Bangkitnya Ra dan Teknik Terlarang

Dion mencabut pedang nya dari tubuh Raziel. Raziel pun tumbang bersimbah darah. Di sisi lain, Morina hanya bisa menatap Raziel karna langkahnya dihalangi oleh bawahan Dion. Dengan teknik terkuatnya, Morina memukul jatuh semua bawahan Dion. "Teknik Kabut, Sword Paradox" Tubuh Morina berubah menjadi kabut api. Melesat dengan cepat melewati satu, dua tiga, empat, hingga seluruh bawahan Dion. Bawahan Dion tiba tiba tumbang, dan dari leher mereka mengeluarkan darah. Dion yang melihat ini bergumam "Ternyata ini kekuatan nomor 2, aku harus hati-hati". Morina menghampiri Raziel yang terlihat tidak sadarkan diri. "Ziel... Bangun, Ziel... Jangan Ziel. Bangun Ziel..!!" Namun Raziel tidak merespon. Morina menatap Dion dengan penuh amarah "Akan kubunuh kau..!!" Ketika Morina hendak berdiri, Raziel perlahan membuka matanya dan memegang tangan Morina. "Sudah cukup. Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa". Morina melihat Raziel yang mulai sadar, tapi luka nya tidak pulih dengan cepat seperti waktu itu. Ini menyisakan tanda tanya dipikiran Morina. Dion pun yang menyadari kebingungan Morina berkata "Tubuh manusia yang didiami oleh Ra, juga mempunyai pantangan. Apakah kau lupa Morina?" Morina tersadar. Dia mengingat satu hal, Ra akan melemah jika pertarungan yang dilakukannya dilandasi oleh balas dendam dan cinta. Ya ini adalah hal yang tidak boleh dilakukan oleh para keturunan Atar yang tubuhnya dimasuki oleh Ra. Balas dendam dan Cinta. Hal ini akan membuat kekuatan Ra melemah. Morina menjelaskan hal ini kepada Raziel, lalu Raziel pun paham dengan situasinya. "Mundurlah. Biar aku yang menghadapi dia". Morina mengangguk percaya kepada Raziel. "Higanbana...!!" Mata Raziel berubah menjadi merah, dengan pola api ditengahnya. Dion yang melihat hal ini mulai gugup. "Agni...!! Rudra...!!" Raziel menyilangkan pedangnya di dadanya, lalu dengan cepat melesat ke arah Dion. Dion yang melihat hal ini pun kemudian dengan cekatan menghindari serangan Raziel. Serangan Raziel mengenai dinding ruangan, lalu Raziel dengan cepat berubah menjadi kabut. "Teknik Kabut, Wolf's Sing". Dari arah belakang Raziel kembali menyerang Dion. Serangan demi serangan terus dilancarkan oleh Raziel. Namun Dion berhasil menghindari nya. Hingga pada titik akhirnya, mereka berdua mulai kelelahan. Dion yang sudah menyadari hal ini juga mengambil posisi menyerang. "Tidak, kusangka Nomor 3 bisa membuat ku kewalahan seperti ini. Ayo kita akhiri ini" Dion berteriak "Charge....!!!" Seketika tubuh Dion diselimuti oleh aura berwarna Hitam membentuk Singa dibelakangnya. "Teknik Kabut. Lion's Spears....!!! Matilah Kau....!!!" Dion dengan cepat melesat kearah Raziel. "Higanbana...!!" Mata Raziel semakin merah pekat hanya menyisakan 1 garis Hitam ditengah nya. "Yin.... Ra.... Ezou" Tiba tiba tubuh Raziel berubah menjadi tengkorak dengan kepala yang penuh api. Morina yang melihat hal ini pun takjub dan bergumam "Ra telah bangkit". Di sisi lain, Dion yang sudah menyerang tidak sempat membatalkan serangannya melihat perubahan Raziel dan tetap melancarkan serangan nya. Raziel menyilangkan kedua pedangnya di dadanya "Teknik 2 Pedang. Tarian Bunga Api"........

Suasana hening seketika.

Morina melihat tubuh Raziel yang berbentuk Tengkorak dengan Api disekelilingnya dan mata merah padam pun bergumam. "Itu merupakan Teknik Terlarang. Menggabungkan Higanbana dengan kekuatan Ra itu merupakan Teknik Terlarang. Tapi kenapa dia bisa mengendalikan nya?"

Trangg....!!!! Pedang Dion jatuh, disusul dengan tubuh Dion yang perlahan lahan berubah menjadi abu. Morina ketakutan melihat hal ini. "Ini alasan kenapa teknik ini Terlarang. Teknik ini memusnahkan lawan tanpa bentuk sedikitpun. Benar benar menakutkan" Ucap Morina dalam hati.