Elena

Elena

01. Brussels

Pagi itu rintik hujan perlahan membasahi tengah kota Brussels. Suara ramai dari kota perlahan menghilang, tidak terdengar suara orang berlalu lalang melakukan aktivitas rutin di pagi hari.

Elena yang terbangun dari tidur nya segera membuka jendela, dan menatap rintik hujan dari dalam kamar "pantas saja suara orang-orang menghilang." Elena pun melihat sekeliling nya dan melihat tukang susu langganan keluarga Nacht datang sambil menerobos hujan. "Tuan, hati-hati jalanan licin." teriak Elena.

"baik nona." jawab tukang susu itu sambil tersenyum. Ia menaruh susu pesanan ditempat biasa dan segera berlari keluar dari halaman keluarga Nacht. "Terimakasih banyak Tuan." teriak Elena lagi pada tukang susu.

"Memang hujan begini paling enak makan roti dengan susu." Elena bersenandung kecil sambil menuruni setiap anak tangga. "Bibi Beatrice, bisakah membuatkan ku roti panggang dengan selai coklat dan jangan lupa juga untuk mengambilkan ku segelas susu."Ucap Elena sopan pada pembantu keluarga Nacht. "Baik nona saya akan segera membuatkan nya."

Rumah yang mewah dan megah dengan beberapa pembantu didalam nya merupakan hal yang jarang dimiliki keluarga lain pada masa itu. Keluarga Elena termasuk dalam keluarga bangsawan, Ayah dan Ibunya termasuk dalam keturunan bangsawan terpandang dari kota Brussels.

"Sepi sekali rumah ini, apa ayah dan ibu sedang tidak di rumah ya?" gumam Elena.

"Tumben sekali kau sudah bangun, biasanya yang paling lambat" suara Eleanor menginterupsi dan membuyarkan lamunan Elena. Eleanor Nacht adik beda 2 tahun dengan Elena, badannya yang lebih tinggi dan mukanya yang tegas membuat orang-orang berpikir bahwa Eleanor lah anak pertama keluarga Nacht. "Kau ini selalu mengagetkan saja." Eleanor hanya mengangkat kedua bahunya tidak perduli.

"Dimana ibu dan ayah?" tanya nya seraya menarik kursi di samping Elena. "aku juga tidak tahu, mungkin ada urusan diluar." Jawab Elena sambil menerima roti dan susu yang dari Bibi Beatrice. "Bibi, apa ibu dan ayah bilang mau kemana kepada Bibi?" tanya Elena setelah itu. "Tidak Nona, Tuan dan Nyoya tidak menitipkan pesan apa-apa juga tidak bilang mau kemana." Jawab Beatrice sambil tersenyum dan menatap Elena.

"Apa Nona Eleanor juga mau saya buatkan susu dan roti panggang?" tanya Beatrice sambil menatap Eleanor. "Boleh Bi, saya mau roti dengan selai kacang ya." Beatrice pun mengangguk dan tersenyum, setelah itu meninggalkan Elena dan Eleanor berdua.

"Kak, acara pemilihan pemain teater baru mu kapan akan diadakan?" tanya Eleanor dengan rasa ingin tahu nya.

"Mungkin lima hari lagi. Ada apa? Kau mau ikut?" tanya Elena sambil memakan roti panggang coklat nya.

"Tidak, itu kan hanya untuk penyanyi sopran nya sedangkan aku pemain piano."

"Untuk acara lain nya nanti akan diumumkan setelah pemilihan penyanyi, Kakak harap kamu dapat terpilih sebagai pemain piano yang mengiringi acara nya."

"Tentu, aku akan belajar dengan sungguh-sungguh agar ikut bermain diatas panggung sepertimu." jawab Eleanor dengan mata berbinar.

saat ini Eleanor berumur 17 tahun siswa tahun akhir dari sekolah umum Brussels yang akan melanjutkan studi nya di perguruan tempat kakaknya belajar, Universitas de Mons. Universitas bergengsi di Brussels dan hanya keluarga bangsawan yang bisa ber studi disana. Universitas yang penuh dengan anak orang kaya raya, para bangsawan, dan para Tuan-tuan tanah.

*********

Halo ini LovelyHyuck semoga kalian suka dengan karya amatir ku ya, mohon dukungan nya. Terimakasih

Terpopuler

Comments

Silvi Aulia

Silvi Aulia

aku mampir ka ,,,,🤗

2023-10-05

0

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

jangan lupa mampir juga y❣️🙏🫰

2023-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!