Bab 12 : Cerita masa lalu

"Nggak juga, hanya saja kalau pengen makan cake, aku suka belinya di toko yang pertigaan jalan itu, kuenya enak enak...Awalnya hanya iseng aja sih,soalnya nama toko kue nya sama dengan langganan kueku saat masih tinggal di kota B,dan setelah masuk,ternyata benar,toko itu toko yang sama."

"Nama tokonya apa kak?"

"La creme cake and cookies."

"Uhuuk..uhuuk.."Elna terbatuk.

"Kamu nggak papa?"Tanya Rey lalu mengambilkan air minum yang selalu dia siapkan dalam mobil.

"Nggak papa kak,,turunkan aku di depan toko kue itu."Ujar Elna.

"Kebetulan sekali aku mau beli cake nya,kamu juga suka?"

Elna hanya mengangguk,mau ketawa tapi takut Rey memarahinya.

Mobil Rey di parkir di samping toko,Efrina sedang bermain dengan Ozkhan saat Rey dan Elna masuk ke dalam la creme cake and cookies.Efrina yang melihat ada pelanggan meminta Ozkhan untuk bermain sendiri,sementara Efrina menghampiri pelanggannya.

"Ada yang bisa saya ban....?"Efrina menatap tak berkedip pada Elna yang berdiri di belakang Rey.

"Elna...?"

Kali ini Rey yang bingung,kemudian menoleh ke belakang,Elna yang di tatap penuh tanya oleh Rey hanya menyunggingkan senyum.Dan melangkah menghampiri Efrina.

"Kak Rey kenalkan ini ibuku.."

"I..i..buu..?"Rey terkesiap,dia tidak pernah menyangka kalau ternyata selama ini langganan kue nya adalah ibu dari wanita yang dia sukai.

"Kenalkan Anne,ini kak Rey,head chef tempat Elna bekerja."Elna memperkenalkan Rey pada Efrina.

"Oooo...ya..silahkan duduk nak Rey."

"Iya bu,,makasih banyak."

"Elna nggak ngerepotin nak Rey kan?Ibu kadang suka khawatir,jangan jangan Elna tidak bisa menyesuaikan diri dan membuat rekan kerjanya kesusahan."

"Nggak sama sekali bu."tuturnya penuh senyum.

"Bundaaaa..."Ozkhan berteriak melihat Elna yang sudah pulang.

"Bu..bunda?"Batin Rey,belum habis keterkejutannya,dia di kejutkan kembali dengan seorang bocah tampan yang memanggil Elna dengan sebutan bunda.

"Hai sayang?"Elna berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Ozkhan kemudian memeluk buah hatinya itu.

"Gimana,Ozkhan udah nggak demam ?"ujarnya melerai pelukan Ozkhan lalu memegang kepala bocah itu.

"Iya bunda,tadi udah minum obat sama Anne."

"Waah,,anak bunda pintar.."

Rey menyaksikan semua interaksi Elna dan bocah yang terus memanggil Elna dengan panggilan bunda.Melihat kebingungan Rey,Elna pun merasa sekarang sudah waktunya untuk memberitahu segalanya.Sebenarnya dia tau kalau selama ini Rey menyukainya.Elna bukan wanita yang tidak peka,beberapa bulan terakhir dia merasa kalau Rey berubah.Perlakuan head chefnya itu dia rasakan terlalu berlebihan.

"Ozkhan,,sini deh.kenalin ini om Rey temannya bunda."

"Ozkhan om,,"anak kecil itu memperkenalkan dirinya.

"Oo,,,Hai,aku Rey."Rey mencoba tersenyum,meskipun tak terelakkan dari wajah tampannya jika saat ini dia kebingungan dengan kepala yang di penuhi banyak pertanyaan.

"Ozkhan..ayo ikut Anne ke dalam,,kita buatkan minum dulu untuk temannya bunda."Efrina sepertinya mengeri kalau saat ini dia harus memberikan ruang untuk Elna dan temannya itu untuk berbicara,Efrina bisa membaca kalau pria itu menyukai putrinya.

Setelah kepergian Efrina dan Ozkhan,keheningan menyelimuti kedua insan yang sedang duduk saling berhadapan.Mereka sibuk dengan pikiran masing masing.Rey terlalu kaget dengan situasi yang dia hadapi saat ini,hingga dia memilih untuk diam sementara waktu.

"Pasti banyak yang ingin kak Rey tanyakan bukan? "Elna memecah kesunyian yang sudah berlangsung lumayan lama.

Rey tidak menjawab,hanya kepalanya yang dia anggukkan pelan.

"Benar,,,anak itu adalah putraku,putra yang kulahirkan sendiri lima tahun lalu,saat itu umurku baru menginjak tujuh belas tahun,usia di mana seorang gadis remaja harusnya merasakan masa kebebasan,di mana mereka mulai mencari teman baru di bangku kuliah,mulai mencoba mengeksplor kemampuan diri,tapi saya,,,saya harus memupus itu semua,di umur yang masih sangat muda,saya harus mengurus kehidupan lain disaat saya masih butuh perhatian dari orang tua saya.Pernah terlintas untuk tidak menghadirkannya ke dunia,tapi hati nuraniku tidak mengijinkan itu.Jalan terindah dari kehidupan saya adalah mensyukuri apa yang telah Tuhan takdirkan,tanpa ada penyesalan di kemudian hari."Elna menceritakan kisahnya dengan sesekali menghapus air matanya.

"Apa kamu mencintai nya?"Tanya Rey."Maksudku ayah Ozkhan."

"Memang bagaimana rasanya jatuh cinta itu kak Rey?Perasaan itu belum pernah saya rasakan sampai saat ini.Jangan kan mencintai,wajah nya saja aku tidak ingat sama sekali."Lanjutnya.

"Maksudmu?"

"Hhhhh,,,,,Kala itu hari kelulusan SMA,dan kami merayakannya di Iris hotel kota B.Aku terlalu percaya saat seorang teman memberiku segelas jus buah dan baru beberapa saat lalu saya mengetahui kalau ternyata dia menjebakku,Aku di beri jus yang sudah di campurkan dengan minuman beralkohol tinggi,saya mabuk,dan yang saya ingat saat itu adalah pria terakhir yang berbicara padaku,pria tinggi dengan setelan jas berwarna hitam,setelah itu saya sudah tidak mengingat apapun."

Rey sekarang mengerti,ternyata ada sebab yang membuat Elna begitu tertutup dan tidak mau membuka hatinya untuk mengenal laki laki.Trauma masa lalu masih membayanginya hingga saat ini.

"Maafkan aku karena rasa penasaranku membuatmu harus kembali mengingat masa lalu yang menyakitkan itu."

"Nggak papa kak,cepat atau lambat,saya pasti akan menceritakan semuanya,lagian dari semua masalah yang saya alami,ada satu hikmah yang dapat saya ambil bahwa menjadi kuat itu harus meskipun sendirian."Ujarnya tersenyum.

"Apa kau tau..karena kepribadianmu inilah yang membuatku menyukaimu,dan aku yakin kamu pasti sudah tau tentang perasaanku ini."Rey akhirnya sudah tidak bisa menahan untuk tidak mengutarakan isi hatinya.menurutnya ini adalah kesempatan yang paling baik.

Elna mengangguk,"Ya saya tau,karena itulah saya menceritakan ini agar kak Rey berhenti menyukaiku.Saya bukan wanita sempurna yang bisa membuat kak Rey bahagia.Jadi perasaan itu tolong hentikan.cukup seperti ini saja.Terus terang saya sangat bahagia bisa mengenal Kak Rey.Saya seperti menemukan seorang teman sekaligus seorang kakak."Ujar Elna.

Sebenarnya Rey sudah bisa memastikan kalau dia akan menerima penolakan,tapi dia tetap berusaha meskipun keberhasilannya hanya satu persen.

"Untuk saat ini,maafkan aku,tapi perasaanku padamu tidak bisa aku hentikan,jadi jangan melarangku untuk tidak menyukaimu,meskipun perlakuanku kedepannya akan membuatmu tidak nyaman,tahanlah,,tahan sampai hatiku tidak lagi menyukaimu."Rey tetap pada pendiriannya.Dan Elna tidak bisa berbuat apa apa,dia hanya di haruskan menunggu sesuai pernyataan Rey tadi.

"Aku pamit,,mulai hari ini aku mungkin akan sering datang berkunjung ,selain membeli kue buatan ibumu yang enak,tentu saja aku ingin bertemu dan bermain dengan teman baruku."

Rey pun pamit dan di antar Elna sampai ketempat di mana Rey memarkirkan mobilnya.

"Ooiya..Apa kamu berasal dari Turki juga?Kalau tidak salah tadi aku dengar kau memanggil ibumu...Anne."

...****************...

Terpopuler

Comments

Mariani SPd

Mariani SPd

salut buat Rey....

2025-01-19

3

Sandisalbiah

Sandisalbiah

keren sih sikap bijak Rey .. tdk menghakimi dan tdk langsung memponis buruk akan masalalu Elna..

2024-07-10

2

Julik Rini

Julik Rini

aku suka ceritanya

2024-07-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2 Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3 Bab 3 : Hilangnya kesucian
4 Bab 4 : Maafkan aku
5 Bab 5 : Terpuruk
6 Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7 Bab 7 : Chef pastry
8 Bab 8 : Tunangan
9 Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10 Bab 10 : Perkara onion ring
11 Bab 11 : Putra kedua
12 Bab 12 : Cerita masa lalu
13 Bab 13 : Kaukah itu?
14 Bab 14 : Mencari tahu
15 Bab 15 : Efrina teyze
16 Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17 Bab 17 : Mulai curiga
18 Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19 Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20 Bab 20 : Masa lalu kelam
21 Bab 21 : Mengakui
22 Bab 22 : Kedatangan freya
23 Bab 23 : Ozkhan sakit
24 Bab 24 : Pertemuan pertama
25 Bab 25 : Kawan lama
26 Bab 26 : Cemburu?
27 Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28 Bab 28 : Ozkhan tau
29 Bab 29 : Khawatir
30 Bab 30 : Masa kritis terlewati
31 Bab 31 : Ozkhan pulang
32 Bab 32 : Elna akhirnya tau
33 Bab 33 : Janji Arka
34 Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35 Bab 35 : Menuju akad
36 Bab 36 : Sah
37 bab 37 : Dia adalah putrimu
38 Bab 38 : Batalnya pertunangan
39 Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40 Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41 Bab 41 : Ehran Mehr
42 Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43 Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44 Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45 Bab 45 : Permintaan Efrina
46 Bab 46 : Kecelakaan
47 Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48 Bab 48 : Kencan
49 Bab 49 : Kencan part 2
50 Bab 50 : Hamil
51 Bab 51 : Elna kecelakaan
52 Bab 52 : Mertua?
53 Bab 53 : Dalang sebenarnya
54 Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55 Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56 Bab 56 : Aku mencintaimu
57 Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58 Bab 58 : Terima kasih
59 Bab 59 : Kisah lama
60 Bab 60 : Baba Aslan
61 Bab 61 : Masa depan?
62 Bab 62 : Selamat jalan Baba
63 Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64 Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65 Bab 65 : Di ujung tanduk
66 Bab 66 : Dia sudah datang
67 Bab 67 : Proposal aneh
68 Bab 68 : Jatuh cinta?
69 Bab 69 : Menikahi musuh
70 Bab 70 : Apa yang terjadi?
71 Bab 71 : Kau jahat
72 Bab 72 : Iris kembali
73 Bab 73 : Terbongkar
74 Bab 74 : Penasaran
75 Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76 Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77 Bab 77 : Aku pamit
78 Bab 78 : keluar dari mansion
79 Bab 79 : Rey murka
80 Bab 80 : Berkumpul kembali
81 Bab 81 : Aku merindukanmu
82 Bab 81 : Di kurung?
83 Bab 83 : Misi di mulai
84 Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85 Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86 Bab 86 : kutukan
87 Bab 87 : Berdua
88 Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89 Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90 Bab 90 : Terima kasih ayah
91 Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92 bab 92 : Habislah aku
93 Bab 93 : Grindelwald
94 Bab 94 : Kumpul keluarga
95 Bab 95 : Arissa dan Serra
96 Bab 96 : Istanbul,Turki
97 Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98 Bab 98 : Rencana kunjungan
99 Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100 Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101 Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102 Bab 102 : Kencan buta
103 Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104 Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105 Bab 105 : Calon adik ipar
106 Bab 106 : Lamaran
107 Bab 107 : Pernikahan
108 Bab 108 : Malam pertama
109 Bab 109 : Perkara lipstik
110 Bab 110 : Serra hamil?
111 Bab 110 : Anne Zara
112 Bab 112 :Blue Iris
113 Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114 Bab 114 : Kebersamaan (end)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2
Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3
Bab 3 : Hilangnya kesucian
4
Bab 4 : Maafkan aku
5
Bab 5 : Terpuruk
6
Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7
Bab 7 : Chef pastry
8
Bab 8 : Tunangan
9
Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10
Bab 10 : Perkara onion ring
11
Bab 11 : Putra kedua
12
Bab 12 : Cerita masa lalu
13
Bab 13 : Kaukah itu?
14
Bab 14 : Mencari tahu
15
Bab 15 : Efrina teyze
16
Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17
Bab 17 : Mulai curiga
18
Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19
Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20
Bab 20 : Masa lalu kelam
21
Bab 21 : Mengakui
22
Bab 22 : Kedatangan freya
23
Bab 23 : Ozkhan sakit
24
Bab 24 : Pertemuan pertama
25
Bab 25 : Kawan lama
26
Bab 26 : Cemburu?
27
Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28
Bab 28 : Ozkhan tau
29
Bab 29 : Khawatir
30
Bab 30 : Masa kritis terlewati
31
Bab 31 : Ozkhan pulang
32
Bab 32 : Elna akhirnya tau
33
Bab 33 : Janji Arka
34
Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35
Bab 35 : Menuju akad
36
Bab 36 : Sah
37
bab 37 : Dia adalah putrimu
38
Bab 38 : Batalnya pertunangan
39
Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40
Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41
Bab 41 : Ehran Mehr
42
Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43
Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44
Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45
Bab 45 : Permintaan Efrina
46
Bab 46 : Kecelakaan
47
Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48
Bab 48 : Kencan
49
Bab 49 : Kencan part 2
50
Bab 50 : Hamil
51
Bab 51 : Elna kecelakaan
52
Bab 52 : Mertua?
53
Bab 53 : Dalang sebenarnya
54
Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55
Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56
Bab 56 : Aku mencintaimu
57
Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58
Bab 58 : Terima kasih
59
Bab 59 : Kisah lama
60
Bab 60 : Baba Aslan
61
Bab 61 : Masa depan?
62
Bab 62 : Selamat jalan Baba
63
Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64
Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65
Bab 65 : Di ujung tanduk
66
Bab 66 : Dia sudah datang
67
Bab 67 : Proposal aneh
68
Bab 68 : Jatuh cinta?
69
Bab 69 : Menikahi musuh
70
Bab 70 : Apa yang terjadi?
71
Bab 71 : Kau jahat
72
Bab 72 : Iris kembali
73
Bab 73 : Terbongkar
74
Bab 74 : Penasaran
75
Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76
Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77
Bab 77 : Aku pamit
78
Bab 78 : keluar dari mansion
79
Bab 79 : Rey murka
80
Bab 80 : Berkumpul kembali
81
Bab 81 : Aku merindukanmu
82
Bab 81 : Di kurung?
83
Bab 83 : Misi di mulai
84
Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85
Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86
Bab 86 : kutukan
87
Bab 87 : Berdua
88
Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89
Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90
Bab 90 : Terima kasih ayah
91
Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92
bab 92 : Habislah aku
93
Bab 93 : Grindelwald
94
Bab 94 : Kumpul keluarga
95
Bab 95 : Arissa dan Serra
96
Bab 96 : Istanbul,Turki
97
Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98
Bab 98 : Rencana kunjungan
99
Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100
Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101
Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102
Bab 102 : Kencan buta
103
Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104
Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105
Bab 105 : Calon adik ipar
106
Bab 106 : Lamaran
107
Bab 107 : Pernikahan
108
Bab 108 : Malam pertama
109
Bab 109 : Perkara lipstik
110
Bab 110 : Serra hamil?
111
Bab 110 : Anne Zara
112
Bab 112 :Blue Iris
113
Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114
Bab 114 : Kebersamaan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!