... Sudah banyak korban meninggal yang berhasil ditemukan, sudah banyak pula korban yang berhasil diselamatkan tapi masih ada beberapa korban yang belum ditemukan sehingga tim penyelamat masih terus mencari para korban yang belum ditemukan. Keesokan paginya Naga beserta beberapa koleganya datang dan langsung membantu dapur umum untuk menyiapkan konsumsi baik bagi para korban ataupun tim penyelamat. Naga juga membantu mendistribusikan makanan kepada para korban dan tim penyelamat sambil mengirimkan beberapa burung gagak dari energi sihir ke beberapa penjuru sekitar area gempa gunung Gede Pangrango....
... Ketika Naga sedang mendistribusikan makanan berkat burung gagak sihirnya Naga berhasil mengetahui ada dua orang yang masih hidup dibawah puing - puing sebuah bangunan. Tanpa basa basi Naga langsung memberitahukan TNI yang tidak jauh dari area tersebut sehingga tim TNI langsung bergerak membuka jalan menuju dua orang yang dikatakan Naga. Di sisi lain Yuna bertemu seorang ibu hamil yang mengalami fraktur tibialis sehingga Yuna mengobati sang ibu tanpa anestesi yang membuat Yuna terharu dan meminta tim medis lain untuk membawanya ke tempat perawatan yang lebih aman....
... Ketika TNI sudah selesai membuka jalan menuju dua orang yang dikatakan Naga dan memeriksa keadaan para korban Naga pergi menemui Yuna agar Yuna segera membantu kedua korban tersebut sekaligus bertemu dengan Resa yang sedang sibuk merawat beberapa korban. Yuna meminta Naga untuk menunjukan jalan yang membuat Yuna dan Naga jalan menuju lokasi kedua korban yang Naga temukan. Setelah mengantarkan Yuna, Naga kembali ke depur umum tapi dengan gagak sihir yang dia buat dia bisa mengetahui keadaan kedua korban tersebut dari pembicaraan Yuna serta TNI yang hendak menyelamatkannya....
... Rupanya kedua korban tersebut belum bisa dievakuasi karena mereka saling terhubung dimana ketika beton yang menutupi salah satu korban diangkat maka tubuh pasien di arah berlawanan akan terbelah dua akibat rangka baja yang menusuk tubuhnya juga akan terangkat. Jika rangka bajanya dipotong terlebih dahulu maka penyangga beton yang menutupi salah satu korban akan kehilangan keseimbangan dan akan langsung menindih tubuh korban hingga hancur akibat beban diatasnya. Mendengar hal itu Yuna menyadari bahwa pihak TNI meminta Yuna untuk memutuskan siapa yang akan mereka selamatkan....
... Seketika Naga langsung terdiam sejenak mengetahui bahwa Yuna akan menghadapi pilihan yang sulit dan menguras emosi tapi Naga percaya bahwa Yuna mampu menghadapi situasi tersebut. Yuna menjelaskan proses evakuasi yang akan mereka lakukan kepada kedua pasien dengan mata berkaca - kaca. Pasien yang tertindih oleh beton bagian tubuh bawahnya mengerti bahwa kondisi mereka berdua sangat sulit untuk diselamatkan sehingga sang pasien tidak akan menyalahkan sang dokter jika terjadi sesuatu kepadanya....
... Sang pasien yang tertindih oleh beton justru berterima kasih kepada Yuna karena Yuna mau berusaha menyelamatkan mereka dari situasi tersebut yang membuat Yuna meneteskan air mata sedih. Tiba - tiba terjadi gempa susulan ketika Yuna sedang memikirkan keputusannya yang membuat dirinya hampir tertimpa salah satu beton dari bangunan tersebut. Beruntung Naga yang baru selesai mendistribukan makanan berada tidak jauh dari area Yuna sehingga dengan sedikit kemampuannya Naga bisa menyelamatkan Yuna....
“Apa kamu baik - baik saja Naga?” tanya Yuna cemas sambil menatap Naga yang baru mengggunakan tubuhnya untuk melindungi dirinya.
“Iya, tidak perlu khawatir Kak.” jawab Naga sambil tersenyum bangga menatap Yuna.
“Kakak sudah melakukan yang terbaik!” lanjut Naga yang tersenyum penuh kebanggan lalu pergi kembali ke dapur umum.
... Ketika Naga menyelamatkan Yuna rupanya Resa melihat hal itu dan membuat Resa merasa cemburu serta berpikir bahwa Naga menyukai Yuna sekalipun dirinya tidak mendengar pembicaraan Naga bersama Yuna. Tidak lama kemudian pasien yang tertusuk rangka baja di bawa oleh Yuna, Resa dan beberapa tim penyelamat untuk menjalani operasi. Setelah memeriksa keadaan pasien Yuna, Resa, Bela, Lusi, dan Angela hendak pergi makan malam bersama tapi tiba - tiba Resa melepaskan sepatu yang dia kenakan mengembalikannya kepada pemiliknya....
“Terima kasih atas sepatunya.” kata Resa sambil tersenyum bangga menatap sang pasien yang meminjamkan sepatunya kepada Resa.
... Resa, Bela, Lusi, dan Angela pergi ke salah satu meja untuk makan malam bersama sementara Yuna berpura - pura mengambil sesuatu untuk melepaskan kesedihannya setelah menentukan keputusan berat yang hari ini dia ambil. Ketika Yuna melihat puing - puing bangunan hancur akibat gempa seketika tangis Yuna pecah dan membuat Naga yang melihatnya menghampiri Yuna untuk menenangkannya sekaligus memberikannya sandaran. Setelah Yuna cukup tenang Naga mengajak Yuna untuk makan malam membuat mereka berjalan berdampingan menuju meja tempat Resa, Bela, Lusi, dan Angela duduk....
“Naga apa kami tidak masalah mengambil tumis sayuran yang ada disitu?” tanya Bela memastikan sambil menujukan tempat dia mengambil tumis sayuran.
“Iya tidak masalah, makanan yang ada disitu memang untuk diambil dan dimakan. Ada beberapa pilihan sehingga teman - teman tim penyelamat bisa memilih salah satunya.” jawab Naga santai.
“Biar aku dulu yang mengambilnya Yuna!” pinta Naga yang menyela Yuna kala Yuna mau mengambil tumis capcay dan membuat Bela, Lusi, Angela, serta Resa terkejut atas sikap Naga.
... Naga mengambil sayur capcay untuk dirinya sambil memisahkan wortel yang ada di capcay tersebut karena Yuna alergi terhadap wortel. Seketika Bela, Lusi, dan Angela merasa bersalah karena berpikir bahwa sikap Naga kekanak - kanakan menyela Yuna yang hendak mengambil capcay. Sementara Resa merasa cemburu karena Naga tampak mengetahui Yuna begitu dalam terlebih Yuna berterima kasih kepada Naga sambil tersenyum manis menatap Naga....
“Naga apa kamu sangat dekat dengan dokter Yuna? Tidak ada satupun dari kami yang tahu bahwa dokter Yuna alergi terhadap wortel.” tanya Bela penasaran sambil menatap Naga penuh tanya.
“Iya aku sangat dekat dengan Yuna.” jawab Naga yang tersenyum ramah sambil menatap Yuna dan membuat Yuna ikut tersenyum.
“Naga sepertinya bahumu terluka!” kata Lusi yang membuat Yuna langsung melihat ke arah bahu kiri Naga.
“Kamu menahannya? Luka ini perlu dijahit Naga.” kata Yuna yang membuat Naga langsung melihat ke arah Yuna.
“Biar aku yang menjahitnya dokter Yuna.” kata Resa yang langsung bangkit dan mengambil perlengkapan medis yang diperlukan.
... Resa memanfaatkan momen menjahit luka Naga untuk menutupi rasa cemburunya melihat kedekatan Yuna dan Naga karena dirinya masih sangat mencintai Naga hingga saat ini. Sementara itu kedekatan Yuna dan Naga membuat Bela, Lusi serta Angela tersenyum bahagia melihat mereka berdua berpikir bahwa mereka berdua saling mencintai. Setelah selesai makan malam mereka kembali ke tenda mereka masing - masing untuk beristirahat tapi tidak lama kemudian Naga menggunakan sihirnya untuk pergi dari tendanya agar tidak diketahui oleh siapapun....
... Salah satu gagak sihir Naga sudah menemukan sosok makhluk sihir yang mengakibatkan gempa di gunung Gede Pangrango dan beberapa penyihir bekerja sama membuat dunia paralel untuk pertarungan mereka melawan makhul sihir tersebut. Sang makhluk sihir kali ini tahu dunia paralel yang dibuat oleh para penyihir tapi karena kesombongannya dia masuk ke dalam dunia tersebut untuk menunggu para penyihir yang hendak membunuhnya. Sekitar jam 10 malam Naga sudah tiba di dunia paralel tersebut dan langsung membuat Ifrit sang makhluk sihir yang masuk ke dalam dunia paralel dengan sombong tertawa menyambut kedatangan Naga....
“Akhirnya penyihir yang ingin membunuhku tiba juga!” kata Ifrit yang tersenyum penuh kesombongan sambil bertepuk tangan dengan meriah menyambut kedatangan Naga beserta beberapa penyihir lainnya.
“Seharusnya kak Yuna tidur saja.” kata Naga penuh perhatian sambil terus menatap Ifrit yang berdiri dihadapannya.
“Aku tidak mungkin membiarkan adikku bertarung sendirian. Sekuat apapun kamu sihir penyembuh milikku bisa mencegah kemungkinan terburuk terjadi.” jawab Yuna penuh percaya diri.
“Semua persiapannya telah selesai Naga, Yuna.” kata Sebastian penuh hormat.
“Terima kasih Sebastian, kamu bisa menunggu diluar.” jawab Naga tegas yang terus melihat ke arah Ifrit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments