MC 19

"Apa yang Anda katakan, Ustadzah Mila?"

Wafri bertanya heran, tapi Ustadzah Mila Terus menangis tersedu-sedu dan mengatakan kalau iya akan dinodai oleh Wafri.

Wafri menggelengkan kepalanya tidak menyangka, kalau wanita di depannya ini akan berkata bohong dan menjebaknya seperti ini.

"Apa ini, Ustad? mana yang benar?" Pak RW menjadi bingung karena masing-masing orang di depannya berkata berbeda.

Pak RW yang niatnya ke sini ingin mengantarkan tangga, karena cucunya datang ke rumah mengatakan kalau Ustadzah Mila ingin meminjam tangga. Tapi saat sampai dan ia memanggil di depan rumah tidak ada yang menyahutinya, dan dia mendengar suara teriakan dari dalam refleks langsung masuk kedalam rumah. Dan ia tidak menyangka akan melihat adegan intim di dalam rumah Ustadzah Mila tersebut.

Wafri menggelengkan kepalanya. "Semua yang dikatakan Ustadzah Mila bohong, Pak."

Wafri kembali menceritakan awal kedatangannya hingga kejadian yang dilihat oleh pak RW tadi. Tapi Mila kembali menangis.

"Saya tahu, kalau saya ini tidak akan dipercaya karena saya ini hanya perempuan lemah dan bukan orang terpandang seperti Ustad Wafri. Pasti pernyataan saya tidak akan didengar, saya pun heran kenapa yang datang ke sini mengantarkan pesanan saya adalah Ustad Wafri, biasanya adalah kurir dari toko tersebut. Saat saya masuk ke dalam mengambil uang tiba-tiba Ustad Wafri juga mengikuti saya dari belakang."

Wafri benar-benar tidak percaya dengan semua pernyataan yang dilontarkan oleh Mila, dengan begitu lancar dan tidak merasa bersalah dia mengarang cerita tersebut. Wafri mengepalkan tangannya menahan amarah atas fitnah yang ditujukan untuknya. Mila dengan sangat percaya dirinya bercerita.

"Saya menolaknya saat Wafri ingin menyentuh saya, Pak. Saya berlari ke arah sini, tapi karena gelap tidak sengaja menyenggol guci ini dan kemudian kaki saya juga tidak sengaja menginjak serpihan dari guci ini dan terjadilah hal tadi Seperti yang bapak lihat, saya tidak menyangka kalau Ustad Wafri hari ini akan menodai saya di saat ketidakberdayaan saya untuk berjalan."

"Astagfirullah ... Astagfirullah ... Astagfirullah." Wafri berkali-kali melafalkan istighfar.

Pak RW pun semakin bingung, dia tidak ingin salah mengambil keputusan.

"Baik, permasalahan ini ada baiknya di selesaikan oleh orang berhak, kampung kita ini adalah kampung suci.Kita juga banyak pemuka agama, Tidak ada salahnya kalau masalah ini akan saya bawa terhadap pemuka agama. Biarlah beberapa orang yang mengambil keputusan untuk kalian berdua," ucap pak RW.

Wafri mengusap kasar wajahnya,vdia tidak menyangka kalau hari ini adalah hari sial untuk dirinya.

"Maafkan saya, Ustad Wafri. Menurut saya Kiai Malik harus tahu selaku pemuka agama yang di tuakan di kampung kita ini. Dan beliau adalah petinggi pondok pesantren tempat Ustad Wafri dan Ustadzah Mila mengajar, Selain itu beliau juga mertua Ustad Wafri."

Wafri tidak bisa berkata apa-apa, ia tidak mengelak ataupun ingin menghindar saat ini. Dia hanya ingin segera meluruskan kesalahpahaman yang sudah terjadi. Sungguh ia tidak mengerti apa maksud fitnah yang dibuat oleh Ustadzah Mila terhadap dirinya, Wafri melirik ke arah Ustadzah Mila yang masih tertunduk. Sorot mata yang tajam dan penuh amarah, dia begitu murka saat ini.

Wafri pun segera berlalu meninggalkan perempuan tersebut menyusul Pak RW yang sudah berjalan terlebih dahulu ke arah luar. Wafri segera masuk ke dalam mobilnya dan menuju pondok pesantren. Tapi saat sampai di pondok dia memutar kepala mobilnya menuju rumah mertuanya Kiai Malik.

Setelah Wafri berpikir sepanjang jalan, alangkah baiknya iya menceritakan kejadian sebenarnya kepada Kiai Malik, karena ia yakin mertuanya tersebut bisa memberikan solusi yang terbaik.

Saat sampai di halaman rumah Kiai Malik, ia menghentikan mobilnya. Dia mengatur nafas, meredakan emosi dan beristighfar berkali-kali. Saat akan keluar dari mobil ia bisa melihat Kiai Malik dan Bunda Laila keluar dari rumah dan mereka melihat ke arah mobil Wafri yang terparkir di halaman rumah. Mereka pun melirik satu sama lain dan menghampiri mobil Wafri tersebut dan Wafri pun segera keluar dari mobil.

"Kenapa, Nak? udah sampai dari tadi kenapa tidak masuk ke dalam rumah?" tanya Kiai Malik.

Wafri mencium kedua tangan mertuanya tersebut dengan mulut yang masih saja bungkam. Dia duduk di kursi yang ada di teras, Kiai Malik dan Bunda Laila bisa melihat raut kegelisahan di wajah menantunya tersebut. Kiai Malik merasa bahwa menantunya tersebut sedang tidak baik-baik saja.

"Ayo kita masuk, berbicara di dalam akan lebih nyaman daripada berbicara di luar," ucap Kiai Malik.

Wafri pun menyusul Kiai Malik masuk ke dalam rumah. Saat ini mereka duduk di ruang tamu dan Bunda Laila menuju dapur untuk mengambil minuman untuk mereka.

"Ayah tahu kamu sedang tidak baik-baik saja, Apa kamu sedang ada masalah? atau kamu sedang bertengkar dengan Yumna?" tanya Kiai Malik hati-hati.

Wafri menghembuskan nafasnya dengan kasar, mengusap mukanya kemudian menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Ayah. Sebelumnya Wafri minta maaf kalau setelah ini, mungkin akan membuat Ayah dan Bunda malu. Maafkan atas keteledoran dan ketidak hati-hatian Wafri, Wafri tidak menyangka semua ini akan terjadi."

"Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu berbicara bertele-tele? Ayah tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan."

Wafri pun kemudian menceritakan semua yang terjadi pada dirinya dan juga Ustadzah Mila.

"Astagfirullah hal adzim." Bunda Laila dan juga Kiai Malik serentak berucap.

"Bagaimana mungkin, Ustadzah Mila bisa berbuat seperti itu?" tanya Bunda Laila yang baru kembali dari dapur.

"Entahlah, Umi. Saya juga tidak mengerti. Maafkan saya Ayah kemungkinan masalah ini akan membuat Ayah ataupun Bunda malu."

"Sudah ... tidak usah dipikirkan. Ayah dan Bunda percaya sama kamu. Allah tidak tidur, semua kebenaran pasti akan terungkap. Kita akan menyelesaikan ini bersama-sama."

"Saya siap untuk menyelesaikan ini, Ayah. Tapi saya hanya khawatir kepada Yumna, saya takut mental Yumna tidak kuat untuk menanggung masalah ini."

"Kamu tidak perlu khawatir, Yumna gadis yang cerdas dan juga tangguh. Ayah yakin istrimu itu akan sanggup untuk melalui ini semua," jawab Kiai Malik.

Tidak berselang lama Pak RW beserta beberapa orang tiba di rumah Kiai Malik.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, ayo ... masuk-masuk semua." Kiai Mempersilahkan mereka masuk.

Pak RW dan tamu lainnya yang merupakan Ustad pondok dan beberapa masyarakat duduk di ruag tamu tersebut.

"Maaf, Pak Kyai. Mungkin maksud kedatangan kami ke sini sudah Pak Kyai ketahui dan juga sudah dijelaskan oleh Ustad Wafri. Kami ke sini hanya ingin mencari Jalan Tengah ataupun penyelesaiannya, karena dari dua orang yang menjadi tersangka di sini itu memberikan pernyataan yang berbeda," ucap Pak RW.

"Ya, itu lebih baik. Sekarang dimana Ustadzah Jamilah nya? Mungkin kita bisa mendengar sekali lagi pengakuan dari Ustadzah Jamilah," ujar Kiai Malik.

Tidak Berapa lama Ustadzah Jamilah pun datang didampingi dua orang Ustadzah lainnya. Dia datang dengan muka yang sembab dan menunduk. Dia duduk di sebelah Bunda Laila, Bunda Laila menatapnya penuh tanda tanya, antara iba dan heran.

"Ustadzah Jamilah, ceritakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya bunda Laila menyentuh tangan Ustadzah Jamilah.

Maafkan saya sebelumnya Pak Kyai dan Bunda, saya pun tidak ingin kejadian ini terjadi. Bahkan, saya merasa malu pada diri saya sendiri karena tidak bisa menjaga diri dengan baik.

Kalau yang lain merasa iba dengan apa yang dikatakan Ustazah Jamilah, tapi tidak dengan Wafri, ia menatap dengan tajam dan merasa jijik sendiri.

Terpopuler

Comments

Dian Soedarminto

Dian Soedarminto

jujur, saya sebel klo ada kasus seperti ini😁...yach...tp inilah kehidupan...sesama wanita atau sebaliknya siapapun dia...klo imannya dan tujuan hidupnya bukan untuk Allah...ya gini ini...apapun caranya😁😁😁🙏

2023-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 MC 1
2 MC 2
3 MC 3
4 MC 4
5 MC 5
6 MC 6
7 MC 7
8 MC 8
9 MC 9
10 MC 10
11 MC 11
12 MC 12
13 MC 13
14 MC 14
15 MC 15
16 MC 16
17 MC 17
18 MC 18
19 MC 19
20 MC 20
21 MC 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 episode 25
26 Episode 26
27 episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode. 30
31 episode. 31
32 episode. 32
33 episode. 33
34 episode. 34
35 episode. 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38.
39 Episode. 39
40 Episode 40.
41 Episode.41
42 Episode. 42
43 Episode. 43
44 Episode. 44
45 Episode. 45
46 Episode. 46
47 Episode. 47
48 Episode. 48
49 Episode. 49
50 Episode. 50
51 Episode. 51
52 Episode. 52
53 Episode. 53
54 Episode. 55
55 Episode. 56
56 Episode. 57
57 Episode. 58
58 Episode. 59
59 Episode. 60
60 Episode. 61
61 Episode. 62
62 Episode. 63
63 Episode. 64
64 Episode. 65
65 Eposode.66
66 Episode. 67
67 Episode. 68
68 Episode. 69
69 Episode. 70
70 Episode. 71
71 Episode. 72
72 Episode. 73
73 Episode. 74
74 Episode. 75
75 Episode. 76
76 Episode.77
77 Episode. 78
78 Episode. 79
79 Episode. 80
80 Episode. 81
81 Episode. 82
82 Episode. 83
83 Episode. 84
84 Episode. 85
85 Episode. 86
86 Episode. 87
87 Episode. 88
88 Episode. 89
89 INFO
90 Episode. 90
91 Episode. 91
92 Episode. 92
93 Episode. 93
94 Episode. 94
95 Episode. 95
96 Episode. 96
97 Episode. 97
98 Episode. 98
99 Episode. 99
100 Episode. 100
101 Episode. 101
102 Episode. 102
103 Episode. 103
104 Episode. 104
105 Episode. 105
106 Episode. 106
107 Episode. 107
108 Episode.108
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
MC 1
2
MC 2
3
MC 3
4
MC 4
5
MC 5
6
MC 6
7
MC 7
8
MC 8
9
MC 9
10
MC 10
11
MC 11
12
MC 12
13
MC 13
14
MC 14
15
MC 15
16
MC 16
17
MC 17
18
MC 18
19
MC 19
20
MC 20
21
MC 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
episode 25
26
Episode 26
27
episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode. 30
31
episode. 31
32
episode. 32
33
episode. 33
34
episode. 34
35
episode. 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38.
39
Episode. 39
40
Episode 40.
41
Episode.41
42
Episode. 42
43
Episode. 43
44
Episode. 44
45
Episode. 45
46
Episode. 46
47
Episode. 47
48
Episode. 48
49
Episode. 49
50
Episode. 50
51
Episode. 51
52
Episode. 52
53
Episode. 53
54
Episode. 55
55
Episode. 56
56
Episode. 57
57
Episode. 58
58
Episode. 59
59
Episode. 60
60
Episode. 61
61
Episode. 62
62
Episode. 63
63
Episode. 64
64
Episode. 65
65
Eposode.66
66
Episode. 67
67
Episode. 68
68
Episode. 69
69
Episode. 70
70
Episode. 71
71
Episode. 72
72
Episode. 73
73
Episode. 74
74
Episode. 75
75
Episode. 76
76
Episode.77
77
Episode. 78
78
Episode. 79
79
Episode. 80
80
Episode. 81
81
Episode. 82
82
Episode. 83
83
Episode. 84
84
Episode. 85
85
Episode. 86
86
Episode. 87
87
Episode. 88
88
Episode. 89
89
INFO
90
Episode. 90
91
Episode. 91
92
Episode. 92
93
Episode. 93
94
Episode. 94
95
Episode. 95
96
Episode. 96
97
Episode. 97
98
Episode. 98
99
Episode. 99
100
Episode. 100
101
Episode. 101
102
Episode. 102
103
Episode. 103
104
Episode. 104
105
Episode. 105
106
Episode. 106
107
Episode. 107
108
Episode.108
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!