Kita Berbeda

"Sayang... Yang sabar ya, kamu tahu sendiri Pharita kalau di lingkungan baru pasti tidak langsung mengakrabkan diri" Ucap Rossie setelah Ruka menceritakan sikap Pharita di Sekolah tadi.

"Baik, Tante! Ruka hanya kesal kok, sekarang udah cerita sama tante jadi gak ada sakit lagi di sini"

Dengan polosnya Ruka tersenyum sambil mengelus dadanya yang mungkin kalau kata orang dewasa itu kekesalan yang ditahan jadi sakit gitu.

Di Sore hari...

"Unnie, ikut yuk ke rumahnya Rora, mereka ngajak aku ngerjain tugas kelompok bareng Haram" Pinta Asa pada kakaknya.

"Gak ah, males ngapain sama mereka, aku juga sama punya tugas" jawab Pharita cuek.

"Yeon, anter yuk!... Aku gak mau sendirian" Asa memelas minta ditemani Ahyeon.

"Kita ke sana aja semuanya, aku juga bosen di rumah terus mending maen ke sana" Ruka menyahut tiba-tiba mengajak Ahyeon dan Pharita agar ikut menemani Asa.

"Boleh, tapi pulang beli Ice Cream ya."

"Iya, Yeon... Nanti kita barengan makan Ice Cream" jawab Ruka.

Akhirnya, setelah sedikit adu mulut yang akhir-akhir ini sering terjadi antara Ruka dan Pharita. Pharita mengalah dan pergi bersama ke rumah Rora.

--------------

Sore hari, Di Rumah Rora.

"Woooyy.. Ramiee... Balikin itu!" Teriak seorang gadis berambut pirang kuncir satu yang sudah kesal karena ada yang memainkan ballpoint nya dari tadi.

"Ambil aja sini cil kalau bisa!... Hahahahaha....."

Tawa dan teriakan terdengar ramai sekali di tengah suasana rumah yang sederhana namun sejuk. Rora hanya menggeleng melihat kelakuan dua sahabatnya yang pasti selalu membuat ribut suasana rumah seolah ini rumah mereka sendiri.

Ya... Rumah Rora memang sederahana tidak seperti teman-temannya yang berada, Rora anak sebatang kara yang hanya tinggal dengan Neneknya sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini.

Alasan Chikita dan Haram yang suka mengerjakan tugas di rumah Rora karena rumahnya membuat mereka nyaman seolah menjadi tempat pulang dari segala kelelahan hidup, terlebih masakan Nenek Rora yang sangat luar biasa enak melebihi masakan resto.

"Tok-tok...."

"Tok-tok...." Suara pintu diketuk dari luar.

Chikita dan Haram masih sibuk saling kejar, naik ke kursi, menggeserkan peralatan belajar sampai terlihat sangat berantakan sekali. Kedua anak ini tidak mendengar ketukan pintu dan hanya Rora yang mendengarnya itu pun setelah beberapa kali diketuk.

"Asa..., maaf yaa aku gak denger, didalem berisik banget" Rora meminta maaf dan melihat Asa tidak sendirian dia segera menyuruh mereka semua masuk.

"Apa ini rumah?" Dalam batin Pharita.

"Aaaaa.... Sakit bangeut iniiiii..." Ahyeon berteriak sangat keras sehingga semuanya terkaget.

Ballpoint yang diperebutkan Haram dan Chikita terlempar dengan keras tepat pada pelipisnya Ahyeon, dan ini membuat mereka semua terkejut apalagi kedua pelaku yang sudah menganga bingung harus ngapain.

"Aduh kenapa sih ini, kelakuan kalian masih kayak anak TK tau gak!" Pharita marah dengan menunjukan mata yang melotot pada Haram dan Chikita.

"Maaf ya Ahyeon..."

Ucap Chikita sambil mendekat melihat pelipis Ahyeon yang memerah dan ada goresan ballpoint nya.

"Ramiie, kamu gak ada niatan minta maaf?"

Tanya Rora yang sudah malu dengan tingkah kedua temannya tadi.

"Yaa.. Sorry.. kan gak disengaja itu. Palingan sedikit merah gak akan parah kan?" dengan santainya haram merasa tidak bersalah karena tidak disengaja.

"Sudah... Ahyeon jangan nangis ya, mereka gak sengaja kok" relai Ruka agar masalah tidak diperbesar.

Ahyeon tidak bicara sepatah kata pun, dia hanya manyun bahkan matanya sudah berkaca-kaca, dia ini anak yang gampang nangis banget. Tapi dia sekarang menahannya karena gak mau disebut anak cengeng.

Setelah satu jam berlalu....

"Yeaayy... Done.."

Chikita berteriak girang karena pekerjaan kelompok mereka masing-masing sudah selesai. Sambil menggeliatkan tubuh karena pegal lama dalam posisi yang sama...

"Aku lapar, Ra... hehehe" bisik Chikita.

"Bentar ya... Aku ke Nenek dulu di dapur, mungkin makanannya sudah siap sekarang" jawab Rora.

Neneknya Rora sudah datang 40 menit yang lalu sehabis pulang dari pasar membeli lauk pauk agak banyak dari biasanya untuk dimasak karena tahu teman-teman Rora sekarang akan datang.

Tidak berselang lama, akhirnya makanan tiba disajikan oleh Neneknya Rora, Haram dan Chikita. Rora masih membereskan peralatan tugas mereka. Sedangkan Ruka dan yang lainnya hanya memperhatikan dan sudah duduk di kursi meja makan yang sederhana itu, bahkan kursinya saja ada yang sudah goyang sedikit.

"Silahkan dimakan ya, Anak-anak! Maaf jika lauknya hanya ada ini saja." Ucap Nenek Rora sambil melihat ekspresi teman-teman cucunya.

Untuk dua orang yang sudah tidak asing neneknya Rora tidak masalah karena apapun yang disajikan pasti habis dimakan, tapi untuk teman-teman rora yang baru ini dia agak hawatir mereka tidak menyukai masakannya.  Neneknya Rora berlalu ke dapur kembali untuk membereskan peralatan sisa memasak.

"Ka, aku mau pulang aja gak mau makan di sini, makanannya kok kaya gitu ih aneh, mana menunya sedikit lagi..." Tiba-tiba Pharita berbisik pada Ruka.

"Kamu jangan gitu, Ta..., hargain dong masakan Neneknya Rora"

Bisik Ruka dengan sedikit mengerutkan kening karena tidak suka dengan perkataan Pharita yang sudah tidak bisa disaring lagi. Namun sayangnya percakapan mereka diperhatikan dan terdengar oleh Rora.

Seketika...

"Brakkk...."

Suara gebrakan meja yang keras membuat jantung semua orang hampir copot.

"Udah kalian pulang aja dan jangan pernah nginjak kaki ke rumah ini lagi!...." Bentak Rora yang sudah tersinggung oleh sikap teman-teman barunya itu.

Dadanya kembang kempis mencoba menahan amarah dan kesedihan yang terus bergelut saling mencoba keluar lebih dulu. Dengan mengepalkan kedua tangannya...

"Aku tahu kalian tidak suka berada di rumah ini, kalian juga tidak suka makanan yang sangat sederhana ini kan?... Yaaa kita memang berbeda tentang segalanya. Sudahlah kalian pergi saja daripada nanti tersedak karena memakan makanan yang menurut kalian aneh ini."

Semua tertegun akan ucapan Rora, seperti sambaran petir disiang bolong. Bahkan Chikita yang sudah tidak kuat lapar pun tiba-tiba dia merasa kenyang. Haram yang hampir akan memasukan suapan pertama menyimpan sendoknya lagi, hilang sudah nafsu makan semua orang.

"Raaa..." Asa mencoba memanggil rora yang beranjak menjauhi mereka dengan wajah yang sulit diartikan.

"Saa.. udah, pulang aja cepet bawa ini Princess kalian! Dan jangan lagi menginjakan kaki di rumah kami. Kamu juga Ahyeon, kalau ekspresi tidak suka gak usah keliatan banget kaya tadi"

Ahyeon akhirnya menunduk, dia juga tidak sadar karena ekspresinya itu tergambar secara spontan.

Haram mode serius memang sangat menyeramkan.

Dia yang sudah geram dari awal disajikan makanan sudah terlihat dari ekspresi anak-anak orang kaya yang melihat dengan aneh bahkan jijik, haram tahu latar belakang anak-anak pelajar pindahan itu. Karena itu Haram tidak perduli mau makan atau tidak pun.

Namun, Haram sekarang tidak dapat mentolelir sikap mereka, apalagi sampai terdengar oleh Nenek Rora yang sudah dia anggap Neneknya sendiri, sungguh sakit mendengar hinaan seperti itu.

--------------

Di Sekolah...

Sudah tiga bulan Ruka dan yang lainnya berada di Baemon Elementary School. Semenjak kejadian hari pertama sekolah dan kejadian di rumah Rora untuk pertama dan terakhir kalinya mereka tidak pernah berbicara ataupun sekedar saling menyapa.

Semuanya bungkam seolah tidak pernah terjadi apapun antara mereka. Mungkin kata maaf dan memaafkan pun seakan menjadi hal yang paling mahal di dunia ini bagi mereka bahkan tidak mampu di beli oleh orang seperti Pharita.

"Anak-anak, untuk akhir bulan ini kita sudah akan sibuk menghadapi ujian akhir..."

Terpopuler

Comments

Abdul Rahman

Abdul Rahman

Terkesan!

2023-07-28

1

DARU YOGA PRADANA

DARU YOGA PRADANA

Semangat menulis, thor! Teruslah berkarya dan menghibur pembaca seperti aku.

2023-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!