MC 7

Wafri yang mau tak mau harus mandi tengah malam karena menuntaskan hasratnya tadi, diapun melihat Yumna mengalihkan pandangannya pun tersenyum geli. Dia semakin berniat menggoda istrinya, sejujurnya dia pun gugup berdekatan dan berduaan seperti ini, tapi kalau tidak ada yang mencairkan suasana tersebut maka akan membeku selamanya.

"Maaf, Dek. Mas tadi lupa bawa pakaian ke dalam, karna terbiasa seperti ini kalau di rumah Abi dan Umi."

"Mas, minta tolong boleh? tolong ambilkan pakaian Mas di dalam koper yang di antar orang pondok tadi."

Yumna menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju koper Wafri, matanya membelalak saat membuka koper langsung melihat pakaian dalam suaminya, dia menelan ludahnya, baru melihat pakaian dalamnya saja dia sudah panas dingin.

Yumna kemudian menyerahkan pakaian yang diambilnya tersebut pada suaminya.

"Mas minta tolong sekali lagi boleh? tolong keringin rambut mas pakai handuk ini," ucap wafri sambil menyerahkan handuk kecil ke tangan Yumna.

Wafri begitu menikmati muka merah Yumna, dia menjadi gemas sendiri melihatnya.Yumna pun mengambil handuk tersebut kemudian dia duduk di pinggiran kasur sedangkan wafri duduk di bawahnya.

Yumna mulai mengeringkan rambut suaminya tersebut, saat asyik mengeringkan rambut, tiba-tiba Wafri mengambil sebelah tangan Yumna kemudian menciumnya dan meletakkannya di pipinya. Yumna tersipu malu dan mukanya terasa panas.

"Terima kasih, Terima kasih sudah menuruti semua yang mas minta, Mas sayang kamu." Wafri mencium kembali tangan Yumna.

"Sekarang kamu wudhu dulu, setelah itu baru Mas. Mas mau berpakaian sebentar, biar kita bisa segera shalat malam."

Yumna pun bangkit dari duduknya dan menuju kamar mandi setelah dia berwudhu dia keluar kamar mandi dan heran melihat sang suami sudah berganti pakaian dan terlihat tampan dengan menggunakan Koko putih dan sarung hitam serta peci di kepalanya.

"Mas, sudah berwudhu?" tanya Yumna.

"Sudah, Sayang. Mas wudhu di kamar mandi belakang biar menghemat waktu, yuk! kita sholat."

Kemudian mereka melakukan salat malam, dan tidak lupa berdoa bersama. Selepas itu Yumna mencium tangan suaminya. Wafri menyentuh kedua pipi Yumna dengan tangannya dan mencium keningnya. Tapi, wafri tidak melepaskan tangannya, dia terus menatap mata Yumna dan kemudian menatap bibir mungil merah jambu tersebut, seperti tersihir dengan sendirinya Wafri mencium bibir istrinya. Yumna terkejut dengan aksi yang dilakukan oleh Wafri, dia terdiam dan badannya menegang dan tidak memberikan reaksi apapun, Wafri kemudian melepaskan ciumannya dan mengusap bibir Yumna, Yumna masih melongo dan bibir tidak menutup sempurna dengan dada naik turun karena gugup sekali.

Seperti kecanduan, Wafri kembali mencium bibir Yumna. Dia mencium dengan penuh kelembutan, walaupun sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam hal ini, entah kenapa naluri lelakinya menuntunnya begitu saja. Ciuman yang awalnya terasa biasa saja semakin lama semakin bergairah, Wafri menciumnya dan me*******a dengan sangat b********, Saat merasakan keduanya hampir kehabisan nafas Wafri melepaskan ciuman tersebut agar mereka bisa bernafas dengan normal kembali.

Mereka mengatur nafasnya masing-masing dengan posisi kening mereka masih saling menempel.

"Maafkan Mas, Mas tidak bisa mengontrolnya. Mas hanya tetap laki-laki normal, maaf ... Bolehkah Mas meminta hak, Mas?"

Yumna menggigit bibirnya, mau menolak dia tahu kalau itu adalah dosa. Mau melakukannya dia pun merasa takut. Dengan ragu-ragu dia pun menganggukkan kepalanya. Wafri tersenyum senang melihatnya, akhirnya Wafri membantu Melepaskan mukena dari tubuh Yumna. Kemudian dia mengangkat istri mungilnya tersebut ke atas tempat tidur dan membaringkannya dengan perlahan.

Setelahnya Dia atau pun Yumna memanjatkan doa sebelum melakukan hubungan suami istri dan akhirnya mereka melewati malam tersebut dengan penuh rasa suka dan penuh cinta.

Terdengar adzan subuh berkumandang, Wafri dan Zalina sudah selesai mandi. Ya, lebih tepatnya mereka segera mandi junub setelah berolahraga dimalam hari. Wafri sudah menggunakan sarung, baju koko dan juga peci da bersiap ke Mesjid.

"Kamu shalat di rumah saja, biar Mas aja yang ke masjid."

Yumna menganggukkan kepalanya, sedangkan Wafri segera keluar kamar dan menuju masjid.

**

Saat ini mereka berada di meja makan. Ada Bunda Laila, Kyai Malik, Wafri dan juga Zalina. Sedangkan Kyai Asy'ari dan Umi Hana langsung pulang semalam saat acara pernikahan selesai. Umi Laila menyendokkan nasi goreng ke piring Kiai Malik, dan Umi Laila juga menyendokkan untuk menantunya Wafri.

"Nak Wafri ingin telur ceplok atau telur dadar?" tanya Umi Laila.

"Umi, kalau boleh punya Mas Wafri biar Yumna saja yang mengambilkannya." ucap Yumna yang memotong ucapan Bundanya.

Yumna hanya berusaha meniru apa yang dilakukan oleh Bundanya selama ini pada Ayahnya. Baik Bunda Laila, Kiai Malik dan Wafri tersenyum melihat sikap Yumna tersebut. Terutama Wafri sangat senang sekali bisa dilayani oleh sang istri tercinta.

"Tentu saja boleh, Nak. itu memang sudah menjadi tugas kamu. Silahkan, ambil punya Nak Wafri," ucap Bunda Laila.

Yumna pun mengambilkan nasi goreng pakai telur mata sapi untuk Wafri, setelah sebelumnya dia bertanya pada Wafri mau telur mata sapi atau dadar.

"Kalau boleh bunda ingin menyarankan sesuatu untuk kalian berdua, bagaimana kalau kalian menunda sementara untuk memiliki anak? maksud Bunda, sementara ini Yumna jangan hamil dulu karena beresiko tinggi hamil saat umur di bawah 20 tahun."

'Uhhuuukkk ...'

'Uhhuuukkkk ....'

Yumna terbatuk-batuk mendengar ucapan Bundanya, wafri yang duduk di sampingnya segera mengusap punggung dan memberikan air putih, Yumna pun meminumnya segera.

"Bunda jni, kita lagi makan bahasnya malah yang aneh-aneh," ucap Kiai malik.

"Maafin umi ya, Nak. Maaf ... bunda tidak bermaksud sengaja."

Yumna hanya menganggukkan kepalanya. "Ya, Bunda. Yumna gak apa-apa."

Kemudian Yumna dan wafri Saling menatap di dalam diam, Wafri menyentuh tangan Yumna dan meremasnya seperti memberikan keyakinan agar Yumna tidak perlu merasa takut.

Setelah sarapan mereka pun berpamitan untuk berangkat sekolah. Wafri berangkat mengajar dan Yumna ke sekolah seperti biasa. Sesuai kesepakatan di awal sebelum menikah mereka akan berangkat sendiri-sendiri agar tidak ada yang curiga dengan kebersamaan mereka. Karena saat pernikahan tadi malam hanya dihadiri oleh beberapa perwakilan Pondok saja.

Bahkan sesuai rencananya sampai Yumna lulus Wapri akan tinggal di asrama santriwan khusus Ustad. Bertujuan agar tidak ada yang mencurigai hubungan di antara mereka berdua.

**

Sebulan berlalu, Yumna selesai melaksanakan ujian akhir sekolahnya dan dia tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Ya, sesudah kelulusan mereka berdua akan tinggal di pondok Kiai Asy'ari tepatnya di rumah orang tua Wafri. Karena Umi Hana meminta agar wafri dan Yumna tinggal bersamanya agar dia tidak kesepian, Yumna pun menyetujui permintaan mertuanya tersebut.

Hari ini bertepatan pula dengan kepulangan Salma ke rumah setelah beberapa hari lalu ia menyelesaikan kuliahnya dan di wisuda , baik Bunda Laila maupun Yumna begitu senang dengan kepulangan Salma. Tapi, di samping rasa bahagianya Yumna mendadak merasa takut dan juga sedih dengan apa yang akan terjadi berikutnya. Terutama terhadap Salma nantinya.

"Yumna senang Mbak akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan Mbak dengan baik, apa rencana Mbak untuk selanjutnya?" tanya Yumna.

"Terima kasih adikku yang cantik jelita, iya sejujurnya Mbak sangat bahagia sekali dan begitu bersemangat agar semua ini cepat selesai dan bisa kembali ke rumah. Untuk selanjutnya, walaupun berencana ingin mengajar di pondok ini, tapi Mbak akan membicarakannya dengan suami mbak dulu nantinya, bukankaj begitu, Bunda?" ucap Salma.

Salma begitu bersemangat ingin mengajar di pondok ayahnya, apalagi setelah ia mengetahui bahwa Wafri juga mengajar di pondok tersebut.

Bunda Laila dan Yumna saling melirik, Yumna tampak menelan ludah begitu susah. Bunda Laila tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.

Benar sayang kita boleh melakukan apapun selagi semuanya atas Ridho dari suami," jawab Bunda Laila.

"Salma gak menyangka kalau tidak lama lagi Salma akan menikah, Bunda. Dan kamu Dek ... " ucap Salma menunjuk Yumna. "harus selalu jagain bunda ya!"

Terpopuler

Comments

Sriwahyuni 555

Sriwahyuni 555

kasian jg salma

2023-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 MC 1
2 MC 2
3 MC 3
4 MC 4
5 MC 5
6 MC 6
7 MC 7
8 MC 8
9 MC 9
10 MC 10
11 MC 11
12 MC 12
13 MC 13
14 MC 14
15 MC 15
16 MC 16
17 MC 17
18 MC 18
19 MC 19
20 MC 20
21 MC 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 episode 25
26 Episode 26
27 episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode. 30
31 episode. 31
32 episode. 32
33 episode. 33
34 episode. 34
35 episode. 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38.
39 Episode. 39
40 Episode 40.
41 Episode.41
42 Episode. 42
43 Episode. 43
44 Episode. 44
45 Episode. 45
46 Episode. 46
47 Episode. 47
48 Episode. 48
49 Episode. 49
50 Episode. 50
51 Episode. 51
52 Episode. 52
53 Episode. 53
54 Episode. 55
55 Episode. 56
56 Episode. 57
57 Episode. 58
58 Episode. 59
59 Episode. 60
60 Episode. 61
61 Episode. 62
62 Episode. 63
63 Episode. 64
64 Episode. 65
65 Eposode.66
66 Episode. 67
67 Episode. 68
68 Episode. 69
69 Episode. 70
70 Episode. 71
71 Episode. 72
72 Episode. 73
73 Episode. 74
74 Episode. 75
75 Episode. 76
76 Episode.77
77 Episode. 78
78 Episode. 79
79 Episode. 80
80 Episode. 81
81 Episode. 82
82 Episode. 83
83 Episode. 84
84 Episode. 85
85 Episode. 86
86 Episode. 87
87 Episode. 88
88 Episode. 89
89 INFO
90 Episode. 90
91 Episode. 91
92 Episode. 92
93 Episode. 93
94 Episode. 94
95 Episode. 95
96 Episode. 96
97 Episode. 97
98 Episode. 98
99 Episode. 99
100 Episode. 100
101 Episode. 101
102 Episode. 102
103 Episode. 103
104 Episode. 104
105 Episode. 105
106 Episode. 106
107 Episode. 107
108 Episode.108
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
MC 1
2
MC 2
3
MC 3
4
MC 4
5
MC 5
6
MC 6
7
MC 7
8
MC 8
9
MC 9
10
MC 10
11
MC 11
12
MC 12
13
MC 13
14
MC 14
15
MC 15
16
MC 16
17
MC 17
18
MC 18
19
MC 19
20
MC 20
21
MC 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
episode 25
26
Episode 26
27
episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode. 30
31
episode. 31
32
episode. 32
33
episode. 33
34
episode. 34
35
episode. 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38.
39
Episode. 39
40
Episode 40.
41
Episode.41
42
Episode. 42
43
Episode. 43
44
Episode. 44
45
Episode. 45
46
Episode. 46
47
Episode. 47
48
Episode. 48
49
Episode. 49
50
Episode. 50
51
Episode. 51
52
Episode. 52
53
Episode. 53
54
Episode. 55
55
Episode. 56
56
Episode. 57
57
Episode. 58
58
Episode. 59
59
Episode. 60
60
Episode. 61
61
Episode. 62
62
Episode. 63
63
Episode. 64
64
Episode. 65
65
Eposode.66
66
Episode. 67
67
Episode. 68
68
Episode. 69
69
Episode. 70
70
Episode. 71
71
Episode. 72
72
Episode. 73
73
Episode. 74
74
Episode. 75
75
Episode. 76
76
Episode.77
77
Episode. 78
78
Episode. 79
79
Episode. 80
80
Episode. 81
81
Episode. 82
82
Episode. 83
83
Episode. 84
84
Episode. 85
85
Episode. 86
86
Episode. 87
87
Episode. 88
88
Episode. 89
89
INFO
90
Episode. 90
91
Episode. 91
92
Episode. 92
93
Episode. 93
94
Episode. 94
95
Episode. 95
96
Episode. 96
97
Episode. 97
98
Episode. 98
99
Episode. 99
100
Episode. 100
101
Episode. 101
102
Episode. 102
103
Episode. 103
104
Episode. 104
105
Episode. 105
106
Episode. 106
107
Episode. 107
108
Episode.108
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!