Penerimaan

... Ketika Naga dan Yuna sedang asyik mengobrol berdua secara tidak sengaja Resa melihat mereka berdua yang membuat Naga dan Yuna langsung melihat ke arah Resa kompak. Resa yang cemburu melihat kedekatan Naga dan Yuna langsung pergi bersembunyi yang membuat Yuna hendak menyusulnya tapi langsung di tahan oleh Naga. Pada awalnya Yuna khawatir Resa mendengar pembicaraan mereka tapi Naga memberitahu bahwa Resa belum lama tiba sehingga dia tidak mendengar pembicaraan kita sedikitpun apalagi tentang Yuna yang hendak pindah bekerja karena sudah ketahuan sebagai penyihir....

“Apa sebaiknya aku memberitahu Resa bahwa aku adalah kakakmu?” tanya Yuna sambil menatap Naga.

“Sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat kak.” jawab Naga santai.

“Benar juga.” jawab Yuna sambil menarik napas panjang.

“Lagipula Lea yang cemburu tampak menggemaskan bukan?” tanya Naga sambil tersenyum bahagia menatap Yuna.

“Berhenti menjahili Resa Naga, jika tiba - tiba ada seseorang pria yang datang menghampiri Resa dan membuat dia nyaman lalu dia berpaling bagaimana?” tanya Yuna sambil tersenyum menggoda Naga.

“Mungkin itu lebih baik bagi Lea.” jawab Naga sambil tersenyum lega yang membuat Yuna langsung menatap Naga dalam - dalam karena mengerti maksud Naga.

... Naga bercerita bahwa malam kedua Resa tinggal di asrama markas pemadam kebakaran dirinya dan Resa makan malam bersama dan menghabiskan waktu beberapa jam bersama. Sejak saat itu setiap hari Naga dan Resa saling berkomunikasi via chat membicarakan tentang banyak hal dimana sejak itu Naga merasa tidak ingin membuat Resa dalam bahaya mengingat Naga juga merupakan seorang penyihir. Yuna yang mendengar hal tersebut meyakinkan Naga bahwa Resa akan baik - baik saja karena Yuna percaya bahwa Naga pasti akan melindungi Resa apapun yang terjadi dengan cara apapun yang bisa Naga lakukan....

“Semua itu bergantung Lea sendiri apakah dia mau terus menjalani hari bersamaku atau tidak.” jawab Naga yang tersenyum penuh percaya diri sambil berjalan pergi meninggalkan Yuna.

... Naga tahu bahwa Resa masih tidak jauh dari posisi Naga dan Yuna yang sedang mengobrol tapi Resa juga tidak bisa mendengar percakapan Naga dan Yuna. Naga menghampiri Resa dengan penuh senyuman menatap Resa yang masih cemburu kepada Yuna hingga tidak bisa berkata sepatah katapun. Melihat Resa yang cemburu membuat Naga tersenyum bahagia dan pamit pulang karena Resa tidak kunjung menjawab apapun yang dibicarakan oleh Naga....

“Naga, apa kamu ...” kata Resa yang langsung tertunduk ragu.

“Aku pulang dulu Lea.” jawab Naga yang langsung melanjutkan perjalananya sambil tersenyum menatap Resa.

... Perasaan cemburu, bingung, dan tidak ingin menyakiti Naga membuat Resa terdiam tidak tahu cara menyampaikan hal yang ingin dia sampaikan kepada Naga. Padahal meskipun Resa tidak mengatakannya Naga tahu bahwa Resa ingin memberitahu tentang Yuna yang merupakan seorang penyihir. Naga juga tahu bahwa Resa kebingungan menyampaikan hal tersebut dan ingin menjaga perasaan Naga kepada Yuna serta menjaga rahasia Yuna....

... Tidak lama setelah Naga dan semua karyawannya pulang Yuna beserta semua timnya pamit kepada tim pemadam kebakaran untuk pulang ke kediaman mereka masing - masing. Namun Yuna pergi ke rumah sakit terlebih dahulu untuk mengemasi barang - barang pribadinya sebelum besok mengajukan surat pengunduran diri. Keesokan paginya Resa, Bela, Lusi dan Angela terkejut ketika melihat meja Yuna sudah bersih dari barang - barang pribadi Yuna yang membuat mereka langsung mencari - cari keberadaan Yuna....

... Akhirnya Resa, Bela, Lusi, dan Angela menemukan Yuna yang sedang berjalan dengan tampilan casual ke arah kantor dokter Johan sehingga mereka berempat kompak memanggil Yuna. Mereka berempat meminta Yuna unutk mengobrol dengan mereka di ruangan tertutup sehingga mereka berlima pergi ke atap rumah sakit yang tidak ada orang di sekitar sana. Yuna tidak menyalahkan pandangan Resa, Bela, Lusi, dan Angela tentang penyihir tapi Yuna juga tidak ingin membuat mereka berempat tidak nyaman bahkan ketakutan dengan keberadaan Yuna....

“Daripada keberadaanku yang membuat salah satu dari kalian pindah atau bahkan kalian semua pindah dari rumah sakit ini lebih baik aku yang pindah sesegera mungkin.” jawab Yuna sambil tersenyum menahan rasa sedihnya.

“Memang apa salahnya menjadi seorang penyihir?” tanya Resa yang membuat Yuna, Bela, Lusi, dan Angela langsung melihat ke arah Resa.

“Aku memang pernah mendengar bahwa para penyihir menggunakan kekuatan sihir untuk melakukan tindak kriminal tapi aku percaya dokter Yuna bukan penyihir seperti itu. Bahkan dengan kemampuan sihir penyembuh dokter Yuna seharusnya bisa membantu banyak nyawa tapi karena stigma masyarakat kemampuan dokter Yuna jadi terabaikan.” lanjut Resa penuh percaya diri.

“Pada awalnya aku juga takut ketika tahu dokter Yuna adalah seorang penyihir, tapi setelah malam itu aku selalau berpikir bagaimana mungkin seorang penyihir yang memiliki sihir penyembuh bisa melukai orang lain.” tambah Angela yang melihat ke arah Yuna sambil tersenyum bangga.

“Jika saat ini manusia pada umumnya berpikir bahwa penyihir hanya sekumpulan kriminal kejam dan menyeramkan, izinkan aku mendukungmu dokter Yuna agar manusia normal bisa hidup berdampingan dengan para penyihir.” lanjut Bela penuh percaya diri sambil menatap Yuna bangga.

“Aku juga percaya bahwa dokter Yuna tidak akan menyakiti siapapun.” tambah Lusi penuh percaya diri sambil menatap Yuna dengan mata berkaca - kaca.

“Maukah dokter Yuna tetap menjadi ketua tim kami dan terus bekerja bersama kami?” tanya Resa penuh harap yang membuat Yuna meneteskan air mata terharu.

“Kalau begitu aku akan membawa barang - barangku dulu ya.” jawab Yuna yang langsung menghapus air matanya lalu tersenyum.

... Setelah pembicaraan tersebut mereka berlima berpeluka lalu Yuna pergi untuk membawa barang - barang pribadinya kembali. Sementara Resa, Bela, Lusi, dan Angela kembali bekerja seperti biasanya sambil menunggu Yuna kembali ke rumah sakit. Tidak lama kemudian Naga tiba di rumah sakit sambil membawa salah satu karyawannya yang pingsan dan Resa yang kebetulan lewat langsung mengambil tanggung jawab pemeriksaan salah satu karyawan Naga....

... Naga menunggu hasil pemeriksaan dokter sambil menghubungi beberapa orang memastikan semua keadaan baik - baik saja terlebih ketika Naga sudah mengetahui bahwa karyawannya ini sedang cuti kuliah. Tidak lama kemudian Resa keluar dan memberitahu Naga bahwa karyawannya kelelahan hingga pingsan dan saat ini sudah siuman setelah Resa memberikan infus kepadanya. Mendengar hal itu Naga langsung menemui karyawannya dengan tatapan serius sambil mengambil sebuah kursi untuk duduk di depannya yang membuat Resa ikut menemani Naga....

“Bukankah sudah jelas kontrak kita agar kamu bisa bekerja dengaku Susan?” tanya Naga tegas sambil menatap Susan tajam.

“Kak Naga, maafkan aku! Aku tidak bermaksud melanggar kontrak kita dan aku akan segera kembali ke restoran.” jawab Susan sambil meneteskan air mata yang menyadari bahwa Naga sudah mengetahui dirinya sedang cuti kuliah.

“Jangan cabut infusnya dan tetap beristirahatlah disini!” pinta Naga tegas yang langsung bangkit dari duduknya dan membuat Susan terduduk sambil menangis.

“Kak Naga maafkan aku, aku masih butuh bekerja di restoran kak Naga!” kata Susan sambil menangis yang membuat Resa iba sambil melihat ke arah Naga.

“Kalau memang begitu tepati kontrakmu dan datanglah dalam keadaan sehat!” jawab Naga tegas sambil melihat ke arah Susan.

“Untuk saat ini tetaplah disini sampai kamu pulih, Sebastian sedang mengantarkan ibumu ke rumah sakit ini bersama beberapa tim medis dengan ambulance. Aku juga sudah menghubungi beberapa kenalanku untuk merawat adikmu selama kamu dan ibumu di rumah sakit untuk pemeriksaan.” lanjut Naga yang membuat Susan terkejut hingga tidak kuasa menahan tangis haru begitupun dengan Resa yang mendengarnya hingga Resa harus menghapus air matanya sendiri.

“Terima kasih kak Naga, terima kasih banyak!” jawab Susan sambil menangis haru menatap Naga lega.

“Ingatlah kamu tidak sendirian, kamu memiliki teman - teman yang baik di kampus dan kamu memiliki aku sebagai atasanmu. Kamu tidak akan menjadi lemah hanya dengan meminta bantuan ataupun saran dalam menyelesaikan sebuah masalah.” jawab Naga tegas sambil menatap Susan.

“Aku mengerti kak Naga, maafkan aku.” jawab Susan sambil mengangguk paham.

“Jika kamu menyesal perbaiki dengan tindakan dan untuk melakukan hal itu pastikan tubuhmu selalu dalam keadaan sehat.” jawab Naga tegas.

“Baik kak Naga.” jawab Susan sambil menghapus air matanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!