Sisi Lain

Dua Minggu Kemudian

"Hallo, Neneeek....." Teriak Chikita yang langsung menyambar Nenek Rora dengan pelukan. Seperti bertemu dengan Neneknya sendiri.

"Yaa ampuunn... ini anak energinya masih sama, yang beda hanya tambah tinggi dan tambah cantik aja kamu sayang." Jawab Nenek Rora sambil mengelus-elus kepala Chikita. Dia juga sangat rindu pada teman-teman cucunya ini.

"Hallo, Neeek... Aku rindu sekali.."

Teriak satu orang lagi, anak gadis yang super tinggi dengan wajah yang tambah cantik mengeluarkan karisma orang dewasa.

"Hallo sayaaang..." Jawab Nenek pada Haram yang tambah mendongkak lagi pelukannya menyesuaikan tinggi Haram. Meskipun Haram sudah membungkuk memeluk Neneknya Rora.

"Hei, Bociiil... Lo peluk-peluk Nenek gue aja, gak kangen sama gue?"

Rora datang saat mendengar keributan di luar rumah.

"Hahaha... Sini aku peluk kamu Rora sayaang..."

Chikita menggoda Rora dengan menghampirinya dan melebarkan tangan untuk memeluk. Rora pun tersenyum, dia sangat merindukan kedua sahabatnya itu lalu memeluk mereka bergiliran.

"Ra, tebak siapa yang datang sama kita?" Bisik Haram.

"Siapa, ram?" Rora penasaran.

"Gaiiis... Sini dong! Mau sampai kapan disana mulu?"

Ajak haram pada Ruka dan tiga orang lainnya.

Rora sempat kaget, bagaimana bisa mereka ikut dan tidak menyangka perubahan mereka yang sekarang sudah dewasa semakin membuat dia hampir tidak mengenali mereka.

Ruka dan yang lainnya menyapa Nenek Rora lebih dulu, mereka langsung disambut pelukan sang Nenek, kemudian Rora juga memeluk mereka satu persatu, betapa indahnya suasana ini.

Setelah di dalam, mereka semua masuk ke kamar yang sudah disediakan oleh Rora, rumah Neneknya banyak kamar kosong yang lumayan bisa menampung satu kamar untuk dua orang. Jadi Rora menyiapkan tiga kamar untuk teman-temannya.

Rumah yang indah itu terletak di Pesisir Pantai Jeju, suara deburan ombak yang menghantam karang menjadi musik indah yang terus menemani setiap menit kehadiran mereka. Bau pantai yang khas menggoda siapa saja agar bermain di sana.

Mungkin besok mereka akan mulai berkeliling Pulau Jeju. Sekarang mereka akan istirahat terlebih dahulu menghabiskan waktu hari ini dengan membagi cerita satu sama lain dengan Rora dan neneknya.

Sambil berkumpul menikmati cemilan dan menonton tv, ketujuh gadis itu berkumpul di tengah ruang tamu.

"Jadi, kalian sekarang satu kampus? Kok Lo gak pernah cerita, Cil ?" Tanya Rora pada Chikita. Karena tadi sudah menjelaskan bagaimana keadaan mereka sekarang dan cerita mereka bisa dekat.

"Yaa.. kan gue mau kasih surpraiiiss ke lo, Ra.., lagian satu kampus juga jarang banget ketemu"

Jawab Chikita sambil makan camilan yang tidak berhenti dari tadi.

"Kalau Lo Ruka, ngambil jurusan apa di kampus kok bisa kalian jarang ketemu?"

Haram bertanya pada Ruka.

"Gue ngambil jurusan ekonomi, Ram. Karena mungkin kedepannya gue bakal gantiin Daddy di kantor."

"Waah.. Keren nihh calon ibu CEO.. hahaha" Tawa Haram disusul oleh tawa yang lainnya.

"Lo bisa aja ya."

Ruka sedikit malu dibilang begitu sama Haram.

"Kalau kamu, Rita?" Tanya Haram.

"Gue ngambil Jurusan Fashion, Ram...

Kata Mommy nanti gue yang nerusin pekerjaannya."

"Calon G.A. YSL gak tuh? Senggol dong... hahaha"

becanda haram menimpali jawaban Pharita.

"Kamu, Yeon?" Satu orang lagi ditanya.

"Gue ambil Jurusan Musik, nanti gue mau jadi Produser nerusin perusahaan Entertaiment milik Daddy. Keren gak tuh?... hahaha."

Malam itu semuanya berbagi cerita.

Sementara yang lain asyik mengobrol dan bercanda kesana kemari, tiba-tiba Asa berbisik mengajak Haram keluar dulu. Tidak ada yang sadar akan kepergian mereka berdua karena saking asyiknya bercanda.

Di luar rumah.

"Ram, kamu gak merasa ada yang harus diceritakan sama aku kah?" Tanya Asa yang langsung mengagetkan Haram.

"Maksud kamu apa, Sa?"

Haram pura-pura bingung.

"Gak ah... Gak jadi. Pura-pura aja aku gak pernah ngomong gitu"

Asa merasa kesal dan bermaksud pergi meninggalkan haram. Tetapi dia langsung ditahan oleh haram yang buru-buru memegang tangannya dan langsung memeluknya dengan erat.

Seketika hening...

...

...

...

"Maafin aku, Sayang..." Bisik haram sambil mengeratkan pelukannya.

.

.

Deg.

Hati Asa terasa sakit mendengar kalimat itu. Asa langsung menangis tanpa suara dalam pelukan Haram.

"Kamu jahat!"

"Kamu jahat banget sama aku!"

Rengek asa sambil memukul-mukul lengannya Haram.

"Maaf ya Sayang... Dua hari lalu aku bener-bener lupa gak ngabarin kamu saat udah sampai di bandara, aku nginep di Apartemen si bocil dulu gak langsung pulang ke rumah karena terlalu lelah."

Haram memberi penjelasan karena mengerti kesalahan yang sudah dia perbuat membuat Asa marah dan akhirnya selama dua hari Asa tidak membalas pesan atau mengangkat teleponnya.

"Tapi aku liat postingan Junkyu Oppa, dan ada photo kamu yang di Club malam kemarin. Apa kamu keluyuran nyari cewek lain?" Tanya asa yang masih setia dengan air matanya.

"Enggak, Sayang... Enggak,"

"...Kemarin aku nemenin Oppa aja, gak lebih. Dia baru putus dari pacarnya dan minta ditemenin. Sumpah." Haram mencoba menjelaskan apa yang terjadi kemarin malam.

"Awas aja kalau kamu gak ngabarin aku lagi kaya kemarin"

Asa yang masih dalam pelukan haram dengan jahilnya mencubit perut orang yang dia sayang itu. Yang dicubit hanya meringis kesakitan sambil tersenyum dan menerimanya begitu saja.

Saat itu tiba-tiba...

~..Prakkk!"

.

.

Suara yang seperti ranting terinjak terdengar dari sebelah tembok rumah didekat Haram dan Asa berada. Seketika mereka berdua terperanjat kaget dan langsung melihat sekeliling, takut ada seseorang yang melihat atau mendengarkan mereka, Haram langsung mendatangi sumber suara tadi, namun tidak melihat apa-apa. Dia berasumsi mungkin saja itu hanya kucing atau apapun, dia tidak berfikiran negatif meski perasaannya sudah sangat gelisah.

"Gak ada apa-apa Sayang, udah jangan nangis lagi, kamu masuk duluan ya." Asa hanya menuruti perkataan Haram dan masuk ke dalam lagi namun langsung masuk ke kamar pura-pura mengantuk padahal Asa tidak ingin mereka menyadari dia sudah menangis.

Ahyeon yang melihat Asa masuk merasa ada sedikit yang aneh, dia yang tidak menyadari kepergian Asa bertanya-tanya dalam hatinya. Tapi pura-pura tidak peduli juga dan melanjutkan obrolan dengan yang lain.

^^^

Di balik pohon yang hanya beberapa langkah dari rumah Rora, terlihat remang-remang namun semakin didekati semakin jelas itu adalah seseorang yang sudah menunggu. Haram mendekati sosok itu dengan menyiapkan segenap hatinya akan apa yang terjadi.

"Jelasin ke gue! Sejak kapan Lo sama Adek gue punya hubungan kayak gitu?"

Meski tertutupi malam dan hanya sedikit cahaya menyinarinya dari lampu yang jauh, jelas tahu siapa yang berbicara, Haram menundukan kepalanya mencoba memilah dan memilih kata-kata juga kalimat yang tepat agar tidak menimbulkan salah faham dan mudah dimengerti.

Dimata siapapun ini mungkin akan terlihat salah, bahkan hal ini tabu. Namun, kepada siapa dan kapan kita akan jatuh cinta sungguh hati kita akan buta tidak mampu menentukan pilihannya sesuai bagaimana ketentuan hukum alam yang berlaku.

Haram dan Asa menjalin hubungan sudah dari dua tahun lalu, saat itu mereka masih di bangku sekolah kelas akhir dan Haram kebetulan pulang sebentar ke Korea. Entah darimana keberanian itu muncul, Haram yang mengajak Asa bertemu, tiba-tiba mengungkapkan perasaannya yang selama ini dia tahan, seberapa sering pun dia menepis perasaan itu tidak mampu membuatnya hilang malah semakin bertambah jelas dan susah dikendalikan.

Tapi, takdir sengaja menghubungkan kedua manusia ini, atensi masing-masing dari dalam diri mereka merasakan hal yang sama. Asa pun sebenarnya tidak kalah kalut dengan ketidaktahuannya mengontrol perasaan jenis baru ini. Dia takut jika diungkapkan tapi lebih takut jika dia kehilangan seseorang yang diinginkan oleh hatinya itu.

"Rita...."

Terpopuler

Comments

Theros

Theros

Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥

2023-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!