Bab 15 : Efrina teyze

Mobil mewah berwarna hitam terparkir di samping toko, Arka masih setia di dalam mobil,begitupun Denis,dia masih menunggu perintah dari sang bos.

"La Creme Cake and Cookies...benarkah ini tempatnya Nis?"

"Iya tuan,,,apa tuan ingin masuk sekarang?"

"Hhhhhhh,,,,iya,ayo kita masuk."

Mereka melangkah beriringan masuk ke dalam toko kue tersebut.

"Selamat sore."Denis masuk di ikuti Arka di belakangnya.

"Iya sore,,ada yang bisa saya bantu tuan?"Tanya seorang pelayan pada Denis dan Arka yang memilih duduk di kursi yang menghadap ke jalan.

"Aku ingin memesan kue,bisa anda rekomendasikan kue apa yang paling enak di sini?"Denis berbicara sambil menatap menu yang tersedia di mejanya.

"Kami menyediakan dessert khas dari berbagai negara Tuan.Tuan menginginkan dessert seperti apa?"Tanya pelayan itu lagi.

"Apa kamu menyediakan baklava?"Arka bertanya dengan netra yang berkeliling ke sekitar toko yang meskipun tidak terlalu besar,tapi terlihat rapi dan terasa nyaman.

"Ada tuan,,biar saya ambilkan,selain itu ada yang tuan butuhkan?"

" Apa kau menyediakan kopi tanzania peaberry?"Denis seperti tau keinginan sang bos.

"Ada tuan,,tapi untuk kopi tanzania nya,tidak apa kan tuan menunggu sementara waktu?Bos saya sebentar lagi tiba dan yang bisa membuatnya hanya bos saya dan anaknya."terang pelayan tadi.

"Tidak apa,kami juga tidak buru buru."Denis menimpali,karena Arka sudah mulai sibuk dengan ponselnya.

Tidak berapa lama menunggu,dua porsi baklava sudah berada di atas meja mereka.Pastry khas turki itu nampak sangat menggiurkan.Tanpa berbasa basi Arka dan Denis mulai mencicipi dessert tersebut.Begitu gigitan pertama masuk ke dalam mulut Arka,tiba tiba ingatannya kembali ke puluhan tahun silam,rasa kue ini persis sama yang sering di buat sepupu ibunya.Kue kesukaan Arka yang selalu ada saat Arka berkunjung ke kediaman Ehran Mehr.

"Rasa baklava ini mengingatkan ku pada keluarga besar Mehr."Tutur Arka setelah satu suapan sudah berada di lambungnya.

"Benarkah tuan?mungkin karena pemiliknya memang berasal dari Turki,jadi rasanya sama."

"Benar juga katamu."Lanjutnya sambil memakan kue tersebut.

Efrina masuk ke dalam toko dengan tergesa gesa,beberapa menit lalu pelayan yang membantunya bekerja menelpon kalau ada pelanggan yang minta di buatkan kopi spesial.

"Apa mereka sudah lama menunggu?"

"Sudah sekitar lima belas menit yang lalu nyonya."

Baiklah,,kamu kerjakan yang lain saja,biar aku yang antarkan kopi ini."

Efrina menghampiri Arka dan Denis yang sedang asik berbincang,"Ini kopinya Tuan."Efrina meletakkan dua cangkir kopi mahal itu di atas meja.

"Makasih banyak."Denis yang membalas perkataan Efrina,namun tidak berapa lama Arka pun mendongakkan kepalanya,jelas dia sangat penasaran,karena yang sekarang dia temui adalah ibu dari Elnara Ziya.

"Terima kasih atas ko...Teyze??"Arka refleks memanggil Efrina menggunakan bahasa turki.Efrina sesaat terkesiap,Teyze ,panggilan bibi dari pihak ibu yang sudah lama tidak dia dengar,tiba tiba seseorang memanggilnya membuat Efrina menatap lekat wajah Arka.

"Efri teyze?(Bibi Efrina?)"Arka berdiri memandang lekat wanita yang sudah lama tidak di lihatnya.

"Arka...?Kamu Arka kan?"Efrina menajamkan penglihatannya dan benar saja, pria tinggi itu adalah ponakannya.

" Iya teyze,, ini Arka... "tanpa menunggu, Arka memeluk Efrina, wanita cantik yang masih terlihat sangat muda di usianya sekarang.Efrina adalah sepupu Alara Mehr, ibu Arka dan Rey.Efrina adalah anak Ehran Mehr,saudara bungsu Emir Mehr, kakek Arka dari pihak ibu.

"Aku sangat merindukanmu sayang?kamu semakin tinggi dan gagah.Adikmu?lama aku tidak melihatnya,,sudah setinggi apa dia sekarang?"Ujar Efrina.

"Aku juga teyze,,,,Rey,,,Rey sekarang bekerja di Iris hotel,hobi memasaknya sekarang sudah jadi pekerjaan yang menghasilkan.Sudah berapa lama teyze tinggal di Indonesia?"Tanya Arka penasaran dengan tantenya yang satu ini, begitu banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan.Salah satunya adalah kenapa dia tidak melanjutkan usaha orang tuanya, padahal Ehran Mehr adalah pendiri perusahaan E&E, perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan restoran.Dan keluarga Mehr adalah salah satu keluarga terkaya di Turki.

"Sudah lama,semenjak adikmu Elna berumur setahun.Tunggu...Jangan katakan kalau yang datang beberapa hari lalu itu adalah Rey..apa benar sekarang dia adalah head chef Iris hotel...?"Tanya Efrina seakan tidak percaya.

"Rey sudah pernah ke sini?"Arka penasaran.

"Beberapa hari lalu dia mengantar Elna pulang."

Setelah mendengar nama Elna,seketika dia kembali mengingat kalau tujuan utamanya datang ke toko itu untuk mengetahui kehidupan Elna dan ibunya,namun ternyata semua di luar kendalinya.Elna,,gadis cantik yang dia temui lima tahun lalu dan melakukan one night stand dengannya adalah sepupu nya sendiri.

"Bagaimana ini?apa yang harus aku lakukan sekarang?" Batin Arka.

"Haruskah aku mengatakan yang sejujurnya?"Lanjutnya,Arka dilema,takut Efrina akan marah.

Setelah cukup lama berbincang Arka pamit pulang setelah sebelumnya berjanji akan membawa Alara untuk bertemu dengan Efrina.

Di dalam mobil,sesekali Arka menghela nafasnya kasar,hingga Denis yang mendengarnya merasa kalau sang bos memiliki masalah besar.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"Denis ikut merasakan kegelisahan Arka,makanya dia dengan sukarela menawarkan bantuan.

"Hhhhhh...."Arka kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya.

"Aku harus bagaimana Nis...."Arka menatap keluar jendela,Denis yang duduk di kursi kemudi mulai mempersiapkan telinganya untuk menjadi pendengar yang baik,dia yakin kali ini masalah Arka pasti sangat serius.

"Elna,,,,,kamu liatkan tadi,pemilik La Creme and Cookies adalah saudara sepupu ibuku,itu berarti chef pastry di hotel kita punya hubungan keluarga denganku."

"Iya tuan."

"Tapi masalahnya sekarang adalah,,gadis belia yang aku tiduri lima tahun lalu itu adalah anak dari tanteku."Arka memijit kepalanya yang tiba tiba terasa sakit.

Ciiiiiittttttt.......bunyi ban yang bersentuhan dengan aspal saat Denis mengerem kendaraan secara mendadak sungguh memekakkan telinga.

"Auugghhh..."Arka berteriak,kepalanya terantuk di jok mobil,karena saat ini posisi duduknya tepat berada di belakang Denis.

"Sekali lagi kau membuatku cedera,aku akan memecatmu,,!!"Ujar Arka lalu mengusap kepalanya.

"Maafkan saya tuan,,saya terlalu kaget mendengar cerita tuan tadi."Denis berterus terang,saat ini dia jadi bingung sendiri,betul apa yang menjadi prediksinya,ternyata masalah bosnya ini memang sangat pelik.

"Apa nona Elna tau kalau tuan yang sudah....."Tanya denis.

Arka menggeleng,dan Denis bisa melihat wajah putus asa Arka dari kaca spion.

"Untuk sementara waktu,sebaiknya Tuan merahasiakan semuanya pada nona Elna,takutnya nona Elna akan syok dan memilih pergi dari sisi anda lagi Tuan."

"Dan untuk mengantisipasi segala sesuatunya menjadi buruk,akan lebih baik jika Tuan memberitahu nyonya Efrina."Lanjut Denis.

Apa yang di katakan Denis menurut Arka adalah solusi yang terbaik untuk saat ini.Dan setelah cukup lama berpikir,akhirnya dia memilih untuk melakukan apa yang Denis katakan.Namun dia harus mencari waktu yang tepat untuk bisa menyampaikan semuanya pada Efrina.

Elna tiba di toko tidak lama setelah Arka pulang.Terlihat gurat lelah dari wajah cantiknya.Dia segera menuju dapur dan mengambil air minum dalam lemari pendingin,tenggorokannya terasa sangat kering.

Glek..glek..glek..

"Haus banget kayak habis lari maraton aja kamu.."Tegur Efrina yang ikut ke dapur saat melihat Elna pulang dari hotel.

Elna hanya tersenyum menanggapi sindiran Efrina."Ozkhan mana Anne?"Dari tadi Elna mencari bocah tampan nan menggemaskan itu,biasanya saat pulang kerja,Ozkhan akan berlari menghampiri Elna dan bergelayut manja di kakinya.

"Ada di dalam kamar,udah tidur,,"Ujar Efrina singkat.

"Ooiya Elna,,,Anne mau menceritakan sesuatu,,"Efrina terlihat menggebu gebu.

"Apa itu?sepertinya berita membahagiakan,,wajah Anne sudah mengatakannya."Elna tersenyum.

"Iya,,tadi itu Anne,,,,,"

"Bundaaa...."Belum selesai Efrina berbicara,Ozkhan datang dan mengalihkan perhatian Elna.

"Hai anak gantengnya bunda?Hari ini Ozkhan nggak nakal kan?"Elna mengusap kepala bocah itu dengan sayang.

"Nggak dong bund..Ozkhan kan anak pintar."Ujar Ozkhan sambil tersenyum.

Deg..deg..deg..

Jantung Efrina berdetak cepat melihat senyum Ozkhan,tiba tiba dia teringat seseorang melihat wajah sumringah sang cucu.

"*Apa ini hanya perasaanku saja..kenapa wajah Ozkhan mirip sekali dengan Arka*?"

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

iya bener ane efrina ozkhan memang anak nya arkaa

2024-11-22

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. nyatanya semuanya bener² rumit..

2024-07-10

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

emang ozkhan anaknya arka anne.......

2024-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2 Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3 Bab 3 : Hilangnya kesucian
4 Bab 4 : Maafkan aku
5 Bab 5 : Terpuruk
6 Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7 Bab 7 : Chef pastry
8 Bab 8 : Tunangan
9 Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10 Bab 10 : Perkara onion ring
11 Bab 11 : Putra kedua
12 Bab 12 : Cerita masa lalu
13 Bab 13 : Kaukah itu?
14 Bab 14 : Mencari tahu
15 Bab 15 : Efrina teyze
16 Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17 Bab 17 : Mulai curiga
18 Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19 Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20 Bab 20 : Masa lalu kelam
21 Bab 21 : Mengakui
22 Bab 22 : Kedatangan freya
23 Bab 23 : Ozkhan sakit
24 Bab 24 : Pertemuan pertama
25 Bab 25 : Kawan lama
26 Bab 26 : Cemburu?
27 Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28 Bab 28 : Ozkhan tau
29 Bab 29 : Khawatir
30 Bab 30 : Masa kritis terlewati
31 Bab 31 : Ozkhan pulang
32 Bab 32 : Elna akhirnya tau
33 Bab 33 : Janji Arka
34 Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35 Bab 35 : Menuju akad
36 Bab 36 : Sah
37 bab 37 : Dia adalah putrimu
38 Bab 38 : Batalnya pertunangan
39 Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40 Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41 Bab 41 : Ehran Mehr
42 Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43 Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44 Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45 Bab 45 : Permintaan Efrina
46 Bab 46 : Kecelakaan
47 Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48 Bab 48 : Kencan
49 Bab 49 : Kencan part 2
50 Bab 50 : Hamil
51 Bab 51 : Elna kecelakaan
52 Bab 52 : Mertua?
53 Bab 53 : Dalang sebenarnya
54 Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55 Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56 Bab 56 : Aku mencintaimu
57 Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58 Bab 58 : Terima kasih
59 Bab 59 : Kisah lama
60 Bab 60 : Baba Aslan
61 Bab 61 : Masa depan?
62 Bab 62 : Selamat jalan Baba
63 Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64 Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65 Bab 65 : Di ujung tanduk
66 Bab 66 : Dia sudah datang
67 Bab 67 : Proposal aneh
68 Bab 68 : Jatuh cinta?
69 Bab 69 : Menikahi musuh
70 Bab 70 : Apa yang terjadi?
71 Bab 71 : Kau jahat
72 Bab 72 : Iris kembali
73 Bab 73 : Terbongkar
74 Bab 74 : Penasaran
75 Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76 Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77 Bab 77 : Aku pamit
78 Bab 78 : keluar dari mansion
79 Bab 79 : Rey murka
80 Bab 80 : Berkumpul kembali
81 Bab 81 : Aku merindukanmu
82 Bab 81 : Di kurung?
83 Bab 83 : Misi di mulai
84 Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85 Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86 Bab 86 : kutukan
87 Bab 87 : Berdua
88 Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89 Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90 Bab 90 : Terima kasih ayah
91 Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92 bab 92 : Habislah aku
93 Bab 93 : Grindelwald
94 Bab 94 : Kumpul keluarga
95 Bab 95 : Arissa dan Serra
96 Bab 96 : Istanbul,Turki
97 Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98 Bab 98 : Rencana kunjungan
99 Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100 Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101 Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102 Bab 102 : Kencan buta
103 Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104 Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105 Bab 105 : Calon adik ipar
106 Bab 106 : Lamaran
107 Bab 107 : Pernikahan
108 Bab 108 : Malam pertama
109 Bab 109 : Perkara lipstik
110 Bab 110 : Serra hamil?
111 Bab 110 : Anne Zara
112 Bab 112 :Blue Iris
113 Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114 Bab 114 : Kebersamaan (end)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 : Acara perpisahan sekolah
2
Bab 2 : Arka Kemal Gaozhan
3
Bab 3 : Hilangnya kesucian
4
Bab 4 : Maafkan aku
5
Bab 5 : Terpuruk
6
Bab 6 : Elnara Ziya Mehr
7
Bab 7 : Chef pastry
8
Bab 8 : Tunangan
9
Bab 9 : Chef Rey Mazhar
10
Bab 10 : Perkara onion ring
11
Bab 11 : Putra kedua
12
Bab 12 : Cerita masa lalu
13
Bab 13 : Kaukah itu?
14
Bab 14 : Mencari tahu
15
Bab 15 : Efrina teyze
16
Bab 16 : Kunjungan Alara Mehr
17
Bab 17 : Mulai curiga
18
Bab 18 : Interaksi pertama Arka dan Elna
19
Bab 19 : Cucu pertama Gaozhan
20
Bab 20 : Masa lalu kelam
21
Bab 21 : Mengakui
22
Bab 22 : Kedatangan freya
23
Bab 23 : Ozkhan sakit
24
Bab 24 : Pertemuan pertama
25
Bab 25 : Kawan lama
26
Bab 26 : Cemburu?
27
Bab 27 : Menjaga Ozkhan
28
Bab 28 : Ozkhan tau
29
Bab 29 : Khawatir
30
Bab 30 : Masa kritis terlewati
31
Bab 31 : Ozkhan pulang
32
Bab 32 : Elna akhirnya tau
33
Bab 33 : Janji Arka
34
Bab 34 : Jangan sembunyikan sesuatu dariku
35
Bab 35 : Menuju akad
36
Bab 36 : Sah
37
bab 37 : Dia adalah putrimu
38
Bab 38 : Batalnya pertunangan
39
Bab 39 : Untuk yang kedua kali
40
Bab 40 : Wajah asli Rey Mazhar Gaozhan
41
Bab 41 : Ehran Mehr
42
Bab 42 : Pertemuan setelah sekian lama
43
Bab 43 : Rencana tuan Ehran Mehr
44
Bab 44 : Apa kau punya musuh ?
45
Bab 45 : Permintaan Efrina
46
Bab 46 : Kecelakaan
47
Bab 47 : Elna akhirnya setuju
48
Bab 48 : Kencan
49
Bab 49 : Kencan part 2
50
Bab 50 : Hamil
51
Bab 51 : Elna kecelakaan
52
Bab 52 : Mertua?
53
Bab 53 : Dalang sebenarnya
54
Bab 54 : Nasehat Ozhkan
55
Bab 55 : Pertemuan setelah sekian lama
56
Bab 56 : Aku mencintaimu
57
Bab 57 : Mencoba menerima keadaan
58
Bab 58 : Terima kasih
59
Bab 59 : Kisah lama
60
Bab 60 : Baba Aslan
61
Bab 61 : Masa depan?
62
Bab 62 : Selamat jalan Baba
63
Bab 63 : Ozkhan dan Serra
64
Bab 64 : Dua puluh tahun silam
65
Bab 65 : Di ujung tanduk
66
Bab 66 : Dia sudah datang
67
Bab 67 : Proposal aneh
68
Bab 68 : Jatuh cinta?
69
Bab 69 : Menikahi musuh
70
Bab 70 : Apa yang terjadi?
71
Bab 71 : Kau jahat
72
Bab 72 : Iris kembali
73
Bab 73 : Terbongkar
74
Bab 74 : Penasaran
75
Bab 75 : Anne Alara dan Arissa
76
Bab 76 : Kenyataan menyakitkan
77
Bab 77 : Aku pamit
78
Bab 78 : keluar dari mansion
79
Bab 79 : Rey murka
80
Bab 80 : Berkumpul kembali
81
Bab 81 : Aku merindukanmu
82
Bab 81 : Di kurung?
83
Bab 83 : Misi di mulai
84
Bab 84 : Aku datang menjemputmu
85
Bab 85 : Haruskah aku membuatnya ke neraka?
86
Bab 86 : kutukan
87
Bab 87 : Berdua
88
Bab 88 : Pertemuan Efrina dan Freya
89
Bab 89 : Ayah Hadyan,sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
90
Bab 90 : Terima kasih ayah
91
Bab 91 : Persiapan meninggalkan Indonesia
92
bab 92 : Habislah aku
93
Bab 93 : Grindelwald
94
Bab 94 : Kumpul keluarga
95
Bab 95 : Arissa dan Serra
96
Bab 96 : Istanbul,Turki
97
Bab 97 : Altan Yusuf Gaozhan
98
Bab 98 : Rencana kunjungan
99
Bab 99 : Keluarga adalah segalanya
100
Bab 100 : Perlahan semua kembali pada tempatnya
101
Bab 101 : Bagaimana kabarmu?
102
Bab 102 : Kencan buta
103
Bab 103 : Kencan buta yang gagal
104
Bab 104 : Aku mencintai adikmu,tuan
105
Bab 105 : Calon adik ipar
106
Bab 106 : Lamaran
107
Bab 107 : Pernikahan
108
Bab 108 : Malam pertama
109
Bab 109 : Perkara lipstik
110
Bab 110 : Serra hamil?
111
Bab 110 : Anne Zara
112
Bab 112 :Blue Iris
113
Bab 113 : Reena Quibele Mehr
114
Bab 114 : Kebersamaan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!