Bab 6 : Elnara Ziya Mehr

Indonesia,Pusat kota,lima tahun kemudian.

"Elnaaa,,,cepatlah sayang....."Teriak Efrina memanggil sang putri yang masih berada di dalam kamar.

"Iya Anne,,dikit lagi.."Suara Elna tak kalah kerasnya mengagetkan pria tampan yang sedang menatapnya penuh tanda tanya.

"Bunda kenapa teriak teriak gitu,Ozkhan kan jadi kaget..."Protes anak kecil yang tengah sibuk dengan kancing bajunya.

"Anne üzgünüm(bunda minta maaf)."Ujarnya tersenyum sambil mengusap kepala anaknya itu.

"Ayo....nanti kita telat,bunda hari ini nggak antar ke sekolah ya,berangkatnya sama Anne,ok?"Lanjut Elna.Elna tidak bisa menemani Ozkhan ke sekolah,soalnya hari ini adalah hari pertamanya masuk bekerja.

Anak kecil itu mengangguk patuh,Ozkhan Alif,itu adalah namanya,anak yang di lahirkan Elna lima tahun lalu,alis tebal, hidung mancung dan bibir yang merah melengkapi paras nya yang tampan nan sempurna.Melihat wajah Ozkhan, Efrina sangat yakin kalau cucunya itu mewarisi ketampanan sang ayah, meskipun Efrina belum pernah bertemu dengan pria yang sudah membuat hidup anaknya menderita.

Tiga hari yang lalu.

Ekspresi Elna sangat tidak terduga,saat ini dia tengah duduk dengan memandang laptop di depannya."SELAMAT ANDA DI TERIMA."Begitulah yang tertulis dan dikirim lewat email dari tim HRD tempatnya melamar pekerjaan.

"Hhhhhhh...."dia mengela nafas.

"Dari sekian banyak lamaran yang saya kirim,kenapa harus di tempat ini sih?!"Elna menggerutu.

Tok..tok..tok..

Efrina muncul dari balik pintu membawakan segelas susu hangat untuk Elna.

"Kenapa wajahmu seperti itu?"tanyanya lalu meletakkan gelas di atas meja.

"Lamaran kerjaku di terima Anne."ujarnya tak bersemangat.

Efrina duduk di tempat tidur di samping Elna." Kamu itu aneh ya,, di mana mana orang kalau keterima kerja ya bahagia, apalagi jaman sekarang susah banget cari kerjaan. Nah kamu.... Anne jadi bingung.Di terima kerja kok ekspresinya gitu, harusnya seneng dong... ada ada aja kamu."Efrina menggeleng gelengkan kepalanya.

"Bukan gitu Anne, Anne tau nggak Elna keterima di mana?" tanya nya dengan mimik yang terlihat kecewa.

Efrina berdiri,kemudian menatap layar yang masih menyala di depan Elna, terlihat logo Iris hotel disana.

"Ini kannn... "Efrina menunjuk ke layar tersebut.

"Gimana Anne juga kagetkan.Apa aku tolak aja ya.. "

"Kenapa di tolak, ini kan hotel terbesar dan termewah di pusat kota, jangan dong, nggak semua orang bisa masuk ke sana." ujar Efrina menyemangati anaknya.

"Tapi kan Anne, hotel ini hotel yang sama yang..."

"Iya Anne tau, kan namanya aja yang sama, tapi bukan yang di kota B kan, jangan terlalu terfokus ke masa lalu sayang, masa depan masih panjang, yang sudah terjadi biarkan saja,pasti Tuhan sudah mengatur semuanya.Lagian kamu juga sih, ngapain pake ngelamar segala di sana, ya kalau nggak mau kan nggak usah repot repot sampai bikin kamu bad mood gini. Sudah... bantu Anne di toko."Efrina meninggalkan Elna yang masih mematung memikirkan kata kata Efrina.

" Iya juga ya,, kenapa aku bisa ngelamar di sana.... ahhh.... sebelll...."Elna menggerutu kemudian bangkit dan menuju toko untuk membantu sang bunda.

Dan di sinilah dia sekarang,berdiri sambil menatap gedung tinggi menjulang di depannya.

"Hhhhh.... Semangat.. aku pasti bisa." Dia menyemangati dirinya sebelum melangkah masuk ke dalam loby.

"Selamat pagi bu, ada yang bisa kami bantu?" sapa seorang resepsionis yang sedang tersenyum ramah padanya.

"Oo.. iya mbak, maaf boleh tanya ruang HRD nya di mana ya.. " ujar Elna dengan senyum yang tak kalah ramah.

"Tunggu sebentar ya bu.. " Resepsionis itu kemudian memanggil salah satu temannya.

"Tolong antarkan ibu ini ke ruang HRD." perintah nya pada pria yang memakai seragam yang sama dengan nya.

Setelah menyetujui dengan menganggukan kepala, pria tadi menemani Elna.

"Mari bu, lewat sini." ujar nya ramah.

"Makasih banyak Mas,ngomongnya nggak usah formal gitu.Santa aja." Elna mencoba mencairkan suasana,sebenarnya sejak tadi dia sangat gugup.

"Iya bu.."ujar pria tadi tersenyum simpul lalu menekan tombol lift.

"Nggak usah panggil ibu,aku Elna."Dia mengulurkan tangan dengan niat berkenalan.

Dengan senang hati pria tadi menerima uluran tangan Elna,"Haris."ujarnya singkat.

"Senang berkenalan dengan anda mas Haris."Elna tersenyum,begitupun dengan haris.

"*Cantik sekali,bening,tangannya mulus lagi*."Batin Haris sambil mengelus tangan nya yang baru saja bersentuhan dengan tangan Elna.

Beberapa saat kemudian mereka tiba di depan sebuah ruangan."Ini ruangannya Mbak."Ujar Haris.

"Makasih banyak ya Mas Haris."

"iya,sama sama Mbak."

Setelah Haris pergi Elna mengetuk pintu besar berwarna coklat itu.

Tok..tok..tok..

"Masuk.."Suara seorang wanita menyahut dari dalam.

Kreeekkkk.....Perlahan Elna membuka pintu,sebuah ruangan yang tidak terlalu besar,namun interiornya sungguh sangat mewah,tidak jauh darinya berdiri seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik memasang senyum nya saat pertama kali melihat Elna.

"Dengan chef Elnara Ziya?"tanyanya setelah elna melangkah dan berdiri tepat di depannya.

"Iya bu,saya Elnara Ziya."ucapnya memperkenalkan diri.

"Melani,silahkan duduk."ujarnya singkat.

"Makasih bu Melani."

"Kita langsung saja ya chef Elnara."lanjut Melani.

"Panggil Elna saja bu."

"Baik...Chef Elna,dari CV yang anda kirim,saya hanya ingin bertanya sedikit pada anda.Di sini tertulis kalau anda lulusan Le Cordon Bleu Australia dan spesialisasi anda di bidang pastry."

"Iya Bu."tutur Elna singkat.

"Kebetulan kami membutuhkan chef pastry,permintaan makanan makanan manis beberapa bulan ini meningkat tajam,dan chef kami sebelumnya harus berhenti karena alasan pribadi,untuk itu,saya akan memberikan anda waktu selama tiga bulan,jika anda bisa menarik pelanggan di resto kami dan memuaskan lidah mereka saya akan menjadikan anda karyawan tetap di Iris Hotel.Tapi sebelum itu,saya dan beberapa staf akan mencoba kue buatan anda.Anda tidak keberatan kan?"

"Tentu saja."ujar elna singkat.

"Baiklah kalau begitu,saya akan menunjukkan di mana letak dapurnya."Setelah mengatakan kalimat terakhirnya Melani berdiri di ikuti Elna,kemudian berjalan sambil sesekali bertukar cerita.

Beberapa saat kemudian mereka tiba di dapur,aktivitas belum terlalu banyak,hanya terlihat beberapa orang yang sibuk menyusun peralatan makan dan membersihkan lantai.

"Saya minta perhatiannya semua!!Seru Bu Melani yang membuat semua orang yang berada di dapur menoleh ke arahnya.

"Terima kasih..perkenalkan ini Chef Elnara Ziya,Chef pastry yang akan menggantikan chef kita sebelumnya."

"Hallo semua,saya Elnara Ziya."Elna memperkenalkan diri.

"Hallo chef.."Semua yang ada di dapur itu serempak menyapa Elna.

Apalagi yang berjenis kelamin laki laki,semua berlomba lomba menghampiri elna ingin bersalaman dengannya.Membuat ruangan yang semula tenang menjadi riuh.

"Gitu dong bu Mel,kalau cari chef itu yang kayak gini,beningggg...kita kan nggak boring."Ujar salah seorang di antara mereka.Dan alhasil pernyataan temannya itu langsung mendapatkan teriakan dan tepuk tangan.

"Huuussshh...kalian ini,,,,Chef elna akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan,dan hari ini kita akan menikmati bagaimana tangan halusnya membuat sebuah maha karya yang akan memanjakan lidah kita bersama,bagaimana kalian setuju?"

"Setuju?"mereka kembali berteriak.

"Head chef mana?dari tadi aku tidak melihatnya."Tanya Melani.

"Tadi ijin keluar sebentar Bu."salah seorang dari mereka menjawab pertanyaan Melani.

"Baiklah,kita ke sana."Melani mengajak Elna.

"Ini dapur khusus untuk pastry,dan semua yang Chef Elna butuhkan ada di sini."Melani menunjuk sebuah ruangan penyimpangan yang sangat besar dan membuka pintu besi itu.

"Waaahhhhhhh."Elna terpukau,pemandangan di hadapan matanya sungguh sangat indah.

"Apa anda menyukainya chef?"tanya Melani.

"Tentu saja Bu..ini sangat indah."Elna masih tidak bisa menghilangkan rasa takjubnya.

Melani tersenyum,"Ini bukan pemandangan alam chef,tidak indah sama sekali."

"Tidak bu,bagi kami chef pastry ini adalah pemandangan yang sangat luar biasa."

"Benarkah?"

Elna mengangguk.

"Untuk uji coba hari ini,chef Elna akan membuat apa?"

"Saya akan mencoba membuat moss dessert."ujar Elna.

"Kenapa Chef Elna ingin membuat moss dessert?

"Ini akan menjadi makanan penutup yang sangat enak dan lembut setelah waktu makan siang yang tinggal sejam lagi."Ujar elna.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tempat dan pekerjaan baru.. semangat Elna.. bersyukurnya kamu memiliki Anne yg selalu bersikap dan mengeluarjan kata² bijak utk menyemangati hidup mu

2024-07-10

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

aku seneng nih, kayanya authornya cerdas, wawasannya juga luas. setelah baca kisah azalea dimana kita disuguhkan dengan ilmu medis sekarang giliran kisah elnara dimana kita akan tau tentang berbagai jenis makanan. wiiiihhhh keren.......

2024-07-01

1

sherly

sherly

wah suasana baru nih Thor dinovel ini chef dan resto... 3 novel sblmnya profesi dokter, perawat,RS

2024-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2 Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3 Bab 3 : Hilangnya kesucian
4 Bab 4 : Maafkan aku
5 Bab 5 : Terpuruk
6 Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7 Bab 7 : Chef pastry
8 Bab 8 : Tunangan
9 Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10 Bab 10 : Perkara onion ring
11 Bab 11 : Putra kedua
12 Bab 12 : Cerita masa lalu
13 Bab 13 : Kaukah itu?
14 Bab 14 : Mencari tahu
15 Bab 15 : Efrina teyze
16 Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17 Bab 17 : Mulai curiga
18 Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19 Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20 Bab 20 : Masa lalu kelam
21 Bab 21 : Mengakui
22 Bab 22 : Kedatangan freya
23 Bab 23 : Ozkhan sakit
24 Bab 24 : Pertemuan pertama
25 Bab 25 : Kawan lama
26 Bab 26 : Cemburu?
27 Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28 Bab 28 : Ozkhan tau
29 Bab 29 : Khawatir
30 Bab 30 : Masa kritis terlewati
31 Bab 31 : Ozkhan pulang
32 Bab 32 : Elna akhirnya tau
33 Bab 33 : Janji Arka
34 Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35 Bab 35 : Menuju akad
36 Bab 36 : Sah
37 bab 37 : Dia adalah putrimu
38 Bab 38 : Batalnya pertunangan
39 Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40 Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41 Bab 41 : Ehran Mehr
42 Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43 Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44 Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45 Bab 45 : Permintaan Efrina
46 Bab 46 : Kecelakaan
47 Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48 Bab 48 : Kencan
49 Bab 49 : Kencan part 2
50 Bab 50 : Hamil
51 Bab 51 : Elna kecelakaan
52 Bab 52 : Mertua?
53 Bab 53 : Dalang sebenarnya
54 Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55 Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56 Bab 56 : Aku mencintaimu
57 Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58 Bab 58 : Terima kasih
59 Bab 59 : Kisah lama
60 Bab 60 : Baba Aslan
61 Bab 61 : Masa depan?
62 Bab 62 : Selamat jalan Baba
63 Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64 Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65 Bab 65 : Di ujung tanduk
66 Bab 66 : Dia sudah datang
67 Bab 67 : Proposal aneh
68 Bab 68 : Jatuh cinta?
69 Bab 69 : Menikahi musuh
70 Bab 70 : Apa yang terjadi?
71 Bab 71 : Kau jahat
72 Bab 72 : Iris kembali
73 Bab 73 : Terbongkar
74 Bab 74 : Penasaran
75 Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76 Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77 Bab 77 : Aku pamit
78 Bab 78 : keluar dari mansion
79 Bab 79 : Rey murka
80 Bab 80 : Berkumpul kembali
81 Bab 81 : Aku merindukanmu
82 Bab 81 : Di kurung?
83 Bab 83 : Misi di mulai
84 Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85 Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86 Bab 86 : kutukan
87 Bab 87 : Berdua
88 Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89 Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90 Bab 90 : Terima kasih ayah
91 Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92 bab 92 : Habislah aku
93 Bab 93 : Grindelwald
94 Bab 94 : Kumpul keluarga
95 Bab 95 : Arissa dan Serra
96 Bab 96 : Istanbul,Turki
97 Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98 Bab 98 : Rencana kunjungan
99 Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100 Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101 Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102 Bab 102 : Kencan buta
103 Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104 Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105 Bab 105 : Calon adik ipar
106 Bab 106 : Lamaran
107 Bab 107 : Pernikahan
108 Bab 108 : Malam pertama
109 Bab 109 : Perkara lipstik
110 Bab 110 : Serra hamil?
111 Bab 110 : Anne Zara
112 Bab 112 :Blue Iris
113 Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114 Bab 114 : Kebersamaan (end)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2
Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3
Bab 3 : Hilangnya kesucian
4
Bab 4 : Maafkan aku
5
Bab 5 : Terpuruk
6
Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7
Bab 7 : Chef pastry
8
Bab 8 : Tunangan
9
Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10
Bab 10 : Perkara onion ring
11
Bab 11 : Putra kedua
12
Bab 12 : Cerita masa lalu
13
Bab 13 : Kaukah itu?
14
Bab 14 : Mencari tahu
15
Bab 15 : Efrina teyze
16
Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17
Bab 17 : Mulai curiga
18
Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19
Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20
Bab 20 : Masa lalu kelam
21
Bab 21 : Mengakui
22
Bab 22 : Kedatangan freya
23
Bab 23 : Ozkhan sakit
24
Bab 24 : Pertemuan pertama
25
Bab 25 : Kawan lama
26
Bab 26 : Cemburu?
27
Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28
Bab 28 : Ozkhan tau
29
Bab 29 : Khawatir
30
Bab 30 : Masa kritis terlewati
31
Bab 31 : Ozkhan pulang
32
Bab 32 : Elna akhirnya tau
33
Bab 33 : Janji Arka
34
Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35
Bab 35 : Menuju akad
36
Bab 36 : Sah
37
bab 37 : Dia adalah putrimu
38
Bab 38 : Batalnya pertunangan
39
Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40
Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41
Bab 41 : Ehran Mehr
42
Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43
Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44
Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45
Bab 45 : Permintaan Efrina
46
Bab 46 : Kecelakaan
47
Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48
Bab 48 : Kencan
49
Bab 49 : Kencan part 2
50
Bab 50 : Hamil
51
Bab 51 : Elna kecelakaan
52
Bab 52 : Mertua?
53
Bab 53 : Dalang sebenarnya
54
Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55
Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56
Bab 56 : Aku mencintaimu
57
Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58
Bab 58 : Terima kasih
59
Bab 59 : Kisah lama
60
Bab 60 : Baba Aslan
61
Bab 61 : Masa depan?
62
Bab 62 : Selamat jalan Baba
63
Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64
Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65
Bab 65 : Di ujung tanduk
66
Bab 66 : Dia sudah datang
67
Bab 67 : Proposal aneh
68
Bab 68 : Jatuh cinta?
69
Bab 69 : Menikahi musuh
70
Bab 70 : Apa yang terjadi?
71
Bab 71 : Kau jahat
72
Bab 72 : Iris kembali
73
Bab 73 : Terbongkar
74
Bab 74 : Penasaran
75
Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76
Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77
Bab 77 : Aku pamit
78
Bab 78 : keluar dari mansion
79
Bab 79 : Rey murka
80
Bab 80 : Berkumpul kembali
81
Bab 81 : Aku merindukanmu
82
Bab 81 : Di kurung?
83
Bab 83 : Misi di mulai
84
Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85
Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86
Bab 86 : kutukan
87
Bab 87 : Berdua
88
Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89
Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90
Bab 90 : Terima kasih ayah
91
Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92
bab 92 : Habislah aku
93
Bab 93 : Grindelwald
94
Bab 94 : Kumpul keluarga
95
Bab 95 : Arissa dan Serra
96
Bab 96 : Istanbul,Turki
97
Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98
Bab 98 : Rencana kunjungan
99
Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100
Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101
Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102
Bab 102 : Kencan buta
103
Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104
Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105
Bab 105 : Calon adik ipar
106
Bab 106 : Lamaran
107
Bab 107 : Pernikahan
108
Bab 108 : Malam pertama
109
Bab 109 : Perkara lipstik
110
Bab 110 : Serra hamil?
111
Bab 110 : Anne Zara
112
Bab 112 :Blue Iris
113
Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114
Bab 114 : Kebersamaan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!