Hidup dan Mati

... Pada malam hari itu Naga merasakan ada yang janggal tidak jauh dari restorannya yang membuat dirinya bersiap untuk pergi setelah selesai membersihkan restoran. Sebastian yang melihat Naga hendak pergi bersiap untuk ikut bersama Naga tapi kali ini Naga meminta Sebastian untuk berbelanja seperti biasa tanpa dirinya. Tanpa banya berbicara Sebastian langsung mengikuti intruksi dari Naga dan Naga langsung pergi menuju gunung Hambalang, Bogor dengan menggunakan sepeda motor miliknya seorang diri....

... Setelah tiba di jalanan terakhir untuk sepeda motor, Naga langsung memarkirkan sepeda motornya dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki hingga jauh dari area pemukiman manusia. Tiba - tiba muncul sesosok makhluk sihir yang menyerang Naga dari atas dan berhasil Naga hindari dengan mudah. Namun rupanya serangan tersebut hanya pemicu agar Naga bergerak ke jebakan yang telah makhluk sihir tersebut siapkan untuk Naga....

... Ketika Naga baru mendarat setelah menghindari serangan mahkluk sihir tersebut di sebelah kiri Naga muncul sebuah kerucut gunung berapi kecil dan langsung menembakan api ke arah Naga. Tidak lama kemudian Naga muncul dari balik ledakan api tersebut dengan keadaan tidak terluka sedikitpun yang membuat sang makhluk sihir tersebut terkejut. Makhluk sihir tersebut bernama Gloom sang hantu api rembulan yang memiliki tubuh tinggi besar berotot dengan kepala lonjong memanjang ke atas seperti plastisin yang ditarik....

... Sadar serangannya belum mengenai Naga, Gloom langsung menyemburkan api dari mulutnya yang menghancurkan area sekitarnya tapi Naga berhasil pergi sebelum serangan tersebut mengenainya. Gloom bergerak cepat ke arah Naga dan menyerang Naga dengan bola api yang dia ciptakan di tangan kanannya tepat mengenai Naga. Tidak berhenti sampai disitu Gloom melanjutkan serangannya dengan meledakan tubuh Naga menggunakan kekuatan api yang berasal dari tangan kanannya hingga membuat ledakan besar....

“Sepertinya kamu tidak sekuat yang dibicarakan.” kata Gloom penuh percaya diri sambil tersenyum sombong dengan suara mencekam dan berjalan pergi.

“Apa kamu sudah mau pergi? Bukankah kita baru saja mulai?” tanya Naga santai sambil melihat ke arah Gloom dengan penuh senyuman.

“Mustahil aku jelas merasakan seranganku mengenaimu!” jawab Gloom yang terkejut melihat Naga tidak terluka sedikitpun dengan suara mencekam.

“Sederhana, aku hanya menggunakan kemampuan dinding pelindung elemental spirit yang melindungi tubuhku dan menyesuaikan elemennya dengan elemen seranganmu.” jawab Naga santai.

... Ketika Gloom hendak kembali menyerang Naga dengan cepat Naga berlari ke arah Gloom terlebih dahulu dan langsung memukul perut Gloom dengan telapak tangan kanannya. Tubuh Gloom yang hendak terpental langsung dipegang oleh tangan kiri Naga sehingga Naga bisa melakukan serangan beruntun ke tubuh Gloom dengan menggunakan tangan kanannya. Setelah menerima pukulan beruntun di perutnya Gloom ditendang oleh Naga hingga terpental beberapa puluh meter dan Naga langsung mengeluarkan buku elemental spirit miliknya....

“Summon spirit : elemen air Kyogre!” kata Naga penuh percaya diri dan tiba - tiba muncul sosok makhluk sihir berwarna biru yang berdiri di sebelah kanan Naga.

... Tanpa banyak bicara Naga bersama Kyogre langsung melesat ke arah Gloom dan langsung menyerang Gloom terus menerus selayaknya seseorang yang sedang mengoper bola dengan menggunakan tangannya ataupun kakinya. Gloom yang sudah babak belur menerima serangan beruntun Naga dengan Kyogre hanya mampu berdiri menahan sakit serta memikirkan rencana untuk melarikan diri. Naga yang menyadari hal itu langsung pura - pura lengah dan membuat Gloom berusaha melarikan diri dari Naga serta Kyogre....

“Kabut es : udara yang membeku.” kata Kyogre sambil memegang tangan kanan Gloom dan seketika udara disekitar serta tubuh Gloom mulai membeku perlahan.

“Apa kamu masih berpikir aku tidak sekuat yang dibicarakan?” tanya Naga santai sambil tersenyum menatap Gloom.

... Tanpa banyak bicara Naga langsung menarik kepala Gloom dengan tangan kanannya hingga kepala Gloom terpisah dari tubuhnya bersama tulang belakangnya. Tidak lama kemudian tubuh Gloom musnah selayaknya debu yang tertiup angin dan dunia di sekitar Naga tiba - tiba berubah. Rupanya sejak awal Naga memancing Gloom masuk ke dalam dunia paralel yang membuat Naga bisa bertarung dengan bebas dan tidak akan memberikan dampak kerusakan ke dunia nyata dari pertarungan yang Naga lalui....

... Setelah memusnahkan Gloom, Naga langsung pulang kembali ke restoran untuk mempersiapkan menu spesial untuk jam sarapan ketika restoran sudah mulai buka. Masyakarat sekitar gunung Hambalang, Bogor memulai aktivitas rutin mereka seperti biasa tanpa ada yang mengetahui pertempuran Naga sebelumnya. Sebastian yang menyambut kepulangan Naga langsung memeriksa keadaan Naga dan setelah memastikan keadaan Naga baik - baik saja mereka berdua mulai membuka restoran seperti biasanya....

... Pada jam makan siang hari ini Resa kembali menggunakan aplikasi pesan antar untuk bisa makan siang dengan menu restoran ‘Keajaiban Bumi’ hanya saja kali ini Resa menawarkan hal tersebut kepada Yuna, Bela, Lusi dan Angela. Hal itu membuat mereka berlima makan di kantin rumah sakit tapi dengan pesanan mereka dari restoran milik Naga. Ketika mereka sedang mengobrol santai, beristirahat setelah makan siang tiba - tiba terjadi gempa bumi yang membuat semua orang berlari keluar untuk menyalamatkan diri mereka dan orang - orang terdekat mereka....

... Tidak ada korban jiwa di sekitar area rumah sakit setelah gempa bumi terjadi tapi tidak dengan masyarakat di sekitar gunung Gede Pangrango. Hal itu membuat perwakilan tenaga medis, TNI, POLRI, dan damkar yang berada di area Jabodetabek pergi ke sekitar area pusat gempa yang berada di kaki gunung Gede Pangrango termasuk Yuna, Resa, Bela, Lusi serta Angela. Setibanya tim medis di lokasi kejadian mereka semua langsung sibuk membantu evakuasi dan merawat para korban yang mengalami luka - luka....

“Syukurlah cederamu sedikit silahkan beristirahat di tenda darurat yang tersedia!” kata Resa setelah mengobati salah satu pasien yang terluka dengan penuh senyuman yang membuat Bela dan Lusi terkejut hingga saling bertukar pandangan.

... Selama ini yang Bela dan Lusi tahu bahwa Resa dijuluki dokter mesin karena dia fokus mengobati pasien tanpa memikirkan perasaan pasien selama dirinya bisa menyelamatkan nyawa sang pasien. Namun meskipun baru hari ketiga Resa ditugaskan untuk menjadi murid yang mendampingi Yuna tampaknya hal positif dari Yuna mulai ditemukan dalam diri Resa. Ketika Resa hendak pergi bersama Bela dan Lusi untuk memeriksa korban lainnya tiba - tiba sang pasien menggenggam tangan Resa yang membuat Resa kembali menghampiri sang pasien....

“Ada apa? Kamu merasakan kesakitan dibagian yang lain?” tanya Resa penuh perhatian sambil menatap sang pasien.

... Tiba - tiba sang pasien melepas sepatunya dan memberikannya kepada Resa karena Resa kehilangan sepatunya saat membantu mengevakuasi dan merawat para korban sehingga Resa menggunakan alas kaki seadanya. Ketika Resa, Bela, dan Lusi melanjutkan perjalanan mencari korban tiba - tiba ada petugas damkar yang memanggil mereka untuk memeriksa jasad ibu hamil. Setelah diperiksa oleh Nara rupanya bayi dalam kandungan ibu tersebut masih hidup sehingga Nara memutuskan untuk melakukan operasi cesar untuk menyelamatkan bayi tersebut....

... Bela dan Lusi setuju dengan keputusan Resa tapi Resa meminta Lusi untuk memanggil Yuna karena dirinya membutuhkan bantuan Yuna saat itu. Tidak lama kemudian Yuna datang untuk membantu Resa bersama Angela dan mereka berlima berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa sang bayi. Setelah melewati berbagai rintangan akhirnya sang bayi berhasil dikeluarkan dari perut sang ibu dengan selamat dan langsung dibawa ke tempat yang lebih aman untuk mendapatkan pengawasan lebih lanjut oleh Yuna....

... Setelah melakukan operasi cesar Resa menjahit kembali perut sang ibu sebelum jasad sang ibu akan dimakamkan. Namun saat dalam proses itu Resa teringat perkataan dokter Johan sebelum dokter Johan meminta Resa untuk menjadi murid Yuna serta mengingat kembali sumpah dokter yang dia ucapkan. Bela dan Lusi yang melihat Resa menangis berusaha menenangkan Resa dengan memeluknya lalu tidak lama kemudian mereka kembali bergerak untuk mengobati luka para korban lainnya yang berhasil di selamatkan....

... Naga berkomunikasi dengan kolega pemilik restoran yang dia kenal memutuskan untuk pergi ke area korban gempa membantu menyediakan makanan bagi para korban serta para tim penyelamat. Mereka semua berencana akan pergi besok jam 6 pagi dan akan ada dua tim yang begiliran datang bergantian selang satu hari. Setelah selesai berkomunikasi dengan para koleganya tiba - tiba kakek salah satu dewan penasihat kementrian pertahanan mewakili divisi pertahanan sihir dan mitologi menghubungi Naga....

“Ada apa Kek?” tanya Naga ramah.

“Gempa gunung Gede Pangrango bukan karena kejadian alam.” jawab Kakek tegas yang membuat Naga terkejut.

“Kami memang berencana pergi kesana besok Kek.” jawab Naga sigap.

“Baiklah, tolong pastikan keadaan disana dan lakukan tindakan apapun yang diperlukan Naga!” pinta Kakek tegas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!