Pertemuan dan Dipertemukan

... Mengetahui bahwa selama ini Naga selalu membawa pemantik yang Resa berikan sejak SMA membuat Resa tersenyum bahagia menatap Naga sehingga mereka saling menatap satu sama lain. Komunikasi yang terpancar dari kedua mata mereka terhenti ketika ada panggilan tim medis untuk Resa dari radio komunikasi tim medis. Akhirnya Resa pergi meninggalkan Naga untuk bertugas setelah pamit kepada Naga dengan penuh senyum kebahagiaan....

... Naga menghubungi Kakeknya untuk melaporkan serangan Ifrit kemarin malam sekaligus keberhasilan Naga dan Yuna memusnahkan Ifrit kemarin malam. Setelah selesai menghubungi Kakeknya Naga hendak kembali ke dapur umum untuk bekerja tapi kali ini dihentikan oleh Sebastian yang mengetahui keadaan Naga. Hari itu memang bukan giliran tugas Naga di bagian dapur umum tapi Naga sempat berpikir ingin tetap berada disana lebih lama lagi....

“Tidak masalah jika kamu masih ingin tetap disini Naga, tapi tolong ikuti permintaan Yuna!” kata Sebastian mengingatkan Naga.

“Kalau begitu sebaiknya aku menemui Pika saja.” jawab Naga setelah menghela napas santai.

“Mungkin itu lebih baik Naga.” jawab Sebastian yang hendak bersiap pergi bersama Naga tapi langsung Naga hentikan.

“Tidak perlu biar aku sendiri saja, jika selesai dari sini kembalilah ke restoran!” pinta Naga ramah sambil menatap Sebastian.

“Aku mengerti Naga.” jawab Sebastian sigap sambil mengangguk paham.

... Tidak lama kemudian Naga langsung pergi meninggalkan area pengungsian dan tidak sengaja Resa melihat Naga yang pergi hingga membuat Resa langsung mencari keberadaan Sebastian. Sebastian memberitahu Resa bahwa Naga pulang menuju restoran karena memang pada hari itu bukan tugas tim mereka untuk bagian dapur umum. Mendengar hal itu Resa meminta kontak Naga kepada Sebastian, pada awalnya Sebastian menolak tapi setelah dibujuk oleh Resa akhirnya Sebastian memberikan kontak Naga kepada Resa....

... Ketika jam sudah mendekati waktu makan siang Yuna terbangun dari tidurnya dan langsung memeriksa tenda tempat Naga beristirahat. Ketika melihat Naga yang sudah tidak ada di ranjangannya Yuna tidak terkejut dan langsung mencari - cari keberadaan Naga. Tidak lama kemudian Bela yang tahu Naga sudah pulang memberitahu Yuna tentang kepulangan Naga karena Bela tahu bahwa Yuna sedang mencari Naga dan langsung membuat Yuna terkejut....

“Apa?” tanya Yuna tidak percaya yang membuat dirinya langsung mengeluarkan handphone miliknya dan membuat Resa, Bela, Lusi, serta Angela kebingungan.

“Apa yang terjadi dengan Naga, Yuna?” tanya Resa memastikan.

“Kemarin malam Naga sempat membantu seseorang yang membuat perut kirinya tertusuk oleh sebuah besi.” jawab Yuna berbohong sambil berusaha menghubungi Naga yang membuat Resa, Bela, Lusi, dang Angela terkejut.

... Yuna langsung kesal ketika Naga mengangkat telepon dari Yuna karena Naga pulang dengan kondisi perut yang masih terluka dan seharusnya tidak boleh terlalu banyak gerak terlebih luka tersebut menganguk sihir kutukan. Namun ketika Naga menjelaskan bahwa dirinya akan menemui Pika sang penyihir air panas, Yuna langsung mengerti rencana Naga. Akhirnya Yuna bisa kembali tenang dan Naga meminta Yuna untuk beristirahat karena kemarin malam Yuna terlalu banyak mengeluarkan tenaga terlebih karena dia datang sebagai seorang dokter....

... Naga tiba di kaki gunung Salak tempat kediaman Pika berada untuk meminta izin berendam di kolam darah neraka yang dia jaga. Tanpa banyak bicara Pika langsung mengizinkan Naga yang membuat Naga langsung pergi berendam di kolam darah neraka. Saat Naga sedang berendam Resa yang khawatir dengan keadaan Naga berusaha menghubungi Naga tapi tak kunjung diangkat oleh Naga yang membuat Resa semakin khawatir....

“Handphonemu terus berdering Naga dan seperti biasa tidak ada nama pada kontaknya.” kata Pika memberitahu Naga yang membuat Naga langsung mengambil handphone miliknya setelah selesai berendam.

“Aku juga tidak mengenali nomor ini.” jawab Naga ketika melihat banyak panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak dikenal dan tiba - tiba nomor tersebut kembali menelpon Naga yang diangkat tanpa berbicara sepatah katapun.

“Naga apa kamu baik - baik saja? Bagaimana dengan lukamu?” tanya Resa khawatir yang langsung Naga sadari dari suaranya.

“Tidak perlu khawatir, aku baik - baik saja Lea.” jawab Naga santai.

“Kamu tidak seharusnya pulang dengan luka tusuk di perutmu Naga.” kata Resa cemas dengan mata berkaca - kaca.

“Tenda perawatan di lokasi pengungsian sudah seharusnya untuk para korban, jadi lebih baik aku dirawat di tempat lain Lea.” jawab Naga lemah lembut yang membuat percakapan mereka terhenti sejenak.

“Jangan lupa beristirahat Lea!” pinta Naga penuh perhatian.

“Kamu mengkhawatirkan aku?” tanya Resa sambil tersenyum bahagia memastikan.

“Ah sepertinya aku juga perlu beristirahat dengan lukaku ini.” jawab Naga salah tingkah yang langsung mengakhiri panggilannya dengan Resa.

... Setelah selesai menelpon Naga, Resa langsung tersenyum bahagia terutama ketika Naga memintanya untuk beristirahat. Namun ketika Resa hendak masuk ke tenda timnya secara tidak sengaja Resa mendengar Bela, Lusi, Angela, dan Yuna yang sedang membicarakan gelang di tangan kiri Yuna. Bela, Lusi, dan Angela menebak bahwa gelang tersebut diberikan oleh Naga karena sebelumnya mereka belum pernah melihat Yuna mengenakan gelang tersebut....

... Namun Yuna menjawab bahwa gelang itu dia beli sendiri sebagai jimat keberuntungan dan dia baru memakainya karena dia lupa untuk memakainya kemarin sambil tersenyum. Bela, Lusi, dan Angela tersenyum jahil tidak percaya dengan jawaban Yuna yang membuat Resa kembali berpikir bahwa Naga menyukai Yuna. Di sisi lain Resa melihat dan mendengar sendiri bahwa selama ini Naga selalu membawa pemantik pemberiannya tapi Resa tetap tidak tahu bagaimana perasaan Naga saat ini kepadanya ataupun kepada Yuna....

... Tidak lama kemudian tim Yuna kembali berpatroli memeriksa keadaan beberapa pasien yang memerlukan pengawasan secara berkala dan bersyukur pagi hingga malam hari itu tidak lagi terjadi gempa susulan. Keadaan pasien dan korban juga mulai membaik sehingga keesokan harinya tim medis yang bertugas akan dikurangi untuk diminta beristirahat. Tim Yuna adalah salah satu tim medis yang diizinkan pulang oleh rumah sakit tempat mereka bekerja....

... Setelah selesai sarapan masing - masing anggota tim Yuna pulang ke kediaman mereka masing - masing. Resa beristirahat lalu makan siang seorang diri di kediamannya lalu berpikir untuk makan malam di restoran ‘Keajaiban Bumi’ sekaligus menjenguk Naga. Namun setelah makan siang tiba - tiba Mamah Resa menelponnya dan meminta Resa untuk pulang ke rumah orang tuanya karena ada seorang pria yang ingin dikenalkan kepada Resa....

... Dengan terpaksa Resa menerima permintaan Mamahnya untuk menghindari perdebatan dan langsung berkemas serta segera pulang ke rumah kedua orang tuanya. Setibanya di rumah kedua orang tuanya Resa langsung bertemu dengan Ibu dari Lao seorang pria yang hendak dijodohkan dengan Resa. Ibunya Lao langsung terpesona dengan kecantikan dan etika Resa dalam berkomunikasi serta mengagumi semangat kerja Resa sebagai seorang dokter....

... Ibu Lao yang tidak ingin memaksakan kehendak kepada anaknya bersikap santai mendengar Resa yang sibuk bekerja terutama tiga hari terakhir harus datang ke lokasi korban gempa dalam misi kemanusiaan. Di tempat lain Lao sedang mengobrol dengan Ayahnya Resa terkait pekerjaannya saat ini sebagai petugas pemadam kebakaran. Rupanya Resa dan Lao pernah bertemu sebelumnya yang juga diatur oleh kedua orang tua mereka masing - masing tapi tidak lama kemudian mereka harus pergi karena pekerjaan mereka masing - masing....

... Setelah saling bertemu dengan kedua orang tua masing - masing Resa dan Lao mengobrol berdua di sebuah ruangan dengan santai. Resa menjelaskan pandangan kedua orang tuanya kepada Lao yang menurut mereka seorang pekerja keras, ambisius, jujur, rendah hati dan bijaksana. Namun ketika Resa menanyakan perasaan Lao kepada dirinya, Lao menjawab bahwa Resa wanita yang baik tapi Lao tidak menyukai Resa sebagai seorang kekasih karena berkenalan terlalu terburu - buru....

“Aku juga menyukai seseorang.” kata Resa tiba - tiba yang membuat Lao terkejut karena Resa mau cukup terbuka kepada dirinya terkait perasaannya.

“Jadi orang tuamu tidak setuju?” tanya Lao memastikan sambil menatap ke arah Resa yang dijawab anggukan oleh Resa.

“Apa rencanamu? Apa kamu membutuhkan bantuanku?” lanjut Lao ramah sambil tersenyum penuh percaya diri.

... Ketika Lao dan Resa kembali berkumpul bersama orang tua mereka untuk makan malam Lao berterus terang tentang pekerjaannya yang membuat dirinya sulit untuk bertemu kedua orang tuanya. Bahkan Lao juga menceritakan bahwa dirinya puas dengan pekerjaannya saat ini dan tidak terlalu berambisi untuk mencapai suatu posisi yang tinggi. Bagi kedua orang tua Lao ucapan Lao cukup membuat suasana menjadi canggung tapi Resa memberikan acungan jempol kepada Lao dibawah meja karena akting Lao pada saat itu....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!