" kamu siapa ya, apa anak NUSA BANGSA juga?" Tanya Sherin kepada anak itu.
karena Sherin sendiri tak mengingat semua anak di sekolah barunya, sherin hanya mengingat tiga temannya. Apalagi masalah cowok dialah paling cuek Big star aja gak diangep, Sherin bukannya benci saat masih kecil itupun Sherin hanya samar samar ingat.
"Aku yang ngak sengaja melempar kamu sama bola basket waktu itu" ujar anak itu sambil menatap Sherin.
Sherin pun mengigat kejadian dimana dirinya pingsan, karena terkena bola basket anak ini. "Oh ya. Kenalin, nama gue Gefri Dewara." ujar Dewa memperkenalkan dirinya.
Sebenernya Sherin tak berminat berkenalan dengan anak anak cowok, tapi Sherin melihat sepertinya tak ada salah jika dia berteman dengan Dewa, dan sepertinya dia anak baik baik begitulah pikir Sherin.
" yaa, kamu udah tau kan nama aku." ujar Sherin yang di angguki anak itu.
Sherin ingin pergi dari sana tapi masih beberapa langkah dia berhenti saat Dewa memanggilnya. Seketika Sherin menoleh saat namanya di panggil.
" tunggu Sherin. gue mau ajak Lo ke sirkuit balap, mau nggak?" tanya Dewa yang sebenarnya ingin tau kemampuan Sherin.
"boleh deh, itung itung kan latihan sebelum balapan sama Aliya." jawab Sherin dengan polosnya.
Namanya juga Sherin gak tau kalo dia sedang di uji sama Desa, kalo aja Sherin tau dia mungkin gak mau. Tapi sekarang yang Sherin fikirin bukan masalah menang atau kalah tapi dia harus melawan ketakutan yang sedari tadi dia tahan dalam diamnya.
" bentar motor aku ada disana." ujar Sherin saat hendak menuju motornya.
"ya sher, gue tunggu di bawah pohon itu ya. Sirkuit nya juga gak jauh-jauh dari sini kok."
ujar Dewa.
Sesaat setelah Sherin telah mengambil motor nya dia melihat Alexsa,Ana dan Fika sudah ada di sana bersama Dewa dan Sherin menghampiri mereka.
" Hey, itu Sherin." ujar ana.
" gila Lo sherin, pake motor gak tangung tangung." ujar Fika yang diikuti lainnya.
" sebenernya aku cuma iseng-iseng pegen naik motor, tapi Ayah langsung beliin." ujar Sherin
"Oalah Sherin, di beliin mobil nggak mau di beliin motor nggak mau juga. Terus mau e apa?" ujar Alexsa terheran-heran dengan sahabatnya ini.
Mereka pergi ke sirkuit itu bersama sama karena masih ada banyak waktu balapan dengan Aliya. Sesampainya di sirkuit itu Sherin berlatih beberapa putaran, meski tangannya gemetar karena ini kali pertama Sherin balapan di malam hari. Itu karena Sherin trauma kegelapan dia hanya aktif di siang hari saja, tapi harus nekad balapan di malam hari agar ketakutan Sherin hilang dengan perlahan.
...***************...
Saat Aldi telah selesai bekerja dia ingin menyempatkan diri untuk ke rumah sakit menjenguk Ayahnya. di tengah jalan Aldi tak sengaja bertemu dengan anak yang ia tabrak tempo hari, Aldi berniat menghampiri anak itu tetapi dia melihat Alexsa dan Ana. Aldi pun menyapa mereka yang berhenti di depan Alfamart dan kebetulan Aldi juga ingin membeli keperluan dapur.
"Halo dewa, kamu masih ingat saya.". Ujar Aldi menyapa dewa
Karena semenjak insiden tabrak itu dia sudah mengenal dan mencari tau tentang kehidupan dewa.
" tentu saja saya masih ingat om." ujar Dewa dengan senyum.
" Eh om Aldi, ini esa sama ana om. Om kenal dengan dewa ya?" sapa Alexsa dan dia bertanya.
Tampa Aldi tau rupanya teman Sherin di desa dulu kini jadi teman kelasnya, Aldi jadi senang berharap Sherin dapat adaptasi dengan baik di lingkungan sekolahnya.
" kamu udah bertemu sama Sherin." tanay Aldi kepada esa sama ana.
" bentar bentar, Om Aldi ini Ayahnya Sherin dan kita bertiga teman Sherin disekolah." ujar ana menjelaskan.
Akhirnya Aldi membayarkan belanjaan mereka dan Aldi pun segera pergi karena dia akan ke rumah sakit dulu lalu pulang, Aldi sudah bilang pada Sherin kalo dirinya pulang malam dan meminta Sherin untuk di temani Fika.
" kalo kalian ada waktu mampir ke rumah ya, Sherin cuma sama mika aja. Saya suruh dia menginap karena saya pulang malam." ujar Aldi lalu berpamitan pergi."
"iya om makasih banyak." tentu saja yang menjawab hanya dua anak perempuan itu, tetapi Dewa hanya tersenyum.
...****************...
Sherin selesai latihan ternyata dirinya sedang di awasi temannya itu yang tadi sempat membeli makanan ke Alfamart. Akhirnya Sherin berlatih sendirian di sirkuit itu hingga temannya kembali.
*flashback on*
" gays gue haus pegen ngemil juga nanti kita mampir ke Alfamart dulu ya." ujar ana yang dianguki mereka bertiga.
"Lo nggak papa sher kita tinggal di sini sendirian, gue takut ada apa apa."
" gak papa aku udah sembuh kok."
jawab Sherin.
"ya udah kita tinggal dulu, bentar doang kok cuma beli permen loli." ujar Alexsa sambil tertawa.
Sherin takut kembali saat temannya pergi dia merasa dunia seakan meninggalkan dia sendirian, akhirnya dengan mengatasi ketakutan Sherin dia memutar musik dan mengunakan aerophon dengan musik yang sangat dia sukai dan membuatnya tenang.
*flashback off*
"gila banget, Lo dari tadi latihan terus sher. Aku juga gak nyangka Sherin ternyata bisa balapan. Iya Lo hebat sher." ujar Alexsa, ana dan Dewa yang sama sama memuji talenta
Sherin.
Sherin tak mendengar apa yang temanya bicarakan jadi dia melepas aerophon yang ia kenakan.
"ya elah, yang di puji habis habisan ngak kedengaran." ujar Dewa yang ketika Sherin melepas aerophon yang ia kenakan.
"Sherin, Lo tadi gak pamit sama bokap Lo kan. Apalagi dia bilang kalo kamu dirumah sama Fika, nah sekarang Fika nya mana tuh. Dari tadi gak liat." ujar Alexsa setelah tau dari Ayahnya Sherin bahwa dia berbohong.
"hustt, gapapa kok. Nanti aku jelasin sama Ayah. kalo Fika nunggu jam 10 Dateng ya pas awal aku lomba, emang kalian ketemu sama Ayah aku dimana?" jelas Sherin sekaligus bertanya.
ya benar apa yang dikatakan orang bahwa apa yang dimulai dengan kebohongan akan berakhir tidak baik. Jadi Sherin sudah siap dengan semuanya yang akan dia pertanggung jawabkan atas tindakannya.
"sher, gue pegen balapan sama Lo apa boleh?" tanya Dewa yang melihat Sherin agak aneh.
Dewa tau apa yang di sembunyikan Sherin karena dia pernah belajar otodidak tentang pesikologis manusia. Dan Dewa merasa Sherin memiliki trauma berat dia agak berbeda dengan orang lain ketika punya rasa takut selalu bersembunyi tapi kini Sherin malah melawannya. Dewa mulai mengagumi sosok Sherin.
Setelah balapan dengan Dewa tadi Sherin lanjut ke Ares jalan balapannya dengan Aliya, karena ini jalan raya dan bukan sirkuit maka tantangan bagi Sherin bertambah.
"Sherin, Lo tadi hebat. Sekarang buktiin sama Aliya kalo Lo itu bisa dan Lo nggak takut sama apapun." ujar Dewa menyemangati Sherin saat ada di garis Star.
auto ketiga sahabat Sherin mengidap dia, karena melihat keakraban Sherin dengan Dewa. " cieee, habis ini ada couple heart nih." ujar Alexsa yang tadinya bercanda.
Fika tak tau dia kenapa merasa hal aneh pada dirinya. Bukannya Dewa adalah musuh dia tapi kenapa seolah dia tak rela jika Dewa dekat dengan orang lain.
"bau baunya ada cinta segitiga juga nih." celetuk ana yang awalnya bercanda.
Balapan kali ini tak hanya di tonton oleh anak NUSA saja tapi juga anak geng motor lainya mereka berkumpul di sini dan tentu saja ketua geng Black Tiger.
Sherin tetap memimpin ketika awal mulai tapi saat ingin mendekati star dia agak pelan di belakang Aliya dengan posisi yang dekat.
"okey, aku gak akan sungkan lagi sama kamu Al."ujar Sherin sambil membuntuti Aliya.
ketika Aliya merasa dirinya yg cepat Aliya kehilangan konsentrasi dan itulah poin sempurna bagi Sherin menembus pertahanan Aliya.
wrengggggg, suara motor sport mewah milik Sherin membelah jalanan. Garis finis sudah kelihatan dan akhirnya...
Siapakah yang memenangkan taruhan itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments