Comenzar (Babymonster)

Comenzar (Babymonster)

The Beginning

Matahari di pagi itu mulai menyapa bumi dengan merangkak naik menyebarkan cahayanya perlahan, menembus jendela-jendela kaca rumah yang besar untuk keluarga kecil yang harmonis ini. Gemersik daun yang berat dengan embun menambah kesegaran udara di pagi hari.

Suasana di dalam rumah begitu tenang tanpa adanya perang dari kakak beradik yang biasa sudah menjadi musik pagi bagi ayah dan ibunya.

"aaaaa...."

Chikita imut membuka mulutnya dengan lebar untuk disuapi makan oleh sang kakak yang ketampanannya bersinar bak sinar mentari pagi ini.

"cil, cepet kunyahnya! Nanti kita telat berangkat ke Sekolah" ucap Haruto yang sudah siap dengan seragam sekolahnya yang rapi.

Mereka kini ada di ruang makan, karena sang ibu sedang sibuk membantu persiapan ayah mereka yang akan berangkat kerja, maka sudah jadi tugas Haruto untuk menyuapi adiknya yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar itu. Dia memang sangat manja bahkan diusia yang sudah bisa mandiri masih saja ingin disuapi.

"Kak Ruto, chiki udah kenyang" ucapnya agak sulit dimengerti karena masih mengunyah makanan penuh dimulutnya dengan pipi gembul seperti bakpau.

"oke cil, ini minum dulu!" ucap haruto.

"kak ruto, tas chiki tolong ambilin di kamar!"

Pinta chikita dengan sedikit manja karena memang dia sudah memakai seragamnya hanya saja tasnya masih belum dibawa.

"ambil sendiri dong cil.. kamu gitu aja musti nyuruh!" 

haruto mengatakan itu sambil jalan ke wastafel menyimpan piring kotor lalu ke kamar chikita di lantai atas.

Dengan berlari kecil, haruto segera turun untuk memberikan tas adiknya dan bersiap segera ke garasi mobil untuk berangkat ke sekolah bersama dengan sang adik.

"ini princess tasnya! Ayo kita berangkat!" ajak haruto.

"lets go my brother!" teriak cikita sambil menggandeng tangan haruto yang sedari tadi diulurkan menunggu untuk diraih.

Mereka berdua sudah seperti anak kembar yang tidak terpisahkan saja. Meski kerap keduanya berselisih terus tapi ada kalanya momen damai seperti pagi ini ada,

Keduanya menuju garasi, tentunya chikita berjalan dengan loncat-loncat kecil dan menari sambil bersenandung lagu yang sedang viral di tiktok saat ini membuat tas gendongnya ke atas dan ke bawah, juga membuat rambut kuncir duanya ke kanan dan ke kiri menyesuaikan dengan lenggak-lenggok yang punya kepala.

Sesampainya di garasi, tidak lama datang ayah dan ibu mereka berdua yaitu Dady Jungkook dan Momy Lisa.

"titt-titt...." Suara mobil yang sudah dibuka kunci otomatisnya oleh sang ayah.

"Ayo anak-anak segera masuk sayang! Jangan lupa pasang sabuk pengamannya ya...!" ucap jungkook sambil tersenyum lebar kepada kedua anaknya dengan dia yang segera duduk di kursi pengemudi.

"Anak momy jangan lupa nanti bekal makan siangnya dimakan habis ya, jangan telat makan! Kesehatan itu penting sayang. Kakak juga kalau main basket jangan setiap hari nanti itu lutut lama-lama bisa cidera total"

ucap lisa sambil membukakan pintu untuk chikita kemudian menatap haruto dan memberi nasihat yang sebenarnya setiap hari kata-katanya sama. Namun, itulah naluri seorang ibu yang tidak dapat menyembunyikan kekhawatirannya.

"Bye, Honey..." Ucap Jungkook. Sambil melihat Lisa dari Kaca Samping mobil dan mulai melajukan kendaraannya.

"Hati-hati sayang... Jangan pulang terlalu malam ya!" Teriak lisa sambil memperhatikan mobil sampai tidak terlihat lagi. 

Dia merasa senang karena sesibuk apapun mereka bekerja tidak pernah melupakan waktu untuk anak-anak. Lisa yang merupakan pemilik Brand Ternama Coolin tentu sangat sibuk sekaligus dengan status sebagai istri dan ibu rumah tangga. Suaminya juga yang merupakan Direktur Rumah Sakit besar di kota Seoul mempunyai tanggungjawab besar karena meneruskan amanat mendiang ayahnya. Sebisa mungkin mereka berdua membagi waktu agar bisa menghabiskan istirahatnya dengan memberikan perhatian untuk kedua anak mereka.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil mereka berhenti di salahsatu Sekolah Menengah terbaik di Korea Selatan yaitu Teumaker Middle School, ya! ini adalah sekolah haruto.

Haruto turun terlebih dahulu tidak lupa berpamitan pada ayahnya dan segera masuk gerbang sekolah dengan blow ke satpam yang sudah siap siaga di depan pos satpam.

Haruto adalah anak yang dikenal memiliki sopan santun, baik kepada sesama atau pada yang lebih tua dan muda darinya, terkecuali sama adik kesayangannya ini beda cerita, anak ini terkenal dengan anak yang aktif di sekolah tidak hanya nilai akademiknya saja yang bagus tapi juga bidang ekstrakurikuler dia kuasai terlebih dalam bidang olahraga dan musik. Maka, tidak heran jika selama hampir 2 tahun setengah ini dia meraih peringkat juara pertama atau pun kedua di kelasnya.

"To..., tunggu!"

teriak Asahi dengan lantang dari belakang sambil berlari menyambar pundak haruto, asahi adalah teman sekelas dan sebangku haruto semenjak bangku sekolah dasar, maka tidak heran mereka dekat satu sama lain.

Asahi dan haruto pun masuk kelas tanpa menghiraukan anak-anak perempuan adik kelas mereka yang selalu menyapa meneriakan nama mereka dengan histeris mencari perhatian dan menatap terpana dengan ketampanan dua orang ini. Nampaknya haruto dan asahi sudah terbiasa dengan suasana pagi yang seperti ini.

Chikita masuk ke kelas sambil bernyanyi ria tapi dengan suara pelan, senyumnya selalu merekah menunjukan pipi bakpaunya yang masih pipi bayi pasti siapapun yang melihat ingin mencubit pipi itu karena gemas.

Saat diambang pintu, chikita melihat teman-temannya sudah hadir sebagian dan tentu saja dia mencari teman sebangkunya Rora yang sudah ada, lalu senyumnya kembali mengembang.

"Roraa..." sapa chikita sambil duduk di bangkunya dan menyimpan tas.

"Apa si cil, pagi-pagi udah sunyam-senyum kamu..." jawab rora sekilas melihat chikita dan kembali fokus ke pekerjaan rumahnya yang belum selesai sedikit lagi.

"Ih rora, aku bukan anak kecil, aku hanya kurang beberapa senti tingginya dari kamu!" chikita merengek kesal tapi rora hanya tersenyum sedikit tanpa menjawabnya.

"Eh ra, PR udah ngerjain belum?" Tanya chikita.

"Ini baru mau diselesaikan!" jawab rora sambil terus fokus ke PR nya.

"Ra, liat dong! Aku semalam ketiduran jadi gak sempet ngerjain" dengan nada pelan dan memelas chikita minta contekan PR.

"Loh ya cil, tiap ada PR mau ketiduran atau enggak juga tetep gak dikerjain, aneh!" rora berkata sambil ngasih buku PR nya.

"Hehe... makasih rora sayang!" 

chikita senyum lebar sampai pipi bakpau nya timbul lagi bikin gemes. Rora hanya tersenyum melihat kebiasaan teman sebangkunya ini.

 ^^^^

Jam Istirahat

"Cil, mau ini gak?" rora bertanya sambil nunjukin ayam kecap yang masih utuh.

"Sini ra! Perutku masih muat kok!" jawab chikita bahagia sembari menunjukan kotak bekal makan siangnya dari rumah yang sudah bersih tanpa sisa.

"Woy, chikitaa... roraa..." 

Terdengar dari jarak yang agak jauh panggilan dengan suara nyaring dari gadis yang tubuhnya jangkung kayak tiang, siapa lagi kalau bukan Shin Haram yang berjalan menuju meja makan chikita dan rora sambil senyum-senyum melambaikan tangan.

"Hai, ramie..." jawab chikita dan rora yang kompak saat haram sudah duduk hadapan mereka.

"Eh, aku punya kabar terbaru loh... mau tahu gak?"

Tanya haram pada rora dan chikita.

Terpopuler

Comments

Kaidenn

Kaidenn

Bikin deg-degan nih!

2023-07-27

1

Viva/Vivian

Viva/Vivian

Jalan ceritanya keren abis.

2023-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!