"ayah kan sudah janji mau ngajak Sherin belanja, masak kita harus naik taksi online tiap hari. Kalau seperti ini kan Ayah bisa antar jemput Sherin saat sekolah." terang Aldi menjelaskan kepada Sherin.
"Ayahh, bukannya Sherin nggak mau nerima hadiahnya, tapi Sherin cuma kasian kalau Ayah harus kerja keras lagi hanya buat sebuah mobil." ujar Sherin yang kasian terhadap Ayahnya.
"iya iya, anak Ayah sangat pengertian. Tapi kan Ayah beli mobil juga buat antar Sherin ke sekolah, apalagi kamu bisa bawa mobil kenapa nggak kamu aja yang nyetir." jawab Aldi yang merasa takut putrinya minder di sekolah saat pulang pergi naik taksi.
Meski Aldi tau kalau Sherin ngak akan seperti itu, namun setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya. Begitupun dengan yang diinginkan oleh Aldi.
Sherin adalah anak yang polos juga ceria namun Sherin juga sudah punya SIM mengemudi jadi, Aldi pun dengan senang hati memberikan mobil itu kepada Sherin sebagai kendaraan pribadinya.
Sherin pun ingin punya kendaraan pribadi tapi dia tidak menginginkan mobil, karena menurut Sherin itu berlebihan jika di pakai ke sekolah. Akhirnya Sherin pun berinisiatif untuk meminta motor saja kepada Ayahnya, agar tidak menggangu waktu kerja Ayahnya lagi." Ayah, bukanya Sherin ngak suka atau ngak Nerima pemberian dari ayah. Tapi Sherin ingin sepeda motor saja." ucap Sherin menginginkan sepeda motor.
"Iya, apapun yang Sherin mau pasti ayah belikan, selagi itu adalah hal yang baik " Jawab Ayah Sherin.
"Makasih Ayah.'' jawab Sherin ketika Ayahnya memasuki kursi kemudi mobil.
Setelah mereka meninggalkan SMA NUSA BANGSA Sherin pun kini di ajak Aldi ke Mall terdekat. Sherin sangat terpukau karena begitu besar yang namanya Mall, karena ini kali pertamanya dia pergi ke Mall. Sherin merasa keluarga nya tiba tiba menjadi orang kaya, itupun tak lepas dari kata syukur yang selalu Sherin ucapkan.
Hingga mereka berhenti di sebuah toko peralatan sekolah yang sangat besar, Sherin hanyalah menatap toko itu dia semakin engan untuk beli disini. Karena menurut Sherin itu terlalu berlebihan dan sangat mahal, ketika Sherin menatap seorang salah satu seorang pengunjung toko tersebut Sherin sangat terkejut dia melihat teman sekelasnya.
"Sherin kenapa Kamu diam saja?" tanya Ayahnya ketika melihat Sherin yang diam sedari tadi.
"emm gmn yaa",jawab Sherin dalam hati dan sekaligus ibuhnya kepada ayah."ngakpapa yah, ayo kita masuk nanti keburu sore."
Sherin pun masuk toko itu dengan menarik tangan Ayahnya, dan dia membeli semua keperluan sekolah. Setelah Sherin keluar toko itu dia di sapa oleh Fika, teman baru Sherin di SMA NUSA BANGSA.
"Sherin. Ini bener kan Sherin anak baru itu gue takut salah orang." ujar Fika.
"Iya ini aku Sherin, kamu Fika bukan. Yang satu kelas sama aku." ujar Sherin menangapi Fika.
"iya, ngak nyangka kita ketemu lagi di Mall malahan. Gue pegen nonton ini habis beli buku di suruh pak sen, Lo sendiri kesini ngapain sama siapa?" ujar Fika sekaligus bertanya karena Sherin sendirian.
"beli Alat tulis, aku ngak sendirian kok sama Ayah, Ayah lagi bayarin bukunya."ujar Sherin memberitahu.
"ohhh, boleh nggak kao kita nonton entar gue deh yang izin ke bokap Lo." ujar Fika ingin mengajak Sherin ke bioskop.
"Itu Ayahku Fik." ujar Sherin ketika melihat Ayahnya datang dengan banyak belanjaan.
"Ya ampun sher, itu belanjaan apa saja banyak bener deh." ujar Fika menerka neraka sekaya apa ayah Sherin itu sehingga dia bisa menyuruh nyuruh 3 staf toko buku untuk mengantarkan barangnya ke mobil di area parkir.
"Gak tau juga Fik, itu Ayahku yang beli Padahal akunya ngak pegen." ucap Sherin sambil menunduk lesu karena taku teman barunya menganggap ia suka foya foya.
"what's. Lo dibeliin barang brend kok kagak mau sih, kalo Lo ngak mau lempar tuh barang ke gue juga boleh." ujar Fika yang bergurau dengan Sherin.
"Iya iya, nanti aku kasih kok." jawab Sherin dengan sangat enteng.
"ya ampun Sherin, gue bercanda kali yang bener aja Lo ngasih tuh barang mahak ke gue lagian baru kenal juga." ujar Fika.
"ngak gitu, masalahnya Aku ngak suka itu barang, menurut ku terlalu kebanyakan. Nanti kamu aku kasih kok." ujar Sherin yang mendapat pelukan dari teman barunya.
Fika pun Meminta izin kepada Ayahnya Sherin, agar mereka bisa pergi ke bioskop untuk menonton film yang mereka inginkan.
Setelah berdebat antara Fika dan Ayahnya Sherin mereka bertiga pergi makan ke salah satu resto. Tak tanggung tanggung karena sekarang Ayah Sherin sudah sukses mereka makan di resto yang sangat mewah, dan itupun karena Sherin tidak pernah makan direstoran. bukannya Aldi tidak Mau membelikan namun Sherin selalu menolak, Sherin tetep kekeh dengan pendiriannya tidak mau membebankan Ayah yang sangat ia sayangi.
"Ayah sengaja bawa Sherin ke sini, kalo kamu nolak Ayah nggak akan izinin kalian ke bioskop." ujar Aldi kepada Sherin.
"iya iya Ayah." jawab Sherin dengan senyum karena dia mengajak temannya dan tak mungkin untuk mengurungkan niat Ayahnya.
Setelah mereka makan Ayahnya Sherin berpamitan seraya menipkan Sherin kepada temannya.
kini Sherin hanya dengan Fika, yang sudah ada di depan area bioskop dalam Mall tersebut.
"Sherin Lo pilih yang mana filmnya, sekarang semua filmnya seru banget mungkin lagi Agustusan kali ya, makanya dapet tiket murah."
"terserah kamu saja Fik, Aku ngikut kamu soalnya ngak tau. Lagian aku ngak hafal tempat ini." jawab Sherin dengan wajah polosnya.
" ya ampun Sherin, Lo itu hidup di Jakarta berapa lama sih. Mall aja ngak hapal padahal ini Deket sekolah kita Lo."ujar Fika yang heran karena ini kebiasaannya setelah pulang dari sekolah.
"ya udah kita pilih film itu aja deh." tunkas Fika dengan cepat seraya menujuk ke film Romantis Anak SMA.
"iya Fik." jawab Sherin dengan mengandeng tangan Fika dan masuk ke ruang bioskop.
Beberapa adegan yang mendapat teriakan histeris dari Fika sudah tamat, Sherin yang heran kenapa Fika sampai teriak segitunya, padahal hanya pertemuan tokoh utama secara tiba-tiba.
selesai sudah mereka menonton film ini, Sherin kini sangat lega dan senang karena tau sisi lain dari Fika.
"Fik, kamu suka banget ya filmnya?" tanya Sherin kepada Fika.
"banget. Apalagi si cowok tadi mirip jongkok BTS suka banget deh gue." jawab Fika dengan cepat.
"pantesan tadi kamu teriak sampe seisi bioskop."ujar Sherin seraya tersenyum kepada Fika.
"sher, gue pegen ajak Lo ke kafe boleh nggak sekalian anterin belanja dulu habis ini."ucap Fika sambil mereka berdua melangkah keluar dari bioskop.
"tapi janji ya kalo Udah anterin aku pulang." ujar Sherin kepada Fika
"iya iya, gue orangnya selalu nepatin janji kok." lanjut Fika dengan antusias
Sherin pun kini menemani Fika belanja di mall tersebut, Sherin terheran-heran dan geleng geleng kepala ketika melihat teman barunya yang tengah kebingungan memilih barang yang di beli. "Sherin Lo tau ngak apa itu?, tanya Fika yang di jawab gelengan kepala oleh Sherin.
Itu tuh buku yang gue pegen, novel paling best seller udah trend banget di Nusa." ujar Fika memberitahu kepada Sherin.
"nggak tau ya, aku jarang baca novel." jawab Sherin.
Saat Fika hendak mengambil buku itu Sherin keluar tiba-tiba karena ingin ke toilet, awalnya Fika tidak curiga jika Sherin pergi tapi lama kelamaan dia merasa bicara sendirian saat ada seorang staf toko tersebut. " apa mbaknya mau beli buku ini?,sekalian lagi diskon."ujar staf toko menawarkan diskon.
Fika pun tersadar dari lamunannya, dia menanyakan Sherin kepada staf tersebut, namun staf itu tak mengetahui pengunjung lain selain dia.
"ya ampun Sherin, Lo dimana kalo tersesat giman, gue bakalan dihabisi sama bokap Lo." ujar Fika yang bicara sendiri dan terburu buru keluar toko dan mencari Sherin.
Sherin yang tengah selesai di kamar mandi dan ingin keluar agar temannya tidak khawatir , namun setelah Sherin ada di depan toko yang ia kunjungi tadi tak ada Fika. Sherin semakin bingung, apalgi dia tidak faham dengan area Mall ini.
"aduh,, ini gmn ya.. Aku bingung kalo nyari Fika entar tersesat kalo ngak di cari ngak ketemu ketemu."
Dilain sisi Fika juga tengah mencari cari Sherin, sampai sampai ia salah memanggil orang. Fika kira itu Sherin ternyata bukan, " Sorry sorry ku kira tadi temanku." ucap Fika meminta maaf.
Akhirnya Fika melanjutkan mencari Sherin, Sherin kini tengah berjalan mencari temannya. Dan tampan di duga dia bertemu dengan cewek yang tadi di panggil oleh Fika.
"maaf, mbaknya tersesat ya aku liatin dari tadi?" tanya cewek itu.
"iya mbk saya lagi nyari teman saya, saya juga nggak hafal Mall nya jadi bingung nyari dimana."jawab Sherin dengan wajah takut tersesat.
" kalo ngak salah tadi ada yang manggil saya Sherin mungkin itu temen mbknya." ujar cewek itu
"bener mbak itu nama saya, maff mbknya ketemu temen saya dimana ya." jawab Sherin dengan wajah lega karena akan bertemu temannya.
"di depan toko sepatu mbk, mbk tinggal lurus aja nanti ada pertigaan belok kiri." ujar cewek itu memberi tau.
Sherin pun berlalu setelah mengucapkan terimakasih pada cewe tersebut. Dan Sherin akhirnya bertemu Fika dengan nafas ngos-ngosan karena dia tadi berlari taku temannya pergi.
"Sherin, Lo kemana aja sih tau ngak gue nyariin Lo ke semua tempat, kalo Lo yang kesasar gue yang di omelin bokap Lo."ucap Fika panjang lebar memarahi Sherin.
Sebenernya itu bukan kemarahan tapi Fika takut juga khawatir kalo Sherin pergi jau kalo pun Sherin tersesat dia juga yang tanggung jawab, karena Ayah Sherin sudah bilang kalo Sherin tidak hafal tempat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Sandy
Jleb banget plot twist-nya!
2023-08-02
0
iza
Baru baca beberapa chapter aja udah pengen rekomendasiin ke temen-temen semua!
2023-08-02
0
Haru Hatsune
wow, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya!
2023-08-02
0