MC 15

Umi Hana masih saja kesal setelah berdebat dengan suaminya Kyai Asy'ari, terkadang dia juga masih tidak menerima atas pernikahan putranya dengan Yumna. Karena menurut Umi Hana, mereka berdua tidak cocok, Yumna belum pantas mendampingi Wafri sebagai istri, entahlah semenjak mendengar berita tempo hari dari Dokter mengenai keadaan Yumna, Umi Hana semakin merasa Yumna tidak cocok untuk menjadi istri Wafri. Hanya saja ia tidak bisa berbuat banyak karena suaminya Kyai Asy'ari pasti akan marah besar.

**

Di dalam kamar Yumna dan wafri sedang duduk bersandar di atas tempat tidur.

"Apa kamu baik-baik saja, Dek? dari tadi Mas lihat kamu lebih banyak bengongnya."

Yumna menghela nafas. "Yumna hanya kepikiran Mas, setelah semua orang tahu dengan pernikahan kita ini pasti banyak yang tidak menyukainya."

Wafri mengubah posisi duduknya menghadap Yumna.

"Di dalam hidup, apapun yang kita perbuat, berbuatlah semata-mata hanya karena Allah karena yang bisa menilai baik dan buruk itu hanya Allah, manusia itu ibarat penonton ketika menikmati sebuah drama dari sudut pandang yang berbeda pula, ada yang menyukai alur ceritanya dan mungkin juga ada yang tidak menyukai. Ada yang komentar baik dan ada yang komentar buruk, seolah-olah menurut mereka alur drama baik adalah menurut versi mereka."

"Ya Begitu juga dengan pernikahan kita ini, apa yang sedang kita jalani kita niatkan hanya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan orang di sekeliling kita yang melihatnya pasti ada yang suka dan ada yang tidak suka. Biarkan saja yang penting kita tidak mengusik kehidupan mereka, karena kita tidak akan bisa menutup mulut semua orang, karena kita cuma punya segini," ucap Wafri yang mengangkat kedua tangannya. "Yang perlu kita lakukan adalah menutup telinga kita dari apa yang kita dengar," lagi-lagi Wafri mengangkat tangannya dan menutup telinga Yumna.

Kemudian Wafri menggenggam tangan Yumna. "mulai sekarang, apapun itu Mari kita hadapi bersama. Karena Mas yakin, wanita cantik ini adalah wanita hebat dan tangguh yang dikirimkan Allah hanya khusus untuk Mas Wafri seorang alias limited edition." Wafri menyentuh ujung hidung Yumna.

Yumna tersipu malu dan mukanya memerah.

"Kamu kenapa? demam? kok mukanya jadi merah gini," ucap Wafri memegang kedua pipi Yumna.

"Iih ... Mas ini godain terus!" ujar Yumna yang memajukan bibirnya.

"Hahaha ... kamu menggemaskan!" seru Wafri yang membawa Yumna ke dalam pelukannya, kemudian mencium Puncak kepala Yumna.

"Mas, menyayangimu."

"Yumna juga sayang sama, Mas," ucap Yumna yang semakin erat memeluk Wafri.

"Ya sudah sekarang, kamu istirahat dulu ya! Mas mau menyelesaikan beberapa materi untuk persiapan ujian anak-anak."

"Mas kerjanya di sini aja ya," ucap Yumna yang memegang lengan Wafri.

Wafri pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya sambil menggosok Puncak kepala Yumna.

"Iya ... manjanya Mas."

Yumna tersenyum dan kembali berbaring untuk mengistirahatkan badannya. Sedangkan Wafri mengambil Laptop serta beberapa materi ujian yang akan dipersiapkannya dan membawa ke dalam kamar. dia duduk di meja belajar Yumna di dalam ruangan tersebut, sambil memperhatikan istrinya yang sudah terlelap untuk tidur siang.

Benerapa hari berlalu Yumna sudah sehat seperti sedia kala, dia yang sudah tidak bersekolah pun hanya menyibukkan dirinya di rumah sambil membantu Bunda Laila memasak di dapur. Yumna sering bertemu dengan Salma di rumah, tapi Salma sengaja menghindarinya dan masih diam terhadap Yumna.

Bahkan sampai saat ini Salma belum ada menegur Yumna. Yumna menghela nafasnya saat melihat sikap Salma.

Bunda Laila dapat melihat rait sedih di wajah Yumna, dia pun merasa sedih melihat peperangan dingin yang terjadi antara kedua putrinya tersebut. Bunda Laila menyentuh pelan pundak Yumna.

"Kamu yang sabar ya, Nduk. Mbak mu masih membutuhkan waktu. Tapi, Bunda yakin tidak lama lagi dia akan kembali seperti dulu lagi dan kalian bisa bercanda, mengobrol bersama seperti dulu," ucap Bunda Laila.

"Ya Bunda, Yumna hanya merasa sedih kalau hubungan diantara kami ada jarak seperti ini, karena seumur-umur Yumna selalu dekat dengan Mbak Salma."

"Iya ... Bunda yakin dan percaya kalau tidak lama lagi Salma akan berbicara dengan kamu."

Yumna tersenyum pada Bundanya.

"Aamiin ... Semoga ya, Bun."

Semenjak klarifikasi hubungan Yumna dan Wafri beberapa waktu lalu, Wapri sudah tinggal di kediaman Kiai Malik. Setiap jam makan siang, Wafri dan Kiai Malik akan pulang ke rumah untuk makan bersama dengan para istri mereka. Seperti siang ini Wafri sudah duduk di meja makan beserta anggota keluarga yang lain kecuali Salma. Karena hingga detik ini Salma masih enggan untuk makan bersama di meja makan kalau ada Yumna dan Wafri.

Bunda Laila dan Kiai Malik pun tidak bisa memaksakan Salma, karena mereka Mengerti bagaimana perasaan putrinya saat ini. Mereka menikmati makanan tersebut dengan begitu nikmatnya.

"Ayah ... Bunda, ada yang ingin Wafri sampaikan," ucap Wafri setelah mereka semua menyelesaikan makan siangnya.

"Ada apa, Nak Wafri? Katakanlah!" ujar Kiai Malik.

"Begini Ayah Bunda ... kalau Ayah dan Bunda tidak keberatan, saya akan membawa Yumna untuk tinggal bersama di kawasan pondok milik Abi. Kebetulan masih ada Satu rumah Abi yang kosong, walaupun rumah tersebut tidak begitu besar tapi untuk kami yang masih berdua itu akan cukup."

Bunda Laila hanya terdiam dan tidak berkomentar apapun. Kiai Malik menghela nafasnya.

"Ayah dan Bunda tentu tidak melarang kalian, karena setelah menikah Yumna adalah tanggung jawab kamu Wafri, di manapun kalian tinggal ayah akan selalu mendukung kalian. Yang penting bagi Ayah dan Bunda kalian hidup rukun dan berbahagia.

"Terima kasih, Ayah," ucap Wafri.

Yumna yang melihat Bunda Laila tidak merespon apapun bisa mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Bundanya saat ini. Yumna menyentuh tangan Bundanya yang berada di atas meja.

"Apa Bunda mengizinkan kepergian kami dari rumah ini?" tanya Yumna.

Bunda Laila menghela nafasnya, kemudian tersenyum.

"Tentu saja, karena Bunda tidak mungkin menghalangi Putri Bunda ini untuk meraih surga dari suaminya. Kamu saat ini adalah milik suamimu dan surgamu ada bersama suami. Bunda hanya berpikir bahwa nanti bunda pasti akan kesepian, tapi bukankah semua orang tua yang memiliki anak perempuan akan seperti itu? Kamu tidak usah khawatir, Insya Allah nanti bunda akan terbiasa, lagian ... kalau Bunda kangen dengan kamu, bunda bisa menemuimu atau kamu pun bisa ke sini, bukan begitu, Nak Wafri?"

Wafri menganggukkan kepalanya.

"Tentu, Bunda," jawab Wafri.

"Terima Kasih, Bunda," ucap Yumna tersenyum.

**

2 hari setelah pembicaraan kepindahan mereka. Hari ini Wafri dan Yumna sudah selesai membereskan beberapa barang yang akan dibawa ke tempat tinggal mereka yang baru. Setelah semua merasa cukup dan barang bawaannya sudah dimasukkan ke dalam mobil, Wafri dan Yumna berpamitan pada Bunda Laila dan Kiai Malik.

"Kami berangkat dulu ya, Ayah ... Bunda, Insya Allah Wafri dan Yumna akan sering-sering ke sini."

"Iya, Nak Wafri. Ayah percaya kamu akan menjaga Yumna dengan baik, tolong didik dan tuntun dia untuk menjadi istri yang sholehah, karena dia masih perlu belajar banyak."

"Tentu, Ayah. Itu sudah menjadi tanggung jawab saya," jawab Wafri.

"Nak, ingat!!! kamu saat ini adalah seorang istri, apapun yang ingin kamu kerjakan dan ingin kamu lakukan semua atas Ridho dari suami. Jadilah istri solehah yang patuh pada perintah suami selagi semuanya sesuai dengan syariat dan Aqidah. Terus belajar memperbaiki diri dan harus menjadi istri yang kuat serta cerdas, Jika ada masalah dibicarakan dan jangan dipendam agar rumah tangga kalian selalu rukun sehingga bisa menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah." Bunda Laila memberi pesan kepada putri bungsunya tersebut

Terpopuler

Comments

Lona Okta sari

Lona Okta sari

suka

2024-01-25

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

su......
su.. .....

sukaaaaaaaaa

sukaaaaaaaaaaaaaa

2023-11-02

0

Sriwahyuni 555

Sriwahyuni 555

aaaahhhh bunda laila bijak sekali😇😊jd ingat ibuku yg sdh tiada

2023-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 MC 1
2 MC 2
3 MC 3
4 MC 4
5 MC 5
6 MC 6
7 MC 7
8 MC 8
9 MC 9
10 MC 10
11 MC 11
12 MC 12
13 MC 13
14 MC 14
15 MC 15
16 MC 16
17 MC 17
18 MC 18
19 MC 19
20 MC 20
21 MC 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 episode 25
26 Episode 26
27 episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode. 30
31 episode. 31
32 episode. 32
33 episode. 33
34 episode. 34
35 episode. 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38.
39 Episode. 39
40 Episode 40.
41 Episode.41
42 Episode. 42
43 Episode. 43
44 Episode. 44
45 Episode. 45
46 Episode. 46
47 Episode. 47
48 Episode. 48
49 Episode. 49
50 Episode. 50
51 Episode. 51
52 Episode. 52
53 Episode. 53
54 Episode. 55
55 Episode. 56
56 Episode. 57
57 Episode. 58
58 Episode. 59
59 Episode. 60
60 Episode. 61
61 Episode. 62
62 Episode. 63
63 Episode. 64
64 Episode. 65
65 Eposode.66
66 Episode. 67
67 Episode. 68
68 Episode. 69
69 Episode. 70
70 Episode. 71
71 Episode. 72
72 Episode. 73
73 Episode. 74
74 Episode. 75
75 Episode. 76
76 Episode.77
77 Episode. 78
78 Episode. 79
79 Episode. 80
80 Episode. 81
81 Episode. 82
82 Episode. 83
83 Episode. 84
84 Episode. 85
85 Episode. 86
86 Episode. 87
87 Episode. 88
88 Episode. 89
89 INFO
90 Episode. 90
91 Episode. 91
92 Episode. 92
93 Episode. 93
94 Episode. 94
95 Episode. 95
96 Episode. 96
97 Episode. 97
98 Episode. 98
99 Episode. 99
100 Episode. 100
101 Episode. 101
102 Episode. 102
103 Episode. 103
104 Episode. 104
105 Episode. 105
106 Episode. 106
107 Episode. 107
108 Episode.108
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
MC 1
2
MC 2
3
MC 3
4
MC 4
5
MC 5
6
MC 6
7
MC 7
8
MC 8
9
MC 9
10
MC 10
11
MC 11
12
MC 12
13
MC 13
14
MC 14
15
MC 15
16
MC 16
17
MC 17
18
MC 18
19
MC 19
20
MC 20
21
MC 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
episode 25
26
Episode 26
27
episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode. 30
31
episode. 31
32
episode. 32
33
episode. 33
34
episode. 34
35
episode. 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38.
39
Episode. 39
40
Episode 40.
41
Episode.41
42
Episode. 42
43
Episode. 43
44
Episode. 44
45
Episode. 45
46
Episode. 46
47
Episode. 47
48
Episode. 48
49
Episode. 49
50
Episode. 50
51
Episode. 51
52
Episode. 52
53
Episode. 53
54
Episode. 55
55
Episode. 56
56
Episode. 57
57
Episode. 58
58
Episode. 59
59
Episode. 60
60
Episode. 61
61
Episode. 62
62
Episode. 63
63
Episode. 64
64
Episode. 65
65
Eposode.66
66
Episode. 67
67
Episode. 68
68
Episode. 69
69
Episode. 70
70
Episode. 71
71
Episode. 72
72
Episode. 73
73
Episode. 74
74
Episode. 75
75
Episode. 76
76
Episode.77
77
Episode. 78
78
Episode. 79
79
Episode. 80
80
Episode. 81
81
Episode. 82
82
Episode. 83
83
Episode. 84
84
Episode. 85
85
Episode. 86
86
Episode. 87
87
Episode. 88
88
Episode. 89
89
INFO
90
Episode. 90
91
Episode. 91
92
Episode. 92
93
Episode. 93
94
Episode. 94
95
Episode. 95
96
Episode. 96
97
Episode. 97
98
Episode. 98
99
Episode. 99
100
Episode. 100
101
Episode. 101
102
Episode. 102
103
Episode. 103
104
Episode. 104
105
Episode. 105
106
Episode. 106
107
Episode. 107
108
Episode.108
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!