"eh, aku tahu kabar terbaru loh... mau tahu gak?"
Tanya haram pada rora dan chikita. Haram bertanya agak pelan karena takut didengar murid yang lain.
"Apaan ramie? Kalo masalah gossip aku percayakan sama kamu, hahahaha..."
Chikita tertawa terbahak-bahak menjawab pertanyaan dari haram.
"Dasar bigos!" kata rora dengan wajah dinginya tapi hatinya tetep aja penasaran dengan kabar apa yang akan diberitahukan temannya itu.
"Si Anjir... gak papa bigos juga Ra, kapan lagi aku baik ngasih info yang lagi hot dibahas di forum online Momy Sosialita, ini berita mahal, iya gak cil?"
Haram melihat chikita, tersenyum sambil Wink sebelah matanya pertanda ingin disetujui oleh chikita.
"hahhaa.. iya ramie.. apa dong cepet kasih tahu ini paha ayam udah mau abis kamu masih belum ngasih tahu...."
ucap chikita sambil terus memakan ayam kecap yang diberikan rora tadi, ternyata dari tadi aktifitas makannya tidak berhenti.
"sini dong kalian lebih deket!"
Ajak haram kepada dua teman dihadapannya, agar pembicaraan ini tidak sampai bocor.
Haram adalah anak dari salah satu donatur utama Sekolah di Baemon Elementary School, mamanya sendiri mempunyai komunitas khusus yang terhubung dengan intern sekolahnya agar bisa memantau apa saja yang terjadi di sekolah dan program apa saja yang dilakukan sekolah, bahkan sebelum direalisasikan pastinya menjadi bahan rapat dulu di forum Momy Sosialita yang haram suka liat dari handphone mamanya.
"jadi gini gaiiis, katanya minggu ini kita akan menerima pertukaran pelajar. Dan ini adalah program pertama kali yang akan dilaksanakan oleh sekolah!"
"waaaaw...waaaw.... omagad... what is that?"
Chikita mangap sambil tergeleng-geleng
kepalanya beberapa kali, paha ayam kebetulan sudah habis secepat kilat. Karena program ini adalah hal yang baru bagi mereka tentunya ini sangat disambut antusias.
Meskipun sudah tergolong sekolah dasar yang elit namun baru kali ini menerima siswa dari Luar Negeri sebagai siswa pertukaran.
"keren kan cil?" Tanya haram
"iya ramie! Aku gak sabar pengen segera liat mereka" jawab chikita dengan ekspresi yang tidak pernah gagal.
"tapi ram, kalau mereka masuk sekarang berarti tanggung dong hanya setengah tahun lagi kita lulus?" Tanya rora.
"justru itu ra, menurut yang aku baca di hp momy sih katanya sekalian nanti SMP nya bareng kita juga di TEUMAKER School, mungkin mereka akan menetap lama mencari ilmu di sini. Dan menurut info yang aku baca mereka yang datang kesini bukan orang sembarangan loh..."
Penjelasan dari haram membuat rora dan chikita makin penasaran sebenarnya siapa dan bagaimana sosok yang bukan orang sembarang itu, chikita kemudian ingin bertanya namun tiba tiba...
"Bruk!"
"Aaaaaa.... "
"Sakit anjirr.... ini pala gue bukan gawang sepak bola woy ...."
Teriak haram sambil meringis kesakitan mengelus-ngelus kepalanya yang terkena bola cukup keras dan mencari siapa pelaku yang telah menendang bola kearahnya. Karena tidak jauh dari lokasi kantin, lapang sepak bola memang hampir bersebelahan dengan kantin. Lalu datanglah orang yang haram cari.
"Haram... maaf ya tadi gak sengaja bolanya aku tendang ke arah sini, maaf yaa...Kepalamu sakit banget ya?"
cerocos khawatir dari anak laki-laki dengan wajah tampan, imut dan tubuh yang tinggi hampir lebih tinggi sedikit dari haram, badannya atletis ditambah dengan balutan seragam kaos sepak bola warna merah yang keren. Dia adalah teman sekelas haram yang gemar main sepak bola saat jam istirahat.
"Oh iya Jungwan, gak papa kok, gak sakit-sakit amat lagian!"
Jawab haram dengan pipi memerah dan senyum yang malu-malu kucing sembari masih mengelus-ngelus bagian kepalanya yang sakit tadi, amarahnya reda secara tiba-tiba seolah api yang tadinya menggebu-gebu akan membakar langsung padam dengan hujan lebat.
Jungwan adalah anak lelaki yang sudah lama menarik perhatian haram, mungkin jika haram faham apa perasaan itu artinya adalah haram sudah jatuh cinta pada pandangan pertama sama Jungwan ketua kelas sekaligus kapten tim sepak bola di sekolah.
"maaf ya ramie.., nanti kalau pusing ngomong ya aku akan kasih tahu Bu Somi" kata jungwan dengan nada yang khawatir dan menunjukan sikap tanggungjawabnya sebagai teman dan ketua kelas. Bu Somi adalah dokter UKS di Bemon Elementary School.
"iya wan, gak papa kok! Silahkan lanjutin aja mainnya..." jawab haram.
Sementara itu, di belakang haram chikita dan rora masih menahan tawa yang sudah hampir meledak sedari tadi. Karena mereka tahu betapa sangarnya haram kalau sudah ngajak geludd lalu tiba-tiba langsung meleleh kek tadi, gimana gak pengen ngakak. Dengan sekuat tenaga mulut mereka ditutup oleh kedua tangan agar tidak meledak tawanya saat jungwan masih ada.
Setelah jungwan pamit mengambil bola dan meminta maaf lagi sebelum pergi, haram duduk lagi di meja tadi.
"hahahahah... awokawokawokawok...."
Chikita dan Rora ketawanya udah kaya rem blong, puas banget liatin haram yang salting sama jungwan. Mereka sampai memegang perut karena sakit tertawanya terlalu lepas.
"haramie, kamu suka bocah itu bukan?"
Tanya rora sambil memberi tatapan yang mengintimidasi.
"apaan sih... enggak kok! Kata momy juga jangan dulu suka-sukaan sama cowo nanti gak fokus belajar..." bantah haram sambil memutarkan bola matanya karena tidak mau terbaca saltingnya sama rora dan chikita.
Rora dan chikita hanya saling pandang dan mengangkat dua alis mereka sambil tersenyum pertanda mereka faham bahwa haram mungkin sekarang sedang malu dan tidak mau membahas lagi soal jungwan.
-------------------
Sementara itu, di tempat lain, di pusat Kota Tokyo Jepang...
"Ruka Sayang, ini mau dibawa gak?"
Tanya wanita cantik dengan rambut hitam lurus dibelah dua itu kepada anak tunggalnya, kecantikannya bahkan bisa mengalahkan visual utama Blackpink. Siapapun yang melihat mungkin tidak akan menyangka jika wanita yang sudah kepala 3 ini sudah menikah bahkan sudah memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus sekolah dasar.
Kim Sooyaa, wanita cantik itu dengan telaten menyiapkan barang-barang yang akan mereka bawa besok untuk pindah ke Korea dengan alasan pekerjaan suaminya Jung Haein sekaligus pertukaran pelajar anak tunggal kesayangannya, Jung Ruka.
Jung Haein adalah pemilik perusahaan Entertaiment besar di korea, alasannya dia pindah karena kantor pusatnya sekarang sudah berganti gedung ke gedung yang lebih luas dan megah di Korea sehingga dia bisa mulai fokus disana mengembangkan perusahaan dan berpindah kewarganegaraannya dengan keluarganya kecilnya.
"aku ingin bawa itu mom, itu kan boneka kukang kesayangan aku mana bisa aku tidur tanpa itu nanti..." jelas ruka yang mengambil boneka kukang dari tangan momy nya kemudian dimasukan ke dalam koper besar miliknya.
"besok aku pindah ke sana bareng teman-teman aku kan mom?" Tanya ruka
Ruka bertanya karena memang tidak tahu, ini mendadak sekali kejadiannya sehingga ruka tidak sempat menanyakan kepada teman-teman siapa saja yang akan ikut pertukaran pelajar yang pertama ini. Apalagi dia punya Circle teman yang keren dan kece semuanya, sayang jika ruka harus meninggalkan teman-temannya itu.
Saat Sooyaa akan menjawab pertanyaan anaknya, tiba-tiba...
~ Drrtt....
~ Drrtt....
Handphone ruka bergetar, kemudian segera diangkatlah satu panggilan masuk itu.
"Halo ruka, besok berangkat bareng yaa.... gue gak mau sendirian disana!" sontak suara seseorang diseberang sana dengan penuh nada penekanan namun tetap lucu dan manja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Silvi Aulia
aku mampir kak 🙏🤗
2023-08-09
1
Mưa buồn
Terkesima dengan alur ceritanya, semoga terus berkembang 👏
2023-07-28
1
Blue Persona
Wahhh seru banget!
2023-07-28
1