MC 4

Yumna yang baru saja pulang sekolah, segera mengganti pakaiannya dan menuju meja makan, Karena perutnya terasa begitu lapar. Yumna mengambil piring serta menyendokkan nasi dan lauk, kemudian dia pun menyantapnya dengan lahap.

"Masya Allah, anak Bunda ternyata udah pulang? kelaparan sekali nampaknya?" ucap Bunda sembari mengusap kepala.

"Yumna laper banget Bunda, dan ini enak banget lagi," ucap Yumna dengan mulut yang berisi makanan.

"Husshh ... nggak baik ngobrol dalam keadaan mulut berisi makanan, ditelan dulu baru ngomong."

"Hehehe ... iya Bunda maaf, Bunda dari mana? Yumna cariin di kamar nggak ada, kirain pergi kasih kajian taklim?"

"Bunda dari ruang kerja ayah."

"Oh ... ayah ada di rumah? kirain pergi ke Ma'had?"

"Ada, ayah lagi menyelesaikan sedikit pekerjaan. Oh ya, Nak. Habis makan ini, kamu temuin Ayah di ruang kerja ya? Ayah pengen ngobrol sama kamu."

"Ngobrolin apa, Bun?"

"Makan aja dulu, nanti udah selesai makan, temui ayah dan tanya sama ayah."

Yumna pun menganggukkan kepalanya dan meneruskan makanannya. Selesai makan dia membereskan piring dan mencucinya segera. Setelah itu dia bergegas menuju ruang kerja ayahnya.

'Tok ... tok ... tok ....'

"Ayah, Yumna masuk ya ...."

Yumna membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan ayahnya.

"Sudah makan, Nak?"

"Alhamdulillah, baru aja selesai ayah. Ayah udah makan belum?" tanya Yumna.

"Sudah, ayah sudah makan bareng Bunda kamu."

"Tadi kata Bunda ayah mau ngomong sesuatu sama Yumna, Ayah Mau ngomongin apa?" tanya Yumna.

"Sini! duduknya dekat ayah."

Yumna pun pindah duduk di sebelah ayahnya.

'ceklek'

Bunda pun masuk ke dalam ruangan dengan membawa nampan yang berisi minuman dan juga cemilan.

"Ini ... Bunda bawain cemilan biar ngobrol kita makin seru."

"Makasih, Bunda," ucap Yumna dan ayah bersamaan.

"Jadi, ayah mau ngomong apa? Yumna penasaran."

Ayah dan Bunda saling menatap, kemudian tampak Ayah menghela nafas sebelum berbicara.

"Yumna, apa kamu memiliki perasaan dengan Wafri?" tanya ayah.

'Deg ..."

"Mmm-maksud, maksud ayah?" tanya Yumna gugup.

Jantung Yumna berdegup kencang dan tangannya pun terasa dingin, dia menunduk dan meremas tangannya. Bunda menyentuh tangan Yumna, memberikan ketenangan.

"Maafin Bunda, kemarin saat kamu mengobrol dengan wafri di belakang, Bunda tidak sengaja mendengar semua obrolan kalian. Jadi, apa benar yang ditanyakan Ayah barusan? atau Bunda salah dengar obrolan kalian kemarin?"

Yumna terisak sambil menundukkan kepalanya. ia merasa bersalah, karena ia yakin ayah dan bundanya kecewa terhadapnya yang mencintai calon suami mbaknya sendiri.

"Hiksss ... Ayah, Bunda. Maafin Yumna, Maaf ... kalau sudah membuat Ayah dan Bunda kecewa. Tapi Ayah, Yumna akan menjauh dari Mas Wafri, Yumna mohon, tolong jangan dibatalkan pernikahan Kak Salma dan Mas wafri, Yumna mohon," ucap Yumna dengan deraian air mata penyesalan.

"Ayah, hanya ingin tahu bagaimana perasaan kamu dengan wafri, apa kamu menyukainya?" tanya ayah sekali lagi terhadap Yumna.

"Yumna masih tidak menjawab, Dia Diam tidak bergeming, meremas tangannya. Bunda yang duduk di samping Yumna berusaha menenangkan Yumna dengan mengusap punggungnya. Bunda dan Ayah tidak marah, Nak. Kami hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu terhadap Wafri." Bunda Laila berkata dengan tenang dan lembut, karena dia juga tidak ingin menghakimi Yumna.

Yumna tidak sanggup menatap ayah ataupun bundanya, dia semakin merasa bersalah dan takut dengan berbagai praduganya. Dia takut kalau iya jujur, pernikahan kakaknya akan batal, tapi kalau dia tidak jujur Wafri pasti akan jauh lebih nekat, dua hal yang sama-sama akan membuat Salma sedih, dan itu juga akan membuat orang tuanya sedih.

"Yumna akan jujur, tapi Ayah harus berjanji tidak akan membatalkan pernikahan Kak Salma dan Mas Wapri," ucap Yumna sembari menghapus air matanya.

"Yumna kamu tolong dengerin Bunda seandainya pernikahan tersebut tetap dilanjutkan, maka itu hanya akan menyakiti mbakmu. Karena dia akan tahu kalau suami yang dinikahinya itu mencintai adiknya."

Yumna Kian menangis mendengar ucapan bundanya.

"Di samping itu, Wafri dan kamu juga akan terluka, jadi tidak ada di antara kalian bertiga yang akan merasakan kebahagiaan, Bunda tidak ingin anak-anak Bunda mengalami terluka seperti itu, Nak."

"Tapi, Bunda. mbak Salma sangat mencintai Mas Wafri, Yumna Nggak apa-apa kok, Bun. Yumna akan menjauhi Mas Wafri, Yumna akan menghapus perasaan Yumna dan Yumna juga akan melupakan Mas Wafri," jawab Yumna bersemangat.

Bunda Laila dan Kiai Malik menghela nafas, mereka sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan mereka.

"Iya, Bunda ... bisa percaya sama kamu, Nak. Karena kamu memang Putri Bunda yang baik hati. Tapi, bagaimana dengan Wafri yang dia cintai itu kamu bukan Salma, apa mungkin dia bisa mencintai Salma seperti dia mencintai kamu?"

Yumna bingung menjawab perkataan bundanya. "Yumna akan meminta Mas Wafri untuk mencintai mbak Salma dan melupakan Yumna, Bun. Dan Yumna juga sudah memutuskan, kalau Yumna akan melanjutkan kuliah Yumna di Madinah. Jadi rencana pernikahan mbak Salma tetap dilanjutkan."

Bunda menggelengkan kepalanya dan melihat ke arah ayah.

"Bagaimana kalau kita bertanya langsung pada Wafri, apa Wafri punya pemikiran yang sama seperti kamu? atau malah sebaliknya," ucap Kiai Malik.

"Mm-maksud, Ayah?"

"Tadi ayah mendapat telepon dari Kyai Asy'ari, beliau memberitahu kalau beliau dan keluarganya akan ke rumah kita, sebentar lagi mungkin mereka akan sampai."

Yumna semakin tampak gelisah. Ia tersenyum tipis dan hatinya kian gelisah dengan maksud kedatangan Kiai Asy'ari dan Wafri.

'Tok ... tok ... tok ...'

"Ya, masuk!" jawab Bunda.

"Bun, di depan ada Kyai Asy'ari dan keluarganya sudah datang."

"Oh iya, Mbok. Terima kasih! sebentar lagi kami akan menghampiri mereka," jawab Bunda.

"Kalau begitu, ayo kita temui mereka," ujar ayah.

"Ayah ... Bunda, Yumna tidak usah ikut ya, Yumna di kamar saja."

"Justru mereka ke sini karena ingin bertemu dengan kamu, nggak apa-apa ... Ayo ikut Ayah dan Bunda." Kiai Malik berkata sambil berjalan keluar ruangan.

"Tapi-"

Bunda mengedipkan mata dan menganggukkan kepalanya, mengisyaratkan agar Yumna menuruti permintaan ayahnya

Yumna pun akhirnya mengikuti langkah Ayah dan Bundanya menuju ruang tamu, yang di sana sudah duduk Kyai Asy'ari, Umi Hana dan juga Wafri. Yumna berjalan beriringan dengan Bunda Laila sambil menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap mereka semua.

"Silakan, duduk! Kyai, Umi dan Wafri, monggo dihaturi." Bunda mempersilahkan tamu mereka untuk menikmati hidangan yang di sediakan.

"Iya, Bunda Laila. Terima kasih," jawab Umi Hana.

"Jadi, apa maksud kedatangan Kyai Asy'ari sekeluarga kemari?" tanya Kyai Malik.

"Mungkin yang lebih pas untuk berbicara saat ini adalah Wafri. Ayo, Nak! Bicaralah!" ucap Kiai Asy'ari.

Wafri menatap Yumna sekilas yang kian menundukkan kepalanya, tampak Wafri menghela nafas sebelum berbicara.

"ekhm ... maaf sebelumnya untuk Kiai Malik sekeluarga, kalau kedatangan saya Abi dan Umi saat ini mendadak. Saya hanya ingin meluruskan niat Baik saya dan memperjelas hubungan yang sudah terjalin sebelumnya. Mungkin Kiai dan Bunda sudah mengetahui, bagaimana perasaan saya terhadap Yumna, Maafkan saya yang sudah lancang dan berani mencintai Yumna di saat saya sudah mengkhitbah Salma. Tapi Kiai dan Bunda, saya sungguh-sungguh mencintai Yumna dan saya tidak bisa memaksakan perasaan saya terhadap Salma."

Yumna yang mendengarkan semua ucapan Wafri semakin gelisah dan berkeringat dingin, bahkan tangannya pun terasa dingin. Kedatangan saya kemari, saya sudah memutuskan kalau saya akan membatalkan rencana pernikahan saya dengan Salma dan saya ingin melamar Yumna untuk istri saya."

'Deg'

'jedduuaarr'

Jantung Yumna seperti berhenti berdetak, bukan ini yang dia inginkan. Yumna meneteskan air matanya tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini, bayangan Salma langsung menari di pelupuk matanya dia tidak ingin Salma merasakan rasa sakit jika mengetahui apa yang sudah terjadi.

"Maaf ... Mas, tapi aku tidak bisa menerima semua ini, karena aku ingin melanjutkan kuliahku ke Madinah. Jadi aku mohon! Mas tetap melanjutkan pernikahan Mas dengan Mbak Salma," ucap Yumna memotong perkataan Wafri masih dengan tertunduk.n

Wafri mengetatkan rahangnya dan menatap Yumna tajam, kemudian membuang pandangannya. Kalau itu maunya kamu, Baik. kita akan tetap menikah dan aku akan mendampingi kamu kuliah selama di Madinah."

Wafri tetap kekeuh dengan kemauannya. "Kamu tidak bisa mengatur perasaanku, dan kamu tidak bisa memaksakan kehendak mu untuk aku bisa mencintai orang lain. Keputusanku sudah bulat, mau kamu menikah denganku atau tidak rencana pernikahanku dengan Salma tetap tidak dilanjutkan." Jafri menjawab tegas.

Terpopuler

Comments

Indah Batam

Indah Batam

aku mampir Thor semangat 💪💪

2023-12-17

3

Lili Aprilia

Lili Aprilia

iyeeesss...aku dlsetuju sama wafri gentle man mau mengakui perasaannya sebelum terlambat. ayo Yumna Terima aja

2023-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 MC 1
2 MC 2
3 MC 3
4 MC 4
5 MC 5
6 MC 6
7 MC 7
8 MC 8
9 MC 9
10 MC 10
11 MC 11
12 MC 12
13 MC 13
14 MC 14
15 MC 15
16 MC 16
17 MC 17
18 MC 18
19 MC 19
20 MC 20
21 MC 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 episode 25
26 Episode 26
27 episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode. 30
31 episode. 31
32 episode. 32
33 episode. 33
34 episode. 34
35 episode. 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38.
39 Episode. 39
40 Episode 40.
41 Episode.41
42 Episode. 42
43 Episode. 43
44 Episode. 44
45 Episode. 45
46 Episode. 46
47 Episode. 47
48 Episode. 48
49 Episode. 49
50 Episode. 50
51 Episode. 51
52 Episode. 52
53 Episode. 53
54 Episode. 55
55 Episode. 56
56 Episode. 57
57 Episode. 58
58 Episode. 59
59 Episode. 60
60 Episode. 61
61 Episode. 62
62 Episode. 63
63 Episode. 64
64 Episode. 65
65 Eposode.66
66 Episode. 67
67 Episode. 68
68 Episode. 69
69 Episode. 70
70 Episode. 71
71 Episode. 72
72 Episode. 73
73 Episode. 74
74 Episode. 75
75 Episode. 76
76 Episode.77
77 Episode. 78
78 Episode. 79
79 Episode. 80
80 Episode. 81
81 Episode. 82
82 Episode. 83
83 Episode. 84
84 Episode. 85
85 Episode. 86
86 Episode. 87
87 Episode. 88
88 Episode. 89
89 INFO
90 Episode. 90
91 Episode. 91
92 Episode. 92
93 Episode. 93
94 Episode. 94
95 Episode. 95
96 Episode. 96
97 Episode. 97
98 Episode. 98
99 Episode. 99
100 Episode. 100
101 Episode. 101
102 Episode. 102
103 Episode. 103
104 Episode. 104
105 Episode. 105
106 Episode. 106
107 Episode. 107
108 Episode.108
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
MC 1
2
MC 2
3
MC 3
4
MC 4
5
MC 5
6
MC 6
7
MC 7
8
MC 8
9
MC 9
10
MC 10
11
MC 11
12
MC 12
13
MC 13
14
MC 14
15
MC 15
16
MC 16
17
MC 17
18
MC 18
19
MC 19
20
MC 20
21
MC 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
episode 25
26
Episode 26
27
episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode. 30
31
episode. 31
32
episode. 32
33
episode. 33
34
episode. 34
35
episode. 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38.
39
Episode. 39
40
Episode 40.
41
Episode.41
42
Episode. 42
43
Episode. 43
44
Episode. 44
45
Episode. 45
46
Episode. 46
47
Episode. 47
48
Episode. 48
49
Episode. 49
50
Episode. 50
51
Episode. 51
52
Episode. 52
53
Episode. 53
54
Episode. 55
55
Episode. 56
56
Episode. 57
57
Episode. 58
58
Episode. 59
59
Episode. 60
60
Episode. 61
61
Episode. 62
62
Episode. 63
63
Episode. 64
64
Episode. 65
65
Eposode.66
66
Episode. 67
67
Episode. 68
68
Episode. 69
69
Episode. 70
70
Episode. 71
71
Episode. 72
72
Episode. 73
73
Episode. 74
74
Episode. 75
75
Episode. 76
76
Episode.77
77
Episode. 78
78
Episode. 79
79
Episode. 80
80
Episode. 81
81
Episode. 82
82
Episode. 83
83
Episode. 84
84
Episode. 85
85
Episode. 86
86
Episode. 87
87
Episode. 88
88
Episode. 89
89
INFO
90
Episode. 90
91
Episode. 91
92
Episode. 92
93
Episode. 93
94
Episode. 94
95
Episode. 95
96
Episode. 96
97
Episode. 97
98
Episode. 98
99
Episode. 99
100
Episode. 100
101
Episode. 101
102
Episode. 102
103
Episode. 103
104
Episode. 104
105
Episode. 105
106
Episode. 106
107
Episode. 107
108
Episode.108
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!