Beelzebub

... Naga yang sudah mengetahui keberadaan Beelzebub dalang dari wabah sihir kutukan racun yang menyerang banyak orang langsung pergi menggunakan sihir apinya dengan kecepata penuh sambil berkamuflase agar tidak terlihat oleh orang awam. Naga menekan energi sihirinya dan meningkatkan kecepatan bergeraknya menggunakan sihir jelaga yang membuat dirinya berubah menjadi sebuah asap hitam hingga kedatangan Naga tidak disadari oleh Beelzebub ataupun monster sihir yang bersamanya. Tiba - tiba Naga muncul di belakang Beelzebub yang membuat semua makhluk sihir di area tersebut terkejut termasuk Beelzebub itu sendiri....

“Cakar hitam dari neraka!” kata Naga dingin.

... Tiba - tiba muncul sebuah kuku panjang nan tajam dari bawah tanah yang langsung menusuk semua makhluk sihir yang berada di tempat tersebut. Beberapa makhluk sihir di tempat tersebut langsung musnah, beberapa ada yang mengalami luka fatal hingga tidak bisa bergerak lagi dan beberapa hanya mengalami luka ringan seperti yang dialami oleh Beelzebub. Tidak lama kemudian Beelzebub juga membalas serangan Naga dengan cara membuat pilar beracun dibawah kaki Naga yang membuat Naga harus melompat menghindarinya beberapa kali karena Beelzebub terus mengejar Naga dengan pilar beracun tersebut....

“Kamu harus berubah dalam wujud aslimu agar pertarungan ini lebih seimbang, jika dalam wujud manusia seperti itu tampaknya kamu terlalu lemah.” kata Naga penuh percaya diri yang membuat Beelzebub kesal.

“Jangan sombong dasar penyihir!” teriak Beelzebub kesal yang langsung berubah menjadi seekor lalat raksasa dengan banyak lalat kecil di sekitar tubuhnya.

“Iuh menjijikan.” ejek Naga sambil membuang muka.

“Kamu pasti akan menyesal memintaku bertarung dengan wujud ini.” kata Beelzebub yang tersenyum penuh percaya diri.

“Aku sudah menyesal karena penampilanmu sangat menjijikan!” jawab Naga memasang wajah jijik berusaha menahan muntah.

“Akan aku beri pelajaran kau penyihir sampah!” teriak Beelzebub semakin kesal.

... Tanpa Beelzebub sadari serangan Naga sebelumnya meninggalkan sisa - sisa jelaga di beberapa titik dan tidak lama kemudian jelaga tersebut membentuk seolah - olah bayangan Naga yang terbakar. Dengan cepat Naga berpindah posisi ke bayangannya yang terbuat dari jelaga dan terbakar sambil melewati tubuh Beelzebub sehingga tubuh Beelzebub ikut terbakar akibat perpindahan yang dilakukan Naga beberapa kali. Tidak berhenti sampai disitu Beelzebub yang kesakitan akibat tubuhnya terbakar langsung dihajar Naga dengan tangan kanannya hingga membuat Beelzebub menghantam dinding di belakangnnya....

“Kau salah jika berpikir dengan menghajarku seperti itu akan menang.” kata Beelzebub penuh percaya diri sambil mengusap darah yang berada di sekitar bibirnya.

“Maksudmu karena ini?” tanya Naga memastikan sambil menunjukan tangan kanannya yang terkena racun dari tubuh Beelzebub.

... Pada awanya Beelzebub tersenyum penuh kemenangan ketika melihat tangan kanan Naga terkena racun akibat menyentuh tubuhnya tapi tidak lama kemudian Naga membakar semua racun yang ada pada tangan kanannya dengan sihir api milik Naga. Seketika Beelzebub terkejut tidak percaya tapi Naga dengan cepat kembali menghajar tubuh Beelzebub dengan tangan kanannya hingga terpental ke sebelah kanan. Berikutnya Naga mengkombinasikan tinju kanannya dengan sihir api sehingga tinju Naga kali ini menghasilkan ledakan menembus tubuh Beelzebub hingga api ledakan tersebut menabrak dinding pelindung yang dibuat oleh Naga....

... Beelzebub yang kesakitan akibat serangan tinju ledakan api Naga terkejut karena ada dinding pelindung yang berada di sekitar mereka dan penasaran kapan Naga membuat dinding pelindung tersebut. Rupanya setelah serangan pertama Naga mulai membuat dinding pelindung memanfaatkan sihir perpindahan jelaga api yang membakar tubuh Beelzebub pertama kali. Seriring berjalannya waktu pertempuran dengan Beelzebub Naga memperkuat dinding pelindung sehingga Naga bisa leluasa melepaskan kekuatannya untuk memusnahkan Beelzebub....

“Huuuaaak!” tiba - tiba Naga memuntahkan darah yang membuat dirinya terkejut.

“Hahaha tampaknya aku menilaimu terlalu tinggi akibat dinding pelindung yang kamu buat.” kata Beelzebub tertawa penuh kemenangan.

“Setelah aku berubah menjadi wujud asliku secara konsisten tubuhku mengeluarkan racun ke atmosfer. Awalnya aku pikir kamu mengetahui hal tersebut hingga menciptakan dinding pelindung tapi tampaknya kamu baru menyadarinya. Sekarang apakah kamu bisa memusnahkan aku sebelum kamu tewas terlebih dahulu?” lanjut Beelzebub sambil tersenyum penuh kemenangan menatap Naga.

... Naga langsung mengusap darah di bibirnya dengan tangan kirinya sambil mengeluarkan buku elemental spirit miliknya. Tiba - tiba di semua ujung jari tangan kanan Naga muncul api berwarna biru lalu Naga menekan dada kirinya dengan kelima ujung jari tangan kanannya agar racun yang terhirup tidak cepat menyebar ke seluruh bagian tubuhnya. Setelah itu muncul sebuah perisai api tipis di sekitar tubuh Naga yang membakar udara beracun di sekitarnya sehingga udara beracun tidak kembali terhirup oleh Naga....

... Melihat Naga yang mampu dengan baik mengatasi udara beracun miliknya Beelzebub langsung membuat tombak beracun lalu menyerang Naga dengan tombak tersebut secara beruntun. Beberapa tombak Naga hindari dan tombak lainnya Naga hancurkan dengan tinju dari kedua tangannya yang sudah dilapisi dengan sihir api hingga membuat tombak beracun tersebut menguap serta dinetralisir. Area sekitar Naga dan Beelzebub sudah dipenuhi oleh cairan beracun serta udara beracun tapi Naga yang menggunakan sihir pelindung dari api membuat area pijakannya tidak terkena racun milik Beelzebub sama sekali....

... Dengan jumlah racun yang sudah sangat banyak Beelzebub membuat sebuah palu raksasa dari belakang tubuhnya sendiri dan tanpa basa basi langsung menghantamkan palu tersebut ke arah Naga. Naga yang sejak tadi memasang kuda - kuda bersiap menyerang langsung melepaskan energi elemen api super besar hingga area sekitar Naga mulai terbakar. Dengan seluruh kekuatan yang telah Naga persiapkan, Naga langsung menembakan tinju elemen api penuh energi ke arah Beelzebub yang sangat panas hingga seluruh racun Beelzebub menguap....

“Tinju matahari terbit!” teriak Naga penuh tekad.

... Akibat serangan tersebut Beelzebub langsung musnah menguap bersama semua racun yang ada di sekitarnya. Setelah berhasil memusnahkan Beelzebub, Naga mengeluarkan sihir api aura matahari untuk memastikan tidak ada racun dari Beelzebub yang masih tersisa di udara. Di tempat lain para korban yang mengalami keracunan dari sihir kutukan mulai pulih walaupun luka dibagian tubuhnya masih tetap ada, hanya saja bersifat luka biasa....

... Naga yang yakin sudah tidak ada lagi racun dari Beelzebub di udara langsung membuka sihir pelindung yang dia buat sebelumnya dan mulai menikmati udara segar dengan bebas. Berkat sihir api yang dia gunakan ke dada kanan dan melindungi sekeliling tubuhnya, Naga terhindar dari efek samping berkepanjangan racun sihir kutukan Beelzebub. Walaupun Naga sendiri masih bisa merasakan dampak racun Beelzebub yang sudah berada di dalam tubuhnya....

... Setelah beristirahat sejenak Naga kembali pulang ke restoran dan terus mengaktifkan sihir api di dada kanannya agar racun yang masih berada di dalam tubuhnya tidak menyebar dengan cepat. Keluarga para korban langsung tersenyum penuh kebahagiaan ketika keluarganya mulai kembali pulih begitupun dengan para tenaga medis yang berjuang merawat para korban. Senyum penuh kebahagiaan terukir di mayoritas wajah masyarakat Jabodetabek setelah wabah keracunan aneh ini berakhir meskipun banyak dari mereka yang masih penasaran terhadap fenomena keracunan aneh tersebut....

“Naga apa kamu baik - baik saja?” tanya Yuna cemas ketika menelpon Naga.

“Iya aku baik - baik saja kak, aku sudah kembali ke restoran.” jawab Naga santai yang membuat Yuna bernapa lega.

“Syukurlah.” jawab Yuna sambil tersenyum lega.

“Kakak juga jangan lupa beristirahat.” jawab Naga penuh perhatian.

“Iya.” jawab Yuna yang tidak lama kemudian mengakhiri panggilannya dengan Naga.

... Ketika Malik dan Lao melihat Yuna tersenyum lega kearah mereka, Malik dan Lao langsung menyadari bahwa Naga baik - baik saja. Banyak dari keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis yang merawat mereka selama wabah keracunan aneh ini. Resa, Bela, Lusi, dan Angela juga tersenyum lega penuh kebahagiaan ketika bertemu dengan Yuna bersama Malik serta Lao setelah wabah ini selesai....

“Apa yang ingin kamu tanyakan Resa?” tanya Yuna yang menyadari Resa punya beberapa pertanyaan untuk dirinya kala mereka sedang mencuci tangan sebelum berganti baju untuk pulang ke rumah mereka masing - masing.

“Apa Naga tahu bahwa dokter Yuna adalah seorang penyihir?” tanya Resa memastikan sambil menatap Yuna penuh tanya.

“Kami disarankan untuk menyembunyikan identitas kami sebagai penyihir termasuk dari keluarga kami sendiri karena dalam beberapa kasus sebuah keluarga hancur hanya karena salah satu dari mereka adalah seorang penyihir dan anggota keluarga lainnya tidak bisa menerima.” jawab Yuna ramah sambil menatap Resa.

“Aku mengerti dokter Yuna.” jawab Resa sambil tersenyum menatap Yuna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!