16. Start from this place

Peter tersenyum sendiri seperti orang gila. Ia tengah menatap layar ponselnya yang memperlihatkan sebuah gambar seorang perempuan yang sedang tersenyum. Gambar yang baru saja dikirimkan Allen padanya.

Hampir selama tiga bulan ini Peter tidak pernah merasa tenang, ia selalu merasa dihantui oleh bayang-bayang perempuan yang selalu menghantui pikirannya.

"Kau tidak banyak berubah." gumam Peter pelan lalu tersenyum tipis. Ia tidak melepas pandangannya sedikitpun dari ponsel pintarnya.

Beberapa waktu yang lalu, ketika ia mendengar suara Christine berbicara dengan Allen melalui ponselnya, entah kenapa membuat jantung Peter berdetak tiga kali lebih cepat.

Mendengar suara Christine tertawa membuat hatinya sedikit menghangat. Ada perasaan rindu yang membuatnya ingin menemui perempuan itu secepat mungkin. Bayangan saat Christine tersenyum di kencan palsu mereka muncul di kepala Peter.

Sebenarnya ada apa dengan Peter? Ia pernah memiliki rencana untuk menyakiti perempuan itu, dan ia sudah melakukannya. Bahkan bisa dikatakan kalau Peter sukses melakukan rencananya itu. Tapi kenapa sekarang dia menjadi seperti ini? Peter merasa seperti ingin menemui Christine, perempuan yang sudah disakitinya dengan sangat dalam.

"Ku harap kau selalu bahagia."

"Christine jatuh cinta padamu."

Kalimat sialan itu berhasil membuat seorang Peter bimbang dengan perasaanya sendiri. Nama yang ada di dalam kalimat itu semakin membuatnya kesal. Apalagi saat wajah Christine selalu berhasil membuyarkan konsentrasinya.

sial.

------------------------------

Beberapa saat sebelumnya di tempat lain

"Itu panggilan dari siapa? Kenapa kau terlihat kesal?" tanya Christine.

Cukup membuatnya penasaran sebab Allen sedikit berteriak saat mengucapkan 'Aku tidak mau!' dan kemudian mematikan ponselnya dengan kasar.

"Peter." jawab Allen malas, tapi ia menatap lekat wajah Christine saat ia menyebut nama itu.

Christine sedikit terkejut dan salah tingkah begitu mendengar nama Peter. Namun ia segera menunjukkan sikap tak acuhnya, seakn apa yang dia dengar hanya hal biasa. Walau sejujurnya ada perasaan sesak saat ia mendengar nama lelaki sialan itu.

"Oh." Jawab Chriatine dan tak acuh, kemudian ia memainkan ponselnya.

Allen mengamati ekspresi wajah Christine yang saat ini sedang duduk dihadapannya. Christine terlihat tak acuh, bahkan terkesan biasa saja begitu mendengar nama yang baru saja diucapkan olehnya.

Sebuah pesan masuk ke ponsel Allen. Ia membaca pesan itu kemudian mengernyit bingung 'sebenarnya ada apa dengan manusia satu ini!' batinnya geram.

Dengan pelan dan diam-diam, Allen dengan mengarahkan kamera ponselnya kepada Christine yang saat ini masih memainkan ponselnya.

Ia mengambil gambar Christine secara diam-diam, dan mengirimkannya pada Peter karena lelaki itu mengancamnya.

Allen mengirimkan gambar Christine pada Peter. Sayangnya setelah ia mengirimkannya, beberapa saat kemudian balasan datang dari lelaki itu memintanya untuk mengirimkan foto Christine lagi, membuat Allen mengumpat dalam hati. Namun tak ayal melakukannya juga.

Beberapa kali Allem mengarahkan kamera ponselnya pada Christine dengan sangat hati-hati. Ia tidak ingin Christine memergokinya sedang mengambil gambar perempuan itu tanpa persetujuan darinya terlebih dahulu. Itu pelanggaran dan dianggap pelecehan.

Mengambil foto seseorang tanpa permisi merupakan sebuah tindakan ilegal sebenarnya. Itu merupakan perbuatan yang cukup mengganggu karena dianggap merusak privasi orang lain. Tapi Allen tidak memiliki pilihan karena Peter mengancamnya.

Di sisi lain, Christine merasakan pergerakan mencurigakan dari Allen.

Ia merasa seperti Allen mencuri-curi pandang padanya setelah ia selesai menelpon lelaki yang tidak ingin ia 'kenali lagi selamanya' tadi.

Christine merasa kalau Allen sedari tadi mengarahkan ponselnya kepadanya. Ia juga merasa kalau Allen mengambil gambarnya secara diam-diam.

Sepertinya itu hanya perasaannya saja. Setiap ia menoleh kearah Allen, lelaki itu terlihat sedang asik memainkan ponselnya. Seperti sedang bermain game. Apa dirinya yang terlalu pede ya?

Tak lama kemudian, Lexy datang menghampirinya karena sudah selesai berdandan.

"Apa kau menunggu lama?" Tanya Lexy sedikit bersalah.

Christine tersenyum tipis ke arah Lexy.

"Tidak terlalu lama, karena Allen menemaniku." Katanya menggoda Lexy, kemudian tertawa.

Lexy hanya menyengir mendengar nada menggoda dari bibir Christine.

Dan lagi, Christine merasa seperti lagi-lagi Allen mengarahkan kamera ponsel lelaki itu kearahnya. Secepat kilat ia mengarahkan kepalanya kepada Allen, untuk memergoki apa yang sedang dilakukan oleh calon pacar sahabatnya itu. Namun lagi-lagi ia hanya melihat Allen sedang tersenyum dan melihat kearahnya dan Lexy. Sepertinya itu hanya perasaan Christine saja.

Ia tersenyum simpul. Betapa Christine terlalu ge-er.

Christine dan Lexy kemudian berangkat ke mall meninggalkan Allen sendirian di apartemen Lexy. Mereka berangkat menggunakan mobil Allen. Allen tidak mau ikut, katanya biar nanti dress yang dipakai Lexy menjadi kejutan untuknya di hari wisudanya nanti.

Lelaki itu juga berkata kalau ia akan menunggu mereka di apartemen Lexy sambil tiduran karena ia lelah dan ingin istirahat.

-----------------

Mereka berjalan mengitari semua toko dress yang ada di mall yang mereka kunjungi saat ini. Diantara begitu banyak outlet pakaian dan dress, Lexy sama sekali tidak menemukan dress yang diinginkannya. Karena itu mereka kemudian memutuskan mencari dress diluar saja.

Cukup lama Lexy menyetir mengelilingi kota, dan cukup banyak juga butik yang mereka datangi namun hasilnya tetap nihil. Tidak ada satupun dress yang diinginkan oleh Lexy.

Ya, bisa dibilang Lexy memang memiliki selera cukup tinggi untuk dress. Sabatnya itu tidak sering membeli dress. Tapi jika sekali membeli dressi, Lexy hanya akan membeli satu namun kualitasnya harus baguS dan harus elegan. Jika Lexy mendapatkannya maka sahabatnya itu tidak akan peduli pada hargan.

Lexy bukan orang yang sangat kaya. Ia sama seperti Christine, kuliah karena beasiswa. Orang tua Lexy cukup kaya, hanya saja Lexy memang sangat pandai menabung jadi dia punya uang tabungan banyak. Selain itu sahabatnya itu juga ingin mandiri secara finansial. Oleh sebab itu, saat ini Lexy bekerja sambilan di sebuah restoran cepat saji du dekat apartemennya.

Berbeda dengan Christine yang sudah berhenti bekerja karena sudah kembali tinggal dengan ayah dan kakaknya. Christine juga sudah melepas beasiswanya semenjak tiga bulan yang lalu setelah ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

Setelah begitu lama mereka berkendara mengelilingi kota, akhirna Lexy menghentikan mobilnya di sebuah butik. Melihat desain luar dari butik ini, bisa dipastikan kalau butik ini menjual pakaian yang berkelas dan jelas bukan butik yang menjual pakaian murah.

Namun Christine justru merasa kalau butik ini sangat familiar. Ia seperti pernah mendatangi butik ini. Nama butik ini juga familiar di kepalanya. Tapi ia tidak ingat kapan dan bagaimana ia pernah ke sini.

Mereka berdua lalu masuk kedalam butik tersebut. Christine sendiri terlihat seperti sedang menimbang-nimbang sesuatu.

"Ada apa?" tanya Lexy heran melihat Christine.

"Tidak ada, aku hanya merasa seperti ini bukan kali pertama aku datang ke sini."

"Benarkah? Kapan kau kemari? dengan siapa? Karena kalau aku, ini kali pertama aku datang ke sini."

"Entahlah aku lupa, aku hanya merasa pernah datang ke tempat ini."

Lexy menatap Christine. "Mungkin itu memang hanya perasaanmu saja."

"Kurasa juga begitu, mungkin memang hanya perasaanku saja."

Mereka melihat-lihat dress yang ada, mereka dilayani oleh seorang pegawai wanita yang sangat sopan. Ajaibnya, Lexy langsung menemukan dress yang ia cari dan inginkan. Tidak menunggu waktu lama, karena setelah mencoba dress tersebut, Lexy langsung berjalan menuju kasir dan membayarnya.

Sedangkan Christine sendiri masih melihat-lihat dress sembari menunggu Lexy membayar dress-nya.

"Nona Christine?" Sapa seseorang.

Christine menoleh begitu merasa namanya dipanggil oleh seseorang. Kening Christine mengernyit. Matanha menyipit saat melihat wajah wanita yang baru saja memanggil namanya. Ya ampun wajah wanita ini bahkan familiar untuknya. Christine pernah melihat wanita ini, tapi dimana???

"I-iya?"

"Lama tidak bertemu nona, bagaimana kabar Anda?" Tanya wanita itu sopan.

"S-saya baik. Maaf sebelumnya, wajah ibu familiar untuk saya tapi saya lupa." jujur Christine sambil menyengir.

"Oh saya Ross, manajer butik ini non. Ini butik milik tante tuan Peter yang beberapa waktu lalu nona dan tuan muda datangi."

Deg.

Seketika Christine merasa kakinya lemas mendengar nama dari tempat kakinya berpijak sekarang. Bayangan-bayangan disaat lelaki sialan itu yang memperlakukannya seperti seorang tuan putri berputar di kepalanya.

Christine kembali mengingat kejadian saat dia dan lelaki sialan itu memilih gaun seperti pasangan normal yang tengah dimabuk cinta. Ini adalah tempat yang membuat Christine menyadari perasaanya pada lelaki itu.

Lelaki itu benar-benar memanjakannya di tempat ini. Dan ia benci karena sudah mengingat kejadian itu lagi. Pantas saja Christine merasa kalau tempat ini sangat familiar. Ternyata semuanya berawal dari tempat ini.

Terpopuler

Comments

Nabilla99_

Nabilla99_

aku mau liat visualnya biar ada bayangan ceritanya thor

2020-11-04

1

Nabilla99_

Nabilla99_

visual mana visual

2020-11-04

1

Nabilla99_

Nabilla99_

visual nya thor

2020-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pesta
2 02. Pesta (2)
3 03. What did you say?!
4 04. No need to worry.
5 05. Explanation
6 06. Never
7 07. Cry
8 08. Hang on
9 09. What just happen?
10 10. Holding hands
11 11. Can't wait.
12 12. Fall in love
13 13. Too much pain.
14 14. A Lesson
15 15. Want to see
16 16. Start from this place
17 17. Me!
18 18. I like her
19 19. Just wait!
20 20. What does it mean?
21 21. Feeling happy
22 22. Damn it!
23 23. Jealous
24 24. How possible?
25 25. OMG!
26 26. Pissed off
27 27. Doubt
28 28. Backstreet
29 29. I love you?
30 30. Unwanted Truth
31 31. Man from the past.
32 32. Don't Accept!
33 33. Meet Kevin soon.
34 34. Peter Dave Chrouch
35 35. Different side
36 36. Doubt
37 37. Break
38 38. She's not fine at all
39 39. It's your life
40 40. Missing her
41 41. A deal
42 42. About Wedding
43 43. Guilty
44 44. Plan?
45 45. Reject!
46 46. Be Patient.
47 47. Because of Christine
48 48. Shock!
49 49. Dissapointed
50 50. Time for self
51 51. Gone
52 52. Holiday?!
53 53. I won't let it!
54 54. Will meet Kevin!
55 54. Meet Kevin!
56 56. Deciever!
57 57. Miss her.
58 58. Miss him.
59 59. Caroline!
60 60. Going home?
61 61. Let him with Christine?
62 62. 10 hours!
63 63. Life without you..
64 64. Shy
65 65. Finally!
66 66. Don't doubt me..
67 67. Let's get married!
68 68. Don't cry
69 69. Not ready.
70 70. Selfish?
71 71. What?
72 72. The best day ever! [END]
73 Ekstra part [I like me better when I'm with you]
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01. Pesta
2
02. Pesta (2)
3
03. What did you say?!
4
04. No need to worry.
5
05. Explanation
6
06. Never
7
07. Cry
8
08. Hang on
9
09. What just happen?
10
10. Holding hands
11
11. Can't wait.
12
12. Fall in love
13
13. Too much pain.
14
14. A Lesson
15
15. Want to see
16
16. Start from this place
17
17. Me!
18
18. I like her
19
19. Just wait!
20
20. What does it mean?
21
21. Feeling happy
22
22. Damn it!
23
23. Jealous
24
24. How possible?
25
25. OMG!
26
26. Pissed off
27
27. Doubt
28
28. Backstreet
29
29. I love you?
30
30. Unwanted Truth
31
31. Man from the past.
32
32. Don't Accept!
33
33. Meet Kevin soon.
34
34. Peter Dave Chrouch
35
35. Different side
36
36. Doubt
37
37. Break
38
38. She's not fine at all
39
39. It's your life
40
40. Missing her
41
41. A deal
42
42. About Wedding
43
43. Guilty
44
44. Plan?
45
45. Reject!
46
46. Be Patient.
47
47. Because of Christine
48
48. Shock!
49
49. Dissapointed
50
50. Time for self
51
51. Gone
52
52. Holiday?!
53
53. I won't let it!
54
54. Will meet Kevin!
55
54. Meet Kevin!
56
56. Deciever!
57
57. Miss her.
58
58. Miss him.
59
59. Caroline!
60
60. Going home?
61
61. Let him with Christine?
62
62. 10 hours!
63
63. Life without you..
64
64. Shy
65
65. Finally!
66
66. Don't doubt me..
67
67. Let's get married!
68
68. Don't cry
69
69. Not ready.
70
70. Selfish?
71
71. What?
72
72. The best day ever! [END]
73
Ekstra part [I like me better when I'm with you]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!