Reuni

"Unnie..., Maaf aku juga tidak jujur, sebenarnya sudah dari lama aku dan Haram berteman, dan dia tidak pernah mempermasalahkan kejadian dulu"

Asa memberanikan diri untuk berbicara setelah Ahyeon yang sudah berani menjelaskan, dia pun ingin jujur.

"Yaa.. Itu urusan kalian, mau apapun aku tidak perduli. Aku ngantuk mau tidur duluan" Ucap Pharita yang sejujurnya agak kaget dengan pengakuan teman dan adiknya. Dia pun berjalan terlebih dahulu ke kamar meninggalkan teman-temannya yang masih diam setelah pengakuan Asa.

----------------------

7 Tahun Kemudian

"Ayooo..., One... And Two and Three... Hap...!"

Teriak seorang pelatih Dance yang sedang menuntun anak didiknya mempelajari suatu koreografi. Dengan wajahnya yang cantik, aura bintangnya yang aur-auran, gerakannya yang lincah, powerfull, didukung dengan kakinya yang jenjang membuat siapapun akan terkagum dan berpusat perhatian padanya jika sudah menari.

Setelah empat jam berlalu...

"Sampai sini dulu latihan untuk hari ini, Yeorubun...."

Ucap pelatih Dance yang mengenakan topi dengan rambut pirang yang sudah hampir smuanya basah dengan cucuran keringat itu.

Sambil istirahat duduk memandangi kepulangan anak didiknya satu persatu, dia mengelap keringat yang sudah membanjiri kening dan setiap sudut wajahnya.

Di sinilah, sudah hampir satu tahun setelah lulus Sekolah di Thailand, Chikita kembali ke Korea dan membuka Akademi khusus pelatihan Dance. Disela kesibukan kuliahnya di Universitas Waiji-X Seoul, dia mengisi waktunya tiga hari dalam satu minggu untuk melatih peserta pelatihan yang kebanyakan dari mereka adalah anak usia SMP dan SMA yang bercita-cita ingin debut menjadi Idol. Meskipun Chikita tidak menjadi Idol tetapi kredibilitas dalam kemampuan Dance nya tidak perlu diragukan lagi.

"Drrrt...~~"

"Drrrt...~~"

Getar panggilan masuk di HP nya.

"Hello, Momm..."

"Haii Anak kesayangan Mommy yang udah gak inget ke Mommy nya sendiri....," Bukan tanpa alasan Lisa bilang begitu, memang anaknya ini sudah beberapa bulan tidak datang berkunjung karena sudah punya Apartemen sendiri berkat kerja kerasnya hasil menabung.

"....Cepat pulang sayang, ada yang menunggu kamu di rumah"

"Mommy sengaja ya bohong biar aku pulang?" Sela Chikita selagi masih beraktifitas mengelap keringatnya kemudian minum air mineral dalam botol.

Chikita mengerutkan kening, dan bertanya-tanya apakah dia ada janji dengan seseorang?, perasaan dia tidak mempunyai janji dengan siapapun.

"Cepat pulang aja dulu, Mommy tahu kamu di Akademi Tari kan? Jaraknya lumayan dekat ke rumah, cepet pulang kalau kamu gak mau menyesal..."

Ancam Lisa yang juga sudah berhadapan dengan para tamunya.

"Oke, Mommy ku yang cantik, aku akan pulang ke rumah..." jawab Chikita tanpa panjang lebar dan langsung menutup panggilan.

"....Huhhhh"

Hembusan nafas berat terdengar dari Chikita, sebenarnya dia ingin langsung pulang dan istirahat, namun bagaimana lagi dia harus menyetir mobil sendiri untuk pulang ke rumah.

----------------------

"Mommy... Daddy... Oppa... Kesayangan kalian pulaaaang..." 

Teriak Chikita yang langsung menerobos pintu utama tanpa dia tahu ada banyak tamu di rumahnya.

Semua orang di ruang tamu sontak melirik ke arah suara yang nyaring itu. Sambil menahan tawa melihat orang yang berteriak luncat-luncat seperti bocil yang pulang sekolah lebih awal.

"Hei, Bocil... Udah putus urat malunya yaa..." Ucap Haruto sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan adiknya itu.

"E..e...eehhh..."

Chikita tersenyum nyengir dengan pipi merah karena malu dan segera membungkukan badannya setelah melihat banyak yang hadir di ruang tamu. Mungkin kalau ada tanah dia akan segera menggali lubang dan bersembunyi di dalamnya, dia sangat malu saat ini, sangat... sangat malu.

"Hallo, Tante Jen, Tante Rossie, Tante Sooya..."

Ucap Chikita yang langsung kaget lagi ternyata tidak hanya teman-teman Mommy nya yang datang, anak-anaknya pula dibawa semuanya.

"Hai, Chikita...." Ucap Ahyeon yang berjalan menghampiri dan langsung memeluk Chikita.

"Emmm.. Hai Ahyeon"

Ucap Chikita sambil membalas pelukan Ahyeon dan langsung menatap yang lainnya.

"Hallo Ruka, Asa, Pharita, dan... emmm..." Ucapannya berhenti saat melihat di sisi Haruto ada seorang laki-laki yang seumuran dengan kakaknya itu tapi dia tidak tahu namanya.

"Doyoung... Aku Kim Doyoung..." Ucap laki-laki yang merupakan kakaknya Ahyeon itu sambil tersenyum melihat Chikita.

"Aaahh.. Hallo, Doyoung Oppa" Chikita kemudian membungkuk, dia malu sekali.

Ya ampuuuun... dia benar-benar ingin membuat lubang di tanah saat ini.

Yang tadi dipanggil satu persatu pun hanya tersenyum melihat kelakuan Chikita yang sangat lucu karena kelihatan sekali dia malu.

----------------------

Pertemuan malam itu sangat tidak terduga, karena Lisa tidak menyangka mereka akan benar-benar datang semuanya, walaupun sempat membahas ingin kumpul di rumah Lisa tapi tidak ada yang membahas akan membawa anak-anaknya semua.

Namun, malam itu menjadi malam kepulangan Chikita ke rumah lagi dan pertemuan Chikita dengan teman sekolah dasarnya dulu. Yaaa... dulu sekali meskipun singkat namun dia tetap mengingat mereka semua.

Setelah selesai makan bersama, para orang tua sibuk dengan pembahasan mereka masing-masing, terjadi beberapa kubu tongkrongan.

Para Daddy yang merupakan jajaran suami empat wanita cantik berkumpul di luar sambil minum dan bercengkrama membicarakan perkembangan bisnis masing-masing.

Sedangkan para Mommy sedang menggelak tawa saling sahut di tengah meja makan, dan barisan para Oppa sedang asyik mabar di kamarnya Haruto yang luas.

Yaa.. Haruto sengaja memanggil Asahi, Junkyu dan Yoshi juga agar suasananya semakin seru saat bermain, karena ada Doyoung juga teman semasa kuliahnya.

Dan terakhir, ada kumpulan para gadis yang sudah memasuki usia dewasa karena sudah satu tahun kuliah di kampus yang sama.

"Gimana kabar Haram sama Rora sekarang Chik?" Tanya Ruka sambil menikmati cemilan kacang polong.

"Mereka baik-baik aja. Katanya sih bulan ini Haram pulang ke Korea. Dia dikontrak Agensi hiburan untuk menjadi guru Vokal para peserta pelatihan calon Idol, kalau Rora dia masih sibuk kuliah sambil kerja paruh waktu juga, karena Neneknya sekarang sudah tidak mampu berbuat apa-apa, usianya semakin renta." Jawab Chikita.

Kemudian Pharita datang membuka Soju dan menikmati minuman itu dalam sekali teguk. Mereka sudah legal jadi tidak masalah minum-minum.

Melihat itu Asa hanya menggeleng kecil, kebiasaan buruk kakaknya adalah suka banyak minum.

Sesudah mereka satu kampus, mereka menjadi dekat satu sama lain. Hanya saja jurusan dan mata kuliah yang berbeda membuat mereka jarang bertemu sekalipun satu lingkungan.

Bertahun-tahun mereka dan Chikita tidak bertemu, sikap Pharita dan teman-temannya juga banyak berubah jika Chikita perhatikan, mereka menjadi lebih welcome berteman dengan siapapun, dan mereka mulai menghilangkan sifat sombongnya itu. Mungkin alasan itu yang membuat Chikita mulai akrab lagi dengan mereka. Adapun masalah di masa lalu itu sudah dikubur oleh semua orang, kini setiap kali mereka bertemu pasti hanya akan ada senyum yang terukir.

"Gimana kalau libur semester ini kita ke Jeju ngelongok Rora sekalian liburan, kan enak tuh?" Tanya Ahyeon.

"Ayoo... Gue juga belum pernah ke Jeju." Jawab Pharita yang memang kesukaannya itu liburan terus.

"Tapi nanti kalau Haram udah balik ya, Unnie.. Biar bisa barengan kita bertujuh berangkat." Saran Asa yang sedari tadi diam-diam memang menyimak obrolan mereka.

"Oke." Jawab Pharita.

"Boleh, aku juga mau ngatur jadwal dulu di Akademi" Ujar Chikita sambil makan camilan.

Malam itu berlalu begitu saja dengan gelak tawa dan canda dari setiap sudut perkumpulan membuat suasana rumah Chikita lebih hangat.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***