BAB 2 "SEKOLAH BARU"

Pagi hari Sherin sudah siap berangkat ke sekolah barunya bersama Ayah, yang katanya harus lebih pagi kerena Ayah Sherin harus pergi rapat mendadak. Ayah Sherin dulunya seorang kepala desa dan sekarang dia diangkat menjadi bagian Asisten dari gubernur Jakarta yang ditugaskan mengurusi sektor perekonomian dan pembangunan. Sherin pun amat sangat kagum pada sok sok Ayahnya, yang berjuang dari titik terendahnya hingga sekarang Aldi bisa dikatakan sudah sukses."Sherin ayo cepat, Apa kamu sudah siap?" tanya Ayahnya yang sedari tadi memanggil Sherin yang tak kunjung turun dari kamarnya."iya Ayah. Sherin sudah selesai." Jawab Sherin sembari terburu buru menuruni anak tangga.

Mereka berdua keluar rumah bersama dan tak lupa Sherin juga mengunci pintu rumahnya, bersama dengan itu Aldi pun mengecek apa taksi online yang dia pesan tadi sudah sampai dihalaman depan.

"Dengan pak Aldi." ujar si supir taksi ketika melihat Aldi keluar dari gerbang rumahnya.

"iya pak. Tunggu anak Saya sebentar ya, masih mengunci pintu rumah." iya pak ngakpapa." jawab Supir taksi seraya senyum.

"orang kaya tapi naik taksi online ada ada saja, wong rumahnya aja kayak pabrik sembako." ujar pak supir taksi itu dalam hati ketika melihat rumah Aldi yang begitu besar dan mewah menurut si supir taksi.

Bersamaan dengan itu muncul Sherin dari dalam yang melangkah terburu buru, lalu menutup pintu pagar rumahnya. Dan mereka memasuki taksi itu bersama, Aldi tersenyum ketika melihat putrinya yang suka terburu buru dalam segala hal." Ayah harap Sherin bisa adaptasi dengan sekolah baru Sherin."ucap Aldi sambil mengelus rambut Sherin."pasti yah. Tapi Sherin kan belom tau nama sekolah Sherin yang baru?"Sherin menanyakan nama sekolahnya karena sedari kemarin dia sangat ingin tau.

Nama sekolah Sherin adalah SMA NUSA BANGSA , yang ada di tengah kota jaraknya tak jauh dari rumah Sherin yang sekarang.

"Nanti juga kamu tau. biar jadi kejutan kan." jawab Aldi yang sengaja, agar Sherin antusias terhadap sekolah barunya.

"Ayah ngak seru banget, Aku kan jadi kepo." jawab Sherin dalam hati karena nggak mungkin dia membantah Ayah kesayangannya, Aldi hanya menanggapi dengan senyuman.

***

sesampainya di sekolah Sherin, dia menatap terkejut bangunan besar itu yang bertuliskan SMA NUSA BANGSA di pintu masuk." Sherin ayo masuk?, kaget ya.. Udah ayah bilang, ini itu kejutan buat anak Ayah biar makin semangat belajarnya." ujar Aldi ketika melihat Sherin yang terpukau dengan sekolah barunya." Ayah, apa kita nggak salah alamat sekolahnya?, ini itu jauh banget dari sekolah di desa dulu." Sherin membandingkan sekolah di desa dan di kota sangat jauh sekali.

"Maka dari itu Anak Ayah harus rajin belajarnya. ayo masuk, kita harus ke kantor kepala sekolah dulu." ujar Aldi mengajak Sherin masuk ke SMA NUSA BANGSA. "iya yahh." jawab Sherin dengan semangat.

****

"Ruang kepala sekolah dimana ya dek?" tanya Ayah Sherin kepada salah satu siswa ketika hendak ke ruang kepala sekolah.

"Di sebelah kanan pak, tinggal lurus aja setelah itu belok kiri." ujar seorang siswa menjelaskan.

"Baik, makasih ya." ucap Aldi yang dianguki siswa tersebut."Sherin ruangnya di sebelah sana." Aldi bergegas ke ruangan yang di tunjukkan siswa tadi disusul dengan sherin.

"tok tok ...., permisi."ucap Aldi.

tak lama kemudian seseorang menjawab dari dalam. "iya, silahkan masuk."

"maaf pak, Saya orang tuanya Sherin yang kemarin sempat telfon sama bapak."ujar Aldi sambil menatap pak kepala sekolah.

kepala sekolah di SMA NUSA BANGSA ini bernama Dr. Arsenio Kusuma Wijaya M.Pd.

guru killer tersebut dipanggil pak sen, dia adalah guru yang paling disegani semua warga sekolah.

"iya, silahkan duduk." ujar pak sen, menyuruh Sherin dan Ayahnya duduk."baik pak, terimakasih." jawab Ayahnya Sherin.

Merekapun berbincang bincang mengenai perpindahan Sherin ke SMA NUSA BANGSA ini, dan semua hal tentang Sherin dalam dunia pendidikan." Terimakasih pak atas bantuannya, saya senang jika perpindahan Sherin di sekolah barunya di terima dengan baik." ujar Ayah Sherin dengan senang.

"Sherin, Ayah kerja dulu ya kamu harus semangat belajar nanti Ayah jemput kalau sudah pulang." ujar Aldi berpamitan kepada Sherin."iya yah, pasti di sini gurunya baik semua." jawab Sherin yang mendapat senyuman dari pak kepala sekolah.

"pak Aldi tidak perlu khawatir, saya yang bertanggung jawab atas kenyamanan semua siswa di waktu sekolah."ujar pak sen dengan tegas.

Aldi pun memesan taksi online setelah berpamitan kepada kepala sekolah. Aldi keluar dari SMA NUSA BANGSA dengan terburu buru dan tidak sengaja menabrak seseorang siswa." eh, maaf ya nak Saya sedang terburu buru." ucap Aldi yang mendapat senyuman serta anggukan sopan dari anak tersebut. Anak itu bernama Gentara, siswa kelas 12A IPA dua.

" itu siapa ya, apa guru baru yang di katakan Bu Iva." ucapnya dalam hati, ketika melihat penampilan Aldi yang berjalan keluar sekolah.

Di dalam ruangan kepala sekolah Sherin diajak pak sen ke ruangan guru, yang terletak di sebelah aula sekolah ini. "ini kantor guru apa kantor kabupaten sih, gedhe banget tempatnya." ucap Sherin dalam hati.

"Sherin, ini Bu Iva guru kesiswaan dan wali kelas kamu. Nanti kamu diantar Bu Iva ke kelas, dan jika ada yang tidak mengerti tanyakan kepada beliau atau saya." ujar pak sen menjelaskan kepada Sherin.

"baik, pak. Mohon Bimbingannya ya Bu." jawab Sherin dengan senyum karena agak canggung dengan guru guru barunya.

"iya Sherin, kalau kamu sudah masuk di sini berarti kamu adalah tangung jawab semua guru. Ujar Bu Iva dengan semangat.

SMA NUSA BANGSA, adalah sekolah yang berbeda dengan kebanyakan sekolah pada umumnya. Sekolah ini memiliki sistem belajar mengajar yang sangat efektif, dan setiap tahunya akan ada pertukaran pelajar ke luar negeri bagi siswa yang berprestasi, entah itu di bidang akademik ataupun non-akademik.

"iya Bu, terimakasih atas bantuannya." jawab Sherin mengucapkan terimakasih kepada Bu Iva. "kalau begitu saya permisi dulu, kamu diantar Bu Iva ya." ujar pak sen seraya berpamitan

****************

Aldi telah selesai rapat, dan segera ia menelfon seseorang lalu bergegas ke kafe tempat dimana ia bertemu dengan orang yang tadi di telfonnya. Sesampainya di kafe tempat mereka berjanji akan bertemu, Aldi mencari seseorang itu, dan tak lama kemudian ada seorang yang memangilnya dari arah jendela. "Aldi sebelah sini." panggil orang tersebut dengan melambaikan tangan.

Orang itu adalah teman SMA Aldi dulu, mereka sudah lama tidak bertemu dan mereka tidak pernah komunikasi satu dengan yang lainnya, bukannya tidak mau memberi kabar tapi mereka sama sama kehilangan kontak. "Aldi kamu makin sukses saja ya, aku ngak nyangka kita bisa bertemu lagi."ujar teman lama Aldi yang bernama Gana.

"iya Gan, aku ngak nyangka kita ketemu lagi. Aku kesini mau bahas soal rumah yang baru aku beli ternyata itu rumah kamu. Aku tau nomor telfon kamu ya dari agensi perusahaan kamu Gan. Saya juga ingin minta tolong sama kamu.?" jawab Aldi serta ingin menanyakan kenapa dia ingin bertemu dengan Gana.

"iya ada apa di, jika Aku bisa pasti kubantu." jawab Gana menawarkan bantuan.

Mereka berbincang bincang sangat lama, itupun dengan menceritakan kisah hidup mereka dan kisah mereka saat mencari illmu di SMA dulu. Banyak perbedaan dengan saat ini karena hasil dari kerja keras mereka sendiri.

****************

Kembali ke Sherin yang sedang di antar Bu Iva ke kelas nya yang ada di sebelah Utara, dan semua bangun itu lagi lagi membuat Sherin takjub karena tidak hanya besar tapi juga kebersihannya sangat terjaga. "Bu maaf, kelas Sherin dimana ya?, soalnya Sherin takut tersesat."tanya Sherin kepada Bu Iva karena luasnya area sekolah itu.

"Yang ada di belakang taman yang di tengah tengah itu, adalah kelas kamu. Kamu sudah di tempatkan di kelas 11A IPS satu Kelas bina prestasi." ujar Bu Iva kepada Sherin.

" Apa Bu Iva nggak salah, saya ngak pinter pinter banget Bu?" tanya Sherin yang merasa jika dirinya bukan anak pintar, tapi kenapa dia dimasukkan ke kelas bina prestasi.

"Sherin, sejatinya semua anak itu pintar hanya harus berproses, dan Kamu harus buktikan kalau kamu itu bisa."ujar Bu Iva menasehati Sherin.

"Baik Bu, Sherin akan berusaha."jawab Sherin dengan senyum meski ia sempat ragu bisakah mengubah nilainya yang terombang-ambing oleh rasa malas.

"Nanti ketika kamu di kelas kamu harus memperkenalkan diri kamu ke teman teman yang ada di kelas." ujar Bu Iva menyuruh Sherin memperkenalkan dirinya di hadapan murid-murid.

"iya Bu." jawab Sherin singkat karena ia telah sampai di depan kelasnya.

"Selamat pagi murid-murid, kita kedatangan murid baru. Sherin sini masuk perkenalkan diri kamu dulu." ujur Bu Iva setelah mendapat sambutan dan respon baik terhadap murid muridnya.

Bersamaan dengan Sherin masuk kelas, semua siswa menatapnya dengan tatapan yang beda beda. Ada yang bilang"anak siapa tuh Bu, cantik banget. Dia kayaknya dari desa. Tapi dia cantik nya natural banget.Anjjr.. Gw giri sama tuh Anak. Mungkin tahun depan Queen ada di kelas kita." dan masih banyak sekalih yang mereka katakan tak lepas dari penilaian baik buruk yang mereka tuduhkan pada Sherin.

"sudah sudah diam dulu, biarkan Sherin yang bicara."

****************

Aldi yang sudah sepakat dengan temannya akhirnya mereka menuju salah satu rumah, yaitu rumah dari Gana Mahendra. Seorang pengusaha properti.

"Gan terimakasih atas semua bantuan darimu." ucap Ayah Sherin seraya berjabat tangan dan berpelukan ala ala cowo.

"sudah, ngak usah sungkan kita kan temenan udah lama." ujar Gana dengan menepuk bahu sahabat karibnya itu.

Aldi pun segera berpamitan karena ia akan menjemput Sherin di sekolahnya dan akan mengajak putrinya itu membeli keperluan sekolah dan keperluan rumah lainnya.

"Pasti Sherin ngak nyangka kalo sekarang Ayahnya punya mobil, Aku sudah ngak sabar pengen ngejutin Sherin." ujar Aldi senang dan antusias menjemput Sherin mengunakan mobil barunya.

Aldi sudah mempunyai rencana membeli mobil dan meminta bantuan dari sahabatnya, tanpa di duga ternyata Gana mau menjual mobilnya sendiri, sebetulnya Gana memberikan mobil itu sebagai balas Budi dia di masa lalu kepada Aldi. Namun, Aldi sendiri yang tidak enak jika menerima pemberian sebesar itu.

****************

"hai semua, Kenalkan nama aku Sherina gelisa, biasa dipanggil Sherin dan aku pindah ke sini karena ikut Ayah yang pindah kerja di sini. Semoga kita bisa berteman baik terimakasih itu saja yang bisa Sherin sampaikan." ujar Sherin memperkenalkan diri kepada teman temannya.

Sherin sangat senang mendapatkan respon yang baik tidak hanya para guru tapi juga teman sekelasnya. Meski ada tatapan tidak suka yang ditunjukkan salah satu teman Sherin.

" Baik Sherin, sekarang kamu duduk di kursi kosong sebelah sana!"ujar Bu Iva menyuruh Sherin duduk.

"Sherin duduk sama gue aja. Nih juga kosong kan." ujar salah satu siswa yang sengaja Mengeser temannya agar bisa satu meja dengan Sherin, langsung saja siswa itu mendapat sorakan dari semua siswa.

"huuu... Dasar cowok modus." ucap salah satu cewe yang duduk di depan bangku Sherin.

"Sherin, kenalin nama gue Fika." ucap Fika berkenan dengan Sherin.

"sudah sudah. Kita mulai pelajaran nya sekarang, untuk Sherin dicatat dulu saja materinya nanti kamu ambil buku paket di perpustakaan."

"baik Bu" jawab mereka serempak dan patu

Jam telah menunjukkan waktu pulang. Karena sekarang ada rapat guru jadi mereka pulang lebih awal. "Pelajarannya sampai disini saja, nanti tugas akan saya shere di grup kelas." ujar Bu Iva telah selesai menerangkan materi hari ini."

Awalnya mereka patuh dan dia seketika Bu Iva keluar dari kelas, kelas itupun seperti pasar secara riuh karena semua siswa berteriak senang jika sekolah pulang lebih awal. "Sekolah ini memiliki guru yang unik, tapi siswanya yang ngak Karuhun." ujar Sherin dalam hati.

Tentu saja Sherin beranggapan seperti itu, karena dia adalah anak yang polos dari desa. Dan lingkungan desa teramat jauh dari suasana di kota. " andai saja lexsa sama Sifa satu sekolah dengan aku, aku pasti sangat senang ketemu mereka lagi." ujar Sherin dalam hati berandai-andai ingin bertemu temanya.

"sher, Lo kok diam aja dari tadi. Emang ada apa?" ujar Fika sekaligus bertanya kenapa Sherin diam saja sedari tadi.

"enggak kok, ngak da apa apa.'' jawab Sherin seraya tersenyum.

"ihhi, Lo tuh kenapa cantik banget sher. Geu jadi insecure. Atau jangan-jangan Lo oplas kalau ngak pasti pakek scincare " ujar teman Sherin lainnya seraya memuji kecantikan Sherin.

"udah dulu ya, Ayah ku udah nunggu di depan sekolah. besok aja aku ngambil buku di perpustakaan, bayy semua." Ujar Sherin sambil melambaikan tangan.

Setelah itu Sherin pun keluar sekolah meski dia agak bingung karena luasnya SMA NUSA BANGSA ini, Hinga Sherin pun melihat denah yang ada di Mading yang ada di sebelah ruang laboratorium.

Akhirnya Sherin pun mengikuti murid murid lainnya yang pulang, dan dia sudah ada di gerbang depan mencari cari Ayahnya. Dan muncul Ayah Sherin dari dalam mobil yang berwarna hitam, begitu mewah dengan pintu diangkat ke atas dan atap yang terbuka. Betapa terkejutnya Sherin dengan apa yang dia lihat.

"Ayah..." ucap Sherina gelisa alangkah terkejutnya.

Terpopuler

Comments

yukio_gchs

yukio_gchs

Bagus banget thor, jangan lupa update terus ya!

2023-07-28

0

Mary_maki

Mary_maki

Kalau soal bikin cerita, thor pasti juara!

2023-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!