10. Holding hands

Selamat membaca 🙏🙏

----

Sudah seminggu lebih berlalu sejak pertemuan Christine yang terakhir dengan Peter. Selama itu juga Peter menepati janjinya untuk tidak menemui Christine. Dan selama itu juga Christine merasa tenang karena tidak ada gangguan Peter padanya. Walau rasa kesepian lebih mendominasi. Apa ini yang dinamakan rindu?

Eh, tapi kan tidak mungkin Christine menyukai Peter? Lelaki itu selalu membuatnya marah dan naik pitam. Rasanya tidak mungkin Christine menyukai lelaki yang selalu membuatnya marah. Lagipula rindu kan bukan berarti suka. Toh sekarang juga Christine merindukan Lexy kalau sedang berjauhan.

Christine melihat jam dan mendesah kecil. Masih belum siang tapi ia sudah merasa sangat bosan. Tadi malam, Lexy pulang ke Manhattan untuk menemui keluarganya. Bibi kesayangannya sedang sakit.

Christine merindukan Lexy. Akhir-akhir ini ia sudah jarang bertemu sahabatnya itu karena Peter selalu mengganggu mereka dengan embel-embel 'kekasih'. Dan Lexy pasti akan meninggalkannya karena mengira kalau dirinya mengganggu Christine dan Peter padahal sebenarnya Peter lah yang mengganggu mereka.

"Argghh! aku sangat bosan!" Ucap Christine sedikit menjerit. Ia lalu berdiri sambil berusaha menggerakkan badannya yang mulai kaku akibat terlalu lama duduk dan memainkan ponsel.

Christine berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya. Ia sudah akan masuk ke kamar mandi ketika ponselnya berbunyi. Nama Megan tertera di sana. Christine mengambil ponsel itu kemudian menekan ikon berwarna hijau.

"Hello?" Sapanya.

"Christine apa kau sedang sibuk?" Tanya Megan dari seberang to the point. Wanita yang satu ini memang tidak terlalu suka berbasa basi.

"Tidak, kenapa?" Toh Christine memang tidak sedang sibuk.

"Ah! kebetulan kau sedang tidak sibuk. Aku mau minta tolong," Megan menyengir. "Apa kau mau menolongku?"

"Minta tolong apa? Kalau permintaanmu aneh-aneh aku tidak mau."

"Tidak aneh, aku hanya ingin meminta tolong temani aku ke mall hari ini. Apa kau bisa?

"Ke mall? Kebetulan aku juga sedang bosan sekarang, aku akan menemanimu."

"Yayyy!! Aku akan segera ke tempatmu."

"Oke datang saja, aku bersiap-siap dulu."

"Okay."

Sambungan lalu diputus oleh Christine. Ia segera beranjak pergi ke kamar mandi dan melakukan ritual yang biasa dia lakukan sebelum keluar dari apartemen.

Christine menghabiskan waktu selama kurang lebih dua puluh menit di dalam kamar mandi. Ia sedang menyiapkan pakaian yang akan dipakainya ketika ia mendengar bel apartemennya berbunyi. Christine berjalan ke arah pintu masih dengan menggunakan handuknya karena yakin yang mengetuk adalah Megan. Dan benar saja, wanita itu sedang berdiri di balik pintu sambil senyum sumringah.

"Masuklah, aku memakai baju dulu." kata Christine mempersilahkan Megan masuk sementara ia berjalan ke kamar untuk berganti.

Tidak lama kemudian, Ia keluar dengan menggunakan dress simpel berwarna kuning sebatas lutut. Ia terlihat sangat cerah dan ceria menggunakan dress tersebut. Christine memoles sedikit make up di wajahnya agar terlihat cerah. Ia juga membiarkan rambutnya tergerai indah.

"Kau terlihat sangat manis!" puji Megan sambil tersenyum takjub.

"Benarkah? Terima kasih" ucap Christine sambil tersenyum.

"Apa kau sudah siap? ayo kita berangkat!" ucap Megan semangat, yang dijawab dengan anggukan oleh Christine.

---

"Mengapa kau mengajakku ke mall hari ini?" tanya Christine memulai pembicaraan setelah mereka sudah di mobil Megan.

"Aku ingin berbelanja pakaian untuk wisuda Alex lusa. Tidak mungkin aku datang ke acara wisuda pacarku menggunakan dress lama."

"Ah, jadi Alex juga wisuda ya?" tanya Christine. Ia jadi ingat tentang permintaan Peter minggu lalu untuk menghadiri acara wisudanya.

"Bukankah Peter juga akan wisuda? Apa kau sudah menemukan dress untuk ke acara wisuda Peter nanti?"

"Ha? Ah, belum. Aku bahkan tidak tahu apakah aku akan datang atau tidak nantinya."

"Kenapa begitu? Bukankah kau kekasihnya? Kenapa kau tidak ingin menghadiri acara wisuda pacarmu sendiri?" tanya Megan bingung sendiri.

"Entahlah aku tidak tahu apa statusku dengannya." ucap Christine datar. Ia menghela napas rendah berusaha menunjukkan kalau ia tidak ingin membicarakan hal itu.

Sepertinya Megan memahami kode yang itu, karena saat ini wanita itu tidak lagi berbicara dan fokus menyetir.

Sesampainya di mall, Christine dan Megan langsung menuju butik langganan Megan. Di dalam butik tersebut Ia dapat melihat banyak sekali dress yang bagus, dan entah kenapa ia jadi ingin membelinya. Tapi Christine mengurungkan niatnya karena tidak tahu akan dipakai kemana dan kapan. Ia sendiri masih ragu untuk menghadiri acara wisuda Peter.

Setelah cukup lama berada di butik tersebut, Megan dan Christine memutuskan pergi ke foodcourt untuk membeli makan. Mereka terlalu asik berada di butik i

tadi sampai-sampai lupa waktu. Mungkin mereka juga akan lupa makan jika saja tidak ada bunyi dari perut seorang karyawan toko yang akhirnya mengingatkan mereka kalau mereka sudah melewatkan jam makan siang.

Megan memutuskan untuk membeli salad buah untuk mengisi perut kosongnya sementara Christine memilih makanan seafood.

Tak lama setelah memesan, makanan yang mereka pesan akhirnya datang juga. Mereka tidak menunggu lama karena saat ini foodcourt lumayan sepi, mengingat jam makan siang memang sudah lewat.

Mereka sedang menikmati makanan ketika tanpa sengaja mata Christine menangkap dua sosok yang familiar baginya. Yang satu sudah pasti lelaki yang selalu diingatnya akhir-akhir ini, dan yang satunya adalah lelaki yang membuatnya langsung pergi dari rumah karena memaksanya untuk menerima perjodohan. Ayahnya.

'Bagaimana ayah bisa ada disini? Sedang apa ayah dengan Peter? Bagaimana ayah mengenal Peter? Mengapa mereka terlihat sangat akrab?' kira-kira begitulah pertanyaan yang saat ini ada di benak Christine.

Christine mengamati kedua orang itu dengan lekat sampai-sampai salah satu dari mereka menoleh dan mendapatinya tengah memperhatikan mereka.

Dengan kaku dan salah tingkah, Christine langsung mengalihkan pandangannya. Namun apa daya jika salah satu dari kedua orang itu sudah terlanjur melihatnya.

Lelaki yang belakangan ini selalu menghantuinya, sedang menatapnya denga alis mengernyit bingung.

Peter menyudahi pembicaraannya dengan William, ayah Christine, dan segera berjalan ke arah Christine.

William sendiri tidak melihat Christine karena berada di belakangnya. Berhubung pembicaraan dengan mantan calon menantunya juga sudah selesai, jadi William memutuskan langsung pergi dari tempat itu. Raut wajahnya sedikit murung.

Christine terlalu sibuk menutupi dirinya tanpa tahu kalau saat ini orang yang sengaja dihindarinya itu sedang berjalan ke arahnya.

"Hey Peter, what are you doing here?" Megan bersuara cukup nyaring hingga membuat Christine yang sedang berusaha sembunyi langsung menatap Megan kaget.

"What!!" pekik Christine dan langsung melihat ke arah pandangan Megan yang ada dibelakangnya.

Dan di situlah dia. Lelaki yang berusaha dihindarinya sedang berdiri tenang dan tersenyum kepada Megan.

Jantung Christine berdetak tak karuan. Ia tiba-tiba merasa panas dan gerah tatkala melihat Peter tersenyum dan menatap ke arahnya. Christine membalas senyum Peter dengan kaku dan kikuk.

"Hai Megan. Aku tadi sedang ada urusan bisnis dengan seseorang di sini." ucap Peter santai.

Oh Jadi ayahnya adalah rekan bisnis Peter? Pantas saja mereka terlihat sangat akrab. Tapi kenapa wajah ayahnya terlihat murung?

"Apa aku boleh bergabung dengan kalian?" Tanya Peter, yang langsung dijawab anggukan oleh Megan. Tidak menunggu lama, Peter langsung duduk disebelah Christine.

"Kalian sendiri sedang apa di sini?" tanya Peter pada Megan. Sekilas ia memandang ke arah Christine yang tertunduk sebelum mengalihkan pandangannya pada Megan.

"Oh, Christine sedang menemaniku membeli dress untuk ku pakai di hari wisuda Alex nanti." Jawab Megan.

"Benarkah? Apakah kekasihku ini juga membeli dress?" tanya Peter dengan penekanan di kata kekasihku.

"Christine tidak membelinya, katanya dia juga tidak akan datang ke acara wisuda nanti. Apa kalian sedang ada masalah?" Megan mengucapkan kalimat itu seakan Christine tidak ada di sana.

Mendengar kalimat itu, Christine langsung mendelik tajam bercampur panik ke arah Megan, sedangkan Peter menatapnya sedih.

Megan melirik arlojinya dan menatap kedua insan didepannya dengan buru-buru.

"Peter apa setelah ini kau masih ada acara lain?" tanya Megan kemudian

"Tidak juga, kenapa?"

"Apa kau bisa mengantarkan Christine pulang? Aku sedang buru-buru sekarang" pinta Megan dengan tatapan memohon.

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri." jawab Christine dengan suara tercekat. Ia berusaha untuk menghindari Peter tapi Megan malah meminta Peter untuk mengantarkannya pulang.

"Tentu. Aku akan mengantar Christine pulang." ucap Peter santai.

"Baiklah kalau begitu, terima kasih Peter kau memang baik hati." ucap Megan sambil tersenyum.

"Tenang saja, Christine kan kekasihku tentu aku harus mengantarnya pulang dengan selamat." balas Peter juga tersenyum kepada Megan.

Megan mengangguk dan langsung pergi meninggalkan Peter dan Christine. Namun sebelum pergi, ia mengedipkan sebelah matanya ke arah Christine dan membuat Christine sadar kalau ini hanya akal-akalannya Megan saja.

"it's okay Pete, I can back home by myself." tolak Chrisine halus setelah Megan tidak lagi terlihat.

"Tidak, aku akan mengantarmu pulang. Ayo!" ajak Peter lalu menarik tangan Christine dan menggandengnya. Christine tidak menolak genggaman tangan Peter.

Selama perjalanan menuju parkiran tidak ada yang berbicara baik Peter maupun Christine namun tangan mereka masih saling menggenggam satu sama lain.

*****

Syudahhh up lagi 😍😍😍

Jangan bosan baca ya

Terpopuler

Comments

Anonim

Anonim

10 like dulu kk ya❤❤❤
bakal mampir lagi❤
semangat, ayo saling mendukung❤🤗

2020-11-03

0

Safana

Safana

mulai seru ntor critanya, AQ suka 😍

2020-10-30

0

Nna Rina 💖

Nna Rina 💖

ga bosan malah suka thor.... ditunggu up selanjutnya... chayo

2020-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pesta
2 02. Pesta (2)
3 03. What did you say?!
4 04. No need to worry.
5 05. Explanation
6 06. Never
7 07. Cry
8 08. Hang on
9 09. What just happen?
10 10. Holding hands
11 11. Can't wait.
12 12. Fall in love
13 13. Too much pain.
14 14. A Lesson
15 15. Want to see
16 16. Start from this place
17 17. Me!
18 18. I like her
19 19. Just wait!
20 20. What does it mean?
21 21. Feeling happy
22 22. Damn it!
23 23. Jealous
24 24. How possible?
25 25. OMG!
26 26. Pissed off
27 27. Doubt
28 28. Backstreet
29 29. I love you?
30 30. Unwanted Truth
31 31. Man from the past.
32 32. Don't Accept!
33 33. Meet Kevin soon.
34 34. Peter Dave Chrouch
35 35. Different side
36 36. Doubt
37 37. Break
38 38. She's not fine at all
39 39. It's your life
40 40. Missing her
41 41. A deal
42 42. About Wedding
43 43. Guilty
44 44. Plan?
45 45. Reject!
46 46. Be Patient.
47 47. Because of Christine
48 48. Shock!
49 49. Dissapointed
50 50. Time for self
51 51. Gone
52 52. Holiday?!
53 53. I won't let it!
54 54. Will meet Kevin!
55 54. Meet Kevin!
56 56. Deciever!
57 57. Miss her.
58 58. Miss him.
59 59. Caroline!
60 60. Going home?
61 61. Let him with Christine?
62 62. 10 hours!
63 63. Life without you..
64 64. Shy
65 65. Finally!
66 66. Don't doubt me..
67 67. Let's get married!
68 68. Don't cry
69 69. Not ready.
70 70. Selfish?
71 71. What?
72 72. The best day ever! [END]
73 Ekstra part [I like me better when I'm with you]
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01. Pesta
2
02. Pesta (2)
3
03. What did you say?!
4
04. No need to worry.
5
05. Explanation
6
06. Never
7
07. Cry
8
08. Hang on
9
09. What just happen?
10
10. Holding hands
11
11. Can't wait.
12
12. Fall in love
13
13. Too much pain.
14
14. A Lesson
15
15. Want to see
16
16. Start from this place
17
17. Me!
18
18. I like her
19
19. Just wait!
20
20. What does it mean?
21
21. Feeling happy
22
22. Damn it!
23
23. Jealous
24
24. How possible?
25
25. OMG!
26
26. Pissed off
27
27. Doubt
28
28. Backstreet
29
29. I love you?
30
30. Unwanted Truth
31
31. Man from the past.
32
32. Don't Accept!
33
33. Meet Kevin soon.
34
34. Peter Dave Chrouch
35
35. Different side
36
36. Doubt
37
37. Break
38
38. She's not fine at all
39
39. It's your life
40
40. Missing her
41
41. A deal
42
42. About Wedding
43
43. Guilty
44
44. Plan?
45
45. Reject!
46
46. Be Patient.
47
47. Because of Christine
48
48. Shock!
49
49. Dissapointed
50
50. Time for self
51
51. Gone
52
52. Holiday?!
53
53. I won't let it!
54
54. Will meet Kevin!
55
54. Meet Kevin!
56
56. Deciever!
57
57. Miss her.
58
58. Miss him.
59
59. Caroline!
60
60. Going home?
61
61. Let him with Christine?
62
62. 10 hours!
63
63. Life without you..
64
64. Shy
65
65. Finally!
66
66. Don't doubt me..
67
67. Let's get married!
68
68. Don't cry
69
69. Not ready.
70
70. Selfish?
71
71. What?
72
72. The best day ever! [END]
73
Ekstra part [I like me better when I'm with you]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!