Tepat Dua hari yang akan datang Teater opera La Monnaie mengadakan kompetisi untuk pengisi suara penyanyi sopran laki-laki. Dan dua hari sebelumnya Luciano dan Alfred sudah sampai di kota Brussels, sejak turun dari kereta yang mereka naiki beberapa pasang mata sesekali melirik mereka berdua sambil membisikkan sesuatu satu sama lain.
"Wah ternyata Brussels kota yang cukup ramai ya, bangunan nya juga terlihat lebih megah daripada Hasselt." Ucap kagum Luciano kepada Alfred.
"Benar, baru turun dari kereta saja bangunannya seperti menahan kita untuk tetap tinggal disini."
ucap Alfred sambil tertawa. "Lihat lah nona-nona itu, mereka tak henti nya melihat dan memperhatikan kita." Dia pun berjalan mendekati para gadis-gadis yang tampak manis dan lugu itu. "Halo nona-nona boleh kah aku tahu nama mu?" senyum Alfred sambil mengedipkan satu matanya.
Disisi lain Luciano yang hanya terdiam saat ditinggal sahabatnya menemui para gadis, dan dia pun akhirnya bergegas menghampiri Alfred dan segera menariknya menjauh dari para gadis-gadis.
Terlihat dua gadis sedang duduk di kursi ruang tunggu stasiun, mereka menunggu kedatangan orang tua mereka. Ternyata orang tua mereka sehabis mengunjungi saudara jauh di kota Hasselt, ternyata ayah dan ibu mereka menitipkan secarik kertas yang diletakkan diatas meja rias Elena, surat yang didapati tertulis pesan kemana orang tua mereka akan pergi.
"Lihat lah pemuda itu, sangat percaya diri hingga menggoda para gadis-gadis itu." ucap Eleanor sembari menatap ke arah pemuda yang dimaksud.
"sssstttt kau tidak boleh bicara seperti itu, tidak baik." tegur sang kakak kepada adiknya.
Tak lama dari itu ayah dan ibu mereka pun terlihat turun dari kereta dan menghampiri anak-anaknya.
"Lihatlah siapa yang sedang menunggu kita." ucap Elizabeth Nacht, perempuan paruh baya dengan wajah yang berseri-seri, Ia berjalan sambil merentangkan kedua tangannya menyambut pelukan hangat dari kedua putri nya.
"Ibu, aku sangat merindukanmu." Elena datang menyambut pelukan dari sang Ibu bersama sang adik.
"Ibu, kakak sangat kejam padaku setiap hari aku hanya dimarahi." adu Eleanor pada sang ibu dan ayah.
"Kalian ini sudah besar tetap suka bertengkar saja." balas sang ayah William Nacht pria paruh baya dengan badan tinggi tegap berdiri disamping sang istri.
"Tidak ayah, ibu. Eleanor berbohong aku begitu karna dia suka berbicara kasar dan kejam kepada orang lain, tadi saja dia berbicara tidak mengenakan tetang seorang pemuda." sahut Elena tak mau kalah.
"sudah-sudah ayo lanjutkan bertengkar dirumah, ayahmu ini sudah lelah dan ingin berbaring." putus sang ayah menengahi keduanya.
Diperjalanan pulang lagi-lagi Elena dan Eleanor bertemu dengan 2 laki-laki "aneh" menurutnya, yang satu suka menggoda dan mendekati gadis-gadis dan satunya hanya diam melihat apa yang dilakukan temannya. Laki-laki "aneh" yang dimaksud adalah Luciano dan Alfred dua pemuda dari kota lain yang mengunjungi Brussels untuk mengikuti kompetisi.
"Lihatlah kita bertemu mereka lagi?" ucap kesal Eleanor kepada Elena.
Elena pun langsung menoleh ke sumber yang dibicarakan adik nya itu, dan secara tidak sengaja mata Elena menatap mata Luciano, mereka saling menatap sepersekian detik sampai akhirnya mobil mereka melaju melewati Luciano dan Alfred.
"Dia terlihat sangat tampan." gumam Elena pelan.
Disisi lain Luciano yang menunggu Alfred selesai menggoda para gadis pun juga terpanah dengan kecantikan Elena, gadis yang baru dilihatnya beberapa detik yang lalu.
"siapa nona itu? Kenapa dia sangat menarik perhatianku." Ucap Luciano pada dirinya sendiri.
"Bisakah kita bertemu lagi?"
*********
Halo ini LovelyHyuck semoga kalian suka dengan karya amatir ku ya, mohon dukungan nya. Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Lah_
Ga sabar buat kelanjutannya!
2023-08-02
1
Victorfann1dehange
Wah, keren betul!
2023-08-02
1
Ainun Rohman
Aku senyap-senyap datang ke rumah thor, tapi akhirnya pulang dengan tangan kosong karena belum ada update baru. Sedang bikin sedih, thor.
2023-08-02
1