Tapi sayangnya apa yang diharapkan Christine semalam benar-benar musnah. harapan dan kenyataannya berbeda berbeda. Segala kemungkinan-kemungkinan yang semalam dipikirkan oleh Christine benar-benar salah.
Semua itu membuatnya syok ketika tadi pagi Christine keluar dari apartemen dan hendak berangkat ke kampus. Peter berdiri di depan apartemennya dengan gaya santainya yang khas. Bersandar ke mobil Ferrari silver miliknya dan tersenyum manis menatap Christine.
Namun yang lebih membuat Christine syok adalah lelaki itu tahu alamat apartemennya! Dari mana Peter bisa tahu apartemennya? Mereka bahkan baru bertemu semalam di pesta. Apa ini yang dikatakan kekuasaan orang kaya? Tapi keluarga Christine tidak seperti ini.
Kalau Christine ingat-ingat, ia tidak pernah sama sekali berbicara dengan Peter. Ia hanya beberapa kali melihat lelaki itu di kampus. Itupun sekilas karena Peter memang selalu digandrungi banyak perempuan.
Dan tadi pagi Peter menjemputnya langsung di apartemennya. Sebenarnya Peter tidak perlu lagi datang ke kampus mengingat bulan depan dia akan diwisuda. Tapi alasan lelaki itu membuat Christine hanya diam. Lebih ke arah malas menanggapi.
"Aku hanya ingin mengantarkan pacarku ke kampus." kata Peter tadi pagi ketika mereka sudah di dalam mobil Peter dan melajukan mobilnya mengantarkan Christine ke kampus.
Dan disinilah Christine sekarang, di kampus dan duduk sendirian di dalam kelas karena Lexy belum datang. Ia cukuo merasa risih dengan semua tatapan orang-orang padanya. Christine ingin kelas segera dimulai dan secepatnya berakhir karena ia sudah tidak tahan melihat semua orang yang menatapnya.
'kenapa Lexy lama sekali?' pikir Christine.
Sebenarnya Christine setiap hari berangkat ke kampus bersama Lexy. Tapi karena tadi pagi Peter datang menjemputnya, Lexy menyuruhnya untuk berangkat bersama dengan Peter. Sahabatnya itu juga menolak ketika Christine meminta Lexy untuk ikut bersama dengannya menggunakan mobil Ferrari silver milik Peter.
Desah napas lega akhirnya bisa Christine hembuskan ketika akhirnya orang ditunggu-tunggunya datang juga. Christine menatap Lexy yang berjalan santai masuk ke dalam kelas. Sahabatnya itu langsung melambai-lambaikan tangannya ketika melihat Christine.
"Kenapa kau lama sekali?! Aku sudah menunggumu dari tadi." cetus Christine dengan nada kesal.
"Aku naik kendaraan umum jadi berhenti di beberapa halte dulu." kata Lexy lalu duduk di kursi sebelah Christine yang sudah disiapkan untukknya.
"Lexy apa kau tahu kenapa semua orang menatapku aneh?"
"Mungkin karena kau berpacaran dengan Peter." jawab Lexy, menatap Christine bingung.
"Tapi aku tidak berpacaran dengannya!" Tukas Christine kesal
"Kalau kau tidak berpacaran dengannya lantas kenapa tadi pagi dia menjemputmu? Lagi pula kenapa kau bilang kalau tidak pacaran sedangkan semalam saat di pesta jelas-jelas Peter mengatakan kepada semua orang kalau kau adalah pacarnya."
Lexy mengangkat sebelah alisnya menatap Chriatine bingung. Toh semua orang juga tahu kalau semalam Peter mengatakan dengan jelas mengenai status hubungan lelaki itu dengn sahabatnya ini.
Kata-kata Lexy membuat Christine terdiam selama beberapa saat. Ia juga terlihat ragu untuk menjelaskan yang sebenarnya pada sahabatnya itu. Tapi sepertinya Lexy berhak tahu deh soal hubungan sebulan itu. Setidaknya Lexy tahu akan kebenarannya.
Namun belum sempat Christine berbicara, seseorang tiba-tiba datang memukul meja di depannya membuat ia dan Lexy terkejut. Christine sontak langsung mendongak untuk melihat siapa yang memukul mejanya.
"Apa kau yang bernama Christine Haliane!" Cetus seorang perempuan dengan suara nyaring.
"Apa kau yang sedang berpacaran dengan Peter?!" Tanya seseorang lagi tidak kalah nyaring dari yang pertama.
Christine diam. Dia hanya menatap perempuan-perempuan itu dengan tatapan bingung. Pandangannya beralih ke seluruh ruangan dan sadar kalau saat inj ia menjadi pusat perhatian.
"Apa kau bisu! Jawab!!" Teriak yang lainnya.
"Heh! Apa kau gila?! Kau datang ke sini memukul meja orang lain dan bertanya tentang privasi orang tersebut dengan nada yang tidak sopan!!!" Bentak Lexy jengah melihat perempuan-perempuan yang ada dihadapannya sekarang. "Apa kau tidak punya malu!!" Sambungnya lagi.
"*****, we don't have any problem with you! So shut up!!" Tukas seorang perempuan yang dari tadi hanya diam saja.
"What did you say! *****?! Who do you think you are calling me *****, ****?! Kau lebih dulu datang kesini dan mencari masalah. "Who do you think you are?! Get the **** away from here!!" Balas Lexy tidak kalah sengit.
Christine yang melihat mereka adu mulut mulai panik. "Iya, aku Christine Haliane" jawab Christine akhirnya.
"Aku memang berpacaran dengan Peter tapi tidak seperti yang kalian pikirkan." sambungnya lagi, berusaha menetralkan suasana yang saat ini sudah mencekam dengan aura pertempuran yang sengit.
"Oh jadi kau yang terpilih ya?" Tanya perempuan yang tadi memukul meja dengan wajah yang sedikit lega. "Kalau begitu aku bisa tenang sekarang." sambung perempuan itu lagi.
"Ayo kita pergi! Wanita ini bukan ancaman. Nanti Peter juga akan bosan dan membuangnya sama seperti *******-pelacurnya yang sebelumnya!" Lanjut wanita itu lagi.
"Dan Peter selalu tau kemana harus pulang." kata perempuan itu dengan tersenyum puas lalu pergi bersama teman-temannya.
Lexy yang mendengar pernyataan dari perempuan itu sontak terkejut dan langsung menatap tajam kearah Christine menuntut penjelasan.
Christine yang melihat tatapan Lexy seakan mengerti dan kemudian menarik nafas panjang
"Iya aku akan menjelaskan apa yang ingin kau dengar." Ucap Christine lesu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐😇
2020-12-07
0
Linggar Kusuma
aku hadir disini thor
2020-09-03
0
Venti Melinda Goe-Chee
sebenerny pngn bc ini klo episode ny dah bnyk.setiap ada notif aq tahan2 gk mau buka..akhr ny aq gk tahan..tergoda jg buat baca😅😅😅
2020-07-20
0