Another One
Akademi sihir Drawiz merupakan tempat belajar sihir untuk menjadi seorang mage, akademi ini bertempat di kerajaan Redeon salah satu dari empat kerajaan yang menjaga perbatasan dari para monster di benua itu dan para siswa yang sudah lulus akan menjadi seorang mage untuk mengalahkan para monster yang mengancam kedamaian manusia.
“Tuan Sirius Waiden ini adalah tes sihir pemanggil untuk memanggil patner yang akan membantumu dalam menjadikanmu seorang mage, ini akan menjadi tes terakhir kelulusanmu jadi jangan membuat kegagalan seperti dites lain!” kata pak tua Wilo dengan tegas.
“B..baik pak, a..aku akan mencoba yang terbaik” kata Sirius dengan gagap menjawab.
Di tengah lapangan luas sambil ditonton banyak anak lain sekelas dengannya, Sirius mulai membaca mantra pemanggilan di tengah altar lingkaran sihir, lingkaran sihir bercahaya tanda mantra cocok dan berhasil akan tetapi bayangan di bawah Sirius mulai menutupi cahaya lingkaran sihir itu dan mulai menguap ke atas menutupi seluruh langit akademi Drawiz.
Semua siswa lain mulai merasa gelisah dan para pengawas ujian penasaran apa yang akan dipanggil oleh Sirius, namun selang beberapa waktu bayangan yang menutupi akademi lenyap seketika dan di altar tempat Sirius berdiri tidak muncul apa-apa.
“Wah tuan Sirius kau sempat mengejutkan kami tapi tidak ada yang makhluk yang muncul, apa kau kurang belajar sehingga kau gagal lagi ?” tanya salah satu pengawas tes yang mendampingi pak tua Wilo.
“A..aku sudah belajar dan memahami sepenuhnya dalam sihir pemanggilan sebelumnya, namun entah kenapa makhluk yang ku panggil tidak muncul.” kata Sirius dengan wajah pucat.
Semua siswa dibangku penonton tertawa kecil sambil melihat dengan remeh bakat yang dimiliki Sirius dan mengolok-olok mana milik Sirius yang sedikit menjadikanya tidak dapat menyempurnakan sihir yang diaktifkan.
“Tidak apa-apa tuan Sirius aku tahu kau sudah berusaha sebisa mungkin di semua tes karena aku mengawasi setiap siswa yang sering datang di perpustakaan dan sebagai pengawas di sana, aku menilai ini ketidak mampuanmu cobalah lagi di semester depan.” Kata pak tua Wilo dengan bijak kepada Sirius.
“Dan untuk kalian semua, segera kembali ke asrama kalian masing-masing! Tes hari ini sudah selesai dan terimakasih atas partisipasinya.” Kata pak tua Wilo dengan lantang menggunakan sihir pengeras suara.
Siswa-siwa yang lain mulai meninggalkan lapangan dan menuju asramanya masing-masing, Sirius kembali ke ruangannya dengan rasa iri dengan bakat mana yang dimiliki siswa lain yang sudah lulus mendahului dia.
Pada saat Sirius belajar di kamarnya ”kenapa aku begitu tidak berguna ?!!, padahal aku sudah berusaha belajar melebihi siapapun kenapa aku masih belum bisa memakai sihir tingkat lanjutan ?!!” kata Sirius dengan berteriak pelan.
“kenapa aku yang harus paling menderita di dunia ini? Kenapa tuhan tidak menolongku ?” kata Sirius dengan menangis.
Tiba-tiba hening di ruangan hilang dan terdengar suara yang jelas “Kenapa juga tuhan harus menolong mu ? HAHAHA” kata suara yang didalam kepala Sirius.
"Bukannya tuhan maha penolong seperti yang ditulis dalam kitab agama ? tentu saja dia harus menolong ku untuk membuktikan apa yang ditulis dalam kitab agama itu" kata Sirius yang mengira suara itu adalah suara halusinasi pikirannya yang sedang stres.
"Hahaha..., apa kau masih hidup ?"
"Tentu."
"Apa kau makan setiap hari ?"
"Tentu."
"apa kau tidur setiap hari dan terkadang istirahat di siang hari?
"Iya, terkadang aku tidur di siang waktu hari libur "
"Apa kau sakit ?"
"Tidak, aku masih sehat."
"Lalu apa yang membuat dirimu merasa tidak memperoleh pertolongan dari tuhan mu ?"
"aku kesulitan untuk menyamai kemampuan orang-orang di sini, aku tidak memiliki bakat seperti yang lain. Aku ingin menjadi mage yang hebat seperti cerita di buku, namun semua itu tidak akan pernah terjadi jika aku tidak memiliki bakat mana."
"hahaha..., Tuhan telah memberikan pertolongan kepada mu tapi kau tidak mengakuinya. Keinginan manusia mu itu tidak terbatas dan akan selalu merasa kurang dan tuhan tahu itu. aku yakin Jika kau sudah memiliki bakat mana pasti kau ingin meminta lebih dan lebih, terkadang kau harus menerima apa yang tuhan berikan dan memanfaatkan dengan maximal. HAHAHAHA!!!!"
Sirius sadar ada yang aneh dengan suara di kepalanya, Sirius yang sedang duduk kaget dan jatuh kebelakang sambil melihat sekeliling, namun dia tidak melihat siapapun di ruangannya. Sirius mencoba untuk memberanikan diri dan mengecek suara tadi.
“Halo apa ada orang di sana ?” kata Sirius sambil mengecek keluar ruangan.
“Siapa itu ?” kata Sirius sambil melihat keluar jendela kamarnya.
“Aku Roy, makhluk yang kau panggil” kata suara misterius dengan keras.
Sirius sekali lagi terkejut dan segera berbalik badan “R..Roy,makhluk yang ku panggil ? tapi dimana kamu? Aku tidak melihatmu”.Kata Sirius sambil gugup ketakutan.
“Benar aku adalah makhluk yang kau panggil sebagai patner sihirmu, kau tidak bisa melihatku karena wujudku adalah bayangan yang selalu mengikuti mu karena itu kau tidak bisa melihatku” kata Roy menjelaskan.
Sirius tiba-tiba tertawa dan berkata “ Hahaha…, aku bukan gagal tapi hanya terjadi kesalahpahaman saja, kalau begitu kita harus menemui pak tua Wilo dan segera melaporkanya.”
“Apa kau yakin ?” tanya bayangan Roy pada Sirius.
“Apa maksudmu tentu saja aku harus….tunggu kau bisa bicara?” kata Sirius yang baru menyadari sesuatu.
“Tentu aku Bisa” jawab bayangan Roy dengan senyum lebar dibawah Sirius.
“Itu artinya kau makhluk yang memiliki kecerdasan, aku tidak pernah tahu ada makhluk panggilan yang memiliki kecerdasan dari buku-buku yang ku baca di perpustakaan sihir” kata Sirius dengan tenang sambil mengingat.
“Karena aku baru keluar sekarang berkat dirimu” kata bayangan Roy.
“Baiklah terserah, kalau begitu kita harus menemui pak tua Wilo untuk meluluskan ku dalam tesnya” kata Sirius yang tidak peduli.
“Tunggu kau ingin bertemu dengannya di tengah malam ini, kau akan menyusahkan pak tua itu, aku sarankan agar kita pergi besok” kata bayangan Roy.
“Hm.., kau benar kita akan menemuinya besok saja dia pasti sedang lelah karena dia sudah tua” kata Sirius.
“Tapi aku ingin tahu kau itu makhluk apa ?, tidak ada catatan yang pernah ku baca soal dirimu” tanya Sirius.
“aku juga tidak tahu, entah aku roh bayangan atau makhluk yang memiliki wujud bayangan anggaplah sesukamu karena itu cara penggolongan manusia dan aku malas memikirkannya” kata bayangan Roy.
“Begitu ya” kata Sirius sambil mengangkat kursi dan duduk membaca buku lagi.
“Bagaimana kalau kau tidur saja, biar aku membantumu untuk belajar” kata bayangan Roy yang mengamatinya.
“Memang kau bisa ? tapi jika aku tidur kau akan kembali dan bagaimana caraku belajar jika kau yang membacanya ?” kata Sirius bertanya.
“Jangan khawatir aku memiliki kemampuan untuk memindahkan pengetahuan yang disimpan dan memindahkannya ke dirimu, seperti mage yang lain yang menggunakan patnernya untuk mengintai dan memberi gambaran ke patnernya dan aku tidak bisa tidur karena aku tidak punya fisik juga aku bisa mengisi mana ku melalui udara di sekitar” kata bayangan Roy dengan percaya diri.
“Hebat, kau bisa melakukan itu semua. Kau pasti makhluk panggilan tingkat tinggi, aku jadi tidak sabar menunjukkannya besok hahaha…” kata Sirius dengan kagum dan bersemangat.
“Aku mengandalkan mu kawan” kata Sirius
“Ok…”kata bayangan Roy.
Sirius segera tidur dan bayangan roy yang membaca buku menunggu esok hari untuk pembuktian keberhasilannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Vemas Ardian
Untunglah bayangan ny g sombong jdi kek enak friendly gini jdi bisa saling membantu
2023-09-25
1
Null Dafakurniatr
0
2023-08-29
1
@Naraa_Chi
Wah, Radeon ... Nama sekolah anak² TPBPT 😆
2023-07-26
1