MC 5

Yumna masih bergeming dan tidak membalas sepatah kata pun ucapan Wafri, dia diam sambil meremas tangannya dan menundukkan kepalanya.

"Nak Wafri, berikan Bunda waktu Sebentar, bunda akan berbicara berdua terlebih dulu dengan Yumna."

Yumna mengangkat kepalanya dan melihat Bundanya mengangguk ke arahnya, Bunda berdiri dan mengajak Yumna untuk mengikuti langkahnya. Bunda dan Yumna masuk ke kamar, kemudian menutup pintu kamar tersebut.

"Yumna, Wafri datang ke sini dengan niat baik, bunda dan ayah merestui niat baiknya tersebut. Dia adalah sosok yang pantas untuk menjadi imam kamu, Nak. Bunda yakin dia bisa membimbing dan membawamu ke surganya Allah."

"Tapi Bunda, Kak Salma akan tersakiti dengan semua ini."

"Mungkin awalnya Iya, tapi ... Bunda yakin kalau mbakmu itu sangat menyayangi kamu, dia pasti akan mengerti dengan semua ini, nanti bunda akan menjelaskan sama Salma agar dia tidak salah paham."

Yumna masih diam dalam kebingungan. Dan tidak tahu harus bersikap seperti apa.

"Nak, kamu juga tahu kalau berita pernikahan antara putra dan putri Kiai Asy'ari dan Kiai Malik sudah menyebar di kalangan keluarga besar kita, keluarga besar pondok pesantren Kyai Asy'ari, petinggi pondok pesantren lainnya, tetangga dan banyak lagi. Kalau tiba-tiba dibatalkan nanti akan membuat ayahmu dan Kyai Ashari malu, setidaknya walaupun pernikahan yang terjadi tidak sesuai dengan rencana awal, setidaknya itu tidak membuat spekulasi pada masyarakat bahwa antara keluarga kita dan keluarga Kiai Asy'ari mempunyai masalah. Jadi, Bagaimana menurutmu?"

Yumna membenarkan kata-kata terakhir ucapan bundanya, dia tidak ingin Ayah atau Bundanya merasa malu dengan gagalnya rencana pernikahan ini. Dengan memejamkan mata dan menguatkan hati Yumna pun akhirnya menyetujui lamaran Wafri.

"Baiklah Bunda, Yumna setuju."

Bunda Laila, tersenyum dan memeluk Yumna. Kamu tunggu di sini biar Bunda yang akan menemui mereka semua. Bunda menuju ruang tamu dan meninggalkan Yumna sendiri di kamarnya.

Kiai Malik dan yang lainnya melihat kedatangan Bunda Laila.

"Bagaimana, Bunda?" tanya Kyai Malik.

"Alhamdulillah, Yumna setuju ayah."

Tampak semuanya mengucapkan kata Alhamdulillah dan Wafri pun menerbitkan senyuman di bibirnya.

"Baik, kalau begitu ... malam ini kita nikahkan mereka!" ucap Kiai Asy'ari.

"Sebelumnya saya ada permintaan terhadap Nak Wafri, sementara Yumna menyelesaikan sekolahnya, apa Yumna dan Nak Wafri bisa tinggal di sini dulu?" tanya Bunda Laila.

Umi Hana yang mendengar itu seperti tidak menyukainya, tapi dia tidak bisa mengatakan apapun. Karena sebelum mereka ke sini Kyai Asy'ari sudah mewanti-wantinya agar menjaga sikap.

"Tidak masalah Bunda, Wafri setuju."

Bunda Laila pun tersenyum dan berterima kasih.

"Baiklah, kalau begitu kita akan mempersiapkan pernikahan nanti malam," ucap Kyai Malik. "Bagaimana kalau Kyai Asy'ari, Umi Hana dan Nak Wafri tetap di sini, Karena di sini ada beberapa kamar tamu jadi bisa digunakan untuk istirahat, kalau harus pulang lagi ke pondok itu akan melelahkan dan juga membuang waktu," ucap Kiai Malik.

"Tidak masalah, Sepertinya itu ide yang cukup baik," jawab Kyai Asy'ari.

"Bunda, apa saya boleh menemui Yumna untuk menanyakan mahar apa yang diinginkannya?"

"Oh, tentu saja. Kalau begitu, ayo ... Bunda antar Nak Wafri ke kamar Yumna."

'Tok ... tok ... tok ...'

'Ceklek'

Bunda Laila mengintip terlebih dahulu ke dalam kamar Yumna.

"Nak, ada Nak Wafri yang ingin bertemu denganmu, dia ingin menanyakan sesuatu kepadamu, apa dia boleh masuk?"

"I-iya bunda," Jawab Yumna gugup.

Wafri pun masuk dengan ditemani oleh Bunda Laila.

"Yumna, mahar apa yang kamu inginkan untuk pernikahan kita nanti malam?"

Yumna menggigit bibir bagian dalamnya dan memikirkan sesuatu. "Aku hanya menginginkan seperangkat alat sholat dan uang tunai Rp100.000 Mas," ucap Yumna dengan kepala tertunduk.

"Baik, kalau begitu akan aku persiapkan."

Wafri pun keluar dari kamar Yumna, dia tampak menghubungi seseorang untuk membantunya mempersiapkan mahar yang akan diberikannya untuk Yumna nanti malam. Karena waktu yang begitu singkat untuk mempersiapkan pernikahan ini, maka Bunda Laila pun meminta semua yang bisa membantunya ikut turun tangan.

Walaupun pernikahan ini mendadak dan hanya pernikahan Siri, Bunda Laila tetap ingin memberikan yang terbaik untuk Putri bungsunya. Bunda Laila mendekor sedikit ruangan untuk dipakai akad nikah, mencarikan pakaian senada untuk dipakai Wafri dan Yumna akad nikah, serta memesan catering untuk konsumsi para tamu Nanti malam. Sedangkan Kyai Malik maupun Kyai Asy'ari menghubungi beberapa pihak ataupun keluarga serta kerabat untuk menghadiri pernikahan putra dan putri mereka. selain kerabat dan keluarga dekat tentu saja para petinggi pondok pesantren lainnya yang mereka segani turut di undang.

Banyak yang terkejut mendengar berita ini, tapi setelah di jelaskan, mereka pun memahami dan memakluminya. Umi Hana hanya duduk bergeming tidak ikut dalam kesibukan yang dilakukan oleh semua orang, dia seperti tidak peduli dan juga tidak bersemangat dalam mempersiapkan pernikahan yang akan terjadi nanti malam.

Dia bukannya tidak menyukai Yumna hanya saja impiannya untuk menikahkan Sang putra sesuai kemauannya itu tidak terealisasi. Dia ingin membuatkan sebuah pesta syukuran pernikahan putranya yang bisa mengundang banyak keluarga, tamu dan handai taulan lainnya, bukan seperti malamnya ini yang hanya pernikahan Siri dan harus disembunyikan dari semua orang.

"Umi, Apa saya boleh duduk di sini?" tanya bunda Laila yang menghampiri Umi Hana.

"Oh iya, silakan Bunda Laila."

"Apa umi baik-baik saja?"

"Ya, saya baik-baik saja."

"Maaf Umi, apa Umi merestui Yumna untuk menjadi istrinya Wafri?" tanya Bunda Laila hati-hati.

Umi Hana menatap pada bunda Laila. "Saya merestuinya, bagaimana mungkin saya tidak merestui pilihan Putra saya," jawab Umi Hana datar.

"Alhamdulillah, saya senang mendengarnya Umi. Karena bagi saya, restu Kita sebagai orang tua terutama kita ibunya itu adalah hal terpenting untuk pernikahan mereka. Kalau begitu, apa umi keberatan kalau saya meminta pendapat pada Umi untuk persiapan pernikahan mereka yang mendadak ini?"

"Apa yang bisa saya bantu?" tanya Umi Hana.

Bunda Laila pun tersenyum. "Mari Umi, ikut saya!"

Tidak terasa siang menjadi sore dan sore pun Menjadi malam. Selesai Sholat Isya, beberapa jamaah masjid, sedikit Tetangga, keluarga dan beberapa para petinggi pondok pesantren pun hadir di dalam rumah Kiai Malik.

Wafri tampil gagah dengan celana putih, baju kurung putih yang di luarnya menggunakan jas putih, serta sorban putih di kepalanya. Sedangkan Yumna yang menunggunya di kamar tampil begitu cantik dengan gaun pengantin putih dan hijab yang menutupi dadanya. Baik Yumna ataupun Wafri sangat gugup malam ini. Berkali-kali wafri menarik dan menghembuskan nafasnya, menyapu keringat di dahinya, serta berdzikir dalam hatinya untuk memberikan dia ketenangan.

**

"Saya terima nikah dan kawinnya Yumna Almahyra binti Ahmad Fathoni Malik dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai Rp100.000 dibayar tunai!!!!"

"Bagaimana, Saksi?"

"SAH!!!"

"SAH!!!"

Ucapan kata sah dari saksi menggetarkan dada Wafri, dia tidak menyangka saat ini dia sudah berstatus suami. "Alhamdulillah," ucap Wafri berkali-kali di dalam hatinya, tidak terasa dia pun meneteskan air matanya. Begitu pula dengan Yumna yang berada di kamar yang mendengar lantangnya suara Wafri melalui microphone yang mengucapkan ijab kabul dengan lancar, dia tidak bisa menahan laju air matanya yang terus menetes di pipi. Rasa syukur di panjatkannya, bahagia dan sedih menjadi satu saat ini.

Bunda Laila pun masuk ke dalam kamar Yumna dan meminta Yumna untuk menemui Wafri yang sudah sah menjadi suaminya.

"Ayo, Nak! kita keluar sekarang!"

Yumna pun menganggukkan kepalanya, ia dibimbing oleh Bundanya berjalan mendekati Wafri dan duduk di samping wafri.

Wafri melihat Yumna begitu terpesona dan Terpukau, Yumna terlihat sangat cantik dengan riasan tipis di wajahnya dan gaun putih yang melekat di tubuhnya. Yumna mengambil tangan wafri dan menciumnya. Wafri meletakkan tangannya di kepala Yumna dan membacakan doa, setelah itu dia mencium ubun-ubun Yumna.

Setelah acara Ijab Qobul selesai, para tamu undangan pun diarahkan untuk menikmati hidangan yang sudah disediakan oleh tuan rumah. Wafri menemui tamu undangan yang lainnya sedangkan Yumna duduk mengobrol ditemani oleh sang Bunda.

"Nak, jadilah istri sholehah, menjalankan kewajibanmu sebagai istri, menuruti perintah suamimu selagi tidak bertentangan dengan aqidah. Kamu bukan malaikat yang tidak akan membuat kesalahan, ataupun peri yang bisa mewujudkan semuanya sempurna, kamu tetap perempuan biasa yang ada batasnya, jangan takut melangkah, jangan takut salah, karena kita istri pun manusia biasa yang terus belajar menjadi lebih baik. Jadilah wanita kuat dan cerdas, karena bunda tahu kamu perempuan yang mampu untuk itu semua. Saat hidupmu bahagia, bunda tidak memintamu untuk membagi kebahagiaanmu kepada bunda, tapi saat kamu terluka, kamu bersedih, mengadulah pada Allah, dan datanglah pada bunda, karena bunda akan selalu ada untuk menerima bagian dari lukamu. Kamu tetap akan menjadi belahan hati bunda."

Yumna yang mendengar penuturan bundanya tidak sanggup menahan laju air matanya.

"Bunda, terima kasih sudah menjadi ibu hebat untuk Yumna dan mbak Salma, Yumna sangat menyayangi bunda," ucap Yumna memeluk Bunda Laila.

Terpopuler

Comments

Melisa oktaviani Mulyawan

Melisa oktaviani Mulyawan

masyaallah terharu banget baca nya😭😭😭😭

2023-11-08

1

Sriwahyuni 555

Sriwahyuni 555

jd sedih membacanya karena terharu🥲

2023-10-21

0

madafi

madafi

salam kenal juga,

siiaappp, nanti aku mampir yah. sukses trs 👍👍

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 MC 1
2 MC 2
3 MC 3
4 MC 4
5 MC 5
6 MC 6
7 MC 7
8 MC 8
9 MC 9
10 MC 10
11 MC 11
12 MC 12
13 MC 13
14 MC 14
15 MC 15
16 MC 16
17 MC 17
18 MC 18
19 MC 19
20 MC 20
21 MC 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 episode 25
26 Episode 26
27 episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode. 30
31 episode. 31
32 episode. 32
33 episode. 33
34 episode. 34
35 episode. 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38.
39 Episode. 39
40 Episode 40.
41 Episode.41
42 Episode. 42
43 Episode. 43
44 Episode. 44
45 Episode. 45
46 Episode. 46
47 Episode. 47
48 Episode. 48
49 Episode. 49
50 Episode. 50
51 Episode. 51
52 Episode. 52
53 Episode. 53
54 Episode. 55
55 Episode. 56
56 Episode. 57
57 Episode. 58
58 Episode. 59
59 Episode. 60
60 Episode. 61
61 Episode. 62
62 Episode. 63
63 Episode. 64
64 Episode. 65
65 Eposode.66
66 Episode. 67
67 Episode. 68
68 Episode. 69
69 Episode. 70
70 Episode. 71
71 Episode. 72
72 Episode. 73
73 Episode. 74
74 Episode. 75
75 Episode. 76
76 Episode.77
77 Episode. 78
78 Episode. 79
79 Episode. 80
80 Episode. 81
81 Episode. 82
82 Episode. 83
83 Episode. 84
84 Episode. 85
85 Episode. 86
86 Episode. 87
87 Episode. 88
88 Episode. 89
89 INFO
90 Episode. 90
91 Episode. 91
92 Episode. 92
93 Episode. 93
94 Episode. 94
95 Episode. 95
96 Episode. 96
97 Episode. 97
98 Episode. 98
99 Episode. 99
100 Episode. 100
101 Episode. 101
102 Episode. 102
103 Episode. 103
104 Episode. 104
105 Episode. 105
106 Episode. 106
107 Episode. 107
108 Episode.108
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
MC 1
2
MC 2
3
MC 3
4
MC 4
5
MC 5
6
MC 6
7
MC 7
8
MC 8
9
MC 9
10
MC 10
11
MC 11
12
MC 12
13
MC 13
14
MC 14
15
MC 15
16
MC 16
17
MC 17
18
MC 18
19
MC 19
20
MC 20
21
MC 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
episode 25
26
Episode 26
27
episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode. 30
31
episode. 31
32
episode. 32
33
episode. 33
34
episode. 34
35
episode. 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38.
39
Episode. 39
40
Episode 40.
41
Episode.41
42
Episode. 42
43
Episode. 43
44
Episode. 44
45
Episode. 45
46
Episode. 46
47
Episode. 47
48
Episode. 48
49
Episode. 49
50
Episode. 50
51
Episode. 51
52
Episode. 52
53
Episode. 53
54
Episode. 55
55
Episode. 56
56
Episode. 57
57
Episode. 58
58
Episode. 59
59
Episode. 60
60
Episode. 61
61
Episode. 62
62
Episode. 63
63
Episode. 64
64
Episode. 65
65
Eposode.66
66
Episode. 67
67
Episode. 68
68
Episode. 69
69
Episode. 70
70
Episode. 71
71
Episode. 72
72
Episode. 73
73
Episode. 74
74
Episode. 75
75
Episode. 76
76
Episode.77
77
Episode. 78
78
Episode. 79
79
Episode. 80
80
Episode. 81
81
Episode. 82
82
Episode. 83
83
Episode. 84
84
Episode. 85
85
Episode. 86
86
Episode. 87
87
Episode. 88
88
Episode. 89
89
INFO
90
Episode. 90
91
Episode. 91
92
Episode. 92
93
Episode. 93
94
Episode. 94
95
Episode. 95
96
Episode. 96
97
Episode. 97
98
Episode. 98
99
Episode. 99
100
Episode. 100
101
Episode. 101
102
Episode. 102
103
Episode. 103
104
Episode. 104
105
Episode. 105
106
Episode. 106
107
Episode. 107
108
Episode.108
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!