Sherin tetap memimpin ketika awal mulai tapi saat ingin mendekati star dia agak pelan di belakang Aliya dengan posisi yang dekat.
"okey, aku gak akan sungkan lagi sama kamu Al."ujar Sherin sambil membuntuti Aliya.
ketika Aliya merasa dirinya yg cepat Aliya kehilangan konsentrasi dan itulah poin sempurna bagi Sherin menembus pertahanan Aliya.
Wrengggggg, suara motor sport mewah milik Sherin membelah jalanan. Garis finis sudah kelihatan dan akhirnya...
Sherin tiba di garis finis degan kecepatan tinggi dan sambutan temannya. Sherin mendapat perhatian dari semua orang tadi dia engan menatap mereka melainkan Sherin malah menatap Tara, sepertinya dia pernah bertemu dengan Tara tapi dia sendiri melupakannya.
* flashback on*
saat pertengahan lomba ketika dia merasa ketakutan kembali Sherin tiba tiba berhenti Tengah keheningan malam.
" enggak aku gak boleh takut, aku harus bisa." ujar Sherin menyemangati dirinya meski meneteskan airmata.
Sherin saat takut saat ini, seperti kemaren dia juga bicara sendiri dan dia ketakutan ketika melihat ada seseorang yang menujunya.
"nggak, pergi pergi, Ibu Sherin takut." ujar Sherin mengibaskan tangan seseorang itu.
Tanpa ia sadari Sherin di peluk cowok itu dan dia tak mengerti kenapa seperti orang yang dia kenal, pasalnya orang yang bisa menenangkan Sherin saat trauma nya Kambuh hanyalah Ayahnya saja.
"Tara." ujar Sherin kaget dan belum tersadar sepenuhnya.
Seketika Sherin melepaskan pelukan hangat dari Tara dan dia tak lupa mengusap air mata yang terus keluar sedari tadi. " Kalo Lo udah baikan susul Aliya jangan sampai dia yang menang, karena aku juga ingin menantang kamu." ujar Tara yang mendapat respon terkejut dari Sherin.
Sherin bingung dengan apa yang dimaksud Tara, tapi Sherin menganggap bahwa Tara adalah anak baik dan mau menghiburnya.
"Jagan geer ya, gue ke sini karena pemandu balapan takut Aliya curang karena dia cewe bar bar." ujar Tara menjelaskan.
"Terserah kamu, aku bisa buktikan kalo aku yang akan menang." ujar Sherin menaiki motor nya.
Sherin kembali ke arena balapan dan dia tengah memasang taktik yang pernah dia pelajari, sherin langsung meninggalkan Tara tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
* flashback off *
di depan garis finis para penonton sudah tak sabar mengetahui siapa yang hebat diantara Sherin dan Aliya dan pemenang taruhan itu.
Teman teman Sherin pun sudah berkumpul di garis finis, saat Fika sedang hebohnya berharap Sherin yang menang tiba tiba telfonnya berbunyi.
" eh Fik, hp Lo bunyi tuh angkat cepat sapa tau itu bokapnya Sherin." ujar Dewa menebak.
" beneran bokapnya Sherin nih dew, gimana gue bilangnya ya..?" tanya Fika pada Dewa.
" bohong aja deh, sekalih kali kan kagak ngapa" ujar Dewa dengan entengnya.
Akhirnya Fika mengangkat panggilan dari Ayahnya Sherin. Dan Fika malah bingung jika om Aldi akan pulang 1 jam lagi, pasalnya tempat balapan ini agak jauh dari rumah Sherin belum lagi apakah perlombaan mereka akan cepat selesai.
...****************...
Aldi tengah berjalan keluar dari rumah sakit ia hendak pulang karena takut Sherin menunggunya lama, karena sejak kecil Sherin sudah dilarang keluar ketika malam hari tiba. Bahkan ada yang menganggap Aldi terlalu belebihan dalam mendidik anaknya. Sampai saat ini hal itu yang membuat Aldi sedih.
"kira kira Sherin jam segini sudah tidur apa belom ya?" ujar Aldi sambil meraih ponselnya.
" halo Sherin, ini Ayah. kamu belum tidur jam segini, itu suaranya rame banget kamu gak pergi keluar kan." ujar Aldi cemas.
" halo om ini Fika. Fika lagi nonton tv jadi ya rame gini suaranya. Kalo Sherin udah tidur dari tadi om." ujar Fika berbohong.
"oh ya sudah kalo gitu, 1 jam lagi om sudah sampai rumah kalian tidur saja. Saya juga bawa kuncinya." ujar Aldi seketika Fika bingung karena dia dan Sherin ada di tempat balapan.
Aldi mematikan panggilannya dan segera menuju rumahnya karena dia sangat khawatir dengan keadaan Sherin meski sudah menelpon Fika.
Harapan Aldi Sherin tak mengalami trauma nya kembali, karena orang yang bisa menenangkan keadaan Sherin di saat itu hanyalah Aldi seorang. Padahal Aldi dulu sudah mencari obat herbal dan sampai dia sendiri turun tangan belajar rukyah dari temannya.
tak hanya itu saja pengorbanan Aldi menyembuhkan Sherin, saat itu Aldi serba kekurangan dan dia tak dapat memberikan pemeriksaan dokter spesialis bagi Sherin tapi saat ini Aldi sudah sukses, dan dia akan membawa Sherin ke luar negeri untuk pengobatan Sherin. Mungkin tak hanya pengobatan fisik saja yang sherin dapatkan melainkan pengobatan secara mental.
...****************...
Sherin lah pemenang balapan sekaligus taruhan itu, mereka sangat antusias ketika Queen baru SMA NUSA BANGSA adalah Sherin.
"Jadi gimana kalo kita rayain kemenangan Sherin gays.." ujar ana.
"sher. Tadi bokap Lo nelpon gue, katanya dia udah mau pulang, terus Lo gimana?"
"tenang aja. Gue yang akan anter Sherin." ujar Dewa. Saat Dewa ingin mengajak Sherin, tiba tiba Tara menarik tangan Sherin dengan paksa.
" woy b*ngs*t.., anak orang tuh. Mau Lo bawa kemana." Ujar Dewa dengan geram.
Sherin berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Tara tapi sayang mereka sudah ada di tempat parkir motor milik Tara. Sherin terpaksa menurut apalagi sekarang ia harus cepat sampai ke rumah karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tepatnya tengah malam.
"udah buruan naik, atau gue tinggal aja Lo pulang sendirian. temen Lo udah pulang terutama Fika, dia dianterin Dewa nyusul ke rumah lo." ujar Tara memaksa.
" ih, kenapa maksa banget sih jadi cowok." ujar Sherin merasa kesal.
"Gue pegen bicara sama Lo jadi sekalian." tambah Tara yang dibales deheman oleh Sherin.
Sherin menaiki motor sport milik Tara yang tak kalah mewah dengan miliknya. Dengan ragu Sherin menaikinya dan dia tanpa berpegangan.
" pegangan, kalo ngak Lo jatuh gue tinggal karena gue gimana direpotkan orang kayak Lo itu."
" modus, bilang aja kalo gk ikhlas nolongin. Pasti ada udang di balik batu."ujar Sherin.
Seketika Tara mempercepat motor nya agar Sherin Takut. " is. Sengaja banget bikin orang jantungan." ujar Sherin sambil memukul Tara.
"Makanya pegangan." tugas Tara dengan cepat.
Mereka melaju melebihi batas kecepatan, dan Sherin merasa nyawanya tak akan selamat. Seketika dia langsung berpegangan pada Tara, itu yang membuat Tara senang entah kenapa setelah mereka berpelukan Tara seperti pernah mengenal Sherin tapi dia bingung itu benar atau tidak.
sesampainya mereka di depan rumah Sherin tak lama kemudian dewa juga ada dan dia tengah membuntuti Fika, memastikan Fika pulang baik baik saja.
" Eh eh, ituh tangan demen aja nempel." ujar Fika menggoda mereka.
Langsung saja Sherin melepaskan tangannya di pinggang Tara karena sedari tadi dia tak menyadar jika berpegangan terus pada Tara.
" gue tebak Lo mikirin motor milik Lo kan." tebak Fika kepada Sherin yang mendapat anggukan.
"Tenang aja, motor Lo gue titipkan sama Rafael besok dia bawa sekolah." ujar Tara Sika lalu dia melajukan motornya pergi dari rumah Sherin.
"kalian masuk deh, udah malem gue juga mau pulang." ujar Dewa.
tak berselang beberapa menit Aldi telah sampai dirumahnya dan melihat Sherin mau masuk rumah ketika dia sedang memarkiran mobil nya di garasi. Sherin dan Fika sangat terkejut dan lagi lagi Sherin harus berbohong pada Ayahnya.
" mati deh gue sher." keluh Fika.
" aduh gimana ya ini." Sherin mode panik.
" kalian kok masih ada di luar.?" tanya Aldi.
Mereka berdua bak kucing yang ketahuan mencuri dan Aldi pun ingin mengetahui apa yg terjadi kenapa malam malam Sherin mau keluar rumah.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments