu aku dan Elna tinggal di kota B,aku memutuskan tinggal di sana untuk mencari keberadaan ayahnya,namun setelah enam belas tahun,tidak ada titik terang yang ku dapatkan sama sekali selama pencarian ku.Dan buntutnya,Elna harus mengalami sesuatu yang merubah seluruh hidupnya.Di hari kelulusan SMA nya,sebuah tragedi merenggut sesuatu yang dia jaga selama ini,dan ternyata dari kejadian itu,Elna hamil."

"Appaaaa...??"Alara seakan tak percaya dengan apa yang di ceritakan Efrina,Tuhan seperti tidak berhenti menguji kehidupan sepupunya itu.

"Pelankan suaramu...Elna bisa mendengarnya."

"Aku harus meninggalkan kota B,karena Elna menjaga jangan sampai para tetangga mulai menggunjing tentang kehamilannya.Dan kota besar ini menjadi pilihan untuk melanjutkan hidup dan membesarkan buah hatinya."

"Kenapa dia tidak mencari pria yang sudah menodainya?setidak tidaknya pria itu harus bertanggung jawab."Lanjut Alara.

"Masalahnya saat itu dia tengah mabuk dan tidak mengenal lelaki yang sudah menghancurkan hidupnya.Dan inilah yang menjadi beban pikiranku sejak kemarin,,dan semoga ini hanyalah prasangkaku saja.Kemarin sore,Arka berkunjung ke sini bersama seorang pria.Itu adalah pertama kali aku melihatnya setelah belasan tahun tidak pernah bertemu.Dan putramu itu sangat tampan.Namun sejak dia pulang kenapa aku merasa kalau wajahnya mirip dengan cucuku?Mungkin kamu menganggapku gila,tapi aku bisa membuktikan itu."

"Deg..deg..deg..."Jantung Alara berdegup kencang,pasalnya lima tahun lalu,Arka memang pernah berkunjung ke Iris Hotel yang berada di kota B karena ada sebuah masalah besar.

"Apa kau yakin?boleh aku melihat anaknya Elna?"Alara penasaran,jika memang apa yang di katakan Efrina benar adanya,dia harus melakukan sesuatu sesegera mungkin.

"Tentu saja,tapi ingat,kita harus merahasiakan ini semua."Efrina mengingatkan Alara.

Alara mengangguk tanda setuju.Setelah itu Efrina berlalu meninggalkan Alara dan melangkah menunju kamar,untung saja saat Efrina membuka pintu,Ozkhan sudah bangun.

"Cucu Anne sudah bangun ya,,sini sayang.."Panggil Efrina.Ozkhan pun menghampiri Efrina dengan wajah yang terlihat masih sangat mengantuk.

"Bunda mana Anne?"Pertanyaan pertama Ozkhan begitu dirinya memeluk Efrina.

"Bunda lagi di dapur..ayo.."Ajak nya.

Efrina memegang tangan kanan Ozkhan dan melangkah keluar bersama.Begitu mereka bertambah dekat dengan Alara,wanita paruh baya itu seketika berdiri,dan alangkah terkejutnya dia melihat bocah kecil yang sangat tampan,meskipun wajah tampannya terlihat lesu karena baru bangun tidur.

Praaannnnngg,,,,,Gelas di tangan Alara tanpa sengaja terjatuh,bersamaan dengan luruhnya cairan bening dari bali kaca matanya.

"Maaf...aku nggak sengaja.."Alara menunduk,mencoba memungut pecahan gelas yang berserakan sambil menghapus air matanya.

"Biarkan saja,nanti pelayan yang akan membersihkannya."Ujar Efrina.

Alara kemudian berdiri,mencoba memperbaiki perasaannya yang tidak karuan."Aku membuat kekacauan Efri,maafkan aku."Efrina tersenyum.

"Nggak papa Ara,,,oo iya sayang,ini Anne Alara,ayo beri salam."Perintah Efrina pada Ozkhan.Ozkhan pun terlihat kebingungan,apalagi dia yang baru bangun tidur.

Efrina paham kebingungan Ozkhan,dengan senyum dan sedikit penjelasan Ozkhan sudah paham siapa wanita yang harus dia panggil Anne sama saat dirinya memanggil Efrina.

"Ozkhan Anne,,"Ozkhan memperkenalkan dirinya seperti orang yang baru saja mempersembahkan sebuah penampilan spesial,yaitu menunduk dengan hormat.

Melihat sikap Ozkhan,Alara sekali lagi tidak bisa membendung air matanya,"Boleh Anne memelukmu?"ijin nya pada Ozkhan.

"Tentu saja Anne..."Ozkhan kemudian merentangkan kedua tangan dan membiarkan Alara memeluknya.

"Anak pintar."Alara memuji bocah tampan itu.

Elna keluar membawa dua piring saji yang berisi baklava yang masih hangat,di sertai cemilan lainnya dan dua gelas jus buah.

"Silahkan di cicipi teyze,,Elna mandikan Ozkhan dulu...Ayo sayang,mandi sama Bunda,Ozkhannya bau acem..."Elna menutup hidungnya seakan akan Ozkhan memang bau padahal tidak sama sekali.

"Benarkah bunda,berarti Anne Alara menahan nafas tadi saat memeluk Ozkhan,Ozkhan lupa kalau belum mandi jadi nya kan nggak wangi,,maafkan Ozkhan ya Anne,nanti setelah mandi boleh deh Anne peluk Ozkhan lagi,pasti Ozkhan nya udah wangi."Terang Ozkhan terlihat malu.

Alara pun tersenyum,"Boleh deh,,nanti Anne peluk lagi,,ok?"ujarnya sambil mengelus kepala Ozkhan sebelum di bawa Elna ke kamar.

"Arka pernah bertemu dengan Ozkhan?"Tanya Alara menatap lurus ke arah pintu di mana Ozkhan di bawa oleh Elna.

"Tidak.."jawab Efri.Alara terduduk lemas."Bagaimana ini Efri?"Alara memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Wajahnya mirip sekali dengan Arka saat Arka masih kecil.." Batin Alara.

...****************...

Terpopuler

Comments

Endang Sulistia

Endang Sulistia

bagus..duo nenek sat..set..sat ..set

2025-03-18

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

setidaknya para nenek sudah tau kebenaran akan Ozkhan.. semoga kedepanya semua akan baik² saja

2024-07-10

1

Siti Aminah

Siti Aminah

aku terharu d part pertwmuan anne efri dn anne alara...

2023-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2 Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3 Bab 3 : Hilangnya kesucian
4 Bab 4 : Maafkan aku
5 Bab 5 : Terpuruk
6 Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7 Bab 7 : Chef pastry
8 Bab 8 : Tunangan
9 Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10 Bab 10 : Perkara onion ring
11 Bab 11 : Putra kedua
12 Bab 12 : Cerita masa lalu
13 Bab 13 : Kaukah itu?
14 Bab 14 : Mencari tahu
15 Bab 15 : Efrina teyze
16 Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17 Bab 17 : Mulai curiga
18 Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19 Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20 Bab 20 : Masa lalu kelam
21 Bab 21 : Mengakui
22 Bab 22 : Kedatangan freya
23 Bab 23 : Ozkhan sakit
24 Bab 24 : Pertemuan pertama
25 Bab 25 : Kawan lama
26 Bab 26 : Cemburu?
27 Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28 Bab 28 : Ozkhan tau
29 Bab 29 : Khawatir
30 Bab 30 : Masa kritis terlewati
31 Bab 31 : Ozkhan pulang
32 Bab 32 : Elna akhirnya tau
33 Bab 33 : Janji Arka
34 Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35 Bab 35 : Menuju akad
36 Bab 36 : Sah
37 bab 37 : Dia adalah putrimu
38 Bab 38 : Batalnya pertunangan
39 Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40 Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41 Bab 41 : Ehran Mehr
42 Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43 Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44 Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45 Bab 45 : Permintaan Efrina
46 Bab 46 : Kecelakaan
47 Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48 Bab 48 : Kencan
49 Bab 49 : Kencan part 2
50 Bab 50 : Hamil
51 Bab 51 : Elna kecelakaan
52 Bab 52 : Mertua?
53 Bab 53 : Dalang sebenarnya
54 Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55 Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56 Bab 56 : Aku mencintaimu
57 Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58 Bab 58 : Terima kasih
59 Bab 59 : Kisah lama
60 Bab 60 : Baba Aslan
61 Bab 61 : Masa depan?
62 Bab 62 : Selamat jalan Baba
63 Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64 Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65 Bab 65 : Di ujung tanduk
66 Bab 66 : Dia sudah datang
67 Bab 67 : Proposal aneh
68 Bab 68 : Jatuh cinta?
69 Bab 69 : Menikahi musuh
70 Bab 70 : Apa yang terjadi?
71 Bab 71 : Kau jahat
72 Bab 72 : Iris kembali
73 Bab 73 : Terbongkar
74 Bab 74 : Penasaran
75 Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76 Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77 Bab 77 : Aku pamit
78 Bab 78 : keluar dari mansion
79 Bab 79 : Rey murka
80 Bab 80 : Berkumpul kembali
81 Bab 81 : Aku merindukanmu
82 Bab 81 : Di kurung?
83 Bab 83 : Misi di mulai
84 Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85 Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86 Bab 86 : kutukan
87 Bab 87 : Berdua
88 Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89 Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90 Bab 90 : Terima kasih ayah
91 Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92 bab 92 : Habislah aku
93 Bab 93 : Grindelwald
94 Bab 94 : Kumpul keluarga
95 Bab 95 : Arissa dan Serra
96 Bab 96 : Istanbul,Turki
97 Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98 Bab 98 : Rencana kunjungan
99 Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100 Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101 Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102 Bab 102 : Kencan buta
103 Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104 Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105 Bab 105 : Calon adik ipar
106 Bab 106 : Lamaran
107 Bab 107 : Pernikahan
108 Bab 108 : Malam pertama
109 Bab 109 : Perkara lipstik
110 Bab 110 : Serra hamil?
111 Bab 110 : Anne Zara
112 Bab 112 :Blue Iris
113 Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114 Bab 114 : Kebersamaan (end)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2
Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3
Bab 3 : Hilangnya kesucian
4
Bab 4 : Maafkan aku
5
Bab 5 : Terpuruk
6
Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7
Bab 7 : Chef pastry
8
Bab 8 : Tunangan
9
Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10
Bab 10 : Perkara onion ring
11
Bab 11 : Putra kedua
12
Bab 12 : Cerita masa lalu
13
Bab 13 : Kaukah itu?
14
Bab 14 : Mencari tahu
15
Bab 15 : Efrina teyze
16
Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17
Bab 17 : Mulai curiga
18
Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19
Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20
Bab 20 : Masa lalu kelam
21
Bab 21 : Mengakui
22
Bab 22 : Kedatangan freya
23
Bab 23 : Ozkhan sakit
24
Bab 24 : Pertemuan pertama
25
Bab 25 : Kawan lama
26
Bab 26 : Cemburu?
27
Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28
Bab 28 : Ozkhan tau
29
Bab 29 : Khawatir
30
Bab 30 : Masa kritis terlewati
31
Bab 31 : Ozkhan pulang
32
Bab 32 : Elna akhirnya tau
33
Bab 33 : Janji Arka
34
Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35
Bab 35 : Menuju akad
36
Bab 36 : Sah
37
bab 37 : Dia adalah putrimu
38
Bab 38 : Batalnya pertunangan
39
Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40
Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41
Bab 41 : Ehran Mehr
42
Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43
Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44
Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45
Bab 45 : Permintaan Efrina
46
Bab 46 : Kecelakaan
47
Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48
Bab 48 : Kencan
49
Bab 49 : Kencan part 2
50
Bab 50 : Hamil
51
Bab 51 : Elna kecelakaan
52
Bab 52 : Mertua?
53
Bab 53 : Dalang sebenarnya
54
Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55
Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56
Bab 56 : Aku mencintaimu
57
Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58
Bab 58 : Terima kasih
59
Bab 59 : Kisah lama
60
Bab 60 : Baba Aslan
61
Bab 61 : Masa depan?
62
Bab 62 : Selamat jalan Baba
63
Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64
Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65
Bab 65 : Di ujung tanduk
66
Bab 66 : Dia sudah datang
67
Bab 67 : Proposal aneh
68
Bab 68 : Jatuh cinta?
69
Bab 69 : Menikahi musuh
70
Bab 70 : Apa yang terjadi?
71
Bab 71 : Kau jahat
72
Bab 72 : Iris kembali
73
Bab 73 : Terbongkar
74
Bab 74 : Penasaran
75
Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76
Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77
Bab 77 : Aku pamit
78
Bab 78 : keluar dari mansion
79
Bab 79 : Rey murka
80
Bab 80 : Berkumpul kembali
81
Bab 81 : Aku merindukanmu
82
Bab 81 : Di kurung?
83
Bab 83 : Misi di mulai
84
Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85
Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86
Bab 86 : kutukan
87
Bab 87 : Berdua
88
Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89
Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90
Bab 90 : Terima kasih ayah
91
Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92
bab 92 : Habislah aku
93
Bab 93 : Grindelwald
94
Bab 94 : Kumpul keluarga
95
Bab 95 : Arissa dan Serra
96
Bab 96 : Istanbul,Turki
97
Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98
Bab 98 : Rencana kunjungan
99
Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100
Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101
Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102
Bab 102 : Kencan buta
103
Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104
Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105
Bab 105 : Calon adik ipar
106
Bab 106 : Lamaran
107
Bab 107 : Pernikahan
108
Bab 108 : Malam pertama
109
Bab 109 : Perkara lipstik
110
Bab 110 : Serra hamil?
111
Bab 110 : Anne Zara
112
Bab 112 :Blue Iris
113
Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114
Bab 114 : Kebersamaan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!