Ketahuan

... Naga cukup terkejut melihat Gapsangoe ada di Indonesia karena Gapsangoe merupakan makhluk mitologi dari Korea Selatan yang mana hampir tidak pernah terjadi suatu makhluk mitologi dari suatu negara pergi ke negara lain. Namun Gapsangoe berdalih bahwa selama dirinya bisa bersenang - senang di tengah kobaran api maka dia akan pergi kemanapun api menuntunnya. Mendengar hal itu tanpa basa basi Naga langsung menerjang tubuh Gapsangoe untuk mengambil inti sihir dari dalam tubuhnya yang membuat Gapsangoe langsung sekarat....

“Kalau begitu hanya buang waktu berbicara denganmu.” kata Naga penuh percaya diri sambil menggenggam inti sihir Gapsangoe di tangan kanannya.

“Kamu menyerang makhluk sihir api sepertiku dengan sihir api?” tanya Gapsangoe terbata - bata melihat inti sihirnya di tangan kanan Naga.

“Kekuatan apiku jauh lebih kuat dibanding api milikmu.” jawab Naga penuh percaya diri yang langsung menghancurkan inti sihir Gapsangoe.

... Tidak lama kemudian tubuh Gapsangoe musnah selayaknya debu yang tertiup angin lalu muncul sebuah letupan api ke arah langit yang membuat Lao dan Yuna sadar bahwa makhluk sihir yang mengakibatkan kebakaran besar telah dimusnahkan oleh Naga. Beberapa jam kemudian semua api di area tersebut sudah padam dan tidak ada korban jiwa hanya beberapa korban yang mengalami luka ringan. Secara tidak sengaja Resa melihat sebuah hadiah yang dia dapatkan sebelumnya dan diberikan kepada Naga berada di sisa - sisa bangunan yang terbakar....

... Resa langsung mengambil benda tersebut dan yakin bahwa benda tersebut adalah hadiah milik Resa yang dia berikan kepada Naga sebelum pulang kembali ke markas pemadam kebakaran. Resa yang cemas langsung berusaha menelpon Naga dengan mata berkaca - kaca dan pikiran yang khawatir terjadi sesuatu dengan Naga. Rupanya secara tidak sadar hadiah yang diberikan Resa terbawa oleh Naga ke lokasi kebakaran dan terjatuh ketika dia bergerak memusnahkan Gapsangoe....

“Hmm ada apa Lea? Apa kamu mimpi buruk atau kamu belum bisa tidur?” tanya Naga berpura - pura baru bangun tidur.

“Syukurlah.” jawab Resa yang bernapas lega ketika mendengar suara Naga baru bangun tidur sambil menghapus air matanya sendiri.

“Apa yang terjadi Lea?” tanya Naga berpura - pura tidak tahu.

“Aku sedang berada di lokasi kebakaran dan menemukan hadiah yang aku berikan kepadamu sebelum kita pulang. Aku pikir kamu terjebak di lokasi kebakaran Naga dan aku sangat khawatir.” jawab Resa yang tersenyum lega sambil menggenggam hadiah yang dia temukan sebelumnya.

“Mungkin itu hanya barang yang sama tapi milik orang lain Lea.” jawab Naga santai yang baru menyadari hadiah dari Resa memang tidak ada di sakunya.

“Iya, selamat beristirahat Naga!” jawab Resa sambil tersenyum dari balik telepon.

... Setelah tidak ada orang di lokasi kebakaran Naga memerintahkan sihir gagaknya untuk mengambil barang tersebut dan membawanya kembali ke rumah. Yuna beserta seluruh anggota timnya mulai terbiasa dengan rutinitas tim penyelamat gabungan antara tim medis dan tim pemadam kebakaran termasuk dalam merespon panggilan darurat setelah lima hari bertugas dari markas pemadam kebakaran. Malam keenam mereka bertugas dari markas yang sama, tiba - tiba terjadi kecelakaan dimana ada sebuah bus jatuh ke dalam sungai....

... Semua tim bekerja sama mengevakuasi dan menyelamatkan para korban dari dalam bus serta mengirimkan para korban ke rumah sakit berdasarkan skala prioritas penyelamatan. Kondisi yang tanah yang basah membuat keadaan bus menjadi tidak stabil hingga tiba - tiba bus bergerak secara sendirianya yang membuat Resa hampir terjatuh. Beruntung Yuna yang berada di sebelah Resa berhasil menahan Resa sehingga Resa tidak terluka tapi akibat menahan tubuh Resa bahu Yuna sebelah kiri terluka akibat sebuah potongan besi di dalam bus....

... Setelah semua korban berhasil di selamatkan tim penyelamat gabungan kembali ke markas pemadam kebakaran untuk membersihkan diri mereka masing - masing sebelum beristirahat. Yuna yang memeriksa luka di bahunya tidak parah memutuskan untuk menggunakan sihir penyembuh miliknya agar tidak menggangu aktivitasnya sebagai ketua tim dari tim medis dalam tim penyelamat gabungan. Ketika Yuna sedang sembunyi - sembunyi untuk melakukan sihir penyembuh kepada lukanya tiba - tiba Resa, Bela, Lusi, dan Angela melihat Yuna yang menggunakan sihir kepada lukanya hingga sembuh....

... Yuna yang juga terkejut langsung menghentikan sihir miliknya tapi luka di bahunya sudah sembuh terlebih dahulu seolah - olah tidak terjadi apa - apa. Resa, Bela, Lusi, dan Angela yang terkejut mulai berjalan mundur ketakutan lalu pergi meninggalkan Yuna seorang diri. Rupanya ketika mereka berempat hendak tidur mereka khawatir akibat ucapan Resa yang mengatakan bahwa Yuna menahan dirinya ketika hendak terjatuh dan Resa melihat ada noda darah di sebuah potongan besi tidak jauh dari tempat Yuna berdiri....

... Mendengar hal itu sontak mereka berempat mencari Yuna untuk memastikan Yuna tidak terluka dan setelah dicari ke beberapa tempat akhirnya mereka menemuka Yuna yang sedang menggunakan sihir penyembuh di balik asrama mereka. Stigma buruk tentang penyihir di kalangan masyarakat membuat mereka ketakutan tapi disisi lain mereka semua percaya bahwa Yuna adalah orang baik dan terbukti sebagai orang baik selama mereka bekerja bersama. Ketika Yuna tiba di kamar mereka tidak ada satupun dari mereka berempat yang berani melihat dan berbicara kepada Yuna justru mereka semua langsung berpura - pura tidur ketakutan....

... Yuna yang menyadari seluruh anggota tim medis ketakutan setelah mengetahui bahwa Yuna seorang penyihir memutuskan untuk tidur di ruang kerjanya yang disediakan oleh markas pemadam kebakaran. Keesokan harinya mereka melakukan aktivitas seperti biasa termasuk dalam bekerja tapi Resa, Bela, Lusi dan Angela menjaga jarak dari Yuna serta meminimalisir komunikasi dengan Yuna. Di malam terakhir mereka berada di markas pemadam kebakaran tim pemadam kebakaran mengadakan pesta perpisahan dengan memesan makan malam ke restoran ‘Keajaiban Bumi’....

... Semua orang tersenyum bahagia mendengar hal itu terlebih ketika Naga, Sebastian dan beberapa karyawan Naga datang membawa pesanan Lao serta menyajikannya di atas meja yang tersedia. Rupanya semua anggota tim pemadam kebakaran dibawah kepemimpinan Lao menyukai masakan dari restoran ‘Keajaiban Bumi’ dan setiap mereka merayakan pesta dengan makan - makan pasti mereka memesan dari restoran Naga. Yuna juga mengatakan bahwa semua anggota timnya menyukai masakan dari restoran milik Naga tersebut yang membuat Lao dan seluruh tim pemadam kebakaran terkejut dengan kesamaan mereka....

“Tim medis apa kalian keberatan jika Naga beserta seluruh karyawannya ikut makan malam bersama kita?” tanya Lao memastikan sambil melihat ke arah tim medis yang membuat Naga terkejut melihat Lao.

“Tidak apa Naga malam ini adalah malam perpisahan dari tim penyalamat gabungan dalam program pelatihan tim medis terlebih kami semua sudah mengenalmu dan menyukai masakanmu. Jadi tidak ada salahnya sesekali kamu ikut bergabung agar suasananya semakin ramai.” kata salah satu petugas pemadam kebakaran.

“Aku setuju.” jawab Bela yang diikuti Lusi, Angela, dan Resa.

“Baiklah.” jawab Naga santai yang membuat Resa tersenyum manis menatap Naga.

“Ayo silahkan duduk!” pinta Lao ramah kepada Naga dan karyawannya.

... Meskipun acara makan malam tersebut adalah acara makan malam perpisahan tapi suasana kala itu penuh suka cita, bahkan membuat Resa, Bela, Lusi dan Angela lupa bahwa Yuna adalah seorang penyihir. Naga beserta karyawannya juga dapat mengikuti pembicaraan diantara tim penyelamat dengan baik karena karyawan yang bersama Naga malam itu merupakan para penyihir. Setelah selesai makan malam Naga dan Yuna mengobrol berdua di tempat parkir mobil pemadam kebakaran yang sepi dari para anggota tim penyelamat gabungan....

“Timku telah mengetahui bahwa aku seorang penyihir dan sepertinya mereka sangat ketakutan kepadaku.” kata Yuna sambil melihat lurus ke depan yang membuat Naga terkejut dan melihat ke arah Yuna.

“Apa rencana kakak?” tanya Naga memastikan.

“Aku akan pindah bekerja dan mungkin pindah kota karena kau tidak ingin mereka yang berhenti.” jawab Yuna yang langsung menatap Naga.

“Apapun keputusan kakak, aku akan selalu mendukung kakak.” jawab Naga penuh percaya diri sambil menatap Yuna.

“Aku benar - benar beruntung memilikimu sebagai adik.” jawab Yuna sambil tersenyum lega menatap Naga.

“Aku juga, semua kesedihanku hilang ketika aku mulai menjalani hidup bersama kakak, paman, dan bibi.” jawab Naga yang tersenyum bahagia menatap Yuna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!