Rebellion Paradox, Teknik Terlarang dan Kematian Shin

"Na, bangun.... Na............!!!!" Teriakan Raziel menggema diruangan Altar. Morina pun menghembuskan nafas terakhirnya tepat setelah menyerahkan pedang baru tersebut ke Raziel. "Teknik Kabut, 12 Pilar. Hujan Api" Shin yang melihat Raziel tengah memeluk Morina langsung melancarkan serangan mendadak. "Trang...... " 6 Bayangan Shin hilang sesaat setelah menghantam Raziel. Shin terdiam melihat 6 bayangannya hilang tepat setelah menghantam tubuh Raziel. "Ke... kenapa 6 bayanganku hilang. Dan kenapa anak ini tidak terluka?" Tiba-tiba dipikiran Shin terlintas sebuah bayangan masa lalu, mengisahkan kisah hidup Ra sang Dewa Api, yang menjadi tak terkendali dikarenakan kehilangan orang yang dia cintai. "Ja... jangan-jangan, teknik terlarang itu?" belum sempat Shin mencerna nya, sebuah kilat api menghantam tepat ke arah Shin. 3 Bayangan Shin yang mencoba menghalangi kilat api itu pun menghilang. Menyisakan 3 bayangan lagi. Ditengah-tengah tangisannya, Raziel berdiri memegang Agni ditangan kanannya, dan Rebellion di tangan kirinya. "Kau akan membayar dosa dosamu. Kau melatih Ninja pembunuh dengan baik" Ucap Raziel. Shin pun terkejut. "Higanbana" mata Raziel kembali memerah semakin pekat dengan pola api ditengahnya. "Ra" Tubuh Razil berubah menjadi tengkorak yang diselimuti oleh Api dari ujung kaki nya hingga kepalanya. "Yin.... Hao" kedua pedang Raziel memancarkan aura Api di setiap, pinggirannya. Shin pun tersadar "ini adalah bentuk asli dari Ra, tanpa penghalang Roh sedikitpun." Gumam Shin. Shin lalu menyayat tangannya, mengambil kertas gulungan dari dalam pakaiannya "Aen... Enda....Zang" lalu meletakkan darah yang ada ditangan nya ke gulungan tersebut. Shinigami sang dewa kematian keluar dari dalam gulungan dan mengikrarkan kontrak dengan Shin. "Nyawanya" Shin menunjuk ke arah Raziel. Raziel yang dalam bentuk utuh Ra pun melihat Shinigami tersebut. "Enyahlah. Ini bukan urusanmu" Ucap Raziel. Sang Shinigami tidak bergeming. Dengan pisau kecil di mulut nya, dia menyerang ke arah Raziel. "Aku adalah Ra. Kau bukan tandingan ku" Dengan satu ayunan dari Rudra, bentuk Roh Shinigami itu pun terbelah menjadi dua lalu terbakar. Shin terkejut. Dia tidak menyangka Sang dewa kematian Shinigami pun bisa dimusnahkan hanya dengan satu ayunan pedang. "Baiklah Ra, karna kau sudah menunjukkan wujud asli mu, tidak adil rasanya jika aku juga tidak menunjukkan kekuatan asli ku" Shin memanggil 3 bayangan yang tersisa masuk kembali ketubuhnya. "Teknik pelepasan, tingkat Terakhir" Sesaat setelah mengucapkan nya, tubuh Shin berubah. Kedua tangannya berubah menjadi pedang. Kakinya berubah menjadi sekumpulan kabut. Perlahan, tubuh Shin melayang layang di udara. Kepalanya mengeluarkan 2 buah tanduk di sisi kiri dan kanan. Matanya menghitam, giginya meruncing. Dari dalam lidahnya, Shin mengeluarkan pedang kecil yang digigit tepat di bilang pedang tersebut. "Aku sudah lama menunggumu. Daikokuten" Ucap Raziel. "Ra, setelah bertahun-tahun aku mencarimu. Kau akan menjadi salah satu pasukan terkuat ku" Ucap Shin. Raziel melompat melesat ke arah Shin yang berubah menjadi Daikokuten, lalu mengayunkan Rudra. Serangan tersebut mengenai tubuh Shin, dan membelahnya menjadi 2. Begitu tubuh Shin terbelah menjadi 2, dengan tubuh tersebut kembali menyatu. "Hahahaha aku abadi Ra. Bersekutu dengan Daikokuten, membuat ku menjadi abadi Ra" Teriak Shin. "Sword of Destruction" Shin menyerang Raziel yang dibalas dengan serangan dari Rebellion. "Thousands Sword" Mereka berdua terpental mundur beberapa langkah. Belum sempat bereaksi, Raziel kembali melesat "Rebellion, Tarian Bunga Api"......

Tring.......!!!! Tangan kiri Shin yang berubah menjadi pedang menangkis serangan Raziel. "Rudra, Wolf's Sing"serangan ini mengenai Shin. Dan lagi, tubuh Shin kembali utuh. "Hahaha aku abadi Ra " Shiki Fuujin, 12 Pilar, Destruction" Shin menyerang Raziel dan mengenai Raziel tepat di dada kiri nya. Tubuh tengkorak itu mengeluarkan darah segar. "Hahaha Ra kau semakin lemah." "Tidak ada cara lain. Serahkan jiwamu" Samar-samar Raziel mendengar suara dikepalanya. "Hanya dengan kontrak, Aku bisa mengeluarkan seluruh kekuatan ku" suara itu kembali terdengar dikepala Raziel. Raziel yang sudah terluka pun mengusap dadanya yang terluka lalu menempelkan darah yang ada ditangan nya ke wajahnya. "Kontrak terpenuhi. Tubuh ini adalah milikmu Ra" Shin melihat hal ini berteriak "Itu teknik Terlarang yang sudah lama hilang. Penggabungan Roh dan Tubuh asli. Dasar bodoh, kau pikir kau bisa menjadi manusia lagi setelah menjalin kontrak dengan Roh" "Dia bukan Roh, dia adalah Ra. Sang Dewa Api" teriak Raziel. "Keluarlah Ra....." Seketika tengkorak yang diselimuti oleh Api itu merubah warna apinya menjadi nyala api dengan warna hitam pekat. Dengan mata berpola api, 2 bilah pedang beraura api, wujud Ra sepenuhnya telah ditampilkan. Shin dalam bentuk Daikokuten terbelalak. Dia tidak menyangka akan menghadapi Ra dalam wujud sebenarnya. "Terimalah dosamu." Suara Ra terdengar bergema seperti 20 orang yang mengucapkan 1 kalimat yang sama secara bersamaan. "Mugetsu" Ra melesat ke arah Shin dengan cepat lalu menebas tubuh Shin yang tidak sempat bereaksi. Tubuh Shin terbelah menjadi dua dan terbakar menjadi abu. Sambil membelakangi tubuh Shin yang terbakar menjadi abu, Raziel dalam wujud sempurna Ra berjalan ke arah tubuh Morina.