Serangan Makhluk Sihir

... Setelah Dueoksini musnah pikiran semua orang yang dikontrol oleh Dueoksini mulai kembali dan terkejut karena mereka semua dalam kondisi sedang mendaki gunung Sanggabuana. Yuna memberitahu Lao bahwa seluruh anggota timnya sudah mengetahui identitas dirinya sebagai penyihir dan mereka berempat menerima keberadaan Yuna. Akhirnya Yuna mengajak Lao untuk bertemu dengan keempat anggota timnya sambil menjelaskan kronologi yang terjadi kepada mereka berempat....

... Tidak lama kemudian Yuna dan Lao menghampiri Resa, Bela, Lusi serta Angela mengajak mereka beristirahat sejenak di tempat yang tidak ada orang lain kala para korban mulai menuruni gunung Sanggabuana. Yuna menceritakan bahwa mereka pikiran mereka berempat dikendalikan oleh makhluk sihir bernama Dueoksini yang membuat mereka berempat ada di gunung Sanggabuana. Lao menambahkan bahwa orang - orang yang pikirannya dikendalikan oleh Dueoksini akan berakhir meninggal entah karena saling membunuh atau bunuh diri....

“Tunggu kapten Lao mengetahui banyak tentang Dueoksini, apakah kapten Lao juga seorang penyihir?” tanya Bela memastikan.

“Iya Lao juga seorang penyihir sama sepertiku dan dia yang memusnahkan Dueosini hingga kalian pikiran kalian bisa terbebas dari pengaruh Dueoksini.” jawab Yuna sambil melihat seluruh anggota timnya yang terkejut.

“Apa itu artinya kapten Lao sudah mengenal dokter Yuna sejak lama sebagai penyihir juga?” tanya Lusi penasaran.

“Iya aku sudah mengenal Yuna sejak lama baik sebagai penyihir ataupun seorang dokter.” jawab Lao ramah.

“Terima kasih kapten Lao.” jawab Resa ramah yang diikuti oleh Bela, Lusi, dan Angela dengan penuh hormat.

“Kenalan penyihir kita bertambah satu.” lanjut Angela sambil tersenyum lega.

... Setelah merasa cukup beristirahat mereka berenam turun gunung dan langsung kembali ke rumah sakit. Di media sosial fenomena tersebut viral meskipun tidak ada dokumentasi perjalanan pendakian mereka karena orang - orang baru merekam ketika sedang turun gunung. Banyak spekulasi yang berkembang di masyarakat tentang hal itu tapi tidak ada satupun dari spekulasi tersebut yang mengarah ke Dueoksini....

... Hingga akhirnya fenomena tersebut hanya menjadi pembicaraan hangat tak berujung di media sosial sampai malam harinya. Naga yang melihat berita tersebut langsung pergi ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Yuna dan kebetulan saat itu Yuna dan timnya sudah kembali ke rumah sakit sementara Lao sudah kembali ke markas pemadam kebakaran. Naga langsung menemui Yuna dan memastikan Yuna baik - baik saja tanpa disadari Resa melihat Naga yang datang menghampiri Yuna hingga Resa terdiam cemburu melihat kedekatan Naga dan Yuna....

“Aku tidak terkena sihir Dueoksini Naga, Resa yang kena.” kata Yuna yang langsung membuat Naga cemas.

“Tapi Resa sudah baik - baik saja dan dia ada di dalam.” lanjut Yuna ramah.

“Pergilah!” pinta Yuna yang menyadari bahwa Naga sangat khawatir kepada Resa dan akhirnya Naga masuk ke dalam mencari keberadaan Resa.

“Lea apa kamu baik - baik saja?” tanya Naga cemas sambil menatap Resa.

“Aku baik - baik saja Naga.” jawab Resa sambil tersenyum manis menatap Naga.

“Kamu mengkhawatirkan aku?” tanya Resa yang tersipu malu menatap Naga.

“Iya.” jawab Naga santai sambil mengangguk.

“Kamu datang kesini karena mengkhawatirkan aku atau karena mengkhawatirkan dokter Yuna?” tanya Resa yang ingin memastikan perasaan Naga kepada dirinya.

“Tentu aku mengkhawatirkan kalian berdua.” jawab Naga sambil tersenyum yang membuat Resa kebingungan.

“Maaf aku terburu - buru datang kesini setelah mendengar beritanya, jadi aku tidak membawa apapun.” lanjut Naga ramah.

“Tidak apa Naga, kami sudah makan malam.” jawab Resa sambil tersenyum ramah.

“Syukurlah, kalau begitu aku pamit pulang ya Lea.” kata Naga yang langsung pergi meninggalkan Resa yang masih kebingungan.

... Bagi Resa perasaan Naga kepadanya ataupun kepada Yuna masih belum jelas tapi Resa masih takut untuk bertanya kepada Naga secara terang - terangan terkait hal itu. Resa takut mendengar jawaban bahwa Naga mencintai Yuna dan lebih memilih Yuna daripada dirinya sehingga Resa hanya bisa bertanya seperti tadi. Tidak lama setelah Naga pergi Resa dan karyawan rumah sakit lainnya mulai pulang ke kediaman mereka masing - masing kecuali yang mendapat tugas jaga malam....

... Setibanya Naga di rumahnya, Naga langsung menghubungi kakeknya dan sangat yakin bahwa serangan Dueoksini hari ini ada hubungannya dengan serangan Gapsangoe tempo hari. Sang Kakek yang telah mengirimkan beberapa orang untuk melakukan penyelidikan menemukan beberapa hal yang mengarah kepada adanya seorang penyihir yang ingin membunuh para manusia. Namun Naga sangat yakin bahwa yang melakukan ini bukan seorang penyihir bisa jadi sekelompok, bahkan bisa jadi melibatkan makhluk sihir yang sangat kuat....

... Mendengar pendapat Naga sang Kakek akan menugaskan lebih banyak penyihir untuk menyelidiki hal ini serta menyiapkan beberapa penyihir untuk berjaga - jaga menghadapi situasi terburuk. Sang Kakek juga meminta Naga terus bersiaga karena jika ucapan Naga terbukti benar maka banyak nyawa manusia yang akan jadi taruhan. Naga mengerti yang dimaksud oleh Kakeknya dan setelah mengakhiri panggilan dengan sang Kakek, Naga membuat beberapa gagak sihir yang Naga kirim untuk berpatroli secara berkala....

... Ulah Dueoksini yang mengendalikan pikiran masih jadi perbincangan di media sosial selama beberapa hari terakhir. Namun pembicaraan tersebut selalu berakhir dengan pembicaraan tak berujung termasuk di lingkungan rumah sakit tempat Resa bekerja. Resa, Bela, Lusi, dan Angela yang mengetahui kejadian sebenarnya tetap tutup mulut demi menjaga identitas Yuna serta Lao....

... Naga dan Resa terus saling berkomunikasi satu sama lain yang membuat Resa jadi sering mengecek handphonenya dan terlihat tersenyum ketika sedang membaca pesan dari handphonennya. Bela, Lusi, dan Angela sesekali menggoda Resa yang mereka yakini sedang kasmaran tapi Resa tetap tutup mulut terkait seorang pria yang membuatnya merasakan kembali jatuh cinta. Yuna hanya tersenyum melihat Resa yang bahagia setiap kali berkomunikasi dengan Naga walaupun sesekali Resa melihat ke arah Yuna dengan tatapan cemburu dan penuh tanya....

... Meskipun Resa masih penasaran dengan hubungan Naga dan Yuna tapi hal itu tidak mengganggu profesionalitas Resa dalam bekerja serta berkomunikasi dengan Yuna begitupun kala Resa hendak bertemu Naga. Malam Minggu kali ini Naga sudah berjanji akan menonton film bersama Resa setelah Resa pulang bekerja. Di pagi harinya Lao datang ke restoran Naga untuk sarapan seperti biasa hanya saja kali ini Lao duduk di pojokan karena ada hal yang perlu dibicarakan dengan Naga....

“Dua hari setelah penyerangan Dueoksini aku harus menghadapi Teoreokson dan kemarin malam aku baru menghadapi Geuseunsae. Tidak mungkin sekelompok penyihir bisa memanggil mereka dan mereka mau mengikuti permintaan sekelompok penyihir Naga.” kata Lao penuh percaya diri.

“Apa kamu memiliki tebakan untuk hal ini?” lanjut Lao memastikan.

“Azazel.” jawab Naga sambil melihat ke arah Lao yang membuat Lao terkejut.

“Aku memang belum punya bukti untuk berkata seperti itu, tapi jika Ifrit membuat gempa di gunung Gede Pangrango berdasarkan perintah maka hanya sedikit yang bisa memerintahkan Ifrit melakukan suatu hal.” lanjut Naga penuh percaya diri.

“Sejujurnya aku tidak mau mempercayainya tapi jawaban itu adalah jawaban yang paling masuk akan mengingat yang diinginkan Azazel hanyalah kehancuran manusia.” jawab Lao khawatir ucapan Naga benar.

...Naga memberitahu Lao bahwa setelah serangan Dueoksini Naga mengirimkan beberapa sihir gagak untuk berpatroli. Meskipun sihir gagak tersebut tidak berpatroli ke setiap sudut kota dan Naga hanya mengirimkan ke beberapa lokasi yang mungkin jadi tempat persembunyian makhluk sihir tapi sihir gagak milik Naga tidak bisa menemukan apapun. Jika Lao tidak menceritakan tentang Teoreokson ataupun Geuseunsae kepada Naga mungkin Naga akan berpikir bahwa serangan makhluk sihir kepada manusia akhir - akhir ini hanya kejadian anomali semata....

...Umumnya makhluk sihir tidak selalu menyerang atau menargetkan nyawa manusia karena sebagai makhluk hidup mereka juga memiliki ambisi untuk memenuhi hasrat mereka sendiri. Namun makhluk sihir yang muncul belakangan ini adalah makhluk sihir yang memiliki hasrat membunuh manusia hanya untuk bersenang - senang saja. Terlebih makhluk sihir tersebut berasal dari luar Indonesia yang mana hal itu sangat tidak lazim terjadi kecuali seseorang memanggil mereka atau memerintahkan mereka....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!