"Tamatlah riwayatku." Batin Rey.
Dengan susah payah Arka menelan onion ring itu,tapi tunggu,,,"Apa ini?Kenapa aku sama sekali tidak merasakan rasa bawang bombay?Ini enak sekali." Arka bermonolog dalam hati.
"Apa anda yang membuat makanan ini chef?"Tanya Arka pada Rey.
"Iya Tuan."Ujarnya berbohong,dia harus melindungi Elna dari amukan Tuan muda pertama keluarga Gaozhan.
Arka tersenyum tipis,bagi sebagian orang senyum itu bagaikan anugrah tapi bagi Rey itu adalah musibah,senyum mematikan Arka Kemal Gaozhan yang di tujukan padanya.
Arka meninggalkan ruangan pertemuan dan kembali ke ruangannya,semua orang merasa lega karena hari ini tidak ada insiden teriakan atau apapun itu dari sang bos besar.
"Ahhhh,aku bahagia sekali hari ini."Ujar salah seorang manajer wanita.
"Bahagia kenapa memangnya?"Tanya wanita yang satunya lagi.
"Tadi aku meliat Tuan Arka tersenyum,gantengnya nggak ada lawan."
"Masa sih,,,kamu salah liat kali."
"Beneran,itu sesuatu yang sangat langka banget tau."
Perbincangan tidak berfaedah harus Rey dengar saat dirinya berjalan keluar ruangan."Gantengan aku juga,,,belum liat aja kalau dia lagi marah,,,aku jamin kamu akan lari ketakutan,,hihihihi..."
"Tuan Rey..."
Rey menoleh."Hhmmm...jangan memanggilku seperti itu saat berada di hotel."Rey yang baru saja menghina Arka menghentikan tawanya.
"Maaf Tuan,Tuan Rey di tunggu tuan Arka di ruangannya."Ujar Denis dengan suara pelan tapi masih bisa di dengar dengan jelas oleh Rey.
"Baiklah,aku akan ke sana setengah jam lagi,biar aku siapkan makan siang dulu untuknya."Ujar Rey kemudian berlalu dari hadapan Denis.
Setengah jam kemudian,Rey sudah berada di depan ruangan dengan pintu yang sangat lebar.
Tok..tok..tok..Rey mengetuk pintu,tanpa menunggu jawaban dia membuka pintu perlahan,tampak olehnya Arka yang sudah duduk dikursi kebesarannya dengan kemeja panjang yang sudah di gulung sampai lengan.Dia sangat serius sampai Rey dan satu asisten chef yang masuk ke dalam ruangannya dia abaikan.Itulah Arka,pria yang gila kerja,tidak sama seperti drinya yang lebih suka dengan dunia yang bebas.
"Tuan Arka,makan siang anda sudah siap."Ujar Rey yang sudah berdiri di depan Arka yang hanya terhalang meja.
Arka mengangkat kepalanya.Dia meletakkan map yang sedari tadi dia baca ke atas meja.
"Apa yang anda siapkan untuk makan siang hari ini Chef Rey?"Arka berdiri dan melangkah ke arah di mana Rey meletakkan makanan.
"Steik dengan kematangan medium rare tuan."ujar Rey.
Arka kemudian duduk,asisten chef yang menemani Rey tadi sudah keluar dari ruangan.
"Duduklah,makan siang denganku."Perintahnya pada Rey.
Rey pun menurut,duduk di depan Arka.kemudian mengambil satu lagi piring berisi steik yang memang sengaja dia buat dua porsi.
"Bagaimana keadaanmu selama ini?Apa kamu menjaga kesehatanmu dengan baik?"Tanya Arka dengan nada yang sangat lembut.
"Iya kak,maaf karena tidak sempat hadir di acara pertunanganmu."Lanjut Rey.
"Nggak papa."
"kapan kau akan pulang ke rumah?"Tanya arka sambil mengunyah steik yang di buat Rey.
"Aku masih nyaman tinggal di apartemen,memangnya kakak udah mau menetap di sini?"
"Rencananya begitu,makanya Baba dan Anne menyuruhku untuk membujukmu agar pulang ke rumah utama."
"Nanti saja kak,aku janji akan sering mengunjungi mereka."
"Baiklah kalau itu maumu,tapi kau harus tepati janjimu,aku bisa di omeli Anne jika kau ingkar."
"Ooo..iya,Kak,apa kakak udah tau kalau kita sekarang punya chef pastry yang sangat handal?"Rey mengalihkan pembicaraan.
"Untung kamu bahas,hampir saja aku lupa."Arka kemudian berdiri mengambil map yang dia simpan dalam laci.
"Ini,,,apa kamu sudah tau? "Arka menyerahkan map tersebut,dan Rey membacanya dengan teliti.
"Nggak kak,,tapi aku rasa wajar sih,soalnya tangan chef pastry ku sangat jago dalam membuat makanan apapun,termasuk onion ring yang kakak makan tadi."Rey keceplosan.
Pletaakkk....
"Aduh,,,sakit kak."Rey mengusap kepalanya yang baru saja di jitak Arka.
"Sudah ku duga,pasti kau membohongiku.!!"Arka murka.
"Ampun kak,aku hanya tidak ingin kamu memarahi stafku karena membuat onion ring,dia sama sekali tidak tau kalau kakak nggak suka makan bawang bombay."Rey menangkupkan kedua tangannya di atas kepala.
"kapan kapan kau harus mengenalkan chef pastrymu itu padaku,,,,hhmmmm,,apa dia sangat cantik?"Goda Arka.
"Bagaimana kakak bisa tau kalau dia wanita?"Rey heran,setelah lima tahun berlalu,ini pertama kalinya dia bertemu dengan Arka,dan setiap menghubungi kakaknya itu,sekalipun dia tidak pernah membahas tentang Elna.
"Wajahmu yang mengatakannya,,,"Ujar Arka tersenyum.
"Kakak ini ada ada aja."Rey jadi salah tingkah.
"Aku akan memeriksa ulang berkasnya,kau bisa memberitahu chefmu itu,walaupun aku menyetujuinya tapi kalau dia tidak sanggup memenuhi permintaan sesuai yang di sepakati,kita akan mereject permintaan mereka."
"Baik kak,aku akan mencoba berbicara dengannya."
Setelah berpamitan,Rey keluar dari ruangan Arka,dan Arka pun melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Tok..tok..tok..
"Boleh aku masuk?"Rey berdiri di depan pintu ruangan Elna yang tidak tertutup rapat.
"Silahkan chef."ujar Elna yang tengah sibuk bereksperimen untuk membuat dessert baru.
"Aku nggak ganggu kan?"
"Nggak sama sekali,silahkan duduk chef."
"Begini,,aku tadi ke ruangan CEO membawakan makan siangnya dan dia memberitahuku kalau kantor advokat yang berada di seberang jalan mengajukan permintaan kerja sama selama setahun untuk membuatkan makan siang dan dessert untuk para karyawannya.Harga yang di tawarkan lumayan tinggi,dan sepertinya CEO kita menyetujuinya hanya saja,dia ingin aku bertanya padamu,kira kira kamu sanggup nggak menerima tawaran itu,dan tentu saja penghasilannya akan lebih banyak masuk di kantongmu."
"Untuk berapa orang memangnya?"
"Kalau aku tidak salah liat tadi sih nggak terlalu banyak,sekitaran delapan puluh orang."
"Delapan puluh orang ya.....Mmmm...Baiklah,,aku setuju."
"Ok... aku akan memberitahu Tuan Arka."
Rey melangkah keluar,saat tiba di depan pintu,Rey berbalik dan menatap Elna.
"Hari ini kamu sibuk?"
"Lumayan,ada yang chef butuhkan?"Elna berdiri setelah baru saja duduk saat melihat Rey meninggalkan ruangannya.
"Nggak ada,,hari ini kamu bawa mobil?"
Elna menggeleng."Tadi naik ojek online chef."
"Ya udah nanti biar pulangnya sama aku aja."
"Tapi Chef,,,saya,,,"
"Aku nggak terima penolakan.Aku tunggu di lobby jam enam."Ujarnya lalu meninggalkan Elna yang masih berdiri memandang kepergian Rey hingga hilang dari balik pintu.
Tepat jam enam sore, Elna tiba di lobby dan Rey yang berjanji akan mengantar nya pulang ternyata sudah lebih dulu menunggu di sana.
" Ayo... "Ajak Rey.
Ini pertama kalinya Elna di antar seseorang pulang ke rumah.Dan Rey memang sengaja mengantarnya, karena apartemennya tidak searah dengan rumah Elna.
"Apa kamu tinggal di sekitaran sini?"Tanya Rey yang mengemudikan mobilnya sesuai arahan Elna.
"Iya chef, maksudku kak Rey..apa kakak sering ke mari? "
"Nggak juga, hanya saja kalau pengen makan cake, aku suka belinya di toko yang pertigaan jalan itu, kuenya enak enak...Awalnya hanya iseng aja sih,soalnya nama toko kue nya sama dengan langganan kueku saat masih tinggal di kota B,dan setelah masuk,ternyata benar,toko itu toko yang sama.
"Nama tokonya apa kak?"
"La creme cake and cookies."
...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sandisalbiah
itu tuko kue anne aku kak Ray..!!
2024-07-10
1
Sani Srimulyani
berarti anaknya elna itu ponakan rey dong.
2024-07-01
1
sherly
yaa ampun Thor kasian banget percintaan di Rey, dah pacarnya ditunangkan ke arka eh skrg cem2annya dah punya anak dr arka... malang betul nasib rey
2024-06-14
1