Chikita segera membawa Ahyeon ke rumah sakit. Dia yang khawatir dan bingung melakukan semua sendirian akhirnya menghubungi Doyoung dan Haruto. Ruka dan Pharita yang masih tertidur karena efek minum belum dia ganggu karena itu sama sekali tidak akan membantunya.
Ahyeon langsung di bawa ke UGD. Chikita mondar-mandir tidak jelas karena takut terjadi apa-apa dengan Ahyeon.
“Dek, duduk sini ayo!” Haruto menunjuk kursi di sebelahnya agar Chikita bisa duduk dan tenang sedikit.
Sementara Doyoung mengurus administrasi adiknya dan diberi akses masuk lebih dulu oleh Dokter.
“Oppa, gimana keadaan Ahyeon?”
Tanya Chikita langsung berdiri saat Doyoung keluar dari bilik ruang UGD.
“Dia kecapean, tekanan stress berat membuat dia jadi seperti ini. Makasih ya Chik kamu selalu ada di samping dia, aku gak tahu apa yang bakalan terjadi jika kamu gak ada.”
Doyoung berterima kasih setulus hati, dia merasa tidak bisa memberikan perhatiannya pada adik kesayangannya itu saat sekarang ini dia juga sama hancurnya mungkin.
“Gak usah dipikirkan Oppa, dia sahabat aku dan aku gak keberatan sama sekali,” Jawab Chikita.
“Apa kita bisa memindahkannya ke ruang rawat inap?”
“Iya, Dokter akan segera memindahkannya.” Jawab Doyoung.
“…Kamu belum istirahatkan? Kamu pulang aja biar aku yang jaga Ahyeon”
“Iya dek… Kakak bakal di sini temenin Doyoung jaga Ahyeon. Kamu istriahat dulu, besok kesini aja sama temen kamu yang lainnya kalau mau.” Haruto khawatir juga melihat adiknya yang sudah terlihat lelah.
“Baiklah, Oppa.” Jawab Chikita.
“Ayo aku antar pulang dulu, takut kenapa-napa kamu bawa mobil larut malam dengan kondisi begitu.” Ajak Doyoung.
Chikita sejenak merasa tidak enak pada kakak temannya itu, namun dia melirik sebentar pada Haruto mengangkat kedua alisnya mengisyaratkan mungkinkah ini tidak apa-apa? Dengan ikatan batin tentu kakaknya faham dan langsung mengangguk menyuruh pergi dengan Doyoung.
Setelah sampai di depan gedung Apartemen, Chikita turun dari mobil.
“Cepet istirahat ya! Nanti kamu sakit lagi.” Suruh Doyoung.
“Baik, Oppa. Makasih udah nganterin.”
Doyoung mengangguk tersenyum dan segera pamit.
^^^
Keesokan harinya.
Sinar mentari menusuk kaca jendela memaksa masuk untuk menyapa orang yang masih tertidur pulas dan berkeliaran di alam mimpi mereka.
“Emmmm… Haus banget ini.. Ekkhemmm..”
Seseorang berdekhem dan bangun karena tenggorokannya terlalu kering dan sakit. Ruka membuka matanya dan sakit kepala langsung menyapanya dengan sinar matahari yang sedikit-sedikit mengintip dari jendela.
Dia memperhatikan sekeliling kamar, dan tentu sadar dia sedang di tempat pengistirahatan terakhir kesukaannya.
“Uuuhh.. Apa ini sakit banget lengan gue..”
Ruka meringis karena lengannya pegal tidak bisa digerakan sebentar. Dan dia baru sadar melihat Pharita di sampingnya masih tertidur pulas. Pharita yang menindih lengan Ruka saat tidur.
Ruka segera keluar dan mencari minum di dapur, namun sudah terlihat seorang gadis berambut pirang menyediakan bubur dan obat Pereda mabuk di meja makan. Chikita selalu menjadi orang yang paling perhatian dan pengertian lebih dari siapapun. Mereka yang dekat dengannya pasti tidak akan lagi menemukan sahabat seperti Chikita.
“Udah bangun ka? Rita bangunin juga dong kita ke rumah sakit langsung kalau udah sarapan.” Chikita berbicara sambil mencuci piring bekas buburnya yang sudah dia makan.
Ruka yang sedang minum langsung tersedak mendengar kata rumah sakit.
“Ukhuuk… Ukhuuk…”
“Siapa yang sakit, Chik?”
“Ahyeon! Semalam dia pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit.”
“OMAYGAAADD…” Ruka langsung berlari ke kamar atas membangunkan Pharita.
Mereka semua bergegas berangkat ke rumah sakit setelah mandi dan mengembalikan kesadarannya. Tanpa harus pulang ke rumah dulu karena barang-barang sekaligus baju mereka sudah mereka stok di Apart Chikita. Yaa itu sudah mereka anggap rumah mereka sendiri. Meski begitu, Chikita benar-benar tidak keberatan sedikitpun teman-temannya bersikap seperti itu malah dia senang bisa membagikan apa yang dia punya pada teman-temannya.
^^^
“Kami datang!” Sapa Chikita saat masuk ke ruangan tempat Ahyeon dirawat.
Terlihat di dalam Doyoung sedang menyuapi Ahyeon bubur. Sementara Haruto masih meringkuk tidur di sofa yang ada. Chikita hanya menggeleng karena kelakuan kakaknya, sepertinya dia bukan menemani Doyoung malah membebani sahabatnya.
“Yaaa.. Ahyeonaaaa!”
Teriak Ruka yang langsung menghampiri Ahyeon dan memeluknya saat masih makan.
“Kamu udah mendingan sekarang?” Tanya Pharita. Doyoung langsung memberi ruang untuk teman-teman adiknya itu.
“Gue udah mendingan sekarang. Kalian liat kan gue baik-baik aja. Jangan lebay deh.”
Jawaban Ahyeon seperti biasa, dia tidak ingin terlihat lemah oleh siapapun, kecuali oleh Chikita. Dia baru berani menunjukan sisi lemah dirinya hanya pada Chikita.
“Oppa istirahat aja sekarang. Biar aku sama temen-temen yang ngurus Ahyeon.” Suruh Chikita pada Doyoung sementara Ruka dan Pharita masih menyuapi Ahyeon di belakangnya.
Doyong tersenyum dan hanya menjawab dengan anggukan. Jujur dia juga sangat lelah semalaman menjaga Ahyeon tanpa tidur. Untung ada teman setianya Haruto yang menemani meski dia menemani sambil tidur duluan.
“Oke.. Aku pulang dulu ya. Siang nanti ada pembukaan cabang baru usahaku sepertinya akan sampai malam. Aku nitip Ahyeon dulu gak keberatan kan?”
“Enggak, Oppa. Gak kamu minta juga aku sama temen-temen pasti jagain kok, bangunin aja Ruto Oppa dan suruh dia nyetir, Oppa kan belum tidur.” Chikita sangat perhatian pada Doyoung.
Sementara Doyoung dan Haruto sudah pulang, Pharita dan Ruka ijin pulang dulu karena mereka harus ijin dulu pada orang tua masing-masing. Chikita yang setia menemani Ahyeon sekarang.
“Kamu jangan pura-pura kuat, Yeon.. Aku sedih liat kondisi kamu kayak gini.” Chikita memecah keheningan dengan duduk di samping ranjang rumah sakit Ahyeon.
“Sorry ya aku buat kalian khawatir.” Ahyeon malah meminta maaf.
“… Makasih juga kalian semua selalu ada di samping aku.”
Ahyeon tersenyum dan langsung mengulurkan tangan mengelus-elus kepala Chikita karena gemas. Temannya ini biasanya yang paling banyak energi dan banyak tertawa kalau mode serius jadi gemas dan lucu bukannya takut.
“Tok.tok.. Srreettt”
Pintu terbuka dan terlihat Asa dan Haram yang datang. Dengan senyum hangatnya mereka saling menyapa dan memeluk Ahyeon.
“Katanya kamu sakit, kenapa maksain ke sini?” Tanya Ahyeon pada Asa.
“Aku udah mendingan, Yeon…” Jawab Asa sambil tersenyum.
Ahyeon juga tersenyum karena tahu siapa yang sudah mengembalikan kondisi Asa akhir-akhir ini. Ahyeon tahu cerita Haram dan Asa dari Chikita yang menceritakan hubungan mereka saat Ahyeon beberapa malam menginap di Apart Chikita karena tidak mau pulang ke rumah, selain Ahyeon ternyata Ruka juga sudah mengetahuinya karena Pharita mengadu keluh kesahnya lebih banyak pada Ruka.
Chikita menceritakan sudut pandang haram dari awal sampai akhir, dia percaya jika Ahyeon dan yang lainnya berhak tahu masalah yang sedang dihadapi oleh Haram dan Asa karena mereka harus saling menguatkan sekarang.
^^^
Di Taman halaman Rumah Sakit.
“Jadi, sekarang gimana hubungan kamu sama Asa ram?”
Chikita sudah lama ingin menanyakan, dan mungkin ini waktu yang cukup tepat.
“Gue mau berusaha lagi Chik. Gue gak mau nyerah gitu aja. Gue mau nembus batas yang orang lain gak bisa, jujur setelah gue putusin Asa secara sepihak tiba-tiba hidup gue kayanya hanya cangkang,”
Haram berbicara dengan mendongkak ke atas menahan air matanya yang hampir saja keluar tanpa disuruh.
“….Bahkan keinginan gue buat hidup pun hilang, kemanapun gue pergi hanya dia yang gue cari, raga gue berpijak di bumi tapi hati gue udah dipenjara dalam diri Asa. Gue bolehkan gini, Chik? Gue boleh egois sedikit, kan? Atau ini terlalu banyak?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Silvi Aulia
nangis aku bacanya Thor 😭😭
semangat ya ceritanya bagus Thor aku suka 👍
2023-10-04
1
Siti Nurhasanah Habibah
ngerasain gimana brokenhome 😭
2023-08-10
2