The Tale Of A-Raziel
Agni....!!! Thousand Sword !!!
Rudra...!!! Flying Sword !!!
Dengan dikeluarkan nya jurus ini, membuat King, sang pimpinan Kartel Narkoba yang menjadi targetnya tewas seketika. Tanpa halangan, kedua jurus ini menembus pertahanan King, dan langsung menusuk tepat di jantungnya.
Dengan senyuman tipis Raziel bergumam "Hmm... terlalu mudah". Sembari meletakkan Anggrek Merah di dada King. Ini menjadi ciri khas Raziel ketika dia menyelesaikan misi yang diberikan oleh Klan nya. " Selesai. Kalau begitu aku langsung kembali ke markas" sambungnya. Tiba didaerah pegunungan, didepannya terdapat sebuah gapura bertuliskan "THE MIST" yang bagi orang-orang awam, ini hanya sekumpulan orang-orang yang berlatih beladiri. Tapi tidak bagi Raziel, disinilah dia dilatih menjadi mesin pembunuh. Penjaga di gapura yang melihat Raziel langsung menyapa "Selamat tuan". Raziel tidak membalas sapaan itu dan berjalan ke arah kuil, tempat sang pimpinan Klan berada. " Guru, ini hadiahku. Terimalah" ucap Raziel sambil meletakkan bungkusan dari kain hitam di meja Sang guru. Sang guru membuka bungkusan hitam tersebut dan tersenyum. "Akhirnya nomor 3. Bagaimana perasaanmu?" tanya sang guru. Sambil berlutut dan membungkuk Raziel menjawab "Sebuah kehormatan bisa berada diposisi ini. Itu semua tidak lepas dari bimbingan guru". Dari arah belakang pintu ruangan, terlihat seorang wanita tinggi, cantik, berjalan dan tersenyum ke arah Raziel. " Tidak kusangka, kau bisa naik ke nomor 3 di Klan ini hanya dalam waktu 3 tahun." Wanita itu bernama Morina. Dia yg menjadi teman berlatih Raziel sebelum dia menerima misi pertama nya. "Ini semua tidak lepas dari bantuan mu selama ini. Terimakasih." Morina sendiri berada di urutan ke dua di Klan dan menjadi satu satunya pembunuh bayaran di dunia yang termasuk dalam 10 pembunuh paling berbahaya di dunia. "Istirahat lah. Ambil bagianmu di ruangan aset" Ucap sang guru. Raziel sambil menunduk meninggalkan ruangan "Baik guru." Morina mengejar Raziel dan berteriak "ikut...!!"
Di ruang Aset, Morina berbincang dengan Raziel. "Sekarang dah nomor 3 ya. Hmmm kayaknya sih feeling ku bener. Bakalan naik ke 1 ini". " Husss...!! Aku belum sekuat itu. Dion jauh lebih kuat dan berpengalaman dibandingkan aku yg masih 3 tahun didunia bawah ini." Sambil tersenyum Morina berkata "Kau tidak tau apa yg ada dalam dirimu. Itu akan membawa perubahan untuk kita." Raziel yang mendengar ini pun bingung dan menimpali "Maksudnya?" Morina tertawa "Lupakan saja. Ayo kuobati lukamu". Raziel mengangguk. Ya, pertarungan Raziel dengan King meninggalkan luka sayatan pedang di punggungnya. Raziel yang kelelahan pun tertidur di kamarnya. Di sisi lain, Morina yang melihat luka Raziel yang tidak berbekas itu pun tersadar dan berkata dalam hati "Tidak salah lagi, Dia Keturunan Terakhir".
Keesokan harinya, Raziel bangun dan bertemu dengan Dion di tempat latihan, " Huh... nomor 3, masih terlalu cepat 1000 tahun buat mu mau naik ke nomor 1." Raziel tidak menanggapi nya dan memulai latihan. 1 hal yang Raziel tidak sadar, luka akibat pertarungan terakhir sembuh tanpa bekas itu adalah berkat obat ramuan Morina. Sesungguhnya ini adalah kekuatan lain dari sang Keturunan Terakhir yang tentu saja Morina sudah mulai menyadari hal ini. Diam-diam Morina mulai memperhatikan hal hal terkecil sekalipun terhadap Raziel. Di sisi lain, Dion yang sudah menaruh perasaan pada Morina menyadari bahwa pandangan Morina kepada Raziel bukanlah pandangan biasa. Ini membuat Dion semakin membenci Raziel dan berniat mencelakai nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Otabu002
Semangat thor critanya seru😊 yuk sling dkung sesama author baru mmpir di novelku kak"Kemunculan sang phoenix surgawi"
2023-07-29
1
Eva Castillo
🤗Terima kasih author untuk menulis cerita yang sangat menghibur ini. Aku akan merekomendasikannya kepada teman-temanku.
2023-07-24
1
REIN
Keren abis, ini nih cerita yang bikin ketagihan!
2023-07-24
1